Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KARANGAN ILMIAH
Penulisan Karangan Ilmiah
Realitas dan Fakta dalam Karangan Ilmiah
• Sebuah tulisan ilmiah merupakan hasil rangkaian fakta, bukan realitas, yang merupakan hasil
pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat.
• Seorang pengarang akan merangkaikan realitas kehidupan dalam sebuah cerita, sedangkan seorang
penulis akan merangkaikan berbagai fakta dalam sebuah tulisan.
• Realistas: peristiwa yang diceritakan merupakan hal yang benar dan dapat dengan mudah
dibuktikan kebenarannya, tetapi tidak secara langsung dialami oleh penulis. Data realitis dapat
berasal dari dokumen, surat keterangan, press release, surat kabar atau sumber bacaan lain, bahkan
juga dari suatu peristiwa faktual.
• Fakta: rangkaian peristiwa atau percobaan yang diceritakan benar-benar dilihat, dirasakan, dan
dialami oleh penulis.
• Sebuah karya ilmiah merupakan sebuah tulisan nonfiksi yang bertujuan untuk memberitahukan,
menjelaskan, atau membuktikan suatu fakta kepada pembaca. Tekanan pada
fungsi memberitahukan, menjelaskan, atau membuktikan menyebabkan jenis tulisan pada karya
ilmiah merupakan eksposisi (memberitahukan, menjelaskan, memaparkan) dan argumentasi
(membuktikan). Dalam usaha untuk menyampaikan karya ilmiah secara lebih akurat, karya ilmiah
acapkali juga menampilkan jenis tulisan deskripsi (memerikan suatu keadaan atau seseorang) dan
naratif (menceritakan).
• Argumentasi dan persuasi dalam karya ilmiah ditimbulkan oleh penyusunan fakta-fakta dalam
kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta-fakta tersebut dibiarkan berbicara sendiri.
Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa keyakinan akan kebenaran uraian
tersebut.
• Pada saat penyusunan sebuah laporan ilmiah, sebaiknya, diperhatikan penggunaan berbagai
jenis karangan ini. Dengan demikian, karya ilmiah tidak akan menjadi sebuah tulisan ilmiah
yang kering dan menjemukan.
Jenis-jenis Karangan: Narasi (Kisahan)
• Narasi adalah penulisan yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan
pengamatan dan pengalaman maupun berdasarkan pengalaman.
Pada saat penulis menguraikan kehidupan atau keadaan informan,
uraian dituangkan dalam bentuk narasi yang berisi himpunan
informasi faktual mengenai suatu peristiwa dan situasi.
• Narasi bukanlah narasi rekaan atau imajinatif, melainkan narasi yang
merupakan himpunan peristiwa yang diuraikan secara berurutan dan
logis. Narasi berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau
kejadian secara kronologis
• Narasi bersifat menghimpun informasi berdasarkan pengamatan,
liputan, wawancara, dan bacaan. Oleh karena itu, narasi dalam berita
merupakan himpunan peristiwa yang faktual bukan realistis
• Bentuk narasi yang nonfiktif: buku harian, sejarah, biografi atau
otobiografi, surat kabar, majalah, surat pribadi, dan sebagainya.
• Dalam karya ilmiah, narasi bersifat menyampaikan sebuah peristiwa
berdasarkan urutan kronologis dan digunakan sebagai ilustrasi untuk
menguatkan uraian yang sedang disampaikan oleh penulis (peneliti).
Jenis-jenis Karangan: Deskripsi (Perian)
• Adalah tulisan yang berusaha untuk menggambarkan bentuk objek pengamatan: rupa, sifat,
rasa, atau corak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
• Deskripsi juga merupakan penulisan yang menggambarkan perasaan, seperti bahagia, takut,
sepi, sedih, atau gembira. Tujuan dari deskripsi adalah membantu pembaca untuk
membayangkan seseorang, merasakan suatu suasana, atau memahami suatu sensasi atau
emosi melalui imajinasi yang terbentuk dari ungkapan bahasa.
• Deskripsi bertalian dengan pelukisan kesan yang tertangkap oleh pancaindera penulis berkaitan
dengan sebuah objek atau peristiwa.
