Você está na página 1de 16

ALAT UKUR (MEASURING DEVICES) (Bag.

4) Level Measurements

Pengukur Ketinggian (Level Measurements)

Pemilihan metoda pengukuran level yang sesuai aplikasi, biasanya lebih sulit. Data kondisi
operasi harus diketahui lebih banyak didalam pemilihan alat ukur level.
Kondisi operasi yang harus diketahui adalah :
1. Level range
2. Fluida characteristic
- Temperature
- Pressure
- Specific gravity
- Apakah fluida bersih atau kotor, mengandung vapors atau solids, dll.
3. Efek korosif.
4. Apakah fluida mempunyai kecenderungan efek “coat” atau menempel pada dinding vessel
atau measuring device.
5. Apakah fluida tersebut turbulent disekitar area pengukuran.
Secara normal tidak ada kesulitan berarti didalam mengukur level fluida bersih dan nonviscous,
namun untuk material “slurry” atau material dengan viscous yang berat dan solid,
bagaimanapun banyak menimbulkan masalah.
Beberapa jenis methode pengukuran level atau tinggi permukaan untuk fluida yang sering
digunakan di industri proses, Berikut pejelasan pengelompokkan sensor level:

1. Displacement Type
Prinsip kerja alat ini yaitu jika sebuah pelampung diapungkan pada permukaan fluida, maka
pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan dari permukaan fluida yang bersangkutan.
Selanjutnya dengan suatu mekanisme, pergerakan pelampung ini dapat ditranslasikan kedalam
alat ukur displacer level berdasarkan prinsip Archimedes.

Displacement atau buoyancy method pada gambar di atas, adalah metode pengukuran tinggi
permukaan fluida yang paling banyak digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Metode ini
masih tetap popular untuk fluida yang bersih, namun banyak proses yang mengandung “slurry”
yang cenderung mengakibatkan “coat” pada alat ukur jenis tersebut. Sehingga diperlukan
metode lain yang lebih dapat diterima.

Peralatan Displacement Device dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu external
installation dan internal installation. Kedua tipe ini memiliki keakurasian yang cukup baik
untuk pengukuran fluida bersih.

2. Differential Pressure Type


Pengukuran level jenis differential pressure (DP) didasarkan pada prinsip“hydrostatic head”.
Prinsip ini mengatakan bahwa pada setiap titik di dalam fluida yang diam (static), gaya yang
bekerja padanya adalah sama untuk semua arah dan tidak tergantung pada volume fluida
maupun bentuk ruang atau tempat dimana fluida berada, tetapi hanya bergantung pada tinggi
kolom fluida di atas titik yang bersangkutan. Oleh karena itu hydrostatic head sering
dinyatakan dalam satuan tekanan.

Hydrostatic head dapat dinyatakan dalam betuk persamaan :


Dimana :
P = tekanan “ hydrostatic head “
ρ = fluid density
g = gravity acceleration constant (9.81 m/s2or 32.2 ft/s2)
h = level fluid
Aplikasi pengukuran level dengan menggunakan metoda perbedaan tekanan atau tekanan
hidrostatik telah mengalami kemajuan yang signifikan beberapa tahun lalu. Peralatan D/P ini
memungkinkan untuk mengukur level dengan range yang lebar pada services yang bersih,
korosif, slurry dan high viscous. Hampir semua jenis peralatan D/P dapat digunakan untuk
mengukur level jika peralatan tersebut tersedia dalam range yang diperlukan untul level yang
dimaksud. Pada umumnya range D/P untuk level adalah sekitar (10 ~ 150) inches H20.

Peralatan D/P dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu sealed dan nonsealed system.
· Nonsealed system
Peralatan differential pressure (D/P cell transmitter) seperti pada gambar di bawah biasanya
digunakan untuk mengukur flow, namun dapat juga digunakan untuk mengukur level.
Peralatan D/P ini dalam aplikasinya digunakan secara kontak langsung dengan fluida dan dapat
dibersihkan dengan gas atau liquid yang sesuai.

· Sealed system
Untuk memenuhi persyaratan aplikasi pengukuran level yang sulit misalnya pada material
seperti slurry dan high viscous, sealed system sering memberikan solusi yang sesuai untuk
pengukuran level tersebut. Gambar di bawah memperlihatkan D/P cell jenis sealed system, di
mana measuring element terisolasi dari cairan proses (process liquid).

3. Capacitance Type
Sebuah kapasitor terbentuk ketika elektroda sensor level dipasang didalam sebuah vessel.
Tangkai metal dari elektroda bertindak sebagai satu plate dari kapasitor dan dinding tangki
bertindak sebagai plate yang lain (untuk non metallic vessel dibutuhkan reference elektroda
sebagai plate yang lain dari kapasitor).

