TUGAS REKAYASA GEMPA

ANALISIS BANGUNAN TAHAN GEMPA

KELOMPOK 4 :
1. SITI AISYAH (G1B015049)
2. RISKA EIRENE (G1B015067)
3. MARINTAN MEILANI (G1B015001)
4. BIMA DENIYANGSYAH (G1B015097)
5. M. FADHIL ROFIANZA (G1B014003)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
Diketahui data struktur gedung adalah sebagai berikut:

Lokasi pembangunan : Palu

Fungsi gedung : Hotel

(SNI 1736- 2012 Tabel 1 hal.14)

(SNI 1736- 2012 Tabel 2 hal.15)

Ie (faktor keutamaan gempa) :1

Kondisi Tanah : Tanah keras

Tinggi bangunan : a. Tinggi lantai 1 : 4,75 m

b. Tinggi lantai 2 sampai 4 : 3,5 m

c. Arah X : 7,5 m

d. Arah Y : 7 m

ketentuan Bahan : fc’ : 35 MPa

fy : 400 MPa

Tebal dinding geser : 30 cm

Balok : 500 mm x 500 mm

Kolom : 700 mm x 700 mmo

Elemen pembatas : 900 mm x 900 mm

Plat lantai : 200 mm

Plat atap : 120 mm

Tebal keramik : 5 mm

Tebal spesi : 20 mm

Berat jenis Beton : 2400 kg/m3

Berat dinding ½ bata : 250 kg/m2

Berat ubin : 24 kg/m2

Adukan semen (spesi) : 21 kg/m2

Berat plafond : 11 kg/m2

Berat penggantung : 7 kg/m2

Pasir (kering udara) : 1600 kg/m2

Sumber : (PBI 1983 pasal 2.2. tabel2.1)
Ss : 2,164 (g)

S1 : 0,765 (g)

SDS : 1,443

SD1 : 0,663

Kategori resiko :D
 Sumber : ( SNI-1726-2012)

Sumber : ( SNI-1726-2012) tabel.9, halaman 36

Rx = 8

Ry = 7
GAMBAR 1

GAMBAR 2
PERHITUNGAN BERAT STRUKTUR LANTAI-LANTAI TIPIKAL 1

Berat sendiri struktur lantai 1

Luas
Panjang Elemen
Penampang
Grid Panjang (m) Total
1 6,3 6,3 6,3 18.9
2 6,3 6,3 6,3 18.9
3 6,3 6,3 6,3 18,9
4 6,3 6,3 6,3 18.9
Luas 5 6,3 6,3 6,3 18.9
Penampang
6 6,3 6,3 6,3 18.9
Elemen balok (seragam
untuk setiap 7 6,3 6,3 6,3 18.9
Balok
lantai) = 0,5 m x 8 6,3 6,3 6,3 18.9
0,5 m = 0,25m2 A 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
B 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
C 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
D 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
Panjang Total
Elemen Balok 341,6 m
volume total balok =341,6 m x 0,25 m2= 85,4 m3
Berat total balok ƴ = 24 KN/m3 = 2049,6 KN

Luas Penampang Panjang Elemen Volume

Elemen Kolom = 0,7 m x 0,7 m = 0,49 m2 32 x 6,5 m = 208 m 101,92

Kolom
Volume Total Kolom = 101,92 m3
Berat total kolom (ƴ= 24 KN/m3) = 2446,08 KN
 Luas plat: (7 x 6,5) –((0,1 x 0,1) x 4) = 45,46 m2

Luas total Penampang plat adalah : Tebal pelat lantai

Elemen
Pelat 19x 45,46 = 863,74 m2 200 mm = 0,2 m
Volume total pelat = 172,75 m3
Berat total pelat (ƴ= 24 KN/m3) = 4146 KN

Luas Penampang Panjang Elemen

Luas Penampang Dinding Geser = Panjang atau tinggi dinding geser =
Elemen
0,3 m x 6,3 m = 1, 89 m2 2(6,5 - 0,5) m = 12 m
Dinding
Volume total dinding geser = 22,68 m3
Berat total dinding geser (ƴ= 24 KN/m3) = 544,32 KN

