Você está na página 1de 1

1.

Jelaskan pembagian tropoblas berdasarkan ada tidaknya sel tropoblas beserta terdapat pada
jenis hewan apa saja dan mengapa ada hewan yang tidak memiliki tropoblas.
Blastula bertropoblas yang terdapat pada blastula reptil, aves dan mamalia.
Blastula tidak bertropoblas yang terdapat pada blastula katak dan amphioxus.
Pada blastula bertropoblas dapat dibedakan dua macam sel yaitu
a. formative cell (sel utama), yaitu sel-sel yang nantinya akan membentuk sel tubuh embrio.
b. Auxillary/ tropoblas (sel pelengkap), yaitu sel-sel yang berfungsi sebagai selaput pelindung
dan merupakan jembatan penghubung antara induk dan embrio. Sel-sel tropoblas berkembang
lebih awal daripada sel utama. Pada blastula embrio unggas, sel utama terletak di bagian tepi
berbentuk seperti cakram yang disebut Diskoblastula.
 Mengapa katak dan amphioxus tidak memiliki tropoblas
Jawaban: karena pada katak dan ikan telurnya dilapisi lendir yang berarti pembuahannya diluar
tubuh sehingga tidak membutuhkan tropoblas.
2. Dari 4 macam blastula terdapat pada jenis hewan apa saja?
3. Pengaruh kuning telur terhadap blastulasi adalah sebagai berikut
 Blastulasi pada tipe telur isolesithal: blastomer yang terbentuk pada saat clevage,
mempunyai kecenderungan tersusun pada tepi telur berupa lapisan tunggal yang di sebut
dengan blastoderm, akibatnya terkait dengan penampakkan telur, akan terlihat adanya
rongga di tengah yang di sebut dengan blastocoele.contohnya: terjadi pada echinodermata.
 Blastulasi pada tipe telur telolechital: terdapat pada katak dan jenis amphibi lainnya,
penyebaran kuning telur tidak merata. Akibatnya terjadi pemindahan bidang pembelahan
melalui animal pole. Blastomer vegetal(macromeres) yang terbentuk akan lebih banyak dari
blastomer animal (micromeres). Blastomer kecil (micromeres) ini cenderung membentuk
atap blastocoele, sedangkan blastomer besar (macromeres) cenderung membentuk akar
blastocoele.
 Blastulasi pada tipe telur polylechital: seperti pada burung, reptil, dan ikan.proses blastulasi
terbatas terjadi hanya pada lempengan germinal. Dengan berlanjutnya proses pembelahan,
sel pada bagian tengah lempengan germinal menjadi banyak lapis dan terpisah dari kuning
telur. Sementara itu, sel pada bagian tepi lempengan germinal tetap menyatu dengan
kuning telur. Akibat pemisahan sel pada bagian tengah lempeng germinal akan terbentuk
rongga antara blastomer dengan kuning telur.
Rongga tersebut di sebut dengan subgerminal cavity. Lapisan bagian luar blastomer
membentuk atap dari subgerminal cavity ini di sebut dengan epiblast. Lantai subgerminal
cavity dibentuk dari kuning telur. Beberapa blastomer yang berasal dari bagian tepi
lempengan germinal berimigrasi ke dalam subgerminal cavity dan membentuk lapisan tebal
yang di sebut dengan hypoblast. Rongga yang terbentuk di antara epiblast dan hypoblast di
sebut dengan blastocoele.

4. Pada fase blastula dikenal istilah Potensi, yaitu kesanggupan sel untuk berdeferensiasi. Totipoten
adalah kesanggupan blastomer untuk berkembang sempurna adalah sama (equipoten). Apabila
potensi sel blastomer sudah sedemikian terbatas, maka dikatakan sel blastomer disebut
unipoten. Teknik transplantasi sering dipakai sebagai penunjang untuk menetapkan daerah
permukaan blastula yang sudah ditetapkan (preformed). Tiga macam transplantasi, yaitu
transplantasi autoplastik (pemindahan jaringan dalam satu tubuh embrio), Transplantasi
hemoplastik (pemindahan jaringan antar embrio yang sejenis) dan Transplantasi senoplastik
(pemindahan jaringan antar jenis tapi masih segenus).

Você também pode gostar