Você está na página 1de 2

Analisis Putusan

1. Menyatakan Terdakwa NICKY SILVANNA dengan identitas tersebut di atas, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Penipuan dan Pencucian uang “ 1

-Dalam putusan ini terdakwa di nyatakan secara sah bersalah melakukan tindak pidana "penipuan dan
pencucian uang" berdasarkan pasal 378 KUHP, pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun
2010 tentang pencucian uang dan UU nomor. 8 tahun 2010 tentang KUHAP dan berdasarkan bukti yang
di serahkan dan di tampilkan di pengadilan. Dapat di yakini pula bahwa terdakwa melakukan tindak
pidana pencucian uang berdasar kesaksiannya di pengadilan yang mengatakan bahwa uang milik saksi
korban yang di berikan/di transferkan kepada terdakwa yang pada awalnya dimaksudkan untuk
melakukan deposito di perusahaan tempat kerja terdakwa, seketika digunakan untuk keperluan pribadi
terdakwa. Melihat kepada kesaksian korban yang melakukan pengecekan langsung kepada bank tempat
terdakwa bekerja bahwa Jumlah uang yang diberikan kepada terdakwa melalui transfer kepada 8
rekening terkait ternyata seluruhnya kosong, sehingga terdakwa terbukti melakukan penipuan dan
pencucian uang. Melihat pada unsur unsur tindak pidana penipuan dan pencucian uang pula, bahwa
perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi keseluruhan unsur-unsur tindak pidana
tersebut, sehingga perbuatan tersebut dapat dipersalahkan kepada terdakwa. Pula dalam proses
persidangan dinyatakan bahwa tidak ditemukan hal-hal yang dapat menghapuskan dan mengecualikan
tindak pidana tersebut.

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun dan
denda sebesar Rp.5.000.000.000,00 (lima amilyar rupiah) ;

Penjatuhan pidana kepada terdakwa tersebut menggunakan kumulasi 2 hukuman berupa pidana penjara
dan denda berdasarkan pasal 378 KUHP dan pasal 3 UU Nomor. 8 tahun 2010 tentang pencucian uang.
Serta penjatuhan pidana yang dilakukan kepada terdakwa sudah dirasa tepat, berdasar pasal 3 UU
nomor. 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang yang menyatakan bahwa setiap orang yang
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan,
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau
perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana
penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah)." Sehingga berdasarkan pasal tersebut penjatuhan pidana tidak di lebih-lebihkan baik dari
penjatuhan pidana penjara maupun pidana denda yang di jatuhkan terhadap terdakwa. Dapat di
simpulkan kembali bahwa penjatuhan pidana kepada terdakwa dirasa telah tepat dilakukan.

3. Menyatakan bahwa apabila denda tidak dibayar, dapat diganti dengan pidana penjara selama 6 ( enam
) bulan ;

Putusan ini meenyatakan bahwa denda yang tidak dibayar dapat digantikan dengan pidana penjara 6
bulan. Pidana kurungan pengganti ini merupakan sanksi tambahan dalam hukum pidana yang dijatuhkan
oleh pengadilan, dengan sifat fakultatif dalam arti terdapat alternatif bagi terpidana untuk memilih,
apakah akan membayar sejumlah sanksi denda atau akan diganti dengan hukuman kurungan bila denda
tersebut tidak dibayarkan. Kurungan pengganti sendiri ditentukan oleh majelis hakim dalam rumusan
amar putusannya. Seperti hal yang menyatakan penggantian denda 5.000.000.000 dapat digantikan
dengan penjara 6 bulan.

4. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa harus dikurangkan
seluruhnya dengan pidana yang dijatuhkan ;

2hal ini menjadi hak terdakwa dimana selama proses pemeriksaan hingga persidangan terdakwa telah di
lakukan penahanan sehingga pidana penjara yang dijatuhkan haruslah dikurangi dengan masa
penahanan yang telah di lalui terdakwa.

Você também pode gostar