Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KONSEP TEORI
A. DEFINISI
B. FUNGSI MANAJEMEN
d. Persiapan tindakan-tindakan
e. Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6. Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah man, money, material,
methode, machine, minute dan market.
Pr
oses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing-
masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Planning
Organization
Command
Coordination
Control
Planning
Organizazing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling
a. Input
Informasi
Personal
Peralatan
Fasilitas
c. Output
Akreditasi
d. Feed back mechanism
Laporan Financial
Audit keperawatan
Kinerja
9. Pengembangan staf
c. Dicipline (disiplin)
h. Centralization (sentralisasi)
j. Order (ketertiban)
l. Equity (keadilan)
m. Inisiative (prakarsa)
o.
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai
aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar
bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan
upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan
sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat di dalamnya
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui
partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
1. Manajemen puncak
2. Manajemen menengah
3. Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam menejemen berhasil dalam kegiatannya. Ada
beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang-prang tersebut agar penatalaksanaanya
berhasil. Faktor-faktor tersebut adalah:
4. Pendidikan berkelanjutan
6. Tim kesehatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan
keperawatan yang diberikan
7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapat asuhan keperawatan yang bermutu
H. KETERAMPILAN MANEJER
1. Konseptual
2. Skill
1. Metode Tim
a. Kelebihan
b. Kekurangan
Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim di
tiadakan atau terbuu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi
dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas
terhambat.
a. kelebihan
b. kekurangan
3. Metode fungsional
a. kelebihan
Sederhana
Efisien.
b. kekurangan
Pelayanan terputus-putus
4. Metode kasus
a. kelebihan
b. kekurangan
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
ISI
3. LINGKUNGAN KERJA
Kondisi fisik ruangan Bernadeth III B tampak rapi dan bersih, alat-alat kesehatan dan
peralatan lainnya, serta obat-obatan tersusun rapi baik di troli, maupun di dalam
lemari disertai dengan keterangannya.
Ners Station tampak rapi dan bersih dengan status-status pasien tersusun rapi diatas
meja.
4. SUMBER DAYA
a). Man (Manusia)
Jumlah perawat diruangan Bernadeth III B adalah 13 orang dengan rincian
sebagai berikut
No Nama Karyawan Lulusan Jabatan
1. Laurensia Bangun D III Kep Ka Ru
2. Maryta Manting Ners Ka Tim
3. Naice D III Kep Ka Tim
4. Selfiria Rau D III Kep Ka Tim
5. Lusiana Laurensius D III Kep Ka Tim
6. Christian Delchky D III Kep Ka Tim
7. Sthemy Natalia Y Ners Pelaksana
8. Irene Wahyuni Ners Pelaksana
9. Alvawandri Ners Pelaksana
10. Neny Septianty Ners Pelaksana
11. Juliana Ners Pelaksana
12. Viveronika Ners Pelaksana
13. Lydia Indri Ners Pelaksana
SLOB
364 366 368 NURSE STATION
ZINK
- Dengan pelayanan yang ramah, selalu tersenyum - fasilitas kesehatan di ruangan lain memiliki kualitas yang lebih tinggi
dan sopan kepada setiap pasien serta tidak
membeda-bedakan status pasien membuat minat
masyarakat lebih meningkat untuk melakukan
perawatan di RS STELLA MARIS
- Keadaan lingkungan perawatan pasien bersih dan
rapi sehingga membuat pasien merasa nyaman
selama dilakukan perawatan
- Lingkungan RS yang strategis
- Sebagian perawat di ruangan Bernadeth III B
memiliki pengalam kerja yang banyak sehingga
memiliki skill yang baik
MATRIKS SWOT
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAH (WEAKNESSES)
PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI SO STRATEGI WO
- Dengan adanya Clinical Pathway - Dibutuhkan fasilitas kesehatan
dapat mengontrol pembiayaan yang yang memadai untuk mendukung
dikeluarkan oleh RS skill yang dimiliki perawat di
- Dengan adanya morning breafing ruangan tersebut
setiap hari dapat meningkatkan - Dengan pembagian tugas yang
pelayanan keperawatan diberikan membuat para perawat
- Dengan lingkungan yang bersih dan lebih bertanggung jawab
rapi dapat meningkatkan minat dibandingkan dengan pembagian
masyarakat untuk memilih ruang tugas menggunakan metode tim
perawatan Bernadeth III B
-
ANCAMAN (TREATS) STRATEGI ST STRATEGI WT
- Memberikan pelayanan yang - Bekerja lebih baik dengan
ramah kepada klien sehingga memanfaatkan fasilitas yang ada
klien dapat merasa nyaman
berada di ruang perawatan b3b
- Kepala ruangan mengevaluasi
kinerja dan fasilitas yang ada di
ruang perawatan b3b untuk
melakukan perbaikan kinerja dan
meminta fasilitas kepada
marketing rs.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis
Menurut Teori :
Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want
to have). Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk
mencapainya. Visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi.
