Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Anisa Habsara 012016061
Fanny Rachmasari Permana 012016051
Rima Aryanti 012016066
2017-2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS CORONARY
ARTERIAL DISEASE” penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah keperawatan medikal medah (KMB).
Dalam penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan, maupun pada materi.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan agar penyusunan makalah selanjutnya jauh lebih baik.
Dalam penulisan laporan ini kami ucapkan banyak terimakasih kepada dosen
yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok kami untuk
menyelesaikan laporan ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Definisi ........................................................................................................................ 3
B. Etiologi ........................................................................................................................ 3
C. Factor Resiko Terjadinya CAD ..................................................................................... 3
E. Manifestasi Klinis ........................................................................................................ 4
F. Penatalaksaan Klinik .................................................................................................... 6
KASUS .............................................................................................................................. 8
A. PENGKAJIAN ............................................................................................................ 9
B. ANALISA DATA....................................................................................................... 15
C. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas.......................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................ 20
PENUTUP ........................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 20
B. Saran ......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem tubuh yang terpenting adalah sistem
kardiovaskuler.Sistem kardiovaskuler disini mencangkup jantung peredaran
darah, dan keadaan darah yang merupakan pengaturan penyaluran O₂ serta nutrisi
keseluruh tubuh. Bila sistem ini terganggu, maka akan terganggu sistem tubuh
yang lainnya. Gangguan pada sistem kardiovaskuler sering kali menimbulkan
kematian mendadak, dan hanya sedikit menampakan tanda-tanda awal pada
sebagian penderita.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari coronary arterial disease.
2. Membuat pengkajian pada kasus coronary arterial disease.
3. Membuat analisa data pada kasus coronary arterial disease.
4. Membuat diagnosa prioritas pada kasus coronary arterial disease.
5. Membuat rencana asuhan keperawatan pada kasus coronary arterial disease.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Coronary Arteri Disease (CAD) adalah penyakit arteri koroner yang meliputi
berbagai kondisi patilogi yang menghambat aliran darah dalam arteri yang mensuplai
jantung, biasanya disebabkan oleh arterosklerosis yang menyebabkan insufisiensi suplai
darah ke miokard (Long, 1996)
B. Etiologi
Penyebab tersering adalah :
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa, penduduk amerika kulit hitam lebih tinggi daripada yang berkulit putih
3
4
f. Inaktifitas fisik
g. Stress
i. Menopause
E. Manifestasi Klinis
1. Nyeri
Pasien dengan dm mungkin tidak merasa nyeri berat bila menderita infark
miokardium, karena neutropati yang menyertai diabetes mempengaruhi mioroseptor,
sehingga menumpulkan nyeri yang dialaminya.
3. Diaphoresis
Pada fase awal infark miokard terjadi pelepasan katekolamin yang meningkatkan
stimulasi simpatis sehingga terjadi vasokontriksi pembuluh darah perifer sehingga kulit
akan menjadi lembab, dingin, dan berkeringat.
4. Demam
a. Normal pada saat istirajat, tetapi bisa depresi pada segmen st. Gelombang t
inverted menunjukan iskemia, gelombang q menunjukan nekrosis.
b. LDH meningkat dalam 12-24 jam, memuncak dalam 48-72 jam dan
kembali normal dalam 7-14 hari
7. Pemeriksaan jantung
Killip II : ditemukan ronkhi pada kurang dari setengah lapang paru, dengan atau
tanpa S3
KillipIII: ronkhi pada lebih dari setengah lapang paru, biasanya dengan oedema
paru
F. Penatalaksaan Klinik
1) Istirahat total dalam waktu 24 jam pertama atau masih ada keluhan nyeri atau
keluhan lainnya. Hal ini berguna untuk mengurangi beban kerja jantung dan
membantu membatasi luas permukaan infark
3) IVFD dextrose 5% atau nacl 0,9% untuk persiapan pemberian obat intravena
6) Diet, yang diberikan adalah diet jantung I-IV sesuai dengan keadaan klien
KASUS
Seorang perempuan usia 53 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan utama
nyeri dada sebelah kiri. Pasien berkata sejak 6 bulan yang lalu tidak hilang dengan
istirahat dan muncul tiba-tiba, nyeri dirasakan seperti ditekan benda berat skala nyeri 8.
