Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEMAMPUAN MENULIS
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III-A MI. Al Hidayah Depok)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Riana Ulfa
NIM 109018300111
i
ABSTRACT
Riana Ulfa (NIM: 109 018 300 111). Utilization of Radiant Image Media to
Improve Student Writing Ability Class III in MI. Al Hidayah Depok.
This research is proposed to increase the students skill in writing simple essays
on the third grade of MI. Al Hidayah in teaching learning activities in learning
Indonesian language.This research in classroom action research which is done in two
cycles. Each cycle consists of two teaching learning activities and one meeting for
final test of cycle. The subject in this research is the third grade students of MI. Al
Hidayah Academic Year 2013/2014 which consists of 35 students. The instrument
used in this research is the observation sheet of the students activity in the class,
writing test, students interview guide and documentation.
The results shown by the students ability in writing simple essays on the aspect
of picture appropriateness, the accuracy of story sequence, meaning accuracy, word
accuracy, sentence and accuracy of spelling through the test given. From the result of
students activity observation which is done during the research process, the students
are less to beable to utilize the picture and there is also still incorrect spelling in
writing simple essay. In second cycle, must students have been able to arrange the
sentence into paragraph well, and also been able to develop their creative ideas in
writing the essay. From the final test of the cycle, it is obtained the average 67.37, and
it has increased in the second cycle, that is 75.97.
Keywords: Media images glow, writeability.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya dalam memberikan kesempatan, bimbingan, dan petunjuk sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul “Pemanfaatan Media Gambar Berseri Guna Meningkatkan Kemampuan Menulis
Siswa Kelas III di MI. Al Hidayah“.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun kita dari
jalan penuh kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam mengesahkan
skripsi ini.
2. Bapak Fauzan, MA., ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) dan penasihat akademik yang selalu memberikan arahan dan nasihat,
serta mempermudah penulis secara administrasi akademik sehingga skripsi ini
dapat diajukan dan diujikan.
3. Bapak Mu’arif SAM, M.Pd., dan Ibu Siti Khadijah, M.A., selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah begitu sabar dalam memberikan bimbingan,
arahan, dan nasihat serta dukungan moril selama penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membagi ilmunya kepada
penulis selama penulis menjadi mahasiswi PGMI.
iii
5. Bapak Ikhwan S.Phil.i kepala Sekolah MI. Al Hidayah, dewan guru khususnya
Ibu Amenah, S.Pd., wali kelas III-A, dan seluruh karyawan yang telah
memberikan kesempatan dan membantu agar penulis dapat melakukan penelitian.
6. Ummi-Abi yang telah jauh disana, kakak-kakakku yang selalu memberikan
dukungan moril maupun materi, terima kasih untuk segalanya. Semoga Allah
selalu melimpahkan rahmat-Nya.
7. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Angkatan
2009-2010, terutama untuk Nurhayati, Ade Kulsumawati, Nurnajmi Laila, Naila
Rizkiyah, Sita Dwi Jayanti, Anggi Palupi dan Anggi Handini terima kasih atas
kebersamaan, kekompakkan, dan persahabatan yang sudah terjalin. Semoga akan
terus terjalin sampai nanti.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak keterbatasan dalam hal kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman sehingga dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Riana Ulfa
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT …………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................... 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian ................................................. 4
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................... 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN 6
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti …………………... 6
1. Kemampuan Menulis …………………………………........ 6
a. Pengertian Kemampuan Menulis ……………………… 6
b. Fungsi dan Tujuan Menulis ………………………….... 8
c. Langkah-langkah Menulis …………………………….. 9
d. Indikator dalam Kemampuan Menulis ………………… 10
e. Upaya-upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis …... 12
2. Media Pembelajaran ……………………………………….. 12
a. Pengertian Media Pembelajaran ………………………. 12
b. Macam-macam Media Pembelajaran …………………. 15
c. Fungsi Peranan Media dalam PBM …………………… 16
v
d. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran …………………. 17
e. Gambar Berseri sebagai Media Pembelajaran ………… 18
f. Syarat-syarat Gambar ….….…………………………… 19
g. Memilih Gambar yang Baik …………………………… 20
h. Manfaat Gambar ……………………………...……….. 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………..…. 23
C. Hipotesis Tindakan ………........................................................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Tindakan ................ 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 27
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................... 28
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................... 28
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................ 31
G. Data dan Sumber Data ............................................................... 31
H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 31
I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ……………………….. 33
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .......................................... 33
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Gambaran Umum Sekolah ……………………......................... 35
1. Sejarah Berdirinya MI. Al Hidayah ………………………. 35
2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI. Al Hidayah …… 36
B. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan ……........................ 38
1. Pra Penelitian ……………………………………………... 38
2. Tindakan Siklus I …………………………………………. 40
3. Tindakan Siklus II ………………………………………... 45
vi
C. Analisis Data …………............................................................. 51
D. Pembahasan ………................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 58
A. Kesimpulan ................................................................................ 58
B. Implikasi ………………………………………………… 58
C. Saran .......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
X
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ngalim Purwanto, dan Djeniah Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia Di SD,
(Jakarta: PT. Rosda Jayaputra, 1997), h. 3
2
Abdul Razak, dkk., Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan,
(Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010), h. 317
1
2
atas guru harus memiliki pengetahuan, wawasan dan kreatifitas yang tinggi untuk
menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan proses belajar mengajar.