Menurut Kasus :
Menurut Teori :
Misi merupakan bentuk yang didambakan dimasa depan (what do they want to be). Misi
merupakan suatu pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar
jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah lebih dulu dirumuskan.
Menurut Kasus :
Tujuan Asuhan Keperawatan dapat dicapai melalui upaya bersama dari seluruh
anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga
Dalam memberikan Asuhan Keperawatan, perawat menggunakan proses keperawatan
dengan 5 tahapan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, mewakili wewenang melakukan
Asuhan Keperawatan secara utuh berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan
2. STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Teori
Suatu struktur organisasi menetapkan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal. Terdapat emam kunci yang perlu disampaikan kepada
manajer bila mereka merancang struktur organisasinya. Elemen tersebut adalah spesialisasi
pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penyusunan
struktur organisasi yaitu pendekatan berdasarkan fungsi, berdasrkan jenis pelayanan yang
diberikan, berdasarkan pelanggan, berdasarkan tempat dan matriks.
Menurut Kasus
3. LINGKUNGAN KERJA
Menurut Teori
Menurut Kasus
Kondisi fisik ruangan Bernadeth III B tampak rapi dan bersih, alat-alat kesehatan dan
peralatan lainnya, serta obat-obatan tersusun rapi baik di troli, maupun di dalam lemari
disertai dengan keterangannya.
Ners Station tampak rapi dan bersih dengan status-status pasien tersusun rapi diatas meja.
4. SUMBER DAYA
Menurut Teori
1. Man (manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah haat tujuanl yang paling menetukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia, tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah mahkluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya or-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan.
2. money(uang)
uang merupakan salah satu unsur yang tidakt tukar dan dapat di abaikan. Uang
merupakan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat di ukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan besarnya uang yang harus di sediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang di butuhkan dan harus di beli, serta beberapa
hasil yang akan di capai dari suatu organisasi.
3. Material (Bahan)
Materi terdiri atas bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya, bahan/materi
harus dapat digunakan sebagai salah satu saran. Materi dan manusia tidak dapat
dipisahkan karena tanpa materi, hasil yang dikehendaki tidak akan tercapai.
4 Machine (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin dapat
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja
5. Method (metode)
Dalam pelaksanaan kerja, diperlukan metode kerja. Tatacara kerja yang baik dapat
memperlancar jalannya pekerjaan. Metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatau tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat, meskipun metode baik bila orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman, hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan
demikian, manusia tetap berperan utama dalam manajemen.
6. Market (Pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab barang yang diproduksi
tidak laku, proses produksi barang dapat berhenti. Hal ini berarti proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai,
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Menurut Kasus
a). Man (Manusia)
Jumlah perawat diruangan Bernadeth III B adalah 13 orang dengan rincian
sebagai berikut
No Nama Karyawan Lulusan Jabatan
1. Laurensia Bangun D III Kep Ka Ru
2. Maryta Manting Ners Ka Tim
3. Naice D III Kep Ka Tim
4. Nurlia D III Kep Ka Tim
5. Lusiana Laurensius D III Kep Ka Tim
6. Christian Delchky D III Kep Ka Tim
7. Sthemy Natalia Y Ners Pelaksana
8. Irene Wahyuni Ners Pelaksana
9. Alvawandri Ners Pelaksana
10. Neny Septianty Ners Pelaksana
11. Juliana Ners Pelaksana
12. Viveronika Ners Pelaksana
13. Lydia Indri Ners Pelaksana
SLOB
364 366 368 NURSE STATION
ZINK
b. Post-conference
Post-conference merupakan upaya komunikasi antara kedua tim dan perawat
pelaksana mengenai hasil kegiatan sepanjang sif tersebut dan sebelum melakukan
operan kepada sif berikutnya (Peliat 2006). Pada sesi ini, perawat mendiskusiakan
pengalaman klinik, menanyakan pengalaman klinik yang baru dilakukan,
mengananalisis, mengklarifikasi keterkaitan antara masalah dan situasi yang ada,
mengidentifikasi masalah, menyampaikan perasaan, membangaun sistem
pendukung (Billing & Judith 1999). Proses diskusi pada post-conference dapat
menghasilakn strategi efektif dan mengasah kemampuan berfikir kritis untuk
merencanakan pelayanan kegiatan pada layanan perawatan selanjutnya agar dapat
bersinambungan.
