Você está na página 1de 18

1

Tugas Kelompok 3
BASIS DAN DIMENSI; RUANG BASIS DAN KOLOM
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear II

Dosen Pembimbing
Dona Dinda Pratiwi, M.Pd
Disusun Oleh
Bunga Nurwiyan Putri 1611050388
Hezvi Yulinsa 1611050242
Lina Agustina 1611050322
Maulida 1611050290
Sri Ariza Elisa 1611050369

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
2

BAB I
PEMBAHASAN
A. Basis
Menurut buku aljabar linear karya Imrona basis di definisikan sebagai
berikut1: Misalkan ruang vector 𝐵 = {𝑢1 , 𝑢2 , … 𝑢𝑛 } V. B disebut basis ruang
vector V jika B memenuhi dua aksioma berikut:
a) B bebas linear
b) B membangun V

Teori ini didukung oleh buku aljabar linear karya Steven J. Leon dan
Howard Anton yang membedakannya adalah ruang vektor S = {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛}
membentuk basis untuk ruang vektor V jika dan hanya jika:
(i) 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 bebas linear,
(ii) 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 merentang V.2

Dan diperkuat dengan teorema dari Steven J. Leon3, sebagai berikut;

TEOREMA
Jika {v1 v2,. . .,vn} adalah himpunan yang merentang suatu ruang vektor V,
maka himpunan sembarang dari m vektor di V, di mana m > n adalah
bergantung linear.

BUKTI.
Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 adalah m vektor di V di mana m > n.

Karena 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 merentang V, maka kita peroleh

𝑢𝑖 = 𝑎𝑖1 𝑣1 + 𝑎𝑖2 + ⋯ + 𝑎𝑖𝑛 𝑣𝑛

Kombinasi linear 𝑐1 𝑢1 + 𝑐2 𝑢2 + ⋯ + 𝑐𝑚 𝑢𝑚 dapat ditulis dalam bentuk

1
‘Imrona Mahmud , Aljabar Linear Dasar Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga,
2013), Hlm. 86.
2
Anton Howard, Aljabar Linear, (Tangerang : Binarupa Aksara),Hlm. 334.
3
J.Leon, Steven,(Jakarta: Erlangga,2001), Hlm. 129.
3

𝑛 𝑛 𝑛

𝑐1 ∑ 𝑎1𝑗 𝑣𝑗 + 𝑐2 ∑ 𝑎2𝑗 𝑣𝑗 + ⋯ + 𝑐𝑚 ∑ 𝑎𝑚𝑗 𝑣𝑗


𝑗=1 𝑗=1 𝑗=1

Dengan mengelompokkan kembali suku-sukunya, dapat kita lihat bahwa


m n

c1 u1 + c2 u2 + . . . + cm um = ∑ [c1 (∑ aijvi)]
i=1 j=1
m n

∑ (∑ aijci) vj
j=1 i=1

Sekarang tinjau sistem persamaan


𝑚

∑ 𝑎𝑖𝑗 𝑐𝑖 = 0 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
𝑖=1

Sistem ini adalah suatu sistem homogen dengan lebih banyak peubah
daripada persamaan, oleh karena itu, berdasarkan Teorema 1.2.1, sistem ini
pasti memiliki penyelesaian taktrivial (𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑚 )𝑇 Tetapi
m

c1 u1 + c2 u2 + . . . + cm um = ∑ 0vj = 0
i=1

Sehingga 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚 bergantung linear.

TEOREMA
Jika {𝑣1 , … , 𝑣𝑛 } dan {𝑢1 , … , 𝑢𝑚 } kedua-duanya adalah basis untuk suatu
ruang vektor V, maka n = m

BUKTI.
Misalkan 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 dan 𝑢1 , … , 𝑢𝑚 kedua-duanya adalah basis untuk V.
Karena 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 merentang V dan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚 bebas linear, dari teorema
3.4.1 diketahui bahwa m ≤ n. Dengan cara yang sama, karena 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚
merentang V dan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚 bebas linear, maka n ≤ m.
4

Dengan meninjau teorema diatas sekarang kita dapat memberi arti pada
banyaknya elemen dari sembarang basis untuk suatu ruang vektor yang
diketahui.

Sebagai contoh, pada subbab sebelumnya di buku aljabar linear karya


‘imrona halaman 86 telah diperlihatkan bahwa himpunan-himpunan dibawah
ini bebas linear dan membangun yang oleh karena itu himpunan-himpunan
tersebut merupakan salah satu basis dari tiap-tiap ruang vektor:
𝑆 = {𝑒1 = (1, 0, 0), 𝑒2 = (0, 1, 0), 𝑒3 = (0, 0, 1)} basis di 𝑅 3
𝐵 = {𝑝1 = 1, 𝑝2 = 𝑥, 𝑝3 = 𝑥 2 } basisi polinom berderajat maksimal 2
1 0 0 1 0 0 0 0
𝑀 = {𝒎1 = [ ] , 𝒎2 = [ ] , 𝒎3 = [ ] , 𝒎4 = [ ]}
0 0 0 0 1 0 1 0
basis matriks 2  2.
Basis-basis di atas disebut basis baku untuk tiap-tiap ruang vektor.
Basis suatu ruang vektor tidak tunggal, misalnya 𝑄 = {𝑝1 = 2 + 𝑥 + 2𝑥 2 , 𝑝2 =
−1 + 2𝑥 + 3𝑥 2 , 𝑝3 = 3𝑥 + 4𝑥 2 } himpunan Q telah ditunjukkan membangun
dan juga bebas linear dan oleh karena itu Q juga basis P2.

B. Dimensi
Menurut buku aljabar linear karya Imrona dimensi didefinisikan
Misalkan o ≠ V ruang vector. V disebut berdimensi berhingga jika
mempunyai himpunan yang banyak anggotanya berhingga yang menjadi basis.
Jika tidak ada himpunan yang demikian himpunan ini disebut himpunan
berdimensi tak hingga. Perkecualian: walaupun ruang vector nol tidak
mempunyai basis, namun dianggap berdimensi berhingga.4

Teori ini juga didukung oleh buku aljabar linear karya Howard Anton dan
Steven J. Leon yang membedakannya adalah jika x adalah vektor tak nol
dalam R3, maka x merentang ruang bagian berdimensi suatu Rentang (x) = { α
x I α adalah skalar}. Suatu vektor (a, b,c)T akan berada dalam Rentang (x) jika
dan hanya jika titik (a, b, c) terletak pada garis yang menghubungkan (0, 0, 0)

4
‘Imrona Mahmud,Op.Cit., Hlm. 88.
5

dan (x1, x2, x3). Jadi ruang bagian berdimensi satu dari R3 dapat
direpresentasikan secara geometris oleh sebuah garis yang melalui titik asal.
Jika x dan y bebas linear dalam R3, maka Rentang (x, y) = {α x + βy I α dan β
skalar} adalah jika ruang bagian berdimensi dua dari R3. Suatu vektor (a, b,c)r
akan berada dalam Rentang (x, y) dan hanya jika (a, b, c) terletak pada bidang
yang melalui (0, 0, 0), (x1, x2, x3), dan (y1, y2, y3). Jadi, kita dapat menganggap
sebuah ruang bagian berdimensi dua dari R3 sebagai bidang yang melalui titik
asal. Jika x, y, dan z bebas linear dalam R3, maka mereka membentuk suatu
basis untuk R3 dan Rentang (x, y, z) = R3. Jadi titik keempat (a, b, c)T yang
sembarang pasti terletak dalam Rentang (x, y, z). Dapat dilihat dari gambar
berikut.

Contoh :

Dan diperkuat dengan teorema dari Steven J. Leon


TEOREMA
Jika V adalah ruang vektor dengan dimensi n > 0:
I. Sembarang himpunan n vektor bebas linear merentang V.
II. Sembarang n vektor yang merentang V adalah bebas linear.
BUKTI.
Untuk membuktikan (I), misalkan bahwa v1, . . ., vn bebas linear dan v
adalah sembarang vektor lain di V. Karena V berdimensi n, maka V memiliki
basis yang terdiri dari n vektor dan vektor-vektor ini merentang V. Berdasarkan
Teorema 3.4.1 maka v1, v2. ., vn, v pasti bergantung linear. Jadi terdapat skalar-
skalar c1c2, . . . cn, cn +1 yang tidak semuanya nol sehingga
6

(1) 𝑐2 𝑣2 + 𝑐2 𝑣2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑣𝑛 + 𝑐𝑛+1 𝑣 = 0

Cn+1 tidak mungkin nol, sebab jika nol maka (1) akan menyebabkan v1,. . .,vn
bergantung linear. Jadi (1) dapat diselesaikan untuk memperoleh v.
𝑣 = 𝑎1 𝑣1 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑣𝑛
−𝑐
di mana 𝑎𝑖 = 𝑐 untuk i = 1, 2, . . ., n. Karena v adalah sembarang vektor di
𝑛+1

V, maka v1, v2..., vn merentang V.


Untuk membuktikan (II), misalkan bahwa 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 merentang V. Jika
𝑣1 , … , 𝑣𝑛 bergantung linear, maka salah satu dari 𝑣𝑖 , katakanlah 𝑣𝑛 , dapat
ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor lainnya. Maka 𝑣1 , … , 𝑣𝑛
masih akan merentang V: Jika 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 bergantung linear kita dapat
menghapus satu vektor lagi dan himpunan yang tersisa masih merentang V.
Kita dapat melanjutkan menghapus vektor-vektor dengan cara ini sampai kita
memperoleh himpunan perentang yang bebas linear dengan k elemen di mana
k < n. Tetapi hal ini berlawanan dengan dim V = n. Oleh karena itu, 𝑣1 , … , 𝑣𝑛
pasti bebas linear. 5

Jadi dalam buku Howard Anton6 dapat diringkas, jika V adalah ruang
vektor berdimensi tak hingga dan {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 } adalah sembarang basis, maka
:

1. Setiap himpunan dengan lebih dari 𝑛 vektor adalah tak bebas secara linear.
2. Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari 𝑛 yang merentang.

Adapun contoh nya dapat kita lihat pada buku ‘Imrona7 R3, P2, M 2 2

termasuk berdimensi berhingga. Himpunan semua bilangan real berdimensi tak


berhingga.

5
J.Leon,Steven, Op.Cit., Hlm. 130-131.
6
Anton Howard, Op.Cit., Hlm. 341.
7
‘Imrona Mahmud , Op.Cit., Hlm 87-88.
7

Misalkan 𝑆 = {𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 } merupakan basis ruang vektor V yang


bedimensi berhingga jika 𝐵 = {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 } V dengan m  n,
Bentuklah persamaan
𝟎 = 𝒍𝟏 𝒗𝟏 + 𝒍𝟐 𝒗𝟐 + ⋯ + 𝒍𝒎 𝒗𝒎
Kemudian dilakukan subsitusi dengan
𝑣1 = 𝑘11 𝑎1 + 𝑘21 𝑎2 + ⋯ + 𝑘1𝑛 𝑎𝑛
𝑣2 = 𝑘21 𝑎1 + 𝑘22 𝑎2 + ⋯ + 𝑘2𝑛 𝑎𝑛

𝑣𝑛 = 𝑘𝑚1 𝑎1 + 𝑘𝑚2 𝑎𝑛 + ⋯ + 𝑘𝑚𝑛 𝑎𝑛

(karena S basis berarti S membangun V berarti anggota-anggota B dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linear dari S)
Dan didapatkan
0 = 𝑙1 (𝑘11 𝑎1 + 𝑘12 𝑎2 + ⋯ + 𝑘1𝑛 𝑎𝑛 ) + 𝑙2 (𝑘21 𝑎1 + 𝑘22 𝑎2 + ⋯ + 𝑘2𝑛 𝑎𝑛)
+ 𝑙𝑚 (𝑘𝑚1 𝑎1 + 𝑘𝑚2 𝑎2 + ⋯ + 𝑘𝑚𝑛 𝑎𝑛
0 = (𝑙1 𝑘11 + 𝑙2 𝑘21 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚𝑙 )𝑎1 + (𝑙1 𝑘12 + 𝑙1 𝑘22 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚2 )𝑎2 + ⋯
+ (𝑙1 𝑘1𝑛 + 𝑙2 𝑘2𝑛 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚𝑛 )𝑎𝑛
Karena S bebas linear maka
𝑙1 𝑘11 + 𝑙2 𝑘21 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚𝑙 = 0
𝑙1 𝑘12 + 𝑙2 𝑘22 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚2 = 0

𝑙1 𝑘1𝑛 + 𝑙2 𝑘2𝑛 + ⋯ + 𝑙𝑚 𝑘𝑚𝑛 = 0

karena m  n maka system persamaan linear homogeny di atas mempuyai


penyelesaian tak trivial yang berarti skalar 𝑙1 , 𝑙2 , … , 𝑙𝑚 tidak harus bernilai nol
semua dan berarti B tak bebas linear.
Akibat dari kenyataan ini adalah setiap basis ruang vektor mempunyai
banyak anggota yang sama. Hal ini diperlihatkan sebagai berikut.
Misalkan 𝑆 = {𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 } dan 𝐵 = {𝑣1 , 𝑣1 , … , 𝑣𝑚 } basis V.
8

Karena S basis dan B bebas linear maka m n dan karena B basis dan S bebas
linear, maka n  m .Jadi, m = n.

C. Baris dan Kolom


Dalam buku aljabar linear karya Howard Anton didefinisikan untuk
suatu matriks 𝑚 × 𝑛
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
𝐴=[ ⋮ ⋮ ⋮ ]
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛
Vektor-vektor
𝒓3 = [𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛 ]
𝒓2 = [𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 ]

𝒓3 = [𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 ]
Dalam 𝑅 𝑛 yang dibentuk dari baris-baris 𝐴 disebut vektor-vektor baris
dari 𝐴, dan vektor-vektor
𝑎11 𝑎12 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 𝑎2𝑛
𝒄1 = [ ⋮ ] , 𝒄𝟐 = [ ⋮ ] , … 𝒄𝟑 = [ ⋮ ]
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚𝑛
Dalam 𝑅 𝑚 yang dibentuk dari kolom-kolom 𝐴 disebut vektor-vektor
kolom dari 𝐴.
Jika 𝐴 adalah suatu matriks 𝑚 × 𝑛, maka subruang dari 𝑅 𝑛 yang terentang
oleh vektor-vektor baris dari 𝐴 disebut ruang baris dari 𝐴, dan subruang dari
𝑅 𝑚 yang terentang oleh vektor-vektor kolom disebut ruang kolom.8
Dan didukung oleh buku aljabar linear karya Imrona dan Steven J. leon,
yang membedakan dengan Howard Anton yaitu: jika pada buku karya Imrona
vektor-vektor menggunakan b1, b2, dan bm, selain itu disebut vektor-vektor
baris 𝐴. Dan ruang yang dibangun oleh vektor-vektor baris ini disebut ruang
baris 𝐴. sedangkan vektor-vektor

8
Anton Howard, Op.Cit., Hlm.355.
9

𝒌1 = (𝑎11 , 𝑎21 , … , 𝑎𝑚1 )


𝒌2 = (𝑎12 , 𝑎22 , … , 𝑎𝑚2 )

𝒌𝑛 = (𝑎1𝑛 , 𝑎2𝑛 , … , 𝑎𝑚𝑛 )

Disebut vektor-vektor kolom 𝐴 dan ruang yang dibangun oleh vektor-


vektor kolom ini disebut ruang kolom 𝐴.
Dengan menggunakan prinsip mencari vektor-vektor yang bebas linear
untuk mendapatkan basis ruang kolom, lakukan eliminasi Gauss pada matriks
𝐴 sampai didapatkan matriks eselon baris, kolom yang mempunyai satu utama
maka vektor kolom tersebut menjadi anggota basis dari ruang kolom.
Sedangkan untuk mendapatkan basis ruang baris, lakukan eliminasi Gauss
terhadap 𝐴′, dan basis ruang baris adalah kolom 𝐴′ yang mempunyai satu
utama.9 Dan jika dalam buku aljabar linear karya Stven L.John didefinisikan
Jika A adalah matriks m x n , maka ruang bagian dari𝑅1×𝑛 yang rentang oleh
vektor-vektor baris dari A disebut ruang baris dari A. Ruang bagian dari 𝑅 𝑚
yang rentang oleh vekto-vektor kolom dari A disebut ruang kolom dari A.10
Dan akan diperkuat dengan teorema dari karya Steven J. Leon sebagai berikut:
 TEOREMA 3.6.1. Dua matriks yang ekivalen baris memiliki ruang baris
yang sama.
Jika B ekivalen baris dengan A, maka B dapat dibentuk dari A dengan
sebarisan operasi baris yang berhingga banyaknya. Jadi vektor-vektor
baris dari B harus merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor baris
dari A. Sebagai akibatnya, ruang baris dari B harus merupakan ruang
bagian dari ruang baris A. Karena A ekivalen baris dengan B, maka
dengan alasan yang sama, ruang baris dari A adalah ruang bagian dari
ruang baris B.
Rank dari suatu matrik A adalah dimensi dari ruang baris dari A.
Untuk menentukan rank dari suatu matrik , kita dapat mereduksikan

9
‘Imrona Mahmud,Op.Cit., Hlm. 91.
10
J.Leon, Steve., Op.Cit.,Hlm.145.
10

matriks yang bersangkutan menjadi bentuk eselon baris. Baris-baris tak


nol dari matriks eselon baris akan membentuk basis untuk ruang barisnya.
Contoh
1 0 0
Misalkan 𝐴 = ( )
0 1 0
Ruang baris dari A adalah himpunan ketiga tupel yang berbentuk
𝛼(1,0,0) + 𝛽(0,1,0) = (𝛼, 𝛽, 0).
Ruang kolom dari A adalah himpunan semua vektor yang berbentuk
1 0 0 𝛼
𝛼 ( ) + 𝛽 ( ) + 𝛾 ( ) = (𝛽 )
0 1 0
Jadi ruang baris dari A adalah ruang bagian berdimensi dua dari 𝑅1×3 dan
ruang kolom dari A adalah 𝑅 2 .

Contoh :
Tentukan vektor-vektor baris dan vektor-vektor kolom matriks berikut.

1 0 2 −2 1
[3 1 −1 2 0]
0 1 −7 8 −3
Penyelesaian
Vektor-vektor baris 𝐴 adalah
𝑏1 = (1, 0, 2, −2, 1)
𝑏2 = (3, 1, −1, 2, 0)
𝑏3 = (0, 1, −7, 8, −3)
Sedangkan vektor-vektor kolom 𝐴 adalah
𝑘1 = (1, 0, 3)
𝑘2 = (0, 1, 1)
𝑘3 = (2, −1, −7)
𝑘4 = (−2, 2, 8)
𝑘5 = (1, 0, −3)11

11
‘Imrona Mahmud,Op.Cit.,Hlm. 91.
11

Dalam buku aljaar linear karya Stven L.John didefinisikan Jika A adalah
matriks m x n , maka ruang bagian dari𝑅1×𝑛 yang rentang oleh vektor-vektor baris
dari A disebut ruang baris dari A. Ruang bagian dari 𝑅 𝑚 yang rentang oleh
vekto-vektor kolom dari A disebut ruang kolom dari A.
 TEOREMA 3.6.1. Dua matriks yang ekivalen baris memiliki ruang baris
yang sama.
Jika B ekivalen baris dengan A, maka B dapat dibentuk dari A dengan
sebarisan operasi baris yang berhingga banyaknya. Jadi vektor-vektor
baris dari B harus merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor baris
dari A. Sebagai akibatnya, ruang baris dari B harus merupakan ruang
bagian dari ruang baris A. Karena A ekivalen baris dengan B, maka
dengan alasan yang sama, ruang baris dari A adalah ruang bagian dari
ruang baris B.
Rank dari suatu matrik A adalah dimensi dari ruang baris dari A.
Untuk menentukan rank dari suatu matrik , kita dapat mereduksikan
matriks yang bersangkutan menjadi bentuk eselon baris. Baris-baris taknol
dari matriks eselon baris akan membentuk basis untuk ruang barisnya.

Contoh :
1 0 0
Misalkan 𝐴 = ( )
0 1 0
Ruang baris dari A adalah himpunan ketiga tupel yang berbentuk
𝛼(1,0,0) + 𝛽(0,1,0) = (𝛼, 𝛽, 0).
Ruang kolom dari A adalah himpunan semua vektor yang berbentuk
1 0 0 𝛼
𝛼 ( ) + 𝛽 ( ) + 𝛾 ( ) = (𝛽 )
0 1 0
Jadi ruang baris dari A adalah ruang bagian berdimensi dua dari 𝑅1×3 dan
ruang kolom dari A adalah 𝑅 2 .
12

BAB II
KESIMPULAN

A. Basis
Misalkan ruang vector 𝐵 = {𝑢1 , 𝑢2 , … 𝑢𝑛 } V. B disebut basis ruang vector
V jika B memenuhi dua aksioma berikut:
1. B bebas linear
2. B membangun V.
B. Dimensi

Jika V adalah ruang vektor berdimensi tak hingga dan {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 }


adalah sembarang basis, maka :

1. Setiap himpunan dengan lebih dari 𝑛 vektor adalah tak bebas secara linear.
2. Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari 𝑛 yang merentang.
C. Ruang Baris dan Kolom
Jika 𝐴 adalah suatu matriks 𝑚 × 𝑛, maka subruang dari 𝑅 𝑛 yang terentang
oleh vektor-vektor baris dari 𝐴 disebut ruang baris dari 𝐴, dan subruang dari
𝑅 𝑚 yang terentang oleh vektor-vektor kolom disebut ruang kolom
13

BAB III
LATIHAN

1. Tentukan dimensi dari subruang pada bidang−𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 0.


1 −2 1
2. Tunjukkan bahwa {(2) ( 1 ) (0)} adalah basis untuk R3
3 0 1
3. Tentukan basis dan dimensi ruang penyelesaian sistem persamaan linear
homogen berikut.
2𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 =0
2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 −𝑤 =0
2𝑥 + 5𝑦 + 3𝑧 −3𝑤 =0
4. Tentukan basis dan dimensi ruang vektor polinom yang berbentuk 𝑎 + 𝑏𝑥 +
𝑐𝑥 2 dengan syarat 𝑎 = 𝑏 + 2𝑐.
5. Misalkan P adalah ruang vektor dari semua polinom. Kita bertujuan untuk
memperlihatkan bahwa P berdiniensi takhingga.
6. Anggap 𝑨𝒙 = 𝒃 adalah sistem linear
−1 3 2 𝑥1 1
𝑥
[ 1 2 −3] [ 2 ] = [−9]
2 1 −2 𝑥3 −3

Tunjukkan bahwa 𝒃 berada dalam ruang kolom 𝐴 dan nyatakan 𝒃 sebagai


suatu kombinasi linear dari vektor-vektor kolom dari 𝐴.
7. Tentukan basis ruang kolom dan dimensinya, kemudian basis ruang baris
dimensinya dari matriks berikut.
1 0 2 −2 1
𝐴 = [3 1 −1 2 0]
0 1 −7 8 −3

8. Diberikan
1 −2 3
𝐴 = (2 −5 1 )
1 −4 −7
14

Apakah membentuk bentuk basis dalam ruang basis?


9. Misalkan
1 2 −1 1
𝐴 = (2 4 −3 0)
1 2 1 5
Carilah basis untung ruang baris dari A dan basis untuk N(A). Perlihatkan
bahwa dim𝑁(𝐴) = 𝑛 − 𝑟.

Penyelesaian
1. Persamaan bidang tersebut dapat diubah menjadi 𝑥 = 2𝑦 + 5𝑧 dan karena 𝑦
dan 𝑧anu yang bebas maka keduanya dapat diganti menjadi 𝑦 = 𝑡 dan 𝑧 = 𝑠
sehinggapersamaan bidang tadi menjadi 𝑥 = 2𝑡 + 5𝑠 atau dalam bentuk vektor
(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑡(2,1,0) + 𝑠(5,0,1) yang berarti 𝐵 = {(2,1,0), (5,0,1)}
membangun bidang −𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 0, dan bebas linear. Dengan demikian. B
merupakan basis dan dimensinya 2.
2. dim R3 = 3, malea kita hanya perlu menunjukkan bahwa ketiga vektor ini bebas
linear. Ini adalah benar karena

1 −2 1
|2 1 0| = 2
3 0 1
2 2−3 0 0 2 2−3 0 0
3. [2 3−1 −1 0] 𝑏2–𝑏1 ~ [0 1 2 −1 0]b3–𝑏1
2 5 3 −3 0 2 5 3 −3 0
2 2−3 0 0 2 2−3 0 0
~ [0 1 2 −1 0] b3 – 3𝑏2 ~ [0 1 2 −1 0] b1 – 2𝑏2
0 3 6 −3 0 0 0 0 0 0
2 0−7 2 0
~ [0 1 2 −1 0]
0 0 0 0 0
(7𝑧 − 2𝑤)
2𝑥 − 7𝑧 + 2𝑤 = 0 atau 𝑥 =
2
𝑦 + 2𝑧 − 𝑤 = 0 atau 𝑦 = −𝑧 + 𝑤
Karena z dan w adalah anu bebas kita misalkan 𝑧 = 𝑡dan 𝑤 = 𝑠 maka
didapatkan
15

(7𝑡 − 2𝑠)
dan 𝑦 = −2𝑡 + 𝑠
2
Sehingga penyelesaiannya berbentuk
7 7
(𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑤) = ( 𝑡 − 𝑠, −2𝑡 + 𝑠, 𝑡, 𝑠) = ( 𝑡 − 2𝑡, 𝑡, 0) + (−𝑠, 𝑠, 0, 𝑠)
2 2
7
= 𝑡 ( 𝑡 − 2𝑡, 𝑡, 0) + 𝑠(−1,1,0,1)
2
7
Jadi, basis ruang penyelesaian sistem persamaan linear diatas adalah(2 𝑡 −

2𝑡, 𝑡, 0) , (−1,1,0,1) dan dimensinya 2.

4. Karena adanya syarat 𝑎 = 𝑏 + 2𝑐 bentuk vektor polinom menjadi


(𝑏 + 2𝑐) + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑥 2 = 𝑏(1 + 𝑥) + 𝑐(2 + 𝑥 2 )
Yang berarti {1 + 𝑥, 2 + 𝑥 2 ) bebas linear . maka {1 + 𝑥, 2 + 𝑥 2 ) merupakan
basis dan dimensinya 2.
5. Seandainya P berdimensi hingga, katakanlah berdimensi n, maka sembarang
himpunan yang terdiri dari n + 1 vektor akan bergantung linear. Akan tetapi, l,
x, x2, . . ., xn bebas linear, karena W[1,x,x2, . . ., xn] > 0. Oleh karena itu, P
tidak mungkin berdimensi n. Karena jika sembarang, P pasti berdimensi
takhingga. Alasan yang sama menunjukkan bahwa C[a, b] berdimensi tak
hingga.
6. Dengan menyelesaikan sistem tersebut dengan eliminasi Gauss kita akan
mendapatkan (tunjukkan)
𝑥1 = 2, 𝑥2 = 1, 𝑥3 = 3
Karena sistem tersebut konsisten, 𝒃 berada dalam ruang kolom 𝐴. Lebih jauh,
dari (2) dan penyelesaian yang didapatkan , kita dapatkan bahwa
−1 3 2 1
2 [ 1 ] − [2] + 3 [−3] = [−9]
2 1 −2 −3
1 0 2 −2 1 1 0 2 −2 1
7. 𝐴 = [3 1 −1 2 0] 𝑏2 − 3𝑏1 ~ [0 1 −1 2 0] 𝑏3 − 𝑏2
0 1 −7 8 −3 0 1 −7 8 −3
1 0 2 −2 1
~ [0 1 −1 2 0]
0 1 −7 8 −3
Mencari basis ruang kolom ialah sebagai berikut.
16

Karena satu utama terdapat pada kolom pertama dan kedua, berarti basis
ruang kolom adalah {(1, 3, 0), (0, 1, 1)}, sehingga basis ruang kolom 𝐴: 2.
1 3 0 1 3 0
0 1 1 𝑏3 − 2𝑏1 0 1 1 𝑏3 + 7𝑏2
𝐴′ = 2 −1 −7 𝑏4 + 2𝑏1 ~ 0 −7 −7 𝑏4 − 8𝑏2
−2 2 8 𝑏5 − 𝑏1 0 2 8 𝑏5 + 3𝑏2
[ 1 0 −3] [0 −3 −3]
1 3 0
0 1 1
~ 0 0 0
0 0 0
[0 0 0 ]
Mencari basis ruang baris ialah sebagai berikut.
Karena satu utama terletak pada kolom pertama dan kedua, berarti basis
ruang baris 𝐴 adalah {(1, 0, 2, −2, 1), (3, 1, −1, 2, 0)}, sehingga dimensi
ruang baris 𝐴 ini 2.
8. entuk eselon baris tereduksi dari A diberikan oleh
1 2 0 3
9. 𝑈 = (0 0 1 2)
0 0 0 0
Jadi {(1,2,0,3) , (0,0,1,2)}adalah basis untuk ruang baris dari A dan A
mempunyai rank 2. Karena sistem-sistem 𝐴𝑥 = 0 dan 𝑈𝑥 = 0 adalah
ekivalen, maka x berada dalam N(A) jika dan hanya jika
𝑥1 + 2𝑥2 + 3𝑥4 = 0
𝑥3 + 2𝑥4 = 0
Peubah-peubah utama 𝑥1 dan𝑥3 dapat diselesaikan dengan dinyatakan
dalam peubah-peubah bebas 𝑥2 dan 𝑥4
𝑥1 = −2𝑥2 − 3𝑥4
𝑥3 = −2𝑥4
Misalkan 𝑥2 = 𝛼 dan 𝑥4 = 𝛽. Berdasarkan hal ini maka N(A) terdiri dari
semua vektor berbentuk
𝑥1 −2 − 3𝛽 −2 −3
𝑥2 𝛼
(𝑥 ) = ( −2𝛽 ) = 𝛼( 1 )+𝛽( 0 )
3 0 −2
𝑥4 𝛽 0 1
17

Vektor-vektor (−2,1,0,0)𝑇 dan (−3,0, −2,1)𝑇 membentuk basis untuk


N(A).perhatikan bahwa 𝑛 − 𝑟 = 4 − 2 = dim 𝑁(𝐴)

Dengan mereduksikan A menjadi bentuk eselon baris, maka kita peroleh


matriks
1 −2 3
𝑈 = (0 1 5)
0 0 0
Jelas bahwa (1, −2,3) dan(0,1,5) membentuk basis untuk ruang baris dari
U. Karena U dan A ekivalen baris, maka matriks memiliki ruang baris yang
sama sehingga rank dari A adalah 2.
18

DAFTAR PUSTAKA

‘Imrona Mahmud. 2013.Aljabar Linear Dasar Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga


Anton Howard.Aljabar Linear. Tangerang .Binarupa Aksara.
J.Leon, Steven. 2001. Jakarta . Erlangga.

Você também pode gostar