Beban mati tambahan (superimposed) pada struktur

Luas Penampang Tebal plesteran =

Luas lantai yang harus diplester = luas pelat =
Plasteran 2 cm = 0,02 m
863,74 m2
Keramik
Volume total plesteran keramik = 17,27 m3
Berat total plesteran keramik (ƴ = 21 KN/m3) = 362,67KN
Luas total yang akan diberi plafond = luas pelat = 863,74 m2
Plafond
Maka berat plafond (Wplat = 18 kg/m2 = 0,18 KN/m2 = 155,47 KN
Beban mechanical dan electrical pada area pelat seluas = 863,74 m2
M dan E Maka berat M dan E (WM&E = 20 kg/m2 = 0,2 KN/m2) = 172,75 KN

Berat sendiri struktur + beban superimposed = 9876,89 KN

Beban hidup yang bekerja pada struktur

Beban hidup total pada area plat = 863,74 m2

Live Load
Maka berat akibat beban hidup (Wliver = 4,79KN/m2) = 4137,31 KN
Berat Struktur Lantai 1 14014,2 KN

sumber : (SNI -1727-2013) table 4.1 halaman 26

PERHITUNGAN BERAT STRUKTUR LANTAI-LANTAI TIPIKAL 2-3
Berat sendiri struktur
Luas
Panjang Elemen
Penampang
Grid Panjang (m) Total
1 6,3 6,3 6,3 18.9
2 6,3 6,3 6,3 18.9
3 6,3 6,3 6,3 18,9
4 6,3 6,3 6,3 18.9
Luas 5 6,3 6,3 6,3 18.9
Penampang
6 6,3 6,3 6,3 18.9
Elemen balok (seragam
untuk setiap 7 6,3 6,3 6,3 18.9
Balok
lantai) = 0,5 m x 8 6,3 6,3 6,3 18.9
0,5 m = 0,25m2 A 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
B 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
C 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
D 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
Panjang Total
Elemen Balok 341,6 m
volume total balok =341,6 m x 0,25 m2= 85,4 m3
Berat total balok ƴ = 24 KN/m3 = 2049,6 KN

Luas Penampang Panjang Elemen Volume

Elemen Kolom = 0,7 m x 0,7 m = 0,49 m2 32 x 3,5 m = 112 m 54,88

Kolom
Volume Total Kolom = 54,88m3
Berat total kolom (ƴ= 24 KN/m3) = 1317,12 KN
 Luas total Penampang plat adalah : Tebal pelat atap,
Elemen
Pelat 19x 45,46 = 863,74 m2 200 mm = 0,2 m
Volume total pelat = 172,75 m3
Berat total pelat (ƴ= 24 KN/m3) = 4146 KN

Luas Penampang Panjang Elemen

Luas Penampang Dinding Geser = Panjang atau tinggi dinding geser =
Elemen
0,3 m x 6,3 m = 1, 89 m2 2(3,5 - 0,5) m = 6 m
Dinding
Volume total dinding geser = 11,34 m3
Berat total dinding geser (ƴ= 24 KN/m3) = 273,16 KN

Beban mati tambahan (superimposed) pada struktur

Luas Penampang Tebal plesteran =

Luas lantai yang harus diplester = luas pelat =
Plasteran 2 cm = 0,02 m
863,74 m2
Keramik
Volume total plesteran keramik = 17,27 m3
Berat total plesteran keramik (ƴ = 21 KN/m3) = 362,67 KN
Luas total yang akan diberi plafond = luas pelat = 863,74 m2
Plafond
Maka berat plafond (Wplat = 18 kg/m2 = 0,18 KN/m2 = 155,47 KN
Beban mechanical dan electrical pada area pelat seluas = 863,74 m2
M dan E Maka berat M dan E (WM&E = 20 kg/m2 = 0,2 KN/m2) = 172,75 KN

