Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Waktu kerja tersedia adalah banyaknya waktu yang dimiliki seorang tenaga pantry
untuk melaksanakan tugasnya.
Rumus perhitungan Waktu Kerja Tersedia (WKT) adalah :
WKT = K – (L+M+P)
Dalam rumus ini :
K = jumlah hari kerja yang mungkin dalam setahun
L = jumlah hari libur nasional dalam setahun
M = jumlah hari cuti yang diperbolehkan dalam setahun
P = jumlah hari tidak masuk karena alasan sakit, izin, pelatihan atau
alasan lainnya dalam setahun.
Diketahui, jumlah minggu dalam setahun ialah 52 minggu. Tenaga pantry Instalasi Gizi
RS TMC bekerja selama 6 hari dalam seminggu, maka jumlah hari kerja yang mungkin dalam
setahun ialah 312 hari. Jumlah hari libur nasional dalam setahun ialah 16 hari.
Waktu Kerja Tersedia = 312 hari – (16 hari +12 hari +12 hari)
= 272 hari
1
Suatu standar kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
terdidik dan terlatih dengan baik, terampil dan bededikasi untuk melaksanakan suatu kegiatan
sesuai dengan standar profesional dalam keadaan setempat.
Ada dua jenis standar kegiatan yang berbeda, yaitu standar pelayanan dan standar
kelonggaran. Standar pelayanan ini diukur sebagai waktu rata-rata yang dibutuhkan seorang
tenaga kesehatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Adapun standar-standar kelonggaran
adalah standar-standar kegiatan untuk kegiatan-kegiatan dimana tidak dilakukan pencatatan
statistik tahunan secara teratur, misalnya berupa kegiatan penunjang bagi tenaga pantry.
Pengamatan terhadap penggunaan waktu pada setiap pola kegiatan tenaga didahului
dengan mencermati karakteristik seluruh kegiatan yang berhasil diamati dan kemudian
dikelompokkan ke dalam masing-masing pola kegiatan (Barnez, 1980). Banyaknya kelompok
pola kegiatan tersebut dapat bervariasi dan dikombinasikan, sesuai dengan kebutuhan
ketajaman penelitian yang diperlukan.
Kelompok kegiatan yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kegiatan produktif
meliputi kegiatan langsung dan kegiatan tidak langsung serta kegiatan nonproduktif dan
kegiatan pribadi (Ilyas, 2000).
Dari hasil pengamatan di Instalasi Gizi RS TMC, didapatkan jumlah waktu setiap pola
kegiatan tenaga pantry menurut waktu tugas ialah sebagai berikut :
Jumlah Rata-rata Waktu Kegiatan Tenaga Pantry Dalam Satu Hari Kerja
di Instalasi Gizi RS TMC
Kegiatan Pribadi
Makan 5 0,6
sembahyang/sholat 5 0,6
Subtotal 10 1,2
TOTAL 840 100,0
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan langsung tenaga pantry di
Instalasi Gizi RS TMC ialah sebesar 95,8%. Kegiatan langsung yang dilakukan oleh tenaga
pantry mempunyai kategori yang berkaitan langsung dengan kegiatan pokok unit layanan gizi,
adapun kegiatan tidak langsung sebesar 1,2%, kegiatan ini meliputi segala jenis kegiatan yang
produktif namun tidak langsung tertuju pada proses distribusi makanan. Besarnya kegiatan
non produktif 1,8% dan kegiatan pribadi 1,2%.
Bila digambarkan dalam diagram, kegiatan tenaga pantry pada pagi hari dapat dilihat
pada diagram berikut :
Beban Kerja Standar adalah banyaknya kerja (dalam satu kegiatan pelayanan utama)
yang dapat dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan dalam setahun.
