Você está na página 1de 12

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN AMPUTASI

I. Definisi
Amputasi adalah pembedahan memotong dan mengangkat tungkai dengan lengan.

II. Patofisiologi
Pada umumnya amputasi di sebabkan oleh kecelakaan, penyakit, dan kelainan
kongenital. Amputasi ekstremitas bawah di lakukan lebih sering daripada amputasi
ekstremitas atas. Lima tingkatan yang sering di gunakan pada amputasi ekstremitas
bawah, telapak dan pergelangan kaki, bawah lutut, disartikulasi lutut panggul dan
hemivelpectomy dan amputasi translumbar. Terdapat dua tipe amputasi :
A. Terbuka ( provisional) yaitu yang memerlukan tehnik aseptic ketat dan revisi
lanjut.
B. Tertutup atau flap.

III. Tanda dan gejala


A. Kematian jaringan
B. Adanya hematum
C. Edema jaringan.

1V. Tes Diagnostik


A. Foto rontgen : mengidentifikasi abnormalis tulang.
B. CT SCAN : mengidentifikasi lesi, neoplastik, osteomielitis , pembentukan
hematoma.
C. Angiografi dan pemeriksaan aliran darah : mengevaluasi perubahan sirkulasi
atau perfusi jaringan dan membantu memperkirakan potensial penyembuhan
jaringan setelah amputasi.
D. LED : Meningkat mengidentifikasikan respons inflamasi.
E. Kultur luka : mengidentifikasi adanya infeksi dan organisme penyebab.
F. Biopsi : mengkonfrimasikan diagnosa massa benigna atau maligna.

V. Penatalaksanaan
A. Hilangkan nyeri.
B. Mencegah komplikasi.
C. Meningkatkan mobilisasi atau kemampuan fungsi.
D. Dukung penilaian psikologis dan fisiologis.
E. Memberi informasi tentang prosedur bedah, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan.

1
VI. Pengkajian
A. Data Subjektif.
1. Nyeri pada daerah amputasi.
2. Tidak bisa melakukan aktifitas.
3. Cemas dan takut.
B. Data Objektif.
1. Nyeri.
2. Edema jaringan.
3. Adanya hematome.
4. Adanya kematian jaringan.

VII.Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul

Pre Operasi :

1. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma.


2. Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya tindakan amputasi.

Post Operasi :

1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka amputasi.


2. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan adanya kecacatan fisik.
3. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan hilangnya salah satu anggota bagian
tubuh.
4. Potensial terjadinya perdarahan berhubungan dengan adanya luka amputasi.
5. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka amputasi.
6. Kurang pengetahuan tentang perawatan di rumah berhubungan dengan
kurangnya informasi.

2
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PRE DAN POST OP. AMPUTASI

Diagnosa Perawatan Tujuan /


No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan

Pre Operasi

1. Nyeri berhubungan dengan Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat rasa nyeri, lokasi 1. Mengetahui kuantitas nyeri yang
adanya trauma. dan intensitas. menunjukan adanya perubahan.
Rasa nyeri hilang.

Data Subjektif : Tujuan Jangka Pendek : 2. Observasi tanda – tanda vital 2. Mengetahui keadaan umum pasien.
 Pasien mengatakan nyeri Dalam waktu 3 x 60 menit :
pada bagian yang trauma.  Rasa nyeri berkurang 3. Anjurkan pasien untuk 3. Menurunkan perasaan terisolasi,
sampai hilang. mengungkapkan perasaan mengurangi cemas yang dapat
Data Objektif :  Pasien tampak rileks. mengenai nyeri yang meningkatkan nyeri.
 Pasien tampak kesakitan.  Pasien mengatakan bisa dirasakan.
 Ekspresi wajah tampak tidur dan istirahat.
tegang.  Tanda – tanda vital ; 4. Anjurkan untuk menarik nafas 4. Untuk relaksasi otot – otot sehingga
 Tanda – tanda vital : Suhu : 36 – 37 º C, Nadi : dalam bila terasa nyeri. dapat mengurangi rasa nyeri.
Suhu, Nadi, Tekanan 70 – 90 x/ menit,
Darah, Pernafasan Tekanan Darah : 110/70 – 5. Beri posisi tidur yang nyaman. 5. Dengan posisi yang nyaman dapat
(sesuai dengan data yang 130/90 mmHg, memberi ketenangan pada pasien
ditemukan ). Pernafasan : 16 – 24 x/ sehingga rasa nyeri dapat berkurang.
menit ( tanda – tanda
vital dalam batas 6. Libatkan keluarga untuk 6. Dengan kehadiran keluarga dapat
normal ). mendampingi pasien. memberikan ketenangan sehingga
dapat mengurangi nyeri.