Ketika level fluida naik, udara atau gas yang semula melingkupi electroda akan digantikan oleh
material (fluida) yang mempunyai konstanta dielektik (dielectric constant) yang berbeda,
sehingga suatu perubahan didalam nilai kapasitor terjadi sebab dielektrikum antara plat telah
berubah. RF (Radio Frequerncy) capacitance instrument mendeteksi perubahan tersebut dan
mengkonversinya kedalam suatu sinyal keluaran secara proporsional.
Capacitance Level measurements diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu continuous
measurement dan point measurement.
· Continuous Measurement
Biasa digunakan untuk mengukur tank dalam suhu dan tekanan tinggi

· Point Measurement
Bermanfaat untuk aplikasi material berisi powder, butiran, solid, slurry dan material corosif
(dimana banyak level device tidak bekerja dengan baik).
4. Ultrasonic Types
Ultrasonic transmitter bekerja dengan prinsip pemancaran gelombang suara dari peizo electric
transducer kedalam vessel yang berisi material proses. Alat ini mengukur lama waktu yang
dibutuhkan gelombang suara yang dipantulkan kembali ke transducer. Pengukuran yang baik
tergantung pada pantulan gelombang suara dari material proses secara garis lurus yang kembali
ke transducer. Ultrasonic level detectors pada gambar di bawah digunakan terutama untuk point
measurement. Alat ini sudah digunakan sejak tahun 1960, hampir sama seperti capacitance
probe, alat ini juga sering digunakan untuk mengukur level pada service dimana sering timbul
permasalahan bilaman menggunakan metoda pengukuran tradisional.

Dapat diaplikasikan pada pengukuran level material seperti powder, fluida yang mengandung
padatan serta slurry. Mempuyai temperature dan tekanan terbatas.
5. Radar Type
Teknologi radar untuk aplikasi pengukuran level yang ada dipasaran adalah Frequency
Modulated Continuous Wave (FMCW) atau Pulse Wave Time of Flight. Sistem Pulsed Wave
bekerja dengan memancarkan suatu gelombang mikro (microwave) ke arah material proses,
gelombang ini dipantulkan oleh permukaan dari material proses dan dideteksi oleh sensor yang
sama yang bertindak sebagai penerima (receiver). Level ditentukan dari waktu tempuh dari
sinyal gelombang mikro dari transmitter ke receiver. Sistem FMCW bekerja dengan
memancarkan suatu signal frekuensi secara terus menerus dan jarak ditentukan dari perbedaan
frekwensi antara sinyal transmitter dan receiver pada setiap titik pada waktunya.

Secara umum prinsip kerja dari radar level adalah sebagai berikut ; Level dari cairan diukur
dengan radar pulsa yang pendek yang dipancarkan dari antena di bagian puncak tanki ke arah
cairan. Setelah radar pulsa dipantulkan oleh permukaan cairan, maka antena menerima pulsa
tersebut. Jarak dari meter gauge ke permukaan cairan (d) adalah sebanding dengan waktu
tempuh pulsa gelombang micro (t). Frekuensi yang digunakan radar adalah 5.8 GHZ
Dapat diaplikasikan pada pengukuran level material seperti powder, fluida yang mengandung
padatan serta slurry. Mempuyai temperature dan tekanan terbatas

6. Radiation Type
Seperti beberapa metoda pengkukuran level lainnya, jenis radioactive (nucleonic) digunakan
juga sebagai continuous measurement dan point measurement. Pada continuous measurement,
radiation level menyediakan persentase dari penurunan transmisi sesuai level, dan untuk point
measurement, radiation level menyediakan suatu fungsi switch on/off. Radio isotop yang
digunakan pada pengukuran level akan memancarkan energi pada suatu tingkat rate yang
konstan secara acak. Radiasi gamma adalah sumber yang secara umum digunakan untuk
nucleonic level gauging. Panjang gelombang pendek dan energi yang tinggi dari radiasi gamma
menembus dinding vessel dan media proses. Sebuah detektor di sisi yang lain dari vessel
mengukur kekuatan bidang radiasi dan menyimpulkan level di dalam vessel. Secara umum,
radioactive level adalah metoda pengukuran level yang mahal dan perlu dipertimbangkan
secara serius bilamana akan diimplementasikan. Bukan hanya hardware yang mahal, tetapi
calibration dan testing juga membutuhkan waktu yang lama serta biaya opearasi yang tinggi.
Oleh karena alat ini sering digunakan sebagai metoda terakhir yang dipilih bila semua metode
gagal digunakan pada suatu aplikasi, maka biaya keseluruhan tetap dipertimbangkan secara
ekonomis dalam pemilihannya.
· Continuous Systems