“Graves mengatakan seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa
dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan merasa tidak tahu bagaimana harus
menulis. Ketidaksukaan tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan
3
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 1981), h. 1
4
Ibid., h. 3.
3
5
Suparno, dan Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011), h. 1.4
4
Selain itu gambar akan memberikan inspirasi dan panduan tentang isi cerita yang
harus dituangkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Media gambar
berseri memiliki beberapa kelebihan diantaranya sifatnya konkret, lebih realistis,
menunjukkan pokok permasalahan tertentu serta dapat memperjelas suatu masalah
atau membetulkan kesalahpahaman. Dengan pemanfaatan media gambar seri
tersebut diharapkan kemampuan menulis akan lebih meningkat. Atas dasar uraian
di atas, penulis dapat meneliti Pemanfaatan Media Gambar Berseri Guna
Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Siswa Kelas III MI. Al Hidayah Depok.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah sebagaimana telah diketahui beberapa
varibel yang menentukan keberhasilan kemampuan siswa dalam menulis. Namun
mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, biaya dan kemampuan
akademik, maka penelitian ini hanya dibatasi pada masalah pemanfaatan media
gambar berseri guna meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas III MI Al-
Hidayah Depok.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana telah dipaparkan, maka
masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan
kemampuan menulis pada siswa kelas III MI. Al- Hidayah Depok?”
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis pada
siswa kelas III MI Al- Hidayah Depok dengan menggunakan media gambar
berseri.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajarkan kemampuan menulis.
2. Memperbaiki proses belajar mengajar dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Meningkatkan kemampuan menulis siswa.
BAB II
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
742
2
Iskandarwassid, dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung:
Rosdakarya, 2011), h. 248
6
7
3
Suparno, dan Mohamad Yunus, Ketermpilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), h. 1.3
4
Isah Cahyani, dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI Press,
2007), h. 127
5
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
1981), h. 3
6
Alek A., dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 106
8
7
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1999), h. 224
8
A.S. Broto, “Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di SD Berdasarkan
Pendekatan Linguistik Kontrastif”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 143
9
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan. Tetapi karena tujuan itu
sangat beraneka ragam, yang harus diperhatikan bagi penulis di antaranya:
1. Memberitahukan atau mengajar;
2. Meyakinkan atau mendesak;
3. Menghibur atau menyenangkan;
4. Mengutarakan/ mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi- api.9
9
Tarigan, op. cit., h. 24
10
Budinuryanta, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2008), h. 12.2.
11
Suparno, op. cit., h. 12.4
10
12
Daeng Nurjamal, dkk., Terampil Berbahasa, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 72-73
11
13
Iskandarwassid, op.cit., h. 250
14
Sulaiman B. Adiwidjaja, dkk, “Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid-murid Kelas III
SMP Negeri Jawa Barat: Membaca dan Menulis”, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981), h. 7
15
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:
BPFE, 2012), cet. Ke- 3, h. 430.
12
Jumlah
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
“Pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan untuk belajar. Setiap
usaha membelajarkan peserta didik sudah pasti membutuhkan persiapan, waktu,
biaya, sarana prasarana untuk mengupayakan pembelajaran yang efektif dan
efisien.17 Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa di dalam pembelajaran
terdapat interaksi antara pendidik dan peserta didik, melibatkan unsur-unsur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan.
16
Djago Tarigan, dan H.G. Tarigan, “Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa”,
(Bandung: Angkasa, 1986), h. 187.
17
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), h.87
13
Dengan demikian pembelajaran dapat digambarkan kegiatan guru, siswa dan unsur-
unsur penting yang saling berpengaruh.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab adalah (Wasalaalama)
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.18 Dapat disimpulkan dari pendapat
di atas bahwa sebuah media bukan hanya dalam bentuk benda atau barang. Suatu
kejadian juga bisa disebut media dikarenakan dapat membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan.
Atwi Suparman mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam
aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
pendidik dengan peserta didik.19 Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan.
Menurut Oemar Hamalik, media pendidikan sebagai suatu bagian integral dari
proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai
oleh setiap guru professional.20 Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa
media merupakan berbagai komponen dalam lingkungan sekolah maupun di luar
18
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), h. 3
19
Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), h. 65
20
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 1
14
lingkungan sekolah adalah alat yang dapat merangsang siswa untuk menerima
informasi.