7. Kolaborasi medik dalam 7. Efek analgesik dapat mengurangi


. pemberian obat analgesik rasa nyeri.

3
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
2. Cemas berhubungan dengan Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat kecemasan pasien 1. Mengetahui sejauh mana kesiapan
akan dilakukan tindakan Cemas hilang pasien dalam menghadapi tindakan
amputasi amputasi .
Tujuan Jangka Pendek :
Dalam waktu 1x 24 jam : 2. Observasi tanda – tanda vital 2. Mengetahui keadaan umum pasien
Data Subjektif :  Ekspresi wajah tenang
 Pasien mengatakan  Pasien mengerti 3. Anjurkan pasien untuk berdoa 3. Untuk memberi rasa tenang dan
cemas dengan tindakan mengenai tindakan yang menurut keyakinannya . pasrah kepada pasien .
yang akan dilakukan akan dilakukan
 Tanda – tanda vital ; 4. Beri penjelasan pada pasien 4. Agar pasien dapat memahami tujuan
Suhu : 36 – 37 º C , mengenai alasan mengapa dilakukan amputasi sehingga
Data Objektif : Nadi : 70 – 90 x/menit , dilakukan amputasi kecemasan dapat berkurang.
 Pasien tampak cemas Tekanan Darah : 110/70 –
 Pasien tampak gelisah 130/90 mmHg , 5. Berikan kesempatan kepada 5. Dapat meningkatkan kepercayaan
 Pasien sering bertanya Pernafasan : 16 – 24 pasien untuk mengungkapkan diri pasien
tentang tindakan yang x/menit (Tanda – tanda perasaannya
akan dilakukan vital dalam batas
 Tanda – tanda vital : normal). 6. Beri penjelasan mengenai 6. Agar dapat mengurangi rasa cemas
Suhu , Nadi , Tekanan setiap tindakan yang akan pasien .
Darah , Pernafasan dilakukan
(sesuai data yang
ditemukan) 7. Libatkan keluarga dalam 7. Dengan kehadiran keluarga dapat
mendampingi pasien memberikan ketenangan kepada
pasien sehingga cemas dapat
berkurang

8. Kolaborasi medik dalam 8. Penjelasan yang terperinci dapat


pemberian penjelasan tentang memberi pemahaman pada pasien
penyakitnya sehingga rasa cemas berkurang .