Aptor 1 x 100 mg
Clopidogreal 1 x 75 mg PO
Furosemide 1 x 40 mg IV
Bisoprolol 1 x 2,5 mg PO
ISDN PRN
Simvastatin 0-0-20 mg PO
Laxadine 0-0-15 PO
Diazepam 0-0-5 mg PO
Carbamazepime 2 x 100 mg PO
9
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Data Biografi
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 53 Tahun
Tanggal lahir : 6 September 1963
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Marital : Menikah
Alamat : jln. Antanan no. 18
Tgl. Masuk : 14 Mei 2016
Tgl. Pengkajian : 15 Mei 2016
No. medrec : 000236765
Diagnosis Medis : CAD (Coronary Arterial Disease)
b. Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kiri.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
P (Provocate/penyebab) : kardiomegali
10
2) Antropometri
a. Berat badan dahulu :-
b. Berat badan sekarang :-
c. Tinggi badan :-
d. IMT : BB / TB 2
3) Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernafasan
Tidak ada cuping hidung, kebersihan hidung, bibir sianosis,
kesimetrisan dada dan punggung saat nafas, perkusi paru, ada
nyeri tekan didada, masa, tekstur,ada krepitasi, suara napas
normal, napas ireguler.
b. Sistem Kardiovaskuler
Setelah dilakukan pengkajian, bunyi jantung terdengar S3-S4,
terdapat kardiomegali.
c. Sistem Integumen
Setelah dilakukan pengkajian, keadaan rambut bersih, tidak ada
nyeri tekan, tidak terdapat lesi, warna kulit sawo matang, turgor
kulit elastis, suhu tubuh: 36,7°C, pasien berkeringat.
d. Sistem Muskuloskeletal
Setelah dilakukan pengkajian,
Ekstremitas atas:
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, tidak terdapat lesi,
refleksbisep(+/+) relfeks trisep(+/+), ROM (+), kekuatan
otot(5/5).
Ekstremitas bawah:
Bentuk simetris, tidak terdapat edeman tidak terdapat lesi,
reflekspatella(+/+), ROM(+), kekuatan otot(5/5).
e. Sistem Perkemihan
Saat dipalpasi tidak teraba pembengkakan pada ginjal kiri dan
kanan, tidak ada nyeri tekan pada kedua ginjal.Blas teraba
penuh,terpasang keteter.
f. Sistem Pencernaan
Setelah dilakukan pengkajian, mukosa bibir kering, tidak ada
lesi, warna gigi kuning gading, ada caries, mukosa mulut lembab,
12
g. Sistem Persyarafan
1) Kesadaran
Compos mentis nilai GCS 15, E 4, M 6, V 5, orientasi
terhadap tempat, orang dan waktu sangat baik.
2) Memori
Memori pasien tidak terganggu, pasien dapat mengingat
tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya.
c. Pola Aktivitas
No Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
1. PolaNutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Keluhan - Nafsu makan
menurun
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Keluhan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi
Terpasang kateter
Warna
Bau
13
Keluhan -
b. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Bau
Warna
Keluhan
3. Istirahat Tidur
a. Siang
b. Malam - -
c. Keluhan
4. Personal Hygene
a. Mandi
b. Gosok Gigi
c. Keramas - -
d. Gunting
Kuku
5. Aktivitas - -
d. Data Psikologis
Pasien gelisah
e. Data Sosial
Berisi hubungan pasien terhadap keluarga, perawat, dokter, dan
tenaga medis lainnya, dan terhadap lingkungan.
f. Data spiritual
Berisi data spiritual pasien, tanyakan bagaimana presepsi pasien
tentang ibadah saat sakit dan sebelum sakit.