Berat sendiri struktur + beban superimposed = 8475,77 KN

Beban hidup yang bekerja pada struktur

Beban hidup total pada area plat = 863,74 m2

Live Load
Maka berat akibat beban hidup (Wliver = 4,79 KN/m2) = 4137,31 KN
Berat Struktur Lantai 2 dan 3 13566,32 KN
PERHITUNGAN BERAT STRUKTUR LANTAI-LANTAI TIPIKAL 4
Berat sendiri struktur

Luas
Panjang Elemen
Penampang
Grid Panjang (m) Total
1 6,3 6,3 6,3 18.9
2 6,3 6,3 6,3 18.9
3 6,3 6,3 6,3 18,9
4 6,3 6,3 6,3 18.9
Luas 5 6,3 6,3 6,3 18.9
Penampang
6 6,3 6,3 6,3 18.9
Elemen balok (seragam
untuk setiap 7 6,3 6,3 6,3 18.9
Balok
lantai) = 0,5 m x 8 6,3 6,3 6,3 18.9
0,5 m = 0,25m2 A 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
B 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
C 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
D 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 47,6
Panjang Total
Elemen Balok 341,6 m
volume total balok =341,6 m x 0,25 m2= 85,4 m3
Berat total balok ƴ = 24 KN/m3 = 2049,6 KN

Luas Penampang Panjang Elemen Volume

Elemen Kolom = 0,7 m x 0,7 m = 0,49 m2 32 x 1,75 m = 56 m 27,44

Kolom
Volume Total Kolom = 27,44 m3
Berat total kolom (ƴ= 24 KN/m3) = 658,56 KN

Luas total Penampang plat adalah : Tebal pelat atap

lemen
Pelat 21x 45,46 = 954,66 m2 120 mm = 0,12 m
Volume total pelat = 114,56 m3
Berat total pelat (ƴ= 24 KN/m3) = 2749,44 KN
 Luas Penampang Panjang Elemen
Luas Penampang Dinding Geser = Panjang atau tinggi dinding geser =
Elemen
0,3 m x 6,3 m = 1, 89 m2 2(1,75 - 0,5) m =2,5 m
Dinding
Volume total dinding geser = 4,725 m3
Berat total dinding geser (ƴ= 24 KN/m3) = 113,4 KN

Beban mati tambahan (superimposed) pada struktur

Luas Penampang Tebal plesteran =

Luas lantai yang harus diplester = luas pelat =
Plasteran 2 cm = 0,02 m
954,66 m2
Keramik
Volume total plesteran keramik = 19,09 m3
Berat total plesteran keramik (ƴ = 21 KN/m3) = 400,89 KN
Luas total yang akan diberi plafond = luas pelat = 954,66 m2
Plafond
Maka berat plafond (Wplat = 18 kg/m2 = 0,18 KN/m2 = 171,84 KN
Beban mechanical dan electrical pada area pelat seluas = 954,66 m2
M dan E Maka berat M dan E (WM&E = 20 kg/m2 = 0,2 KN/m2) = 190,93 KN

Berat sendiri struktur + beban superimposed = 6334,66 KN

Beban hidup yang bekerja pada struktur

Beban hidup total pada area plat = 954,66 m2

Live Load
Maka berat akibat beban hidup (Wliver = 4,79 KN/m2) = 4572,82 KN
Berat Struktur Lantai 4 10907,48 KN
Rangkuman berdasarkan hasil perhitungan pada tabel-tabel diatas:
Berat struktur lantai 1 = 14014,2 KN
Berat struktur lantai 2-3 = 12613,08 KN
Berat struktur lantai 4 = 10907,48 KN

Tinggi Masa
lantai Berat Lantai Momen Translasi masa rotasi perlantai
lantai dasar per lantai
Zx wx wxzx (Wx/9,81) (mt.(p2+l2)/12)
(m) (KN) (KN-m)
4 15.25 10907.48 166339.07 1111.874 296244.8