4
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan

Post Operasi

1. Nyeri berhubungan dengan Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat nyeri , lokasi dan 1. Membantu mengevaluasi derajat
adanya luka amputasi intensitas . ketidaknyamanan dan
Nyeri hilang
ketidakefektifan analgesik atau dapat
Data Subjektif : menyatakan terjadinya komplikasi .
Tujuan Jangka Pendek :
 Pasien mengatakan nyeri Dalam waktu 3x60 menit :
pada luka amputasi 2. Mengetahui perubahan keadaan
 Rasa nyeri berkurang.
2. Observasi tanda – tanda vital umum pasien .
 Pasien tampak rileks.
Data Objektif :  Pasien dapat tidur dan
 Pasien tampak kesakitan istirahat. 3. Untuk melihat adanya tanda – tanda
 Pasien tampak gelisah 3. Observasi keadaan luka pasien infeksi
 Tanda – tanda vital ;
 Ekspresi wajah tegang Suhu : 36 – 37 º C ,
 Tanda – tanda vital : Nadi : 70 – 90 x/menit , 4. Untuk mengetahui frekuensi nyeri
Suhu , Nadi , Tekanan 4. Anjurkan pada pasien untuk sehingga dapat diberi tindakan
Tekanan Darah : 110/70 –
Darah , Pernafasan melaporkan segera bila rasa segera.
130/90 mmHg ,
(sesuai data yang nyeri timbul.
Pernafasan : 16 – 24
ditemukan) . x/menit (Tanda – tanda 5. Dengan suasana yang nyaman dapat
5. Ciptakan lingkungan yang memberi ketenangan pada pasien
vital dalam batas normal)
nyaman sehingga dapat mengurangi rasa
.
nyeri .

6. Dengan mengalihkan perhatian


6. Alihkan perhatian pasien diharapkan pasien dapat melupakan
dengan hal – hal yang sejenak rasa nyeri pada lukanya .
menyenangkan.
7. Untuk relaksasi otot – otot sehingga
7. Ajarkan tehnik relaksasi , tarik mengurangi rasa nyeri .
nafas dalam bila nyeri.
8. Dengan keterlibatan keluarga dapat
8. Libatkan keluarga untuk memberi ketenangan pada pasien
mendampingi dan memotivasi sehingga rasa nyeri dapat berkurang.
pasien.
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
5
9. Kolaborasi medik dalam 9. Efek analgesik dapat mengurangi
pemberian obat analgesik . rasa nyeri

2. Gangguan gambaran diri Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat penerimaan diri 1. Untuk mengetahui sejauh mana
berhubungan dengan adanya pasien pada perubahan bentuk penerimaan diri pasien pada
kecacatan fisik . Gambaran diri pasien tidak tubuhnya perubahan struktur tubuhnya .
terganggu.
2. Observasi tanda – tanda vital 2. Untuk mengetahui perubahan
Data Subjektif : Tujuan Jangka Pendek : keadaan umum pasien .
 Pasien mengatakan malu Dalam waktu 7x24 jam :
dengan keadaan dirinya.  Pasien dapat menerima 3. Dorong pasien untuk 3. Untuk mengetahui perubahan emosi
keadaan dirinya. mengekspresikan yang dialami pasien sehingga
Data Objektif :  Pasien dapat terhindar perasaannya . memudahkan untuk membantu
 Pasien tampak menarik dari perasaan malu. dalam memecahkan masalah yang
diri.  Pasien dapat dialami pasien.
 Pasien tampak diam. meningkatkan harga
 Pasien tampak tidak dirinya. 4. Beri dorongan kepada pasien 4. Partisipasi dalam program
bersemangat.  Tanda – tanda vital ; untuk berpartisipasi dalam pengobatan memberi dorongan
 Tanda – tanda vital : Suhu : 36 – 37 ˚ C , program pengobatan yang untuk kelanjutan hidup sehat pasien.
Suhu , Nadi , Tekanan Nadi : 70 – 90 x/menit , diberikan.
Darah , Pernafasan Tekanan Darah : 110/70 –
(sesuai data yang 130/90 mmHg , 5. Beri motivasi pada pasien agar 5. Untuk mengurangi rasa rendah diri
ditemukan). Pernafasan : 16 – 24 selalu berfikir positif mengenai dan rasa malu dengan keadaan yang
x/menit (tanda – tanda keadaan dirinya. sekarang.
vital dalam batas
normal). 6. Beri pengertian pada pasien 6. Agar pasien merasa hidupnya masih
bahwa pasien adalah individu dibutuhkan orang lain.
yang berharga .

7. Anjurkan keluarga pasien 7. Support mental yang diberikan


untuk memberikan support mendorong pasien untuk tetap
mental. semangat dalam menerima keadaan
dirinya dan proses penyembuhan.

