Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dua pengaruh utama kontraktilitas miometrium adalah konsentrasi intraseluler kalsium dan
aktivitas miosin light chain kinase, suatu enzim yang juga bergantung pada kalsium
Kalsium intraseluler yang meningkat mengikat diri dengan calmodulin. Kompleks ini
mengaktivasi enzim miosin light chain kinase, yang kemudian akan memfosforilasi miosin. Miosin
yang telah difosforilase akan berinteraksi dengan aktin menghasilkan kontraksi uterus.
Tempat utama dimana kalsium diregulasi adalah pada membran sel dan pada penyimpanan
intraseluler di retikulum sarkoplasma.
TOKOLISIS
Terapi utama yang digunakan dalam pencegahan persalinan preterm adalah menggunakan
tokolisis. Sifat dari tokolisis adalah mengurangi gejala, bukan merupakan pengobatan maupun
pencegahan.
Terapi tokolisis dapat memberikan keuntungan jangka pendek dalam menangani persalinan
preterm, dimana persalinan yang dihambat dapat dimanfaatkan untuk pemberian kortikosteroid
untuk meningkatkan pematangan paru dan mengurangi beratnya sindrom gawat nafas dan
mengurangi resiko perdarahan intraventrikular.
Tokolisis paling berguna sebelum usia kehamilan 32 minggu. Efektivitas tokolisis tergantung
dari kematangan dan dilatasi serviks. Bila serviks belum matang, tokolisis lebih mungkin untuk
berhasil. Untuk prediksi keberhasilan dari tokolisis, dapat digunakan skor tokolisis Baumgarten.
Skor tokolisis didapat dengan menjumlah semua tanda yang ada dengan,
Skor 1 : Keberhasilan 97%
Skor 2 : Keberhasilan 90%
Skor 3 : Keberhasilan 84%
Skor 4 : Keberhasilan 38%
Skor 5 : Keberhasilan 11%
Skor 6 : Keberhasilan 7%
Skor 7 atau lebih gagal
AGEN TOKOLITIK
Berbagai macam obat telah digunakan untuk menekan kontraksi uterus, yaitu :
1. Antagonis calcium channel : Nifedipin
2. Magnesium sulfat
3. Beta Agonis : Terbutalin, Ritodrine
4. Inhibitor prostaglandin sintetase : Indometasin, Movicox
5. Antagonis oksitosin : Atosiban
MAGNESIUM SULFAT
Magnesium menurunkan frekuensi depolarisasi sel otot polos, berkompetisi dengan kalsium
untuk masuk dalam sel melalui channel calcium. Disebutkan pula bahwa magnesium secara
kompetitif terikat pada tempat penyimpanan kalsium dalam reticulum endoplasme sel. Walaupun
sejak lama telah digunakan untuk tokolitik namun efisiensinya tidak terbukti.
BETA AGONIS
Beta agonis yang sering digunakan sebagai tokolitik adalah terbutalin atau ritodrin. Beta
agonis mengikat diri pada reseptor di membran dan kompleks ini akan mengaktivasi adenilat siklase
sehingga terjadi peningkatan cyclic AMP yang menurunkan kalsium intraseluler dan menghambat
MLCK secara langsung.
Pada umumnya, beta agonis efektif menghentikan kontraksi untuk 48 jam pada 80-90%
wanita. Beta agonis dimetabolisme di hati dan diekskresikan melalui urin.
Dosis terbutalin adalah 0.25-05 mg sub kutan setiap 3-4 jam. Terbutalin juga dapat
diberikan secara intravena dengan dosis awal 10ug/menit dan ditingkatkan setiap 15-20 menit
sampai kontraksi hilang atau efek samping timbul atau dosis maksimum 25 ug/menit telah dicapai.
Protokol lain adalah dosis awal 2,5-5 ug/menit dan ditingkatkan tiap 20 menit dengan peningkatan
5ug/menit sampai dosis maksimum 25 ug/menit. Ketika kontraksi telah hilang, dosis ini
dipertahankan hingga 1 jam dan kemudian dikurangi 2,5 ug/menit tiap 30 menit sampai dosis
efektif terkecil. Pemberian ini dipertahankan selama 12 jam.
Berbagai efek samping dikarenakan stimulasi reseptor beta di hati dan jantung. Efek samping pada
sistem kardiovaskuler ibu termasuk hipotensi, takikardia dan aritmia jantung.