Kata media barasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya
berarti „tengah‟, „pengantar‟ atau „perantara‟. Kata „tengah‟ itu sendiri itu berarti
berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai „perantara‟ atau yang
mengantarai kedua sisi tersebut. Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang
disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan
secara terencana oleh para guru atau pendidik. Komponen-komponen komunikasi
pembelajaran menjadi komunikator, komunikan, pesan dan media.21
Dalam proses belajar mengajar penggunaan media mempunyai arti yang
cukup penting. Media pembelajaran sesungguhnya merupakan bagian dari sumber
pengajaran yang di dalamnya pengajaran disampaikan. Dengan kehadiran media,
siswa akan lebih mudah menerima bahan atau materi dari pada tanpa bantuan media.
Abuddin Nata menyatakan “terdapat dua unsur yang terkandung dalam media
pengajaran, yaitu (1) pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan yang
selanjutnya disebut sebagai perangkat lunak (software); dan (2) alat penampil atau
perangkat keras (hardware).”22
Berdasarkan pendapat di atas tentang media dapat ditarik kesimpulan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan
minat serta perhatian siswa sedemikan rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi.
Dengan demikian media pembelajaran merupakan unsur-unsur penting yang
membantu proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan tujuan
pengajaran dapat tercapai.
21
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 5-6
22
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), h. 299
15
23
Fathurrohman, op. cit., h. 67
16
Selain itu terdapat sejumlah nilai praktis dari media pendidikan sebagai
berikut:
1. Media pendidikan melampaui batas pengalaman pribadi siswa
2. Media pendidikan melampaui batas-batas ruangan kelas
3. Media pendidikan memugkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa
dan lingkungan
4. Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan
5. Media pendidikan akan memberikan pengertian/konsep yang sebenarnya
secara realistis dan teliti
6. Media pendidikan membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru
7. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar
8. Media pendidikan akan memberikan pengalaman yang menyeluruh24
24
Hamalik, op. cit., h. 16
17
25
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 17
26
Fathurrohman, op. cit., h. 66
27
Ibid., h. 71
18
28
Arief Sadiman, dkk., op. cit., h. 29
29
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 119
19
Gambar 2.1
Contoh media gambar berseri:
f. Syarat-syarat Gambar
Agar tujuan penggunaan media gambar dapat tercapai, gambar harus memenuhi
syarat-syarat:
1. Bagus, jelas, menarik, dan mudah dipahami,
2. Cocok dengan materi pembelajaran,
3. Benar dan otentik, artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya,
4. Sesuai dengan tingkat umur/ kemampuan siswa,
5. Walaupun tidak mutlak sebaiknya gambar menggunakan warna yang menarik
sehingga tampak lebih realitas dan merangsang minat siswa untuk
mengamatinya,
6. Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran objek yang
sebenarnya,
7. Agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya menunjukkan hal
yang sedang melakukan perbuatan,
8. Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni dalam
kehidupan sosial.30
30
Subana M., dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka
Setia, 2000), h. 322-323
20
31
Hamalik, op. cit., h. 67
21
Menurut Wina Sanjaya yang telah mengutip dari kerucut pengalaman Edgar
Dale “pengalaman melalui lambang-lambang visual, seperti grafik, gambar dan
bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas kepada siswa. Siswa lebih dapat memahami berbagai perkembangan
atau struktur melalui bagan dan lambang visual lainnya.”32
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat
berbagai komponen pengajaran yang saling terintegrasi dalam mencapai tujuan.
Sehubungan dengan itu peran guru sangat besar dalam usaha penyelenggaraan
proses belajar mengajar tersebut. Guna mencapai hasil belajar yang optimal, semua
komponen didalam proses belajar mengajar tersebut tidak boleh diabaikan. Salah
satu komponen tersebut adalah penggunaan media pengajaran. Proses belajar
mengajar yang kompleks itu melibatkan sejumlah komponen yang terdiri atas: guru,
tujuan pelajaran, materi pelajaran, media, sistem pengajaran, sumber pelajaran,
management interaksi, evaluasi dan siswa.
Salah satu komponen pengajaran adalah pemanfaatan media pengajaran
dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang optimal dapat dicapai
dengan berbagai cara salah satunya adalah pemanfaatan media pengajaran.
Penggunaan media pengajaran yang diintegrasikan dengan tujuan dan isi pelajaran
dimaksudkan untuk memperkaya mutu belajar mengajar.
Media sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Walaupun
itu hanya media yang sederhana, tetapi sangat membantu komunikasi menjadi
efektif. Seperti dikemukakan bahwa media audio-visual membuat komunikasi
menjadi efektif. Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian materi
pelajaran adalah gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti,
terutama dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas tentang sesuatu.
Disamping itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan daya tarik siswa,
sehingga dengan demikian dapat memberikan siswa lebih senang dalam belajar.
32
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), h.