Jumlah Beban Kerja Tenaga Pantry Dalam Satu Tahun Instalasi Gizi RS TMC
Rata-rata waktu
yang diperlukan Beban Kerja
Jenis Kegiatan dalam sehari/porsi dalam setahun
makanan
f (menit) f (jam) f
Waktu Kerja Tersedia = 1904 jam
Kegiatan Produktif
Kegiatan Langsung
Pengambilan DPMP dari setiap ruang rawat inap 10 0,17
Pengecekkan DPMP dengan catatan diet pasien di board pantry 10 0,17
Persiapan snack pagi 15 0,25
Pemorsian makan pagi 60 1,00
Penyortiran dan pemasukkan makanan pasien ke dalam troly 10 0,17
Pengecekkan makan pagi 5 0,08
Pengisian etiket ceklis alat makan pagi pasien 10 0,17
Pengecekkan dan pembuatan diet khusus makan pagi permintaan
pasien 5 0,08
Pendistribusian makan pagi pasien 60 1,00
Pencucian alat makan malam pasien (sisa clear up malam) 20 0,33
Pendistribusian makan pagi dokter 5 0,08
Pembuatan dan pengecekkan etiket makan siang dan snack siang 15 0,25
Penyortiran dan pemasukkan snack pagi ke dalam troly 5 0,08
Pendistribusian snack pagi dan clear up makan pagi 45 0,75
Pendistribusian snack pagi dokter dan direksi 10 0,17
Pencucian alat makan pagi pasien 20 0,33
Pemorsian buah pasien 5 0,08
Persiapan alat makan siang 5 0,08
Pemorsian makan siang 60 1,00
Penyortiran dan pemasukkan makanan pasien ke dalam troly 10 0,17
pengecekkan makan siang 5 0,08
Pengisian etiket ceklis alat makan siang pasien 10 0,17
Pengecekkan dan pembuatan diet khusus makan siang permintaan
pasien 5 0,08
Pendistribusian makan siang pasien 60 1,00
Pendistribusian makan siang dokter dan direksi 10 0,17
Pencucian alat makan siang pasien 20 0,33
Pembuatan teh kering pasien 10 0,17
Pembuatan dan pengecekkan etiket makan sore pasien 10 0,17
Penyortiran dan pemasukkan snack sore ke dalam troly 5 0,08
Pendistribusian snack siang dan clear up makan siang 45 0,75
Pencucian alat makan siang pasien 20 0,33
Persiapan alat makan sore 5 0,08
Pemorsian makan sore pasien 60 1,00
Penyortiran dan pemasukkan makanan pasien ke dalam troly 10 0,17
pengecekkan makan sore 5 0,08
Pengisian etiket ceklis alat makan sore pasien 10 0,17
Pengecekkan dan pembuatan diet khusus makan sore permintaan
pasien 5 0,08
Pendistribusian makan sore pasien 60 1,00
Pendistribusian makan sore dokter 5 0,08
Pembuatan dan pengecekkan etiket makan pagi dan snack pasien 10 0,17
Perekapan etiket ceklis alat makan pasien 5 0,08
Clear up makan sore pasien 20 0,33
Pencucian alat makan sore pasien 20 0,33
Persiapan alat makan pagi pasien 5 0,08
Subtotal 805 13,42 142
4. Standar Kelonggaran
Standar Kelonggaran ditulis sebagai persentase dari waktu kerja atau waktu kerja
sesungguhnya. Standar kelonggaran ini meliputi kegiatan-kegiatan penunjang tenaga pantry
dalam pelaksanaan kerjanya setiap hari, seperti pencatatan, diskusi mengenai pengolahan
menu dan sebagainya. Standar Kelonggaran bagi kegiatan penunjang dapat dinyatakan
sebagai “tujuh persen dari waktu kerja (0,07)” atau sebagai “lima puluh delapan menit dalam
satu hari” (dimana rata-rata waktu kerja dalam satu hari adalah 14 jam).
Diketahui, presentase waktu kerja dalam standar kelonggaran kegiatan penunjang adalah 7%
(0,07). Maka FKK yang dihasilkan adalah sebesar 1,08.
Berdasarkan data dari rumah sakit, diketahui rata-rata jumlah distribusi makanan yang
isajikan oleh Instalasi Gizi RS TMC dalam satu tahun adalah sebanyak 109500 porsi
makanan/ tahun.
Dari perhitungan diatas, diketahui beban kerja tenaga pantry dalam satu tahun adalah
11566 porsi makanan/tahun. Dengan gambaran kelonggaran ialah 1,08.
Maka Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah :
= 10,5 10 orang.
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa untuk satu hari kerja
dibutuhkan 10 orang tenaga pantry dalam proses pendistribusian. Pada penyelenggaraan
makanan di RS TMC terdiri dari 2 shift jam kerja, maka dibutuhkan 5 orang pantry dalam
satu shift.
6. Ratio WISN
Ratio WISN merupakan suatu ukuran “pengganti” (proxy) bagi tekanan kerja yang
dialami tenaga kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari mereka di suatu fasilitas kesehatan.
Sebuah ratio WISN bernilai satu (1) menunjukkan bahwa jumlah staf dan beban kerja
di suatu fasilitas kesehatan berada dalam keadaan seimbang. Semakin kecil ratio WISN,
semakin besar tekanan beban kerja. Ratio WISN yang kecil menunjukkan bahwa jumlah staf
saat ini lebih kecil daripada yang dibutuhkan untuk mengatasi beban kerja yang ada.
Sebaliknya, ratio WISN yang besar membuktikan adanya kelebihan staf apabila dibandingkan
terhadap beban kerja.
Diketahui jumlah tenaga pantry di Instalasi Gizi RS TMC adalah 7 orang. Berdasarkan
perhitungan WISN, kebutuhan tenaga pantry adalah 8 orang. Maka dengan demikian terdapat
kekurangan tenaga pantry sebanyak 1 orang.