3 11.75 12613.08 148203.69 1285.737 342568.6

2 8.25 12613.08 104057.91 1285.737 342568.6

1 4.75 14014.2 66567.45 1428.563 380622.7

Ʃ 50147.84 Ʃ 485168.12
LANGKAH-LANGKAH MENDAPATKAN NILAI TC DARI SAP

METODE RESPON SPEKTRUM

1. Buka aplikasi SAP

2. Konversi satuan kN,m,C

3. Klik file > new model

4. Pilih grid only dan masukkan dimensi x,y,z berdasarkan soal

5. Ganti nilai z (tinggi bangunan) dengan klik 2 kali pada joint dan ubah
ketinggiannya

6. Membuat material
Define > add material > buat nama > ( untuk beton pilih concrete dan untuk
tulangan pilih rebar) > (untuk beton ketik nilai E=4700*fcI^0.5 dan U=0.2 dan
a=0) dan (untuk tulangan = 0)
7. Buat struktur kolom, balok, dan ring balok
Define > section properties > frame section > add new property > frame
section > concrete > pilih bentuk petak (rectangle) > buat struktur balok,
kolom dengan dimensi yang diinginkan

8. Buat dinding geser

Define > section properties > area section > tulis namanya dinging geser>
pilih type shell-thin > klik set modify>membrane-bending 0.35(SNI-2847-
2013) > tulis ketebalan dinding geser 0.3
9. Membuat respon spectrum
Define > function > respon spectrum > pilih IBC 2006 yang kita gunakan >
tulis nama bangunan > isi nilai S1, Ss, dan KDS berdasarkan data lokasi

10. Tambah beban live

Define > load pattern > tambah beban live > nilai 0>beban Quake> 1
Define > load case > nama bangunan > load case type = respon spectrum >
add
Untuk U1 dan U2 isi nilai scale factor G.Ie/Rx
Dimana Ie adalah kelas katagori resiko = 1 dan Rx=8 untuk beton, Ry=7 untuk
dinding geser (SNI-1726-2012)
Ok
Define > load combination >Comb 1 (1,4D) >Comb2 (1,2D+1,6L)>Comb3
(1,2D+ 1Quake+1L) ok
11. Membuat struktur pada gambar
Quick draw frame> pilih section = balok atau kolom atau ring balok
berdasarkan struktur yang dipilih. Kemudian CTRL+R untuk mengkopinya
Untuk dinding geser pilih quick draw area element > pilih bagian dinding
geser

12. Windows kiri > pilih set display option > pilih section
Windows kanan (3D) > pilih set display option > pilih extrude view dan
section
13. Membuat pondasi
Blok bagian pondasi > assign > joint > restrain > pilih tumpuan jepit
14. Membuat titik berat pada setiap lantai
Pada tampak XY > draw frame untuk membantu membuat garis > draw
special point pada titik berat > hapus garis bantunya dan lakukan pada lantai
selanjutnya
15. Memasukkan beban pada setiap lantai
Klik point > assign > joint > masses > masukkan nilai beban pada lantai pada
local 1 dan 2 axis direction dan nilai momen rotasi yang dihitung pada
rotation about local 3 axis> pilih add to existing masses > ok

16. Blok setiap lantai 1-4> assign > assign to group

Blok tiap lantai 1-4 > assign > joint > constraint > pilih diaphragm > add new
constrain > ok
17. 3-d kan terlebih dahulu sebelah kiri > blok > assign > frame > automatic
frame masses

18. Analys > set analysis > spice frame > ok

19. Analys > run > run now
20. Untuk melihat table nilai Tc dan lain-lain
Display > show table > structure output > ok
 Perhitungan Ta dan Ta max arah (X dan Y)

 Arah x
Ta = Ct.hnx (*Tabel Rangka beban pemikul momen)

= 0,0466 (15,25)0,9
= 0,541 sec

Tx maks yang diizinkan

= Cu.Ta

= 1,4 (0,541)

= 0,757 sec
 Arah y

Ta = Ct.hnx (*Tabel Beban struktur lainnya)