202
22
Pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan media
gambar dalam proses belajar mengajar akan memberikan hasil yang optimal apabila
digunakan secara tepat, dalam arti sesuai dengan materi pelajaran dan mendukung.
h. Manfaat Gambar
Manfaat gambar sebagai media pembelajaran adalah:
1. Menimbulkan daya tarik pada diri siswa,
2. Mempermudah pengertian/pemahaman siswa,
3. Memudahkan penjelasan yang sifatnya abstrak sehingga siswa lebih mudah
memahami apa yang dimaksud,
4. Memperjelas bagian-bagian penting. Melalui gambar, kita dapat memperbesar
bagian-bagian yang penting atau bagian yang kecil sehingga dapat diamati,
5. Menyingkat suatu uraian. Informasi yang dijelaskan dengan kata-kata mungkin
membutuhkan uraian panjang. Uraian tersebut dapat ditunjukkan pada
gambar.33
Ada tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pengajaran yang
perlu diikuti yaitu:
1) Persiapan
Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik yaitu:
1. Pelajari petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, kemudian
diikuti didalamnya
2. Siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media
3. Tetapkan apakah media tersebut digunakan secara individual atau
kelompok
4. Atur tatanannya, agar peserta dapat melihat, mendengar pesan-pesan
pengajarannya dengan baik
33
Subana M., dan Sunarti. loc. cit.
23
2) Pelaksanaan (penyajian)
Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media pengajaran
yaitu hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian dan
konsentrasi siswa.
3) Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta terhadap
pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan melalui
media tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengajaran diwujudkan
dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan
kemampuan menulis kualitas gagasan, penggunaan ejaan dan tanda baca. Kegiatan
diawali dengan apersepsi dengan pusat perhatian ditujukan gambar berseri,
menginterpretasikan setiap urutan gambar, kemudian mengarahkan topik karangan
yang sesuai dengan gambar seri lalu menentukan atau memilih salah satu topik
karangan yang sesuai dengan gambar seri.
34
Neni Oktaviani, “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Penggunaan Media
Lagu Pada Siswa Kelas X MA Nurul Falah Pagedangan Tangerang” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, (Jakarta:
2012)
24
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoretis di atas maka diajukan hipotesis tindakan yaitu
“melalui pemanfaatan media gambar berseri diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Al- Hidayah Depok”.
35
Didah Nurhamidah, “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan
Menggunakan Media Cerpen”, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, (Jakarta: 2011)
36
Isroyati, “Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Dengan Penggunaan Metode Field Trip
Siswa Kelas IX di SMP Dwiguna Depok” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, (Jakarta: 2010)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
25
26
atau peneliti yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan.
Pada siklus kedua proses pembelajaran tetap menggunakan media
gambar berseri. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan observasi
kembali. Hasil pengamatan dianalisis sebagai bahan refleksi untuk
rencana tindakan dalam melaksanakan penelitian tindakan.
3. Pengamatan
Tahap ketiga yaitu selama tahap pelaksanaan pengamatan
mengobservasi keaktifan dan respon siswa terhadap rencana
pembelajaran yang telah di buat oleh peneliti. Dengan menggunakan
lembar observasi peneliti mengamati peristiwa yang terjadi di kelas
penelitian.
4. Refleksi
Pada tahap ini adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti
yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.
Refleksi ini dilakukan dengan cara kolabratif yaitu adanya diskusi
terhadap berbagai masalah yang terjadi dalam kelas penelitian. Dengan
demikian, refleksi dapat dilakukan sesudah adanya implementasi
tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan hasil yang di dapat dari tahap
observasi, dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan
observer. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus selanjutnya.
Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat
digambarkan sebagai berikut:
27
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus I
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus II Pengamatan
Refleksi
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MI Al-Hidayah Depok semester
genap tahun ajaran 2013/2014. Adapun jumlah siswa dalam penelitian ini
adalah 35 orang, yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 21 orang laki-
laki.
1
M. Mega N., dan Kurnia Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: CV. Regina,
2009), h. 38
28
2. Tahap Tindakan
Pada tahap ini, guru bertindak:
a. Melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan media gambar berseri. Guru membagikan gambar
berseri kepada masing-masing siswa di kelas III MI.
29
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini, guru bertindak:
a. Memonitor kegiatan siswa secara individu maupun kelompok;
b. Membantu siswa jika menemui kesulitan;
c. Memberikan penilaian proses terhadap kegiatan siswa.
2. Tahap Tindakan
Pada tahap ini, guru bertindak:
a. Menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
media gambar berseri, kemudian dengan arahan dan bimbingan
guru siswa diminta untuk menulis dengan menggunakan media
gambar berseri tersebut;
b. Dan guru mengarahkan siswa agar dapat memahami gambar
tersebut. Kemudian siswa diminta untuk menuliskan isi dari gambar
berseri.
c. Setelah siswa menuliskan kemudian mempresentasikan tulisan
mereka.
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini, guru bertindak:
a. Memonitor kegiatan siswa secara individu maupun kelompok;
b. Membantu siswa jika menemui kesulitan;
c. Memberikan penilaian proses terhadap kegiatan siswa.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, guru bertindak:
a. Membahas dan mengevaluasi hasil pembelajaran dari kegiatan 1, 2,
3.
b. Membuat kesimpulan perlu atau tidak melaksanakan siklus ketiga.
Jika pada siklus II belum menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan menulis pada siswa, maka perlu dilanjutkan dengan
siklus III.