· Point Measurement
http://ilmubawang.blogspot.com/2011/04/level-measurement-tingkat-pengukuran.html#comment-
form
Sensor Ketinggian (Level Sensor)

Ada beberapa jenis level sensor pengukur ketinggian di bidang instrumentasi, level sensor atau
sensor ketinggian sangat penting dalam hubungannya dengan pengukuran ketinggian media
(cair). Jenis level sensor antara lain:

1. Sensor Ketinggian Konduktifitas / Kapasitivitas (Conductivity / Capacitive –


Level Sensors)

Sensor Konduktivitas / Kapasitivitas (Conductivity / Capacitive-Level Sensors) adalah sejenis


alat metode pengukur ketinggian dengan melihat nilai konduktivitas dan kapasitivas media
yang di sensing.

Jenis sensor pengukur ketinggian ini berfungsi sebagai pemantau nilai ketinggian terus
menerus (point level-continues) dengan cara mengukur impedansi antara dua elektroda yang
direndam dalam cairan atau antara satu elektroda dengan dinding tangki yang elektro konduktif
(electroconductive).

Elektro konduktif adalah material yang dapat mengantarkan arus listrik.

Sensor pengukur ketinggian dengan


membaca nilai kapasitivitas antara 2 elektroda

Keterangan sensor ketinggian kapasitif dengan dua (a) atau satu (b) elektroda seperti gambar
diatas :

 L = Tingkat ketinggian cairan / media.


 Z = nilai impedansi.
 1 = tangki.
 2 = cairan / media.
 4 = elektroda.

2. Pengukur ketinggian dengan Sensor Jenis Apung (Float Type Sensor)

Pada tipe sensor jenis apung (menggunakan floating / pengapung sebagai sensor),
menggunakan gaya apung pada permukaan cairan. Pengapung ini memiliki kopling magnetik
dengan elemen transduksi (yaitu : koil, batang magnet (magnet reed), efek hall switch) yang
terpasang pada dinding tangki..
Rangkaian transduksi ini dapat digerakkan oleh pengapung secara mekanis. Dalam beberapa
desain, pengapung mekanis menghubungkan mekanisme sakelar melalui luang seal di dinding.
Sistem switching dapat merespon dan menahan kekuatan yang didapat dari elemen pegas yang
terhubung ke pengapung ke aktuator.

Pengukur ketinggian dengan


menggunakan pengapung

 L = Ketinggian.
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 = Pengapung
 4 = Magnet.
 5 = Armatur magnet.
 6 = Kontak.
 7 = Bellow.
 8 =Tuas..

Baca Juga : Membuat Wire Scanner sederhana

3. Pengukur Ketinggian dengan Pemindahan Panas (Heat Transfer Level


Sensor)

Pengukur ketinggian dengan metode transfer panas

 L = Ketinggian.
 R = Resistansi.
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 =Elemen pemanas resistive.

Sensor ketinggian dengan pemindahan panas (Heat Transfer Level Sensor) adalah terbentuk
dari pengaruh panas (biasanya self-heated), pada sensor termistor atau termokopel. Tingkat
perubahan nilai ketinggian berubah saat pemindahan panas dari cairan diterima. Perubahan ini
menyebabkan perubahan pada nilai resistensi elemen atau perubahan gaya gerak listrik.

4. Transduser Ketinggian Sesuai Nilai Induktivitas (Inductive Level


Transducer)

Pengukur ketinggian dengan metode pembacaan nilai


induktifitas

Transduser ketinggian sesuai nilai induktiitas (Inductive Level Transducer) adalah salah satu
penerapan / aplikasi dalam pengukuran ketinggian pada media cair. Dalam salah satu desain,
terdiri dari kumparan yang melilit di sekitar tabung berisi cairan. Nilai induktansi pada koil
(Induktansi coil) akan berubah secara cepat karena peruahan / gerak cairan.

Dalam desain lain, transduser dikontrol oleh transformator dengan keluaran kumparan primer
pada satu bagian dari inti besi berkaki dua. Bagian lainnya tertutup oleh tabung berisi cairan
dan membentuk satu putaran gulungan sekunder. Hambatan efektif kumparan ini berbanding
terbalik dengan ketinggian kolom cairan di dalam tabung. Perubahan ketinggian dapat dibac
oleh pengukur penggunaan daya pada kumparan primer.