ATOSIBAN
Atosiban adalah antagonis reseptor oksitosin-vasopresin yang dapat menghambat kontraksi
moimetrium. Mekanismenya tampaknya adalah inhibisi kompetitif reseptor oksitosin. Oksitosin
sendiri menstimulasi kontraksi melalui stimulasi pelepasan kalsium intraseluler dari retikulum
sarkoplasma. Jadi antagonis oksitosin mengakibatkan menurunnya kalsium bebas intraseluler yang
mengakibatkan menurunnya kontraktilitas miometrium.
TOKOLISIS KOMBINASI
Nifedipin sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan magnesium, karena kedua obat ini
mempunyai dasar kerja yang sama sebagai antagonis kalsium. Nifedipin dapat digunakan bersamaan
dengan indometasin. Penggunaan beta agonis dan nifedipin mempunyai masalah lebih sedikit
dibandingkan nifedipin dan magnesium; namun, observasi ketat kelainan kardiovaaskuler harus
dilakukan. Nifedipin dan beta agonis dapat menyebabkan hipotensi diastolik maternal sehingga
volume intravaskuler yang cukup perlu dipertahankan.
Diringkas dari:
RP Sheryl, CM John. Tocolysis: An Update for the Practitioner. Obstetrical and Gynecological Survey
volume 57, number 5. Lippincott Williams & Wilkins, 2002.
Konsep Teori Menurut Kasus Persalinan
1. Pengertian
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara spontan tanpa bantuan alat dan tidak
melukai ibu dan janin yang berlansung sekitar 18- 24 jam,dengan letak janin belakang kepala.
( Varneys,2003)
2. Bentuk atau macam persalinan
a. Persalinan Spontan : persalinan seluruh berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir (Sarwono Prawirohardjo, 2005)
b. Persalinan Buatan : persalinan dengan bnatuan tenaga dari luar. Missal : section sessaria,
vacuum ekstrasi dan forshep (Sarwono Prawirohardjo, 2005)
c. Persalinan Anjuran : kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan rangsangan, missal : pemberian oksitosin dan prostaglandin.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina dan
entriotus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak khususnya lapisan-lapisan otot dasar
panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
persalinan. Janin harus menyesuaikan dirinya terhadap jalan yang relative kaku. Oleh karena
itu, ukuran dan bentuk panggul harus di tentukan sebelum persalinan dimulai.
b. Passanger (janin dan plasenta)
Passenger atau jalan bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
factor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin karena plasenta
juga harus melewati jalan lahir, maka dia juga dianggap sebagai bagian dari passanger yang
menyertai janin, namun plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kehamilan
normal.
c. Power (kekuatan)
Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi involunter dan volenter secara
bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari eterus. Kontraksi involunter disebut
juga kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila serviks berdilitasi, usaha
volunter dimulai untuk mendorong yang disebut kekuatan sekunder, dimana kekuatan ini
memperbesar kekuatan kontraksi involunter.
4. Tanda permulaan persalinan
a. Lightening yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul (PAP) terutama pada primi para.
b. Perut kelihatan lebih besar /melebar, fundus uteri menurun.
c. Pola kesuria dan sasuk miksi karena kandung kemih tertekan bagian bawah janin
d. False labair pain yaitu perasaan sakit diperut dan pinggang karenaadanya kontraksi lemah
dari uterus.
e. Serviks menjadi lembek, mendatar dan mengeluarkan sekresi lendir,darah dari vagina
(bloedy show). (Praworohardjo, 2000).
c. Kala III
Proses persalinan dari lahirnya bayi sampai plasenta lahir. Setelah bayi lahir, uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus kontraksi lagi
untuk melepas plasenta dari din dinginya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah, (Catatan Obsetri, dr. Cipto Pramono, SpOG).
d. Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Keduanya baru saja
mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal adalah 250 cc.
Perdarahan persalinan yang lebih dari 500cc adalah perdarahan abnormal. ( Prawirohardjo,
2007)
7. Beberapa istilah yang berkaitan dengan usia kehamilan dan berat janin yang dilahirkan,
sebagai berikut :
a. Abortus
1) Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan
2) Umur kehamilan sebelum 28 minggu
3) Berat janin kurang dari 1000 gram
b. Persalinan prematuritas
1) Persalinan sebelum umur kehamilan 28-36 minggu
2) Berat janin kurang dari 2499 gram
c. Persalinan aterm
1) Persalinan antara umur kehamilan 37-42 minggu
2) Berat janin diatas 2500 gram
d. Persalinan serotinus
1) Persalinan melampui umur kehamilan 42 minggu
2) Pada janin terdapat tanda post maturitas
e. Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat (kurang dari 3 jam)