31
2. Soal Tes
Tes yang digunakan adalah tes soal latihan. Siswa harus mempraktikan
sesuai indikator dalam mengukur kemampuan menulis siswa. Untuk
menilai tugas menulis dapat menggunakan rubrik penilaian yang
32
Keterangan:
5 = sangat baik 3 = cukup 1 = sangat kurang
4 = baik 2 = kurang
3. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis
siswa di MI Al-Hidayah Rawadenok Depok.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memberikan gambaran pada saat
pembelajaran berlangsung.
2
Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: BPFE,
2012), cet. Ke- 3, h. 430.
33
35
36
Tabel 4.1
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah
Keadaan Siswa
Jumlah Siswa Rombel
Kelas Jenis Kelamin
1 L 64
3
P 52
L 53
2 3
P 49
3 L 46
3
P 61
4 L 48
3
P 53
L 50
5 3
P 40
6 L 51
3
P 54
Jumlah 621 18
Tabel 4.2
Keadaan Tenaga Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah
Dari data ini dapat dilihat bahwa 88% tingkat pendidikan tenaga pendidik
di MI. Al Hidayah adalah sarjana pendidikan dan 12% lulusan pascasarjana,
baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Hal ini menunjukan bahwa
tenaga pendidik di MI. Al Hidayah adalah tenaga-tenaga yang berkompeten
sesuai dengan bidang pendidikan.
b. Tenaga Kependidikan
Tabel 4.3
Keadaan tenaga kependidikan Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah
1
Hasil data dokumentasi sekolah MI Al Hidayah
39
11. DHK 3 3 3 4 3 3 20 67
12. FAF 4 3 3 3 3 4 20 67
13. GNU 4 4 4 3 3 4 22 73
14. IEP 3 3 3 4 3 3 19 63
15. MSS 3 3 3 4 4 3 20 67
16. MAS 3 3 3 3 3 3 18 60
17. MRS 3 2 3 4 3 2 17 57
18. MS 4 3 3 4 4 2 20 67
19. MAA 3 3 3 4 3 2 18 60
20. MAF 3 3 3 3 4 3 19 63
21. MNR 3 3 3 3 3 3 18 60
22. MR 4 3 4 3 3 4 21 70
23. NPR 4 4 4 3 3 3 21 70
24. NAR 3 3 3 4 3 3 19 63
25. Rd 3 3 3 3 3 3 18 60
26. RP - - - - - - - - s
27. RAA 4 3 3 4 4 3 22 73
28. RR 3 4 3 3 3 4 20 67
29. RK 3 3 3 3 3 3 18 60
30. SAF 4 4 4 3 3 3 21 70
31. SDH 4 3 4 3 3 3 20 67
32. SA 4 4 3 3 3 3 20 67
33. SN 2 3 4 3 3 3 18 60
34. Sy - - - - - - - - s
35. Wl 4 3 3 3 3 4 20 67
Jumlah 2108
40
Dari hasil tes awal kemampuan menulis karangan diperoleh skor rata-rata
kelas 60.22 dengan nilai terendah 57 dan nilai tertinggi 73. Berdasarkan skor
tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata kemampuan menulis karangan siswa
berada dibawah batas minimal (KKM) yang ditargetkan yaitu 75. Hal ini
mendorong peneliti melakukan suatu tindakan untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan dengan penggunaan media gambar berseri.
Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah didiskusikan bersama dengan guru kelas agar dapat
disesuaikan dengan kondisi kelas. Sehingga peneliti dapat melaksanakan
tindakan pembelajaran sebagaiman mestinya. Sebelum melaksanakan kegiatan
inti pembelajaran, peneliti mensosialisasikan kepada siswa tentang
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis karangan dengan
pemanfaatan media gambar berseri dengan materi pokok menulis karangan.
Dengan indikator keberhasilan siswa mampu mengungkapkan pikiran,
perasaan dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan
alokasi waktu 2x35 menit tiap pertemuannya. Rencana pelaksanaan
pembelajaran siklus I:
1) Pertemuan pertama
Kegiatan ini diawali dengan membuka pembelajaran dan apersepsi tentang
karangan. Pada pertemuan pertama ini siswa yang hadir 33 orang, 2 orang
karena sakit. Guru kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan
memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan melakukan penilaian pada
proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada
pertemuan selanjutnya.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran, memberikan penjelasan mengenai penggunaan media gambar
42
peneliti memberikan lembar yang berisi tugas untuk membuat karangan sesuai
dengan kerangka karangan yang telah dibuat. Pada kegiatan ini terlihat bahwa
siswa mulai kreatif dalam mengungkapkan ide-ide dalam bentuk karangan.
Sementara itu, peneliti dalam kegiatan ini hanya memberikan penguatan-
penguatan kepada siswa agar apa yang disampaikan lebih dapat dipahami.
