Você está na página 1de 6

PATOFISIOLOGI KONDROSARKOMA

Patogenesis kondrosarkoma primer maupun sekunder adalah terbentuknya kartilago oleh sel-sel tumor tanpa disertai osteogenesis. Sel tumor hanya
memproduksi kartilago hialin yang mengakibatkan abnormalitas pertumbuhan tulang dan kartilago. Secara fisiologis, kondrosit yang mati dibersihkan
oleh osteoklas kemudian daerah yang kosong itu, diinvasi oleh osteoblas-osteoblas yang melakukan proses osifikasi. Proses osifikasi ini menyebabkan
diafisis bertambah panjang dan lempeng epifisis kembali ke ketebalan semula. Seharusnya kartilago yang diganti oleh tulang di ujung diafisis lempeng
memiliki ketebalan yang setara dengan pertumbuhan kartilago baru di ujung epifisis lempeng. Namun pada kondrosarkoma proses osteogenesis tidak
terjadi, sel-sel kartilago menjadi ganas dan menyebabkan abnormalitas penonjolan tulang, dengan berbagai variasi ukuran dan lokasi.
Proses keganasan kondrosit dapat berasal dari perifer atau sentral. Apabila lesi awal dari kanalis intramedular, di dalam tulang itu sendiri dinamakan
kondrosarkoma sentral sedangkan kondrosarkoma perifer apabila lesi dari permukaan tulang seperti kortikal dan periosteal. Tumor kemudian tumbuh
membesar dan mengikis korteks sehingga menimbulkan reaksi periosteal pada formasi tulang baru dan soft tissue.
Penelitian baru-baru ini berkesimpulan patogenesis dari kondrosarkoma bisa melibatkan inaktifasi mutasional dari gen supresor tumor terdahulu. Telah
dilaporkan terjadinya inaktifasi mutasional tumor supresor p16, Rb, dan p53 pada contoh kondrosarkoma. Lebih lanjut lagi, inaktifasi p53 berhubungan
dengan tumor tingkat yang lebih tinggi dan prognosis yang lebih jelek.

Etiologi kondrosarkoma masih belum diketahui secara pasti. Informasi etiologi kondrosarkoma masih sangat minimal. Beberapa zat-zat fisika dan
kimia, seperti radiasi, beryllium, dan isotop radioaktif, telah menunjukkan faktor resiko potensial terhadap perkembangan tumor kondroid. Namun
berdasarkan penelitian yang terus berkembang didapatkan bahwa kondrosarkoma berhubungan dengan tumor-tumor tulang jinak seperti enkondroma
atau osteokondroma sangat besar kemungkinannya untuk berkembang menjadi kondrosarkoma. Tumor ini dapat juga terjadi akibat efek samping dari
terapi radiasi untuk terapi kanker
PATHWAY

Radiasi Mutasi Gen Enkondroma atau


osteokondroma

Sel-sel kanker Perumbuhan sel Terjadinya


bermigrasi ke pembengkakan
yang tidak
lingkungan sel tanpa rasa nyeri
terkendali
tulang

Terjadinya aktivitas Kerusakan DNA Tulang mengalami


osteoklas deformitas

Mutasi di gen
Mereabsorbsi mineral vital yang Tumor jinak
tulang mengontrol dibiarkan
pembelahan sel

Terjadi destruksi
Beberapa mutasi
cortex tulang Bertambah besar
mengubah sel dan menyerang
normal menjadi jaringan
kanker disekitarnya
Terjadinya
metastasis
Karsinogen
KONDROSARKOMA

Tulang menjadi lebih


Nyeri lemah

Mengalami
Pembengkakan
Gangguan penurunan nafsu Resiko Cedera
Rasa maka
nyaman :
Nyeri Gangguan
Intoleransi
ketidakseimbangan
aktivitas a. Batasi aktivitas klien
nutrisi b. Letakan bantalan
a. Kaji skala nyeri pada area yang
secara komprehensif mengalami
b. Ajarkan teknik pembengkakan
a. Memberi anjuran tentang a. Kolaborasi dengan ahli c. Angkat pasien saat
relaksasi nafas dalam
dan bantuan dalam gizi dalam menyediakan mengatur posisi
c. Kolaborasi pemberian
aktivitas fisik asupan makanan dan
analgetik
b. Bantu klien menganalisa cairan dengan diet
aktivitas yang masih bisa seimbang
dilakukan b. Pantau intake dan output
c. Kolaborasi dam klien
pemberikan terapi fisik c. Rutin lakukan
penimbangan BB
Penatalaksanaan

Radioterapi Kemoterapi Kombinasi

Pemeriksaan Penunjang

CT-SCAN MRI FOTO POLOS PET SCAN

Você também pode gostar