Diagnosa Perawatan Tujuan /


No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan

6
8. Kolaborasi medik untuk 8. Untuk membantu pasien dalam
konsultasi dengan Psikolog. mencari jalan keluar dalam
memecahkan masalah pasien .

Gangguan mobilisasi Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji kemampuan pasien dalam 1. Untuk mengetahui sejauh mana
3.
berhubungan dengan Pasien dapat beraktifitas hal mobilisasi. ketergantungan pasien dalam hal
hilangnya salah satu anggota dengan baik sesuai dengan mobilisasi .
bagian tubuh . keadaannya sekarang. 2. Observasi tanda – tanda vital. 2. Untuk mengetahui keadaan umum
pasien.
Data Subjekti f : Tujuan Jangka Pendek : 3. Anjurkan pasien untuk latihan 3. Meningkatkan kekuatan otot untuk
 Pasien mengatakan tidak Dalam waktu 7x24 jam : aktifitas atau isometrik untuk membantu pemindahan atau
bisa melakukan aktifitas  Pasien dapat melakukan bagian tubuh yang hilang . mobilisasi.
sendiri . aktifitas sesuai kondisi
 Pasien mengatakan fisiknya . 4. Anjurkan pasien untuk 4. Menguatkan otot ekstensor dan
terbatas dalam  Pasien kooperatif dalam berbaring dengan posisi mencegah kontraktur fleksi pada
melakukan aktifitas . program pengobatan dan tengkurap 2 x sehari dengan panggul.
tindakan keamanan. bantal dibawah abdomen.
Data Objektif :  Pasien menunjukkan
 Pasien tampak belum keinginan berpartisipasi 5. Beri perawatan pada daerah 5. Untuk mengevaluasi penyembuhan
bisa mobilisasi secara dalam aktifitas yang diamputasi . dan komplikasi .
mandiri .  Pasien dapat
 Semua aktifitas pasien mempertahankan posisi 6. Bantu pasien untuk latihan 6. Mencegah kontraktur , perubahan
masih dibantu. seperti yang dibutuhkan. rentang gerak khusus untuk bentuk , yang dapat terjadi dengan
 Tanda – tanda vital :  Pasien menunjukkan area yang sakit dan tidak sakit cepat dan dapat memperlambat
Suhu , Nadi , Tekanan tehnik dan atau perilaku mulai secara dini. penggunaan protese .
Darah , Pernafasan dalam beraktifitas.
(sesuai data yang 7. Segera tutup kembali daerah 7. Dengan menutup kembali daerah
ditemukan). yang diamputasi dengan yang diamputasi dapat mencegah
balutan elastis , tinggikan bila terjadinya edema yang dapat
gips berubah posisi. memperlambat proses penyembuhan.

8. Penggunaan bantal dapat


8. Waspadai tekanan bantal menyebabkan kontraktur fleksi
dibawah ekstremitas bawah permanen pada panggul .
terhadap luka yang di
amputasi.
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan

7
 Tanda-tanda vital ; Suhu : 9. Tunjukkan atau bantu tehnik 9. Membantu perawatan diri dan
36 – 37 º C, Nadi : 70 – pemindahan dan penggunaan kemandirian pasien .
90 x/menit, Tekanan alat mobilitas .
Darah : 110/70 – 130/90
mmHg, Pernapasan : 16 10. Bantu pasien dengan ambulasi 10. Mencegah terjadinya cedera fisik .
– 24 x/menit (tanda-tanda
vital dalam batas 11. Libatkan keluarga dalam 11. Untuk membantu kelancaran dalam
normal). mendampingi pasien . asuhan keperawatan .

12. Kolaborasi dengan tim 12. Memberikan bentuk latihan atau


rehabilitasi untuk terapi fisik . program aktifitas untuk memenuhi
kebutuhan.

