Você está na página 1de 9

LAPORAN OBSERVASI

BENGKEL PRAKTIK SEPEDA MOTOR JURUSAN PENDIDIKAN


TEKNIK OTOMOTIF FT UNY

Abstrak
Setiap sekolah maupun universitas memiliki infrastruktur yang berbeda-beda setiap
program keahlian guna menunjang aspek psikomotor atau ketrampilan para
siswanya. Infrastruktur tersebut meliputi bengkel, laboratorium, lapangan maupun
bangunan yang didalamnya dapat mengasah keterampilan siswa. Penulis bertujuan
untuk mengobsevasi bengkel praktik sepeda motor di Jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif FT UNY, observasi ini bertujuan untuk mengetahui alat serta bahan apa
saja yang digunakan ketika praktikum berlangsung di dalam bengkel tersebut.
Selain itu juga untuk mencari informasi mengenai ukuran dan kapasitas bengkel
sepeda motor ketika digunakan untuk praktikum.

A. Pendahuluan
Proses belajar dan pembelajaran yang baik itu menyangkut tiga
komponen menurut teori Bloom, yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotor.
Kognitif itu pengetahuan, dimana guru menyampaikan berbagai teori-teori
sesuai bidang yang ditempuh. Afektif merupakan sikap atau perilaku dari
siswa itu sendiri dalam mengikuti proses belajar dan pembelajaran.
Kemudian psikomotor yaitu ketrampilan siswa yang bisa diperoleh dari
proses latihan-latihan yang kemudian dikembangkan sesusai kemampuan
individu dalam menguasai bidang keahlian tertentu. Tentunya tiga aspek
diatas sangat perlu dalam keberlangsungan pembelajaran agar tujuan dari
belajar itu sendiri akan tercapai.
Tentunya setiap sekolah maupun universitas memiliki infrastruktur
yang berbeda-beda setiap program keahlian guna menunjang aspek
psikomotor atau ketrampilan para siswanya. Infrastruktur tersebut meliputi
bengkel, laboratorium, lapangan maupun bangunan yang didalamnya dapat

1
mengasah keterampilan siswa. Keterampilan siswa muncul ketika dilatih
melalui praktik-praktik yang diajarkan oleh guru keahlian bidang tertentu.
Pada kali ini penulis akan mengobservasi bengkel praktik sepeda
motor di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY yang pada dasarnya
digunakan ketika mata kuliah praktik sepeda motor guna melatih
keterampilan mahasiswa. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui alat
serta bahan apa saja yang digunakan ketika praktikum berlangsung di dalam
bengkel tersebut. Selain itu juga untuk mencari informasi mengenai ukuran
dan kapasitas bengkel sepeda motor ketika digunakan untuk praktikum.
B. Landasan Teori
Tempat yang digunakan untuk bekerja disebut tempat kerja. Tempat
kerja biasanya berbentuk ruang sehingga disebut ruang kerja. Ruang kerja
pada dunia teknik biasanya disebut bengkel. Sehingga bengkel adalah
sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan
konstruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki benda (Wikipedia).
Bengkel terdapat beberapa jenis diantaranya:
1. Bengkel menurut pekerjaannya: bengkel produksi, bengkel
repair, bengkel sekolah dan laboratorium.
2. Bengkel menurut pengerjaanya: bengkel mesin, bengkel motor,
bengkel las, bengkel kerja plat, bengkel cat, bengkel kerja
bangku dan bengkel tempa.
Bengkel yang didirikan umumnya harus mempunyai syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar memenuhi standar, syarat tersebut yaitu: ukuran
ruangan, penerangan, pertukaran udara, lantai ruangan dan warna dinding.
Dalam ruangan bengkel tentu didalamnya memiliki beberapa bagian
tertentu. Bagian tersebut tentunya memiliki fungsi masing-masing. Bagian
tersebut diantaranya: Ruang Assistensi (Ruang Teori), Ruangan Bengkel
(Area Kerja), Ruangan Alat-Alat, Kamar Ganti, Gudang, Ruang Pemimpin,
Tempat Cuci dan Tempat Buku-Buku Panduan
Kegiatan pemeliharaan merupakan tindakan yang dilakukan guna
mempertahankan keadaan suatu fasilitas ataupun sarana pada kondisi

