Você está na página 1de 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama. Manajemen Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien.
Manajemen Puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Manajemen puskesmas yang baik
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya. Masalah kesehatan yang harus diprioritaskan dan interfensi yang perlu dilakukan
serta menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai
kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran.
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
1.2. Visi, Misi, Motto Puskesmas Bojong Kamal
 VISI :
Untuk mendukung visi Kabupaten Tangerang dan rencana strategi pembangunan
Pemerintah Kabupaten Tangerang dan khususnya Kecamatan Legok dalam bidang
kesehatan, maka dirumuskan Visi Pembangunan Kesehatan Puskesmas Bojong Kamal,
yang tidak lepas dari Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Tangerang dan Visi
Pembangunan Kesehatan Nasional ” Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang
Profesional dan Berkualitas”.
Yang dimaksud dengan menjadi Pusat Pelayanan kesehatan yang profesional dan
berkualitas adalah dapat menjadi Puskesmas terbaik pilihan Masyarakat dengan
memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan serta mampu mewujudkan Tata
kelola Puskesmas secara profesional akuntabel ,efektif dan efisien.

 MISI :
Untuk mengwujudkan hal tersebut di atas, ditetapkan 4 (Empat) misi
pembangunan kesehatan, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat namun dalam
penyelenggaraannya, bukan hanya ditangani oleh pemerintah saja melainkan juga
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat beserta lingkungannya.
Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan,
baik individu, keluarga, dan seluruh masyarakat di wilayahnya tanpa meninggalkan
upaya penyembuhan penyakit dan atau pemulihan kesehatan. Agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
diperlukan juga terciptanya lingkungan yang sehat.Oleh karena tugas penyehatan
lingkungan harus juga di perioritaskan.

3. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana


Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas dan jumlah yang cukup yang
diperlukan sesuai kebutuhan dalam meningkatkan mutu pelayanan.
4. Meningkatnya Pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Adanya peran serta masyarakat yang optimal yang dapat menciptakan sifat
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan derajad
kesehatannya.
berperilaku hidup bersih dan sehat, gizi seimbang dan lingkungan yang kondusif.

 TATA NILAI : ”KASIH” :


Ketulusan melayani
Amanah dalam tugas
Senyum,Salam,Sapa,Santun, Sentuh, Sembuh
Ibadah dalam bekerja
Harmonis dengan semua pihak.
MOTTO : ” KESEMBUHAN ANDA KEPUASAN KAMI”

1.3. Tujuan
Dengan penyususan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua komponen
yang ada di Puskesmas Bojong Kamal dapat:
a) Menganalisis situasi wilayah kerja, prilaku kesehatan masyarakat dan lembaga
bersumber daya masyarakat yang ada diwilayah Kerja Puskesmas Bojong Kamal.
b) Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Bojong Kamal, kemudian membuat urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan
secara bersama-sama bersama lintas program dan lintas sektoral;
c) Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan
internal dan hambatan eksternal.
d) Menyusun kegiatan intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas program
dan lintas sektor untuk permasalahan yang ada.
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh UPTD
Puskesmas Bojong Kamal dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakan
satu atau dua tahun kedepan;
f) Perhitungan anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan
yang direncanakan.

1.4. Geografi
Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang yang sejak tahun 2000 menjadi bagian dari
Propinsi Banten. Mempunyai luas wilayah 36.437 km2, sedangkan wilayah Puskesmas
Bojong kamal mempunyai luas wilayah 657.479 Ha. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten
Tangerang ke Puskesmas Bojong Kamal sekitar 40 km yang dihubungkan oleh jalan
negara, propinsi dan jalan kabupaten.
Batas-batas wilayah Puskesmas Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebagai
berikut :
1. Sebelah Utara dengan Legok
2. Sebelah Timur dengan Kecamatan Pagedangan
3. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Parung Panjang - Bogor
4. Sebelah Barat dengan Kecamatan Panongan