Isi post-conference berupa hasil asuhan keperawatan setiap perawat dan hal-hal
penting yang perlu diperhatikan untuk operan (tindak lanjut). Post-conference di
pimpin oleh ketua tim dan penanggung jawab tim (keliat 2006). Kegiatan diskusi
pada post-conference memberi kesempatan kedua tim dan perawat pelaksana
untuk berkomunikasi secara profesional dengan menanyakan pengalaman klinik
yang baru dilakukan, mendiskusikan pengalaman klinik tersebut menganalisis
situasi klinik mengklarifikasi keterkaitan masalah dan situasi, mengidentifikasi
masalah, mengungkapkan perasaan dan membangun sistem pendukung di unit
rawat inap.
Setiap perawat harus menyadari peran mereka sebagai partisipan aktif seperti
mempertahankan pilihan intervensi keperawatan, mengklarifikasi pendapat,
menggali alternatif pemecahan masalah dan mempraktikan kemampuan
pengambilan keputusan klinik (kartppenito & dustphol 1985). Perawat pelaksanan
dapat memosisikan dirinya sebagi pemimpin dalam diskusi kelompok, sedangkan
kepala ruangan dan tim ketua dapat bertindk sebagai fasilitator. Mereka dapat
mengembangkan diskusi tersebut dengan berbagai informasi fleksibel dalam
memfokuskan topik diskusi atau mengahlikannya perawat pelaksana agar
berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan melemparkan ide-ide pertanyaan,
petunjuk dan pernyataan awal serta memberikan umban balik dengan bijaksana.
PEDOMAN POST-CONFERENCE
Waktu kegiatan : sebelum operan dinas berikutnya
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab : ketua tim/penanggung jawab tim
Kegiatan :
1. Ketua tim/penanggung jawab tim membuka acara.
2. Ketua tim/penagggung jawab tim menanyakan hasil asuhan setiap pasien.
3. Ketua tim/penanggung jawab tim menanyakan kendala dalam asuhan yang
telah diberikan
4. Ketua tim/penanggung jawab tim meyanyakan tindak lanjut asuhan pasien
yang harus dioperkan kepada perawat sif berikutnya
5. Ketua tim/ penanggung jawab tim memerikan reinforcement
6. Ketua tim/penanggun jawab menutup acara
6) identifikasi timbang terima shif
layanan keperawatan diberikan secara terus-menerus, bersinambungan tanpa putus 24
jam sehari, tuju hari seminggu dan 365 hari dalam setahun sehingga diperlukan
komunikasi dan koordinasi yang kuat antar perawat disetiap pergantian jam dinas (
nursing shift ). Aktifitas komunikasi bergai informasi tentang rencana asuhan
keperawatan, identifikasi keselamatan pasien dan kelanjutan iformasi terhadap perawat
biasa disebut operan. Beberapa istilah operan antara lain patient care handover,transfer
of accountability,bedside reporting, dan shift handover. Operan pada setiap gantian shift
merupakan periode persiapan karyawan yang akan berdinas pada shift berikutnya saling
berkomunikasi untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan dinas dan
mencocokkan informasi.
Operan merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada perkembangan sosio-
teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki perawat dam berkomunikasi. Operan shift
berperan penting dalam menjaga kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam.
Tujuan komunikasi selama operan adalah untuk membangun komunikasi yang akurat
leriabel, tetntang tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh staff berikutnya agar layanan
keperawatan bagi pasien berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan, kepercayaan
dan kehormatan pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidakakuratan perawatan, serta
memberi kesempatan perawat, meninggalkan pelayanan langsung.
Hasil penelitian Chaboyer, McMurray dan Walls (2007) diaustralia dan sejumlah negara
lain menunjukkan bahwa kurag lebih 30% aktifitas keperawatan bergantung dari
komuniakasi. Apabila komunikasi dan pengetahuan perawat baik, layanan yang diberikan
efesien dan efektif.sebaliknya apabila komunikasi dan tim buruk, hasil akhir yang dicapai
akan buruk. Operan sering kali dilakukan sebagai suatu kegiatan ritual, tradisional,
berupa komunikasi satu arah yang kerap menimbulkan ketidakpuasan kerja dari pasien
dan tim kesehatan lainnya. Seringkali muncul kendala, seperti waktu operan yang terlalu
lama, adanya interupsi, tidak ada standar operan, perawat yang pulang lebih dulu sebelum
operan, atau mobilisasi status pasien.
Nurse Station:
1. operan dipimpin kepala Ruangan
2. ketua tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi setiap pasiennya
berdasarkan dokumentasi keperawatan
3. ketua tim/ penanggung jawab sif dan perawat pelaksanaan dalam tim mencatat
informasi terpeinci mengenai pasien yang akan dirawat pada catatan hariannya.
4. Proses klarifikasi informasi.
Bedside
1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien.
2. Validasi data pasien