2
operasional secara optimal sehingga siap pakai. Adapun tujuan dari
pemeliharaan ini diantaranya: memperpanjang usia asset kemudian
menjamin ketersediaan peralatan dan bahan yang digunakan untuk bekerja
maupun praktikum mendapatkan kesiapan operasional dari seluruh
peralatan yang diperlukan menjamin keselamatan orang yang menggunakan
bengkel tersebut.
C. Motede Penelitan
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
mempunyai maksud untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
pengambilan data. Langkah-langkah penelitiannya adalah Persiapan
penelitian, Menyusun teori, Penyusunan metode dan instrumen
pengumpulan data penelitian, Izin, Melakukan pengumpulan data,
Menyusun data, Menganalisis data dan Membuat laporan.
Penelitian ini dilakukan di bengkel Teknik Sepeda Motor Otomotif
FT UNY yang beralamat di : Jalan Komojoyo No. 16 Komplek FT UNY
Catur Tunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 28 November 2017.
Metode pengumpulan dan yang digunakan berupa metode observasi
dan dokumentasi. Kemudiaan untuk analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Metode ini berguna untuk mengembangkan teori yang
telah dibangun dari data yang sudah didapatkan di lapangan. Tahap
kualitatif ini dimulai dari peneliti melakukan penjelajahan, kemudian
pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga
penyusunan laporan.
D. Pembahasan
Ukuran bengkel berdasarkan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Standar Ruang Praktik/Bengkel TSM yang Digunakan

3
Berdasarkan standar yang ada tersebut, untuk ukuran praktek siswa luas
area kerja minimumnya 6m2x 16 peserta didik adalah 96 m2 dan lebar
minimum 8 m. Karena dalam praktik TSM setiap praktiknya 8 siswa, maka
luas area minimumnya 6m2x 8 peserta didik adalah 48 m2 dan lebar minimum
6 m.
Hasil dari observasi kami untuk ukuran bengkel TSM adalah 14,6 x
6,35 m2 dengan memperhatikan fasilitas serta kenyaman dan keamanan ketika
praktikum. Bengkel TSM sendiri mempunyai daya tampung dengan jumlah
8-10 peserta didik setiap praktiknya. Gaya penataan ruang diatur secara
sejajar agar ketika praktik berlangsung tidak menggangu siswa lainnya.
Standar sarana yang terdapat pada Permendiknas No. 40 Tahun 2008
kurang begitu lengkap, tabel berikut merupakan standar yang ada.
Tabel 2. Standar sarana pengisi ruang praktik/bengkel TSM area
kerja mesin yang digunakan.

4
Standar dalam perancangan bengkel TSM ini menggunakan standar
Permen No. 40 sebagai standar minimum. Berikut adalah list furniture detail
yang dibutuhkan dalam bengkel TSM :
Tabel 3. List Furnitur Bengkel TSM
No. Jenis Spesifikasi Jumlah Estimasi
1 Meja Instruktur 1 x 0,6 m 1 Unit Rp. 1.000.000
2 Kursi Lipat 1 x 0,45 m 25 Unit Rp. 400.000
3 Lemari Locker 1,90 x 1,5 m 2 Unit Rp. 2.000.000
4 Lemari Tool 1.5 x 1 m 1 Unit Rp. 1.500.000
5 Kursi Praktik 0.30 x 0. 20 m 25Unit Rp. 10.000
Dalam perancangan bengkel TSM ini untuk perlatan tidak mengacu
pada Permen No. 40 tersebut. Berikut adalah peralatan yang diperlukan
dalam bengkel TSM. Daftar Alat di Bengkel TSM adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kunci Standar
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah Harga
Kunci Standar
1 Kunci Pas 8 - 24 TEKIRO 1 Set 11 buah Rp. 280.000
2 kunci Ring 8 - 24 mm TEKIRO 1 Set 8 buah Rp. 322.000
3 Kunci Kombinasi 8 - 24 TEKIRO 1 Set 8 buah Rp. 180.000
4 Kunci Soket 8 -32 mm TEKIRO 1 Set 24 buah Rp. 910.100

5
5 Kunci L 2 - 8 TEKIRO 1 Set 8 Buah Rp. 130.000
6 Kunci L Bintang 2 - 8 TEKIRO 1 Set 8 buah Rp. 155.000
7 Kunci Inggris 15 inchi TEKIRO 1 1 buah Rp. 161.500
8 Kunci busi set TEKIRO 1 Set 5 buah Rp.288.000
9 Obeng Plus TEKIRO 1 Set 7 buah Rp. 125.000
Rp.2.551.600

Tabel 5. Alat Kerja Bangku


No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah Harga
1 Dongkrak Krisbow 1 1 buah Rp. 345.000
2 Palu karet Krisbow 240 z 1 1 buah Rp. 190.000
3 Tang Krisbow 8 inchi 1 1 buah Rp. 110.000
4 Gergaji Besi 30 inchi Krisbow 1 1 buah Rp. 155.000
5 Gerinda Tangan Krisbow 4 inchi 1 1 buah Rp. 425.000
6 Ragum 1 1 buah Rp. 200.000
7 Kikir set Krisbow 1 set 7 buah Rp. 125.000
8 Impact Set Bor Listrik Krisbow 1 set 21 buah Rp. 498.000
9 Snei dan Tap (Dies and Taps) 1 set 40 buah Rp. 250.000
10 Pahat Besi Tekiro 1 set 7 buah Rp. 175.000
Rp. 2.473.000