1. Kaji keadaan luka pasien . 1. Untuk mengidentifikasi secara dini


Tujuan Jangka Panjang : apakah terjadi perdarahan atau
4. Potensial terjadinya
perdarahan berhubungan Perdarahan tidak terjadi . tidak .
dengan adanya luka amputasi 2. Observasi tanda – tanda vital 2. Untuk mengetahui perubahan secara
. Tujuan Jangka Pendek : dini mengenai keadaan pasien .
Dalam waktu 1x60 menit :
 Tidak terjadi tanda – 3. Anjurkan pasien untuk 3. Agar dapat mengantisipasi
Data Subjektif : tanda perdarahan . melaporkan kepada petugas perubahan yang terjadi sehingga
(Data sesuai dengan keluhan  Tanda – tanda vital ; bila terjadi perdarahan hebat. dapat memberi tindakan yang cepat
pasien yang menunjang Suhu : 36 – 37 º C , dan tepat.
diagnosa keperawatan). Nadi : 70 – 90 x/menit ,
Tekanan Darah : 110/70 – 4. Inspeksi balutan atau drainase , 4. Kehilangan darah terus menerus
Data Objektif : 130/90 mmHg , perhatikan jumlah karakteristik mengindikasikan kebutuhan untuk
 Tampak ada luka Pernafasan : 16 – 24 balutan . tambahan penggantian cairan dan
amputasi. x/menit (Tanda – tanda evaluasi untuk gangguan koagulasi.
vital dalam batas
normal). 5. Beri tekanan langsung pada 5. Tekanan langsung pada luka yang
sisi perdarahan , bila terjadi berdarah dapat mengurangi
Dalam waktu 3x24 jam : perdarahan. perdarahan yang berlebihan.
 Keadaan luka baik

Diagnosa Perawatan Tujuan /


No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan

8
 Tanda-tanda vital : Suhu,  Jahitan sudah merapat. 6. Rawatlah luka dengan hati – 6. Mencegah terjadinya perdarahan.
Nadi, Tekanan Darah, hati.
Pernapasan (sesuai
dengan data yang 7. Libatkan keluarga untuk 7. Untuk melihat perubahan secara dini
ditemukan). melihat perubahan yang terjadi mengenai adanya perdarahan
pada luka pasien sehingga dapat diberikan tindakan
yang cepat.
8. Kolaborasi medik untuk 8. Mencegah pembentukan thrombus
pemberian koagulan dosis tanpa peningkatan resiko
rendah. perdarahan.

1. Kaji tanda – tanda adanya 1. Untuk mengantisipasi secara dini


Potensial terjadinya infeksi Tujuan Jangka Panjang : infeksi . mengenai keadaan luka pasien .
5. berhubungan dengan adanya
luka amputasi . Infeksi tidak terjadi . 2. Observasi tanda – tanda vital 2. Peningkatan suhu atau tachicardi
terutama suhu dan nadi. dapat menunjukkan terjadinya sepsis
Tujuan Jangka Pendek :
Data Subjektif : Dalam waktu 3x24 jam :
(Data sesuai dengan keluhan 3. Observasi keadaan luka pasien 3. Untuk mengetahui perubahan pada
 Luka tidak bengkak. luka pasien.
pasien yang menunjang  Keadaan luka baik.
diagnosa keperawatan).  Luka bebas drainase 4. Anjurkan pada pasien untuk 4. Untuk menghambat pertumbuhan
purulent atau erithema. menjaga kebersihan di sekitar bakteri .
Data Objektif :  Tanda – tanda vital ;
 Adanya luka amputasi . luka operasi.
Suhu : 36 – 37 º C ,
 Tanda – tanda vital : Nadi : 70 – 90 x/menit ,
Suhu , Nadi , Tekanan 5. Lakukan perawatan luka 5. Meminimalkan kesempatan
Tekanan Darah : 110/70 – dengan tehnik aseptik introduksi bakteri .
Darah , Pernafasan 130/90 mmHg ,
(sesuai dengan data yang Pernafasan : 16 – 24
ditemukan). 6. Buka luka amputasi , cuci 6. Deteksi dini terjadinya infeksi dan
x/menit (Tanda – tanda dengan NaCl . mencegah komplikasi yang lebih
 Hasil laboratorium vital dalam batas
leukosit (sesuai dengan serius.
normal).
hasil laboratorium yang  Hasil laboratorium
ditemukan). 7. Inspeksi balutan dan luka , 7. Deteksi dini terjadinya infeksi dengan
Leukosit : 4.000 – 10.000 perhatikan karakteriktik mencegah komplikasi yang lebih
sel/mm3 (hasil drainase. serius .
laboratorium dalam batas
normal).