Wilayah Bojong Kamal terbagi menjadi 3 desa, 14 RW, dan 49 R T. Ke 3 (tiga) desa
tersebut adalah :
1) Desa Bojong Kamal
2) Desa Babat
3) Desa Ciangir
1.5. Data Dasar Puskesmas Bojong Kamal Tahun 2017
NO URAIAN JUMLAH
1. Penduduk 20.149
2 Desa 3
3. Posyandu 18
4. Kader Posyandu 90
5. SMP/ MTSN 4
6. SMA/ALIYAH 1
7. Desa Siaga 1
8. Institusi Rumah Tangga 3.930
9. Institusi Sarana Kesehatan 8
10. Institusi TTU 20
11. Institusi Tempat Kerja 17
12. Desa PHBS 3
13. Desa Siaga 1
14. Sarana SAB 1.125
15. Sarana Pokmas/Pokmair 20
16. Sarana TPM 216
17. SPAL 228
18. Rumah 630
19 Sarana TTU yang memenuhi syarat 20
20. UKBM 18
1.6. Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Bojong Kamal Tahun 2017
KATEGORI STATUS
NO TENAGA PNS PTT/TKK SUKWAN JUMLAH

1 DOKTER UMUM 1 1 - 2
2 DOKTER GIGI 1 1 - 2
3 Tata Usaha 1 - - 1
3 SKM 1 - - 1
4 PERAWAT 4 - - 4
5 BIDAN 4 2 - 6
6 SANITASI 1 - - 1
7 PEKARYA - - - 0
PENJAGA
8 MALAM - - 3 3
PETUGAS
9 LOKET - - 3 3
PETUGAS
10 KEBERSIHAN - - 2 2
JUMLAH 13 4 8 26
BAB II
KINERJA PUSKESMAS

2.1 Pengertian Penilaian Kinerja Puskemas


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat
telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen supervise
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian
meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan
seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.

2.2 Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


2.2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
2.2.2 1) Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out
put dan out come)
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
2) Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah
ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan
dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui
pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan
strategi untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2020.
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
3.1 Bahan Dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

3.2 Teknis Pelaksanaan


Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Bojong Kamal tahun 2018, sebagaimana
berikut di bawah ini:
3.2.1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2012 ( Januari s.d Desember 2012) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2012.

3.2.2. Pengolahan Data.


Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
𝐻
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau 𝑆𝑉 (%) = 𝑥100%
𝑇

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
∑ 𝑆𝑉
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau𝑉 (%) = 𝑛

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
1) Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3) Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
1) Manajemen Operasional Puskesmas
2) Manajemen alat dan obat
3) Manajemen keuangan
4) Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variable
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,
c. Penilaian mutu pelayana
Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variable
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,
BAB IV
ANALISIS DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Sumber utama data kinerja puskesmas adalah catatan hasil kegiatan Puskesmas yang
terekam dalam Sistem Informasi Puskesmas (SIP), data Profil Kesehatan Keluarga, catatan hasil
kegiatan inovatif, maupun hasil pengumpulan data lainnya seperti hasil survei kepuasan
pelanggan untuk menilai mutu pelayanan Puskesmas.
Data yang sudah diperoleh kemudian diolah untuk menjamin keakuratan dan kualitas
data. Data yang sudah diolah kemudian dianalisa untuk mendapatkan suatu rumusan atau
kesimpulan, yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputus,termasuk untuk dasar
penyusunan perencanaan Puskesmas. Analisa masalah juga harus dilaksanakan dari sisi pandang
masyarakat, yang dilakukan melalui Survei Mawas Dini (SMD). Pelaksanaan pengolahan dan
analisa data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama Tim Kecil
Puskesmas.
Hasil analisa harus dapat menggambarkan;
1. Pencapaian status kesehatan masyarakat dan hasil kinerja Puskesmas;
2. Ketersediaan dan kemampuan sumberdaya Puskesmas;
3. Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas untuk periode kedepan; dan
4. Identifikasi faktor yang mendukung kemungkinan terjadinya perubahan, baik perubahan
kearah lebih baik dan perubahan ke arah yang buruk.

4.1. Perumusan Masalah


4.1.1 Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja Puskesmas
diidentifikasi masalah yang ditemui. Untuk mempermudah dalam melakukan
identifikasi masalah, dapat dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokan menurnut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang
ditemukan.
4.1.2 Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja Puskesmas
diidentifikasi masalah yang ditemui. Untuk mempermudah dalam melakukan
identifikasi masalah, dapat dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokan menurnut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang
ditemukan.
UPAYA KESEHATAN TARGET PENCAPAIAN MASALAH
1. Persalinan di Fasyankes 333 249 74,7%
2. Cakupan BBLR 20 13 65%
ditangani
3. Cakupan pelayanan 1484 1390 94
Kesehatan anak SD /
sederajad ( kla 1 – 6 )
4. Angka kelengkapan 21 19 90,48
pengobatan ( Succes
Rate )
5. Penemuan Kasus 83 31 37
Pnemonia oleh
Puskesmas dan kader
6. Angka bebas jentik ( 2373 2341 98
ABJ ) dlm setahun dari
rumah yang di periksa
7. Pelayanan kesehatan 3 2
pada penderita
Hipertensi sesuai
standart
8. Pelayanan kesehatan 2 2 2
pada penderita Diabetes
Melitus sesuai standart
9. Prevelensi ODGJ ( 2 2 2
Orang Dengan
Gangguan Jiwa )

