Você está na página 1de 1

Patofisiologi Bronkhitis

Bronchitis akut terjadi karena adanya respon inflamasi dari membrane mukosa bronkus. Pada
orang dewasa, bronchitis kronik terjadi akibat hipersekresi mucus dalam bronkus karena
hipertrofi kelenjar submukosa dan penambahan jumlah sel goblet dalam epitel saluran nafas.
Pada sebagian besar pasien, hal ini disebabkan oleh paparan asap rokok. Pembersihan
mukosiliar menjadi terhambat karena produksi mucus yang berlebihan dan kehilangan silia,
menyebabkan batuk produktif.
Pada anak-anak, bronchitis kronik disebabkan oleh respon endogen, trauma akut saluran
pernafasan, atau paparan allergen atau iritan secara terus-menerus. Saluran nafas akan dengan
cepat merespon dengan bronkospasme dan batuk, diikuti inflamasi, udem, dan produksi mucus.
Apabila terjadi paparan secara kronik terhadap epithelium pernafasan, seperti aspirasi yang
rekuren atau infeksi virus berulang, dapat menyebabkan terjadinya bronchitis kronik pada
anak-anak. Bakteri pathogen yang paling banyak menyebabkan infeksi salurang respirasi
bagian bawah pada anak-anak adalah Streptococcus pneumoniae. Haemophilus influenzae dan
Moraxella catarrhalis dapat pathogen pada balita (umur <5 tahun), sedangkan Mycoplasma
pneumoniae pada anak usia sekolah (umur >5-18 tahun).

1. Price SA, Wilson LM. Penyakit Pernapasan Restriktif. Hartanto H, Susi N, Wulandari P,
Mahanani DA, Editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. 6th ed.
Jakarta: ECG; 2005. p. 784-86.

Você também pode gostar