Gambar 4.1
Kegiatan Menulis Siswa
Pada tahap konfirmasi, bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tugas
ada proses perbaikan dalam penulisan, misalnya tulisan yang tidak memakai
huruf kapital dan tanda baca maka diberikan pengarahan untuk diperbaiki pada
pertemuan selanjutnya. Di akhir proses pembelajaran seperti biasa peneliti
melakukan refleksi dan penguatan kembali terhadap kegiatan pembelajaran
pada pertemuan kedua.
c. Tahap Observasi (pengamatan)
Observaasi dilakukan bersamaan dengan tindakan pembelajaran.
Observasi/pengamatan dilakukan oleh guru kelas III sebagai guru kolaborator
yang tugasnya mengamati proses pembelajaran dan mencatat seluruh aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan bersamaan
tindakan pembelajaran diperoleh catatan-catatan sebagai berikut:
44
d. Refleksi
Setelah peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran yang diikuti dengan
pengamatan oleh guru kelas (observer), selanjutnya peneliti melakukan analisis
dan refleksi terhadap hasil tindakan pembelajaran bersama-sama dengan
observer.
Dari hasil refleksi, dapat diidentifikasi beberapa hal diantarannya:
1. Beberapa siswa sudah mulai berani mengajukan pendapat dan
pertanyaan.
2. Kemampuan menulis siswa pada aspek kesesuaian gambar sudah cukup
baik.
3. Siswa memberikan respon postif terhadap pemanfaatan media gambar.
Namun demikian masih ada beberapa masalah yang harus diperbaiki pada
tindakan pembelajaran siklus selanjutnya, diantaranya:
a) Secara umum keberanian bertanya kepada guru dan kedisiplinan dalam
mengerjakan tugas masih rendah.
b) Alokasi waktu untuk kegiatan eksplorasi kurang.
c) Nilai rata-rata hasil belajar siswa masih berada dibawah 75.
Tindakan yang dilakukan:
a) Pada tindakan pembelajaran siklus II, peneliti memberikan reword
kepada siswa yang aktif bertanya dan disiplin dalam mengerjakan
45
Gambar 4.2
Kegiatan Siswa Akhir Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Seperti siklus I kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II
adalah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar tes,
lembar observasi siswa dan lembar wawancara. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran disusun bersama guru kelas agar rencana pembelajaran berjalan
sesuai situasi dan kondisi kelas penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga siklus II, tindakan pembelajaran berlangsung
selama 2x35 menit (2 jam pelajaran). Materi pelajaran yang dibahas adalah
mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk karangan
sederhana. Guru kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan membuat
catatan-catatan penting terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Pada pertemuan kedua siswa yang hadir 30 orang dan terdapat 5
siswa tidak hadir, yaitu 2 diantaranya karena sakit dan 3 siswa lainnya tanpa
keterangan.
Dalam kegiatan pendahuluan, peneliti menyampaikan kepada siswa tentang
apa yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan kegiatan
apa yang harus dilakukan oleh siswa. Selanjutnya berdasarkan refleksi hasil
tindakan siklus I, pada siklus II ini peneliti berusaha meningkatkan beberapa
poin aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Beberapa cara yang
digunakan diantaranya ialah dengan memberikan reward kepada siswa,
misalnya dengan hadiah, nilai tambahan atau dengan sekedar pujian bagi siswa
yang telah menyelesaikan tugas dengan baik dan hasil menulis karangan
berdasarkan media gambar berseri sesuai dengan indikator penilaian yang
sudah ditentukan. Sebelum kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan, siswa
diminta untuk melakukan ice breaking yang dimaksudkan untuk memicu
semangat belajar siswa. Ice breaking dilakukan di awal pembelajaran dan di
47
Ungkapan
Gambar 4.3
Aktifitas Tanya-Jawab dalam Penjelasan Materi
Gambar 4.4
Aktivitas Siswa Akhir Siklus II
c. Tahap observasi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas (observer)
terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II, tingkat
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan yang
cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan beberapa aspek
dalam kondisi atau kesiapan belajar siswa, siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan lebih serius dan terlihat antusias untuk menerima
pelajaran, upaya mendeskripsikan gambar kedalam bentuk tulisan sudah lebih
baik dan adanya keberanian siswa untuk bertanya atau mengungkapkan
pendapat serta respon positif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan media gambar berseri.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan observer pada
siklus II yang dilanjutkan dengan melakukan analisis. Berdasarkan data yang
didapatkan setelah dua siklus, dengan menggunakan media gambar berseri
pada proses pembelajaran, menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik.
Dari data-data yang tercatat melalui kegiatan pengamatan yang dilakukan
selama tindakan pembelajaran siklus II, pada semua aspek kegiatan
pembelajaran dan aspek kemampuan menulis karangan mengalami
peningkatan yang cukup baik.
Data lain yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil tes yang
dilakukan pada akhir siklus II. Dari hasil tes akhir siklus II diperoleh nilai rata-
rata sebesar 75,97. Sedangkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar
67,37. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 8,6.