• Dalam penulisan deskripsi, yang ditulis adalah fakta, bukan realita karena deskripsi adalah hasil
observasi dengan menggunakan semua pancaindra
Jenis
1. deskripsi ekspositoris: deskripsi yang sangat logis yang isinya merupakan daftar perincian
yang disusun menurut sistem atau urutan logis dari obyek yang diamati
2. deskripsi impresionistis: deskripsi yang menggambarkan impresi penulis atau untuk
menstimulir pembaca yang lebih menekankan kesan pada saat penulis melakukan observasi.
Urutan yang digunakan ialah urutan menurut kuat atau lemahnya kesan penulis terhadap objek
yang ditulis.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Harus ada penggambaran yang dominan yang dituangkan dalam sebuah kalimat topik dalam paragraf.
Suasana hati tertandai melalui pilihan kata yang baik.
Pengembangan paragraf harus dilakukan secara efektif, masuk akal atau logis, dandipikirkan dan
dirancang dengan cermat dan teliti.
Jenis:
• eksposisi yang menjelaskan suatu prosedur atau proses,
• memberikan dan menguraikan sebuah definisi atau pandangan,
• menerangkan arah,
• menjelaskan dan menafsirkan gagasan,
• menerangkan bagan atau tabel,
• mengulas suatu hal atau peristiwa.
Jenis-jenis Karangan: Argumentasi (Bahasan)
• adalah penulisan yang bertujuan untuk meyakinkan orang,
membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau
bahkan membujuk pihak lain agar pendapat pribadi penulis
diterima.
• Dalam karya ilmiah, bentuk argumentasi ini dianjurkan
dalam sajian yang obyektif dan tidak mengandung opini
penulis.
• Argumentasi harus dibangun dengan menyusun alasan
secara logis untuk menunjang sebuah kalimat topik dalam
paragraf. Alasan disusun berdasarkan penjelasan atau
kutipan dan fakta-fakta yang tepat.
• Alasan dibangun atas berbagai paragraf yang mengandung
narasi, deskripsi, dan eksposisi. Dengan proses itu,
diharapkan bahwa pembaca akan mudah memahami jalan
pikiran penulis.
Sistematika dan Kejelasan Karangan
Syarat-syarat yang diperlukan
1. sistematis,
2. setiap langkah direncanakan secara_terkendali,
3. konseptual,
4. prosedural.
Langkah-langkah
1. penentuan topik
2. perumusan tujuan
3. perumusan tema
4. perumusan tesis
5. kerangka kerangan
6. perumusan judul
Topik dan Tujuan
Topik
• Topik acapkali sulit dibedakan dari judul.
• Sebuah topik atau, bahkan, sebuah tesis, dapat saja, pada akhirnya, dijadikan judul tulisan. Akan
tetapi, topik tidak sama dengan judul. Tidak selalu sebuah judul merupakan topik tulisan. Mungkin
saja terjadi bahwa sebuah judul mengandung topik.
• topik berasal dari kata Yunani, topoi berarti ‘tempat’. Dalam karang-mengarang, topik adalah ‘pokok
pembicaraan’.
Tujuan Penulisan
• Merupakan langkah setelah penentuan topik
• Tujuan penulisan ada dua, yaitu
1. sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis berlandaskan topik yang telah dipilih
2. maksud penulis dalam menguraikan topik bahasan.
• Jadi, tujuan yang dimaksudkan bukan tujuan topik melainkan pribadi penulis.
Tema
• Kata tema berasal dari bahasa Yunani, tithenai, yang berarti
‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Jadi, tema berarti bahwa ada
‘sesuatu yang telah diuraikan’ atau ‘sesuatu yang telah
ditempatkan’.
• Dalam proses penulisan sebuah karya, tema berarti ‘sebuah
perumusan dari topik yang telah dijadikan landasan pembicaraan
dan tujuan yang akan dicapai melalui pilihan topik tadi.
• Tema berarti pokok pemikiran
• Tema adalah topik yang sudah mengandung tujuan
• rumusan tema
- pendek kata atau frasa
Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial
- panjang kalimat (isinya bersifat umum)
Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .
Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . .
Syarat Tema yang Baik :
1. Tema menarik perhatian penulis.
2. Tema dikenal atau diketahui dengan baik.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.