9
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
8. Jaga suasana lingkungan tetap 8. Mencegah pertumbuhan
bersih. mikroorganisme yang dapat
menimbulkan iritasi.

9. Libatkan keluarga untuk 9. Dengan keterlibatan keluarga dapat


memantau keadaan luka sekitar memantau kondisi luka pasien
operasi. sehingga dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat.

10. Kolaborasi medik dalam 10. Dengan pemberian antibiotik dapat


pemberian antibiotik. menghambat pertumbuhan kuman
atau dapat mencegah terjadinya
infeksi.

1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Memberikan dasar pengetahuan,


pasien mengenai penyakit, dimana pasien dapat membuat
6. Kurang pengetahuan tentang Tujuan jangka panjang : prosedur bedah, dan harapan pilihan berdasarkan informasi.
perawatan di rumah Pengetahuan pasien yang akan datang.
berhubungan dengan bertambah
kurangnya informasi. 2. Observasi respon pasien dalam 2. Untuk mengetahui sejauh mana
Tujuan jangka pendek : menerima informasi yang pemahaman pasien tentang
Data Subjektif : Dalam waktu 2x60 menit : diberikan. penyakitnya.
 Pasien mengatakan  Pasien mengatakan 3. Berikan kesempatan pada 3. Untuk menggali tingkat pengetahuan
belum mengerti tentang memahami kondisi atau pasien untuk mengungkapkan pasien tentang penyakitnya.
cara perawatan luka di proses penyakit dan pemahaman tentang
rumah. pengobatan. penyakitnya.
 Pasien dapat melakukan
Data Objektif : prosedur tertentu dngan 4. Jelaskan pada pasien mengenai 4. Agar pasien dapat mengerti tentang
 Pasien sering bertanya benar dan menjelaskan cara perawatan luka. cara perawatan luka amputasi untuk
mengenai penyakit, alasan tindakan. membantu penyembuhan dan
pengobatan serta  Pasien dapat melakukan menurunkan komplikasi.
perawatan di rumah. perubahan pola hidup 5. Tunjukkan perawatan alat 5. Menurunkan resiko komplikasi.
dan berpartisipasi dalam protese.
program pengobatan.
6. Demonstrasikan cara 6. Agar pasien dapat mengerti cara
perawatan luka amputasi. perawatan yang tepat pada luka
amputasi.

10
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
7. Dorong kesinambungan 7. Meningkatkan sirkulasi atau
program latihan pasca operasi. penyembuhan dan membantu
adaptasi terhadap alat protese.

8. Identifikasi tehnik untuk 8. Menurunkan tegangan otot dan


mengatasi nyeri fantom. meningkatkan kontrol dan
kemampuan koping.

9. Tekankan pentingnya diet 9. Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk


seimbang dan pemasukan regenerasi jaringan atau
cairan adekuat. penyembuhan.

10. Beritahu pasien untuk cepat 10. Intervensi cepat dapat mencegah
melaporkan pada perawat atau komplikasi.
dokter mengenai perubahan
luka amputasi misalnya : nyeri,
oedema.

11. Libatkan keluarga untuk 11. Motivasi dari keluarga dapat


memberikan motivasi pada memberi semangat pada pasien
pasien. untuk melakukan perawatan diri.

12. Kolaborasi medik untuk 12. Agar pasien mendapatkan informasi


memberikan penjelasan yang benar dan jelas mengenai
mengenai penyakitnya. penyakitnya.

11
12

Você também pode gostar