51
C. Analisis Data
Tahap analisis data dimulai dengan membaca seluruh data yang didapat dari
berbagai sumber dan tercatat pada masing-masing instrumen data. Adapun
data-data yang diperoleh:
1. Hasil Wawancara
Sebagai data awal yang diperoleh peneliti adalah informasi yang didapat
melalui wawancara dengan guru kelas III sebelum pelaksanaan tindakan
pembelajaran. Selanjutnya untuk mendapatkan tanggapan tentang pelaksanaan
tindakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri, peneliti
melakukan wawancara lanjutan setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran.
Hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias siswa
dalam menulis karangan sehingga siswa dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
b. Siswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
c. Siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga
mereka lebih berani menyampaikan pendapatnya.
d. Pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar
berseri dapat membuat siswa merasa senang dan meningkatkan
motivasi belajar siswa.
e. Dengan pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan siswa.2
Selain kepada guru kelas, wawancara juga dilakukan kepada beberapa
orang siswa. Hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa:
Sebagian besar siswa menyukai menulis karangan dengan
menggunakan media gambar berseri.
2
Hasil wawancara dengan guru bidang study dapat dilihat pada lampiran 6
3
Hasil wawancara dengan siswa dapat dilihat pada lampiran 5
52
Tabel 4.5
Kesalahan Penggunaan Ejaan, Huruf Kapital dan Tanda Baca pada
Pemanfaatan Media Gambar Berseri dalam Menulis Karangan
No. Kalimat Karangan Siswa
1. Pada Hari minggu pagi-pagi bintang ingin bermain sepak bola di
Lapangan. Bintang memang menyukai olah Raga sepak bola dan
teman-temanya juga menyukai
53
Tabel 4.6
Rekapitulasi Tingkat Hasil Tes Bahasa Indonesia Siswa
Tingkat Hasil Hasil Tes Kemampuan Menulis
Belajar B.I Tes Awal Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi 73.00 80.00 93.00
Nilai Terendah 57.00 60.00 63.00
Nilai Rata-rata 60.22 67.37 75.97
Tingkat hasil tes kemampuan menulis karangan siswa dari nilai rata-rata
tes awal ke nilai tes siklus I mengalami peningkatan 7.15, dari siklus I ke
siklus II sebesar 8.6 . Jika dilihat dari data nilai hasil tes siklus II yaitu 75.97,
maka penelitian ini dianggap cukup dan dihentikan.
D. Pembahasan
Tindakan pembelajaran yang merupakan tahapan kedua dalam Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahapan ketiga
yaitu pengamatan (observing). Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran
didampingi oleh guru kelas sebagai observer. Pada pelaksanaan tindakan
pembelajaran ini beberapa metode yang bisa digunakan dalam penggunaan
media gambar berseri diantaranya adalah metode resitasi dan pendekatan
kontekstual.
55
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di MI. Al
Hidayah Rawadenok Depok, penulis mengemukakan kesimpulan bahwa
pemanfaatan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam penulisan karangan sederhana. Hal itu terbukti adanya peningkatan dari
nilai rata-rata siklus I sebesar 67,37 menjadi 75,97 pada siklus II. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu memanfaatkan
media gambar berseri dalam menulis karangan secara tepat.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teoritis maka implikasi
penelitiannya sebagai berikut:
1. Peneliti dapat menerapkan media gambar berseri yang menarik agar dapat
memotivasi dan merangsang minat siswa dalam kemampuan menulis.
2. Melalui media gambar berseri dapat tercipta suasana belajar yang
komunikatif baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan peneliti.
3. Memanfaatkan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan
menulis siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil kegiatan pembelajaran yang
terjadi selam proses penelitian, penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut:
1. Diharapkan agar lebih kreatif dalam memberikan penjelasan materi tentang
media gambar berseri.
58
59
A., Alek, dan P., Achmad H., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana, 2010.
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1999.
Adiwidjaja, Sulaiman B., dkk, Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid-murid Kelas
III SMP Negeri Jawa Barat: Membaca dan Menulis. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981.
Arief, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
-------------------, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010
Aqib, Zainal, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Insan Cendikia,
2002.
Broto, A. S., Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di SD
Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
Budinuryanta, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008.
Cahyani, Isah, dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI
Press, 2007.
Dawud, Perspektif Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: Universitas Negeri
Malang (UM PRESS), 2008.
Fathurrohman, Pupuh, dan Sutikno, Sobry, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007.
Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994.
Iskandarwassid, dan Sunendar, Dadang, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Rosdakarya, 2011.
M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung:
Pustaka Setia, 2000.
Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Grop, 2009.
N. M. Mega, dan Dewi Kurnia Islami, Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: CV. Regina,
2009.
Nurjamal, Daeng, dkk., Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta, 2011.
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE, 2012.
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1985.
Purwanto, Ngalim, dan Djeniah, Alim , Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di
SD. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra, 1997.
Razak, Abdul, dkk., Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan.
Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
2010.
Suparno, dan Yunus, Mohamad, Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011.
Tarigan, Djago, dan Tarigan, H. G., Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angaksa, 1986.
Tarigan, Henry Guntur, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1981.