4.1.3 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan
jalan kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam
penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam
metode seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainnya.
Penggunaan alat atau metode diserahkan pada masing-masing Puskesmas.
4.1.4 Menetapkan cara-cara pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di
antara anggota tim dengan didahului brainstorming (curah pendapat). Bila tidak
terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah.
Cara pengisian tabel, sebagai berikut:
1. Proritas masalah: ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah.
2. Penyebab masalah: ditulis berdasarkan hasil mencari akar penyebab
masalah.
3. Alternatif pemecah masalah: diperoleh berdasarkan hasil brainstroming
anggota tim, tentang alternatif pemecah masalah yang diusulkan , ada
beberapa alternatif.
4. Pemecah masalah terilih: dapat di peroleh melalui hasil kesepakatan anggota
tim atau menggunakan matriks USG, metode MCUA dan lain-lain.

4.2. Analisis Hasil dan Langkah Pemecahan


Analisis hasil dan langkah pemecahannya adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi masalah, kendala/hambatan dan penyebab serta latar
belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan mencantumkan
kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait, input sumber
daya pendukungnya, lingkungan sosial dan fisik yang memengaruhi serta proses
pelaksanaannya.
2. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan masalahnya.
3. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan arahan dan
rencana pengembangan di dalam wilayah kabupaten/kota.
Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian dari kegiatan
perencanaan puskesmas.
BAB V
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan


beberapa hal, yaitu, bahwa penyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki
program yang masih bermasalah serta untuk menyusun rencana kegiatan baru yang
disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu
Analisa Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.

5.1 Analisa Masalah


Analisa Masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan kelompok Tim Penyusun
Perencanaan Tingkat Puskesmas diantaranya melalui tahapan:
a) Identifikasi masalah:
Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah
dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis
program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.
b) Menetapkan urutan prioritas masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus, ketidak-
tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya,
maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai
kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.
Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam
metode seperti kriteria matriks, MCUA, Hanlon, CARL dan sebagainya. Penetapan
penggunaan metode tersebut diserahkan kepada masing-masing Puskesmas.
c) Merumuskan masalah
Tahap merumuskan masalah mencakup mencakup apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bila
mana masalah itu terjadi (what, who, when, where and how).
d) Mencari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan metode
diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena
digambarkan membentuk tulang ikan) dan pohon masalah (problem trees).
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :
1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja
manajemen alat, obat dan dana.
2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan pelayanan medis dan non
medis.
3) Lingkungan.

5.2 Mencari penyebab masalah dengan menggunakan “pohon masalah (problem trees)”
Menetapkan cara-cara pemecahan masalah untuk menetapkan cara pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak terjadi
kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif
pemecahan masalahnya.
Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasi masalah dapat
dilakukan bersama masyarakat melalui pengumpulan data secara angsung di lapangan
(Survey Mawas Diri). Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh
Puskesmas, maka identifikasi dilakukan melalui kesepakatan kelompok (Delbecq
Technique) oleh petuga Puskesmas dengan melibatkan masyarakat.
Survey Mawas Diri merupakan kegiatan pengumpulan data untuk mengenali
keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk mengatasi masalah
tersebut. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada. Delbecq Technique adalah
perumusan dan identifikasi potensi melalui sekelompok orang yang memahami masalah
tersebut. Tahapan pelaksanaannya dimulai dengan pembentukan tim, menyusun daftar
masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah dan menetapkan urutan prioritas masalah
berdasarkan kriteria penilaian .

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan
beberapa hal, yaitu, bahwa penyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki
program yang masih bermasalah serta untuk menyusun rencana kegiatan baru yang
disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas
berdasarkan kinerja Puskesmas Bojong Kamal dan hasil Survei Mawas Diri.
6.2. RUK 2019 (Terlampir)

Você também pode gostar