= 0,0488 (15,25)0,75
= 0,377 sec

Ty maks yang diizinkan

= Cu.Ta

= 1,4 (0,377)

= 0,528 sec

Di dapat dari perhitungan SAP 2000

Tsx = 2,99

Tsy = 0,74

 Arah X 2,99
Ta min Ta max

0,541 O,757

Jadi Tsx yang dipakai adalah 0,757 sec

 Arah Y
Ta min Ta max 0,74

0,377 0,528

Jadi Tsy yang dipakai adalah 0,528 sec

Ts = SDI/SDs = 0,663/1,443 = 0,459

 Perhitungan Beban Gempa Dasar
Rx = 8 SD1 = 0,663

Ry = 7 SDs = 1,443

Nilai Rx dan Ry dari table SNI 1726-2012

SDs 1,443 SDs 1,443

Csx   Csy  
Rx 8 /1 Ry 7 /1
( ) ( )
Ie Ie
Csx  0,180 Csy  0,206

T arah x Tx = 0,757 T arah y Ty = 0,528

SD1 0,663 SD1 0,663
Csx max   Csy max  
Rx 0,757(8 / 1) Ry 0,528(7 / 1)
Tx( ) Ty ( )
Ie Ie
Csx max  0,109 Csy max  0,179

Apabila S1 > 0,6g maka Cs = Apabila S1 > 0,6g maka Cs =

0,5 xSDS 0,5 x1,443 0,5 xSDS 0,5 x1,443
Csx   Csy  
Rx 8 /1 Ry 7 /1
( ) ( )
Ie Ie
Csx  0,090 Csy  0,103

Cs yang di pakai ≥ Cs min Cs yang di pakai ≥ Cs min

Csx = 0,109 Csy = 0,179

Jadi : Jadi :

Vx = Cs . Wt V y = Cs . W t

= 0,109 x 54880,88 = 0,179 x 54880,88

= 5982,01 kN = 9823,68 kN
 Penentuan Distribusi Beban Vertikal

Gaya Gempa Lateral (Fx) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan
dengan persamaan berikut :

Fx = Cvx . V
𝑊𝑥 ℎ𝑥𝑘
Cvx = ∑𝑛 𝑘
1 𝑊𝑥 ℎ𝑥

Menghitung K dengan metode static ekivalen

T (sec) K
T ≤ 0.5 1
0,5 < T =0,757&T = 0,528 < 2,5 Interpolasi

T ≥ 2,5 2

0,757−0,5
K arah x = 1 + 𝑥(2 − 1)
2,5−0,5

= 1,128
0,528−0,5
K arah y = 1 + 𝑥(2 − 1)
2,5−0,5

= 1,014
 Beban gempa Arah x dan arah y

Arah x
Lantai Tinggi (m) Berat lantai (kN) W x hk (kNm) Fx (kN) Geser x (kN)
1 4,75 14976.080 86837.746 713.523 713.523
2 8,25 13566.320 146629.756 1204.818 1918.341
3 11,75 13566.320 218506.706 1795.412 3713.754
4 15,25 12772.160 276053.167 2268.256 5982.010
∑ 54880.880 728027.375

Arah y
Lantai Tinggi (m) Berat lantai (kN) W x hk (kNm) Fy (kN) Geser y (kN)
1 4,75 14976.080 72705.200 1286.140 1286.140
2 8,25 13566.320 115277.981 2039.244 3325.384
3 11,75 13566.320 164998.674 2918.793 6244.177
4 15,25 12772.160 202348.492 3579.503 9823.680
∑ 54880.880 555330.346

Untuk arah x dibagi menjadi 8 titik joint

Lt 1 = 89,19 kN

Lt 2 = 239,79 kN

Lt 3 = 464,22 kN

Lt 4 = 747,75 kN

Untuk arah y dibagi menjadi 4 titik joint

Lt 1 = 321,54 kN

Lt 2 = 831,35 kN

Lt 3 = 1561,04 kN

Lt 4 = 2455,92 KN