5. Pengukur Ketinggian dengan Photoelektrik (Photoelectric)

Sensor ketinggian Photoelektrik

 L = Ketinggian.
 1 = Tangki
 2 = Cairan
 3 = Jalur Cahaya
 4 = Photodetektor
 5 = Kaca prisma

Sensor ketinggian Photoelektrik (Photoelectric) beroperasi pada transmisi atau mode refleksi.
Dalam modus pengiriman, sistem penginderaan / sensing, termasuk sumber cahay dan
photodetektor (photodetector) yang peka terhadap cahaya.

Baca Juga : Instrumen pemisah dan pelindung (Separating and Protective Instrument)

Ketika cairan diam maka jalur cahaya dari sumber sampai ke detektor. Dalam modus refleksi,
sebuah prisma optik dipasang di dalam tangki mengubah pantulan cahaya ketika direndam
dalam cairan.

Pemasangan transduser diatur sedemikian rupa sehingga sumber cahaya dan


photodetektor dapat merasakan perubahan intensitas cahaya yang dipasang di dinding luar
tangki. Sinar cahaya melewati dan tercermin dari permukaan prisma.

6. Pengukur Ketinggian dengan Tekanan (Pressure Type level)

Pengukur ketinggian dengan metode tekanan

 L = Ketinggian.
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 = Transduser tekanan.

Pengukur ketinggian dengan tekanan (Pressure Type level) merupakan jenis transduser jenis
tekanan yang dipasang di bagian bawah tangki yang berisi cairan, transduser merespon tekanan
yang didapat oleh berat kolom cairan dalam tangki. Tekanan ini secara langsung sebanding
dengan ketinggian yang diukur dalam perhitungannya.

7. Pengukur Ketinggian dengan Sensor Ultrasonik (Ultrasonic sensors)

Beberapa teknik pembacaan yang digunakan dalam sensor Ultrasonik adalah :


a. Pengukur ketinggian dengan Osilasi quartz (Oscillations of quartz)

Osilasi quartz memakai keramik atau elemen magnetostrictive pada frekuensi ultrasound yang
memiliki amplitudo lebih besar dalam gas dari pada dalam cairan . Membasahi elemen
menyebabkan penurunan amplitudo.

b. Pengukur ketinggian dengan Point-level atau continuous-level sensing

Point-level atau continuous-level sensing adalah dengan cara mengukur pada selang waktu
antara transmisi dan penerimaan pulsa USG yang dihasilkan oleh kristal keramik di bagian
bawah tangki .

Biasanya satu kristal yang bekerja, bergantian transmisi dan menerima pulsa yang melewati
sepanjang ketinggian cair dan terpantul dari permukaan kembali ke dasar tangki. Beberapa
konstruksi merupakan elemen terpisah untuk menghasilkan dan menerima pulse / denyut.

c. Pengukur ketinggian metode Point-level detection

Pengukur ketinggian dengan dua


kristal piezoceramic

 L = Ketinggian
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 = Kristal piezoelectric.
 4 = Pulse generator.
 5 = Penerima pulse.

Baca Juga : Sensor Optik Fotodioda

Pengukur ketinggian ini juga dilakukan oleh dua kristal piezoceramic berorientasi terhadap
satu sama lain di dalam tangki . Salah satu kristal memancarkan gelombang ultrasonik dan
yang lain menerimanya. Transmisi diintensifkan ketika membasahi cairan kristal. Peningkatan
tegangan keluaran dari penerima kristal menunjukkan bahwa ketinggian telah mencapai titik
tertentu.
d. Pengukur ketinggian menggunakan Elemen Getar (Vibrating Element)

Pengukur ketinggian dengan tingkat


vibrasi

 L = Ketinggian.
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 = Batang Vibrasi.
 4 =Koil excitation.

Dalam sensor elemen getar (Vibrating Element), osilasi dari bagian batang vibrasi (paddle)
yang terendam ketika tenggelam dalam cair. Redaman osilasi menunjukkan bahwa cairan telah
mencapai ketinggian yang diukur. Osilasi rangsang dan sensing diolah dengan cara elektronik.

9. Pengukur ketinggian dari berat cairan (Weighing)

Pengukur ketinggian dengan dengan sel beban

 L = Ketinggian.
 1 = Tangki.
 2 = Cairan.
 3 = Sel beban (load cell).
Sistem pengukur ketinggian dengan membaca erat cairan (Weighing), untuk mengukur
ketinggian sel beban yang ditempatkan di dasar bagian bawah tangki atau terhubung ke tangki
dengan link mekanik.

Você também pode gostar