Você está na página 1de 4

Apakah yang Anda ketahui terhadap beda logam dengan keramik?

Jelaskan secara lengkap


LOGAM

Material – material dalam kelompok ini disusun oleh satu atau lebih unsur logam (misalnya besi,
alumunium, tembaga, titanium, emas, dan nikel), dan juga seringkali mengandung unsur non logam
(misalnya karbon, nitrogen dan oksigen) dalam jumlah yang relatif kecil. Atom – atom pada logam dan
paduannya mempunyai ciri – ciri tersusun secara sangat teratur, dan apabila dibandingkan dengan
keramik dan polimer susunan antar atom – atomnya cenderung lebih rapat. Karakteristik susunan antar
atomnya yang khas ini, kemudian disebut sebagai ikatan logam. Material logam memiliki nilai elektron
bebas yang tinggi, dimana berarti terdapat sejumlah besar elektron yang tidak terikat pada inti atom
sehingga bisa bergerak bebas. Sifat – sifat dari material logam yang khas ini dapat dijelaskan melalui
karakterisitik elektronnya tersebut. Yang paling utama, yaitu apabila diamati dari sifat logam yang
merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Selain itu susunan atom material logam yang teratur
membuatnya tidak mampu ditembus oleh cahaya sehingga tidak tembus pandang seperti halnya kaca.
Permukaan material logam akan mengkilap apabila dipoles. Sebagai tambahan, beberapa jenis logam
(Fe, Co, Ni) juga memiliki sifat magnetik yang kuat. Mengenai sifat mekaniknya, material logam
cenderung bersifat cukup kaku dan kuat, ulet (ductile = dapat mengalami deformasi atau perubahan
bentuk tanpa mengalami patah) sehingga punya kemampuan mampu dibentuk (formability) yang baik
(misalnya melalui penempaan, pengerolan, dll), dan mampu menerima pembebanan secara tiba – tiba
tanpa mengalami patah (shock resistance). Sifat – sifat tersebut membuat logam mempunyai jangkauan
aplikasi yang sangat luas dalam dunia industri hingga saat ini.

KERAMIK

Keramik merupakan perpaduan antara unsur – unsur logam dan non logam yang kemudian membentuk
suatu senyawa yang umumnya termasuk ke dalam jenis oksida, nitride, dan karbida. Sebagai contoh,
beberapa keramik yang umumnya dikenal yaitu alumunium oksida (alumina atau Al2O3), silicon dioksida
(silika atau SiO2), silicon karbida (SiC), silikon nitride (Si3N4). Sebagai tambahan, juga terdapat beberapa
material keramik yang termasuk ke dalam kelompok keramik tradisional seperti mineral – mineral,
lempung, cement, batu bata, dan kaca. Grafit dan intan juga dimasukkan ke dalam kelompok keramik.
Keramik biasanya dihubungkan dengan istilah “ikatan campuran”-sebuah kombinasi dari ikatan kovalen,
ionic, dan terkadang metalik. Terdiri dari deretan atom – atom yang saling berhubungan satu sama lain,
dan tidak ada molekul yang terpisah. Karakteristik ini membedakan keramik dari padatan molekular,
seperti kristal iodine (tersusun dari molekul I2 yang terpisah) dan paraffin wax (tersusun oleh rantai
panjang molekul alkana). Selain itu es, dimana tersusun dari molekul terpisah H2O, juga termasuk ke
dalam kelompok ini walaupun memiliki perilaku seperti keramik. Sifat mekanik dari material keramik
adalah kaku, kuat dan sangat getas (brittle).

Batang baja memiliki panjang 100 mm (4,0 inci) panjang dan memiliki
penampang persegi 20 mm (0,8 inci) pada ujung ditarik dengan
muatan 89.000 N (20.000 lbf) dan mengalami perpanjangan 0,10 mm.
Dengan asumsi bahwa deformasi sepenuhnya elastis, hitunglah
modulus elastis dari baja ?
Batang logam yang memiliki panjang awal 0,1 m (3,9 inci) memanjang
sebanyak 0,2 mm (0,0079 in) pada pemanasan dari 20°-100°C.
Tentukan nilai koefisien ekspansi termal linear untuk bahan ini ?
Apa perbedaan mendasar dari sand casting, die casting dan
continous casting?
SAND CASTING

Proses pengecoran meliputi pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair
ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Produk pengecoran disebut
coran atau benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa
ton dengan komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan
komposisi yang berbeda dan hamper semua logam atau paduan dapat dilebur dan dicor.

Proses pengecoran secara garis besar dapat dibedakan dalam proses pengecoran dan proses
percetakan. Pada proses pengeceron tidak digunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan, sedang
pada proses pencetakan logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan. Karena pengisian logam
berbeda, cetakan pun berbeda, sehingga pada proses percetakan cetakan umumnya dibuat dari loga.
Pada proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir meskipun ada kalanya digunakan pula
plaster, lempung, keramik atau bahan tahan api lainnya.

DIE CASTING

Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan dan
dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .

Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja yang
dikeraskan.

Advantage Die Casting

1. Ukuran dan bentuk benda sangat tepat

2. Jarang menggunakan proses finishing

3. Baik untuk produksi massal

4. Waste material rendah.


Disadvantage Die Casting

1. Harga mesin dan cetakan mahal

2. Bentuk benda kerja sederhana

3. Benda kerja harus segera dikeluarkan

4. Berat dan ukuran produk terbatas

5. Umur cetakan menurun

Berdasarkan prosesnya , Die Casting dapat dikelompokkan 2 jenis:

A. Hot Chamber Die Casting

B. Cold Chamber Die Casting

CONTINOUS CASTING

adalah proses dimana logam cair dibentuk padatkan menjadi "setengah jadi" billet, bloom, atau slab
kemudian bergulir pada tahap berikutnya di pabrik finishing.

Sebelum pengenalan pengecoran kontinyu pada 1950-an, logam dituangkan ke dalam cetakan untuk
membentuk ingot padat. Sejak itu, "pengecoran kontinyu" telah berkembang hingga mencapai
peningkatan hasil, kualitas, produktivitas dan efisiensi biaya.

Dalam pengecoran kontinu, baja yang masih cair dari tungku, dituangkan ke dalam cetakan
berpendingin air (penuh), logam muncul sebagai untai yang mengeras pada permukaan. Untai melewati
serangkaian rol yang disemprotkan air untuk menghasilkan padatan (slab, bloom atau billet) yang
kemudian dikirimke roll panas.

Apa saja perbedaan antara HDPE, LDPE dan LLDPE?


HDPE (High density polyethylene)

dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah
dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil.
HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene.
HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa
air, dan tempat sampah.

LDPE (Low density polyethylene)

dicirikan dengan densitas 0.910–0.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai
panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan
bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan
tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas.

LLDPE

dicirikan dengan densitas antara 0.915–0.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan
rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena
dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki
kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.

Você também pode gostar