Lampiran 1
Siklus I
I. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda
titik
V. Metode Pembelajaran
- Pendekatan kontekstual
- Tanya jawab
- Penugasan
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Selanjutnya guru Menerima gambar
memberikan gambar ke berseri
setiap baris tempat duduk
siswa Menghargai,
- Dan masing-masing Rasa ingin tahu,
siswa diminta untuk Tanggung jawab,
membuat kerangka Membuat kerangka Teliti,
karangan sesuai urutan karangan
gambar dengan
menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang
jelas
- Dan bagi yang telah
selesai diminta untuk
dikumpulkan. Mengumpulkan tugas
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memberikan umpan Menanggapi umpan balik Komunikatif
balik positif secara
lisan
- Memberikan Bertanya tentang materi
kesempatan kepada yang belum dipahami Percaya diri
siswa untuk bertanya
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
- Meminta untuk bersama-sama Menyimpulkan materi yang telah
menyimpulkan materi yang telah disampaikan
disampaikan
- Meminta kepada siswa untuk Berdoa bersama
memimpin doa
- Mengucapkan salam Menjawab salam
VIII. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Instrumen Penilaian
Menyusun kerangka Tes tulis Tertulis Soal:
karangan sederhana Buatlah kerangka karangan sesuai dengan
Keterangan:
5 = sangat baik 3 = cukup 1 = sangat kurang
4 = baik 2 = kurang
Mengetahui
Jakarta, 09 Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
……….………….. ……….…………..
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda
titik
V. Metode Pembelajaran
- Pendekatan kontekstual
- Tanya jawab
- Penugasan
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru mengembalikan tugas Menerima lembar tugas
yang diberikan pada
pertemuan pertama Berani, percaya
- Kemudian membacakan Memperhatikan guru diri, Perhatian
kerangka karangan dari
salah satu tugas siswa.
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Selanjutnya guru Menerima gambar berseri
memberikan kembali gambar dan lembar untuk tugas
ke setiap baris tempat duduk berikutnya
siswa serta memberikan
lembar tugas Menghargai,
- Dan secara individu siswa Rasa ingin tahu,
diminta untuk menulis Tanggung jawab,
karangan sesuai urutan Membuat karangan Teliti,
gambar dan kerangka
karangan yang telah dibuat
- Bagi yang telah selesai,
diminta untuk dikumpulkan Mengumpulkan tugas
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memberikan umpan balik Menanggapi umpan balik Komunikatif
positif secara lisan
- Memberikan kesempatan Bertanya tentang materi Percaya diri
kepada siswa untuk yang belum dipahami
bertanya
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
- Memberikan penguatan tentang Menyimpulkan materi yang telah
materi yang telah disampaikan disampaikan
- Meminta kepada siswa untuk Berdoa bersama
memimpin doa
- Mengucapkan salam Menjawab salam
VIII. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Instrumen Penilaian
- Menuliskan Tes Tertulis Buatlah karangan cerita
dengan gambar berseri
karangan sederhana tulis secara padu!
berdasarkan gambar
secara runtut dan
padu
Keterangan:
5 = sangat baik 3 = cukup 1 = sangat kurang
4 = baik 2 = kurang
Mengetahui
Jakarta, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
….……………….. ……………………
Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda
titik
V. Metode Pembelajaran
- Contoh
- Tanya jawab
- Metode resitasi
- Pendekatan kontekstual
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan contoh Memperhatikan
dalam menyusun kerangka penjelasan guru
karangan Perhatian, berani,
- Kemudian tanya jawab percaya diri,
kepada siswa dalam Siswa dan guru komunikatif
menyusun kerangka karangan melakukan tanya jawab
sesuai dengan urutan gambar
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menempelkan beberapa Memperhatikan gambar,
gambar dipapan tulis secara acak berkelompok.
dan siswa diminta secara
berkelompok untuk menyusun
gambar berdasarkan urutan cerita.
- Latihan selanjutnya siswa secara Menerima gambar
individu diberikan beberapa gambar kemudian latihan Menghargai,
yang berbeda, siswa diminta membuat kerangka Rasa ingin tahu,
menyusun gambar dan menuliskan cerita.secara individu Teliti,
kerangka cerita berdasarkan gambar Tanggung jawab,
yang telah disajikan serta Berani
memberikan pengarahan bagi siswa
yang kesulitan
- Bagi yang telah selesai diminta Menyerahkan tugas
untuk menyerahkan tugas untuk yang dibuat
diberikan pengarahan kembali jika
ada kekurangan atau kesalahan.
- Dan dikumpulkan kembali Mengumpulkan tugas
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memberikan umpan balik Menanggapi umpan balik Komunikatif
positif secara lisan
- Memberikan kesempatan Bertanya tentang materi Percaya diri
kepada siswa untuk yang belum dipahami
bertanya
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
- Memberikan penguatan dan PR Menyimpulkan materi yang telah
tentang materi yang telah disampaikan
disampaikan Berdoa bersama
- Meminta kepada siswa untuk
memimpin doa Menjawab salam
- Mengucapkan salam
VIII. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Instrumen Penilaian
- Menyusun kerangka Tes tulis Tertulis Soal:
karangan sederhana Buatