Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tugas Kelompok 3
BASIS DAN DIMENSI; RUANG BASIS DAN KOLOM
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear II
Dosen Pembimbing
Dona Dinda Pratiwi, M.Pd
Disusun Oleh
Bunga Nurwiyan Putri 1611050388
Hezvi Yulinsa 1611050242
Lina Agustina 1611050322
Maulida 1611050290
Sri Ariza Elisa 1611050369
BAB I
PEMBAHASAN
A. Basis
Menurut buku aljabar linear karya Imrona basis di definisikan sebagai
berikut1: Misalkan ruang vector 𝐵 = {𝑢1 , 𝑢2 , … 𝑢𝑛 } V. B disebut basis ruang
vector V jika B memenuhi dua aksioma berikut:
a) B bebas linear
b) B membangun V
Teori ini didukung oleh buku aljabar linear karya Steven J. Leon dan
Howard Anton yang membedakannya adalah ruang vektor S = {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛}
membentuk basis untuk ruang vektor V jika dan hanya jika:
(i) 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 bebas linear,
(ii) 𝑣1 , … , 𝑣𝑛 merentang V.2
TEOREMA
Jika {v1 v2,. . .,vn} adalah himpunan yang merentang suatu ruang vektor V,
maka himpunan sembarang dari m vektor di V, di mana m > n adalah
bergantung linear.
BUKTI.
Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 adalah m vektor di V di mana m > n.
1
‘Imrona Mahmud , Aljabar Linear Dasar Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga,
2013), Hlm. 86.
2
Anton Howard, Aljabar Linear, (Tangerang : Binarupa Aksara),Hlm. 334.
3
J.Leon, Steven,(Jakarta: Erlangga,2001), Hlm. 129.
3
𝑛 𝑛 𝑛
c1 u1 + c2 u2 + . . . + cm um = ∑ [c1 (∑ aijvi)]
i=1 j=1
m n
∑ (∑ aijci) vj
j=1 i=1
∑ 𝑎𝑖𝑗 𝑐𝑖 = 0 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
𝑖=1
Sistem ini adalah suatu sistem homogen dengan lebih banyak peubah
daripada persamaan, oleh karena itu, berdasarkan Teorema 1.2.1, sistem ini
pasti memiliki penyelesaian taktrivial (𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑚 )𝑇 Tetapi
m
c1 u1 + c2 u2 + . . . + cm um = ∑ 0vj = 0
i=1
TEOREMA
Jika {𝑣1 , … , 𝑣𝑛 } dan {𝑢1 , … , 𝑢𝑚 } kedua-duanya adalah basis untuk suatu
ruang vektor V, maka n = m
BUKTI.
Misalkan 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 dan 𝑢1 , … , 𝑢𝑚 kedua-duanya adalah basis untuk V.
Karena 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 merentang V dan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚 bebas linear, dari teorema
3.4.1 diketahui bahwa m ≤ n. Dengan cara yang sama, karena 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚
merentang V dan 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑚 bebas linear, maka n ≤ m.
4
Dengan meninjau teorema diatas sekarang kita dapat memberi arti pada
banyaknya elemen dari sembarang basis untuk suatu ruang vektor yang
diketahui.
B. Dimensi
Menurut buku aljabar linear karya Imrona dimensi didefinisikan
Misalkan o ≠ V ruang vector. V disebut berdimensi berhingga jika
mempunyai himpunan yang banyak anggotanya berhingga yang menjadi basis.
Jika tidak ada himpunan yang demikian himpunan ini disebut himpunan
berdimensi tak hingga. Perkecualian: walaupun ruang vector nol tidak
mempunyai basis, namun dianggap berdimensi berhingga.4
Teori ini juga didukung oleh buku aljabar linear karya Howard Anton dan
Steven J. Leon yang membedakannya adalah jika x adalah vektor tak nol
dalam R3, maka x merentang ruang bagian berdimensi suatu Rentang (x) = { α
x I α adalah skalar}. Suatu vektor (a, b,c)T akan berada dalam Rentang (x) jika
dan hanya jika titik (a, b, c) terletak pada garis yang menghubungkan (0, 0, 0)
4
‘Imrona Mahmud,Op.Cit., Hlm. 88.
5
dan (x1, x2, x3). Jadi ruang bagian berdimensi satu dari R3 dapat
direpresentasikan secara geometris oleh sebuah garis yang melalui titik asal.
Jika x dan y bebas linear dalam R3, maka Rentang (x, y) = {α x + βy I α dan β
skalar} adalah jika ruang bagian berdimensi dua dari R3. Suatu vektor (a, b,c)r
akan berada dalam Rentang (x, y) dan hanya jika (a, b, c) terletak pada bidang
yang melalui (0, 0, 0), (x1, x2, x3), dan (y1, y2, y3). Jadi, kita dapat menganggap
sebuah ruang bagian berdimensi dua dari R3 sebagai bidang yang melalui titik
asal. Jika x, y, dan z bebas linear dalam R3, maka mereka membentuk suatu
basis untuk R3 dan Rentang (x, y, z) = R3. Jadi titik keempat (a, b, c)T yang
sembarang pasti terletak dalam Rentang (x, y, z). Dapat dilihat dari gambar
berikut.
Contoh :
(1) 𝑐2 𝑣2 + 𝑐2 𝑣2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑣𝑛 + 𝑐𝑛+1 𝑣 = 0
Cn+1 tidak mungkin nol, sebab jika nol maka (1) akan menyebabkan v1,. . .,vn
bergantung linear. Jadi (1) dapat diselesaikan untuk memperoleh v.
𝑣 = 𝑎1 𝑣1 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑣𝑛
−𝑐
di mana 𝑎𝑖 = 𝑐 untuk i = 1, 2, . . ., n. Karena v adalah sembarang vektor di
𝑛+1
Jadi dalam buku Howard Anton6 dapat diringkas, jika V adalah ruang
vektor berdimensi tak hingga dan {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 } adalah sembarang basis, maka
:
1. Setiap himpunan dengan lebih dari 𝑛 vektor adalah tak bebas secara linear.
2. Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari 𝑛 yang merentang.
Adapun contoh nya dapat kita lihat pada buku ‘Imrona7 R3, P2, M 2 2
5
J.Leon,Steven, Op.Cit., Hlm. 130-131.
6
Anton Howard, Op.Cit., Hlm. 341.
7
‘Imrona Mahmud , Op.Cit., Hlm 87-88.
7
Karena S basis dan B bebas linear maka m n dan karena B basis dan S bebas
linear, maka n m .Jadi, m = n.
8
Anton Howard, Op.Cit., Hlm.355.
9
9
‘Imrona Mahmud,Op.Cit., Hlm. 91.
10
J.Leon, Steve., Op.Cit.,Hlm.145.
10
Contoh :
Tentukan vektor-vektor baris dan vektor-vektor kolom matriks berikut.
1 0 2 −2 1
[3 1 −1 2 0]
0 1 −7 8 −3
Penyelesaian
Vektor-vektor baris 𝐴 adalah
𝑏1 = (1, 0, 2, −2, 1)
𝑏2 = (3, 1, −1, 2, 0)
𝑏3 = (0, 1, −7, 8, −3)
Sedangkan vektor-vektor kolom 𝐴 adalah
𝑘1 = (1, 0, 3)
𝑘2 = (0, 1, 1)
𝑘3 = (2, −1, −7)
𝑘4 = (−2, 2, 8)
𝑘5 = (1, 0, −3)11
11
‘Imrona Mahmud,Op.Cit.,Hlm. 91.
11
Dalam buku aljaar linear karya Stven L.John didefinisikan Jika A adalah
matriks m x n , maka ruang bagian dari𝑅1×𝑛 yang rentang oleh vektor-vektor baris
dari A disebut ruang baris dari A. Ruang bagian dari 𝑅 𝑚 yang rentang oleh
vekto-vektor kolom dari A disebut ruang kolom dari A.
TEOREMA 3.6.1. Dua matriks yang ekivalen baris memiliki ruang baris
yang sama.
Jika B ekivalen baris dengan A, maka B dapat dibentuk dari A dengan
sebarisan operasi baris yang berhingga banyaknya. Jadi vektor-vektor
baris dari B harus merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor baris
dari A. Sebagai akibatnya, ruang baris dari B harus merupakan ruang
bagian dari ruang baris A. Karena A ekivalen baris dengan B, maka
dengan alasan yang sama, ruang baris dari A adalah ruang bagian dari
ruang baris B.
Rank dari suatu matrik A adalah dimensi dari ruang baris dari A.
Untuk menentukan rank dari suatu matrik , kita dapat mereduksikan
matriks yang bersangkutan menjadi bentuk eselon baris. Baris-baris taknol
dari matriks eselon baris akan membentuk basis untuk ruang barisnya.
Contoh :
1 0 0
Misalkan 𝐴 = ( )
0 1 0
Ruang baris dari A adalah himpunan ketiga tupel yang berbentuk
𝛼(1,0,0) + 𝛽(0,1,0) = (𝛼, 𝛽, 0).
Ruang kolom dari A adalah himpunan semua vektor yang berbentuk
1 0 0 𝛼
𝛼 ( ) + 𝛽 ( ) + 𝛾 ( ) = (𝛽 )
0 1 0
Jadi ruang baris dari A adalah ruang bagian berdimensi dua dari 𝑅1×3 dan
ruang kolom dari A adalah 𝑅 2 .
12
BAB II
KESIMPULAN
A. Basis
Misalkan ruang vector 𝐵 = {𝑢1 , 𝑢2 , … 𝑢𝑛 } V. B disebut basis ruang vector
V jika B memenuhi dua aksioma berikut:
1. B bebas linear
2. B membangun V.
B. Dimensi
1. Setiap himpunan dengan lebih dari 𝑛 vektor adalah tak bebas secara linear.
2. Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari 𝑛 yang merentang.
C. Ruang Baris dan Kolom
Jika 𝐴 adalah suatu matriks 𝑚 × 𝑛, maka subruang dari 𝑅 𝑛 yang terentang
oleh vektor-vektor baris dari 𝐴 disebut ruang baris dari 𝐴, dan subruang dari
𝑅 𝑚 yang terentang oleh vektor-vektor kolom disebut ruang kolom
13
BAB III
LATIHAN
8. Diberikan
1 −2 3
𝐴 = (2 −5 1 )
1 −4 −7
14
Penyelesaian
1. Persamaan bidang tersebut dapat diubah menjadi 𝑥 = 2𝑦 + 5𝑧 dan karena 𝑦
dan 𝑧anu yang bebas maka keduanya dapat diganti menjadi 𝑦 = 𝑡 dan 𝑧 = 𝑠
sehinggapersamaan bidang tadi menjadi 𝑥 = 2𝑡 + 5𝑠 atau dalam bentuk vektor
(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑡(2,1,0) + 𝑠(5,0,1) yang berarti 𝐵 = {(2,1,0), (5,0,1)}
membangun bidang −𝑥 + 2𝑦 + 5𝑧 = 0, dan bebas linear. Dengan demikian. B
merupakan basis dan dimensinya 2.
2. dim R3 = 3, malea kita hanya perlu menunjukkan bahwa ketiga vektor ini bebas
linear. Ini adalah benar karena
1 −2 1
|2 1 0| = 2
3 0 1
2 2−3 0 0 2 2−3 0 0
3. [2 3−1 −1 0] 𝑏2–𝑏1 ~ [0 1 2 −1 0]b3–𝑏1
2 5 3 −3 0 2 5 3 −3 0
2 2−3 0 0 2 2−3 0 0
~ [0 1 2 −1 0] b3 – 3𝑏2 ~ [0 1 2 −1 0] b1 – 2𝑏2
0 3 6 −3 0 0 0 0 0 0
2 0−7 2 0
~ [0 1 2 −1 0]
0 0 0 0 0
(7𝑧 − 2𝑤)
2𝑥 − 7𝑧 + 2𝑤 = 0 atau 𝑥 =
2
𝑦 + 2𝑧 − 𝑤 = 0 atau 𝑦 = −𝑧 + 𝑤
Karena z dan w adalah anu bebas kita misalkan 𝑧 = 𝑡dan 𝑤 = 𝑠 maka
didapatkan
15
(7𝑡 − 2𝑠)
dan 𝑦 = −2𝑡 + 𝑠
2
Sehingga penyelesaiannya berbentuk
7 7
(𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑤) = ( 𝑡 − 𝑠, −2𝑡 + 𝑠, 𝑡, 𝑠) = ( 𝑡 − 2𝑡, 𝑡, 0) + (−𝑠, 𝑠, 0, 𝑠)
2 2
7
= 𝑡 ( 𝑡 − 2𝑡, 𝑡, 0) + 𝑠(−1,1,0,1)
2
7
Jadi, basis ruang penyelesaian sistem persamaan linear diatas adalah(2 𝑡 −
Karena satu utama terdapat pada kolom pertama dan kedua, berarti basis
ruang kolom adalah {(1, 3, 0), (0, 1, 1)}, sehingga basis ruang kolom 𝐴: 2.
1 3 0 1 3 0
0 1 1 𝑏3 − 2𝑏1 0 1 1 𝑏3 + 7𝑏2
𝐴′ = 2 −1 −7 𝑏4 + 2𝑏1 ~ 0 −7 −7 𝑏4 − 8𝑏2
−2 2 8 𝑏5 − 𝑏1 0 2 8 𝑏5 + 3𝑏2
[ 1 0 −3] [0 −3 −3]
1 3 0
0 1 1
~ 0 0 0
0 0 0
[0 0 0 ]
Mencari basis ruang baris ialah sebagai berikut.
Karena satu utama terletak pada kolom pertama dan kedua, berarti basis
ruang baris 𝐴 adalah {(1, 0, 2, −2, 1), (3, 1, −1, 2, 0)}, sehingga dimensi
ruang baris 𝐴 ini 2.
8. entuk eselon baris tereduksi dari A diberikan oleh
1 2 0 3
9. 𝑈 = (0 0 1 2)
0 0 0 0
Jadi {(1,2,0,3) , (0,0,1,2)}adalah basis untuk ruang baris dari A dan A
mempunyai rank 2. Karena sistem-sistem 𝐴𝑥 = 0 dan 𝑈𝑥 = 0 adalah
ekivalen, maka x berada dalam N(A) jika dan hanya jika
𝑥1 + 2𝑥2 + 3𝑥4 = 0
𝑥3 + 2𝑥4 = 0
Peubah-peubah utama 𝑥1 dan𝑥3 dapat diselesaikan dengan dinyatakan
dalam peubah-peubah bebas 𝑥2 dan 𝑥4
𝑥1 = −2𝑥2 − 3𝑥4
𝑥3 = −2𝑥4
Misalkan 𝑥2 = 𝛼 dan 𝑥4 = 𝛽. Berdasarkan hal ini maka N(A) terdiri dari
semua vektor berbentuk
𝑥1 −2 − 3𝛽 −2 −3
𝑥2 𝛼
(𝑥 ) = ( −2𝛽 ) = 𝛼( 1 )+𝛽( 0 )
3 0 −2
𝑥4 𝛽 0 1
17
DAFTAR PUSTAKA