Tabel 6. Alat SST


No Alat Khusus SST Spesifikasi Jumlah Harga
1 Tracker Magnet Motor 1 set 6 buah Rp. 125.000
2 Traker seal shock 1 1 buah Rp. 200.000
3 Traker Bearing 1 1 buah Rp. 165.000
4 Traker pully matic 1 1 buah Rp. 210.000
5 Kunci o penahan cover magnet 1 1 buah Rp. 220.000
6 Small chain braker 1 1 buah Rp. 112.500
7 Open end clutch 1 1 buah Rp. 250.000
8 Kunci Pas Ring 30 1 1 buah Rp. 100.000
9 Traker penahan kopling 1 1 buah Rp. 70.000
10 Tang slip joint 1 1 buah Rp. 40.000
11 Tang burung 12 1 1 buah Rp. 75.000
12 Tang rachet 1 1 buah Rp. 148.500
13 Tang buaya bengkok 1 1 buah Rp. 76.500
14 Socket drive Tekiro 1 set 21 buah Rp. 290.000
Rp. 2.082.500

6
Tabel 7. Alat Berat
No Peralatan Berat Spesifikasi Jumlah Harga
1 Kompresor Shark 1 HP 1 1 buah Rp. 5.400.000
2 Tool Rack 1 2 buah Rp. 3.600.000
3 Tire Charger Motor 1 1 buah Rp. 15.000.000
4 Spray Gun 1 1 buah Rp. 355.000
5 Air Gun 1 2 buah Rp. 86.000
6 Engine Stand 1 2 buah Rp. 225.000
Rp. 24.666.000

Tabel 8. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Harga
1 Bahan Bakar Bensin RON 88 Secukupnya Rp. 7500/liter
2 Air Aki Aki Zuur 2 Botol Rp. 7.000/botol
3 Kabel Ukuran 0,75 mm, 12 Ampere 1 Roll Rp. 80.000
Kebutuhan fisik dalam bengkel TSM yaitu berupa bangunan yang
kokoh dan sesuai dengan standar bangunan sipil, baik penerangan, ventilasi
dan temperatur ruangan. Berikut ini daftar kebutuhan fisik yang diperlukan
untuk bengkel TSM :
Tabel 9. Kebutuhan Fisik Bengkel TSM
No. Jenis Spesifikasi Jumlah
1 Gedung Lab sesuai denah Sesuai Denah 1
2 Lampu Penerangan Lampu LED 25W 15
3 Lampu Emergency LED 10
4 Thermometer Ruang Range 10 - 50 °C 1
5 Apar Dry Chemical Powder 2
6 LCD Proyektor EPSON EB-X450 1
7 White Board Portable 1
8 Tempat Sampah 3 in 1 B3-Organik-Non Organik 1

E. Kesimpulan
Dari bengkel yang kami obervasi yaitu bengkel praktik Teknik
Sepeda Motor FT UNY, bahwasannya bengkel tersebut sudah memenuhi
standar yang telah dianjurkan. Seperti kita ketahui yaitu pada luas area
praktik yang digunakan yaitu 14,6 x 6,35 m2 dengan jumlah peserta didik
sebanyak 8 siswa dengan standar menurut Permendiknas yaitu 6m2x 8

7
peserta didik adalah 48 m2 dan lebar minimum 6 m. Tidak hanya itu saja,
sarana serta alat-alat praktik yang digunakan pun masuk dalam kriteria
standar.
F. Saran
Dalam menjamin pengadaan sarana dan prasarana yang ada,
hendaknya pengelola atau toolman bengkel melakukan perawatan hingga
pendataan terutama pada alat-alat praktik yang sering digunakan oleh para
siswa setelah praktikum selesai. Ini dilakukan supaya sarana ataupun alat-
alat tersebut siap pakai serta meminimalisir terjadinya kerusakan bahkan
kehilangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perbengkelan. Diakses pada tanggal 22 Desember 2017

Permendiknas No. 40 Tahun 2008. Tentang Standar Sarana SMK

Rahcmad. (2015). (http://rahcmadanimstr.blogspot.co.id/2015/06/laporan-oservasi-


bengkel-managemen.html). Diakses tanggal 22 Desember 2017.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Você também pode gostar