14
g. Data Penunjang
1) Hasil Labolatorium
Ukuran Hasil Lab Nilai Rujukan Interpretasi
Ureum 166 mg/dl 15 – 40mg/dl Lebih dari nilai
normal
2) Foto Rontgent:
Kardiomegali tanpa bendungan paru
3) Program Terapi
Nama obat Golongan Dosis Rute Kegunaan
Aptor Analgetik 1 x 100 mg PO Untuk mengurangi nyeri
Clopidogreal Antikoagulan 1 x 75 mg PO Mencegah mengetalan
darah, terapi trombolitik
Furosemide Diuretik 1 x 40 mg IV Untuk menurunkan
kadar ureum dan
kreatinin yang tinggi
Bisoprolol Beta blocker 1 x 2,5 mg PO Untuk antihipertensi
ISDN Nitrat PRN PO Sebagai vasodilator,
agar mampu memompa
cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan
tubuh
15
B. ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Aterosklerosis, lemak, Nyeri Akut
- Nyeri dirasakan tromboembolik
seperti benda berat
- Nyeri dada sebelah Penyembuhan pembuluh darah
kiri koroner
DO :
- Skala 8 Suplai darah ke arteri koroner
- Nafsu makan menurun
- Gelisah O2 dalam arteri koroner
- Keringat
Hipoksia otot jantung koroner
Nyeri Akut
16
Kardiomegali
Kontraktilitas jantung
COP
No Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
17
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Nyeri berat dapat
asuhan keperawatan tiap 2 jam menyebabkan
selama 3 x 24 jam 2. Anjurkan pasien syok kardiogenik
tingkat nyeri berkurang istirahat dan tidur yang berdampak
dengan kriteria hasil : (6-7 jam) kematian mati
1. Nyeri berkurang 3. Kolaborasikan mendadak.
skala 5 (0-10) pemberian obat 2. Istirahat akan
2. Perasaan tentang analgetik menurunkan
nyeri pasien hilang (Bisoprolol, ISDN kebutuhan O₂
3. Tidak berkeringat PRN) jaringan perifer
4. Nafsu makan 4. Lakukan teknik sehingga akan
bertambah Non- menurunkan
Farmakologi(tekni kebutuhan
k miokardium dan
relaksasi/distraksi) akan
meningkatkan
suplai darah dan
O₂ke miokardium
yang akan
membutuhkan O₂
untuk
menurunkan
iskemia
3. Obat-obatan
analgetik akan
memblok reseptor
nyeri sehingga
nyeri tidak dapat
dipersepsikan.
4. Teknik relaksasi
18
dapat membuat
pasien merasa
sedikit nyaman
dan distraksi
dapat
mengalihkan
perhatian pasien
terhadap nyeri
sehingga dapat
membantu
mengurangi nyeri
yang dirasakan.
2 Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Monitor adanya 1. Monitor pola
jantung
tindakan keperawatan dyspnea, fatique, penafasan
selama 2x24 jam tidak takipnea, dan menentukan
terjadi penurunan curah ortopnea. penilaian jika
jantung, dengan kriteria 2. Catat adanya terjadi apnea.
hasil: distrimia jantung. 2. Distrimia jantung
1. TTV dalam batas 3. Evaluasi adanya menggambarkan
normal (TD: 120/80 nyeri dada. kelainan denyut
mmHg, Nadi: 60- 4. Monitor TTV: TD, jantung yang
100x/menit, RR: 16- nadi, suhu, dan dapat
24x/menit, Suhu RR. menyebabkan
36,5 – 37,5°C). 5. Posisikan pasien gagal jantung.
2. Tidak Terdengar semi fowler. 3. Evaluasi nyeri
suara S3 S4. menentukan
3. Sesak menjadi penilaian terhadap
berkurang. nyeri pada pasien.
4. Menilai TTV
menentukan
keadaan yang
berhubungan
dengan kesehatan
19
pasien.
5. Posisi semi fowler
membantu
meringankan
gejala kesulitan
bernapas dan
memperbaiki
ekspansi paru
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat setelah meganalisa kasus pada Ny. A dengan
diagnosa medis coronary arterial disease menghasilkan masalah keperawatan nyeri
akut berhubangan dengan agens cedera biologis, penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan irama jantung, ansietas berhungan dengan perubahan
status kesehatan.
Perencanaan disesuaikan dengan NANDA, NOC dan NIC.Sudah sesuai dengan
kebutuhan pasien, perencanaan diprioritaskan kepada diagnosa penurunan curah
jantung.
B. Saran
Kami berharap setelah apa yang kami kemukakan dapat diambil manfaatnya oleh
semua yang membacanya, khususnya kepada para mahasiswa dan mahasiswi STIKes
Aisyiyah Bandung.
20
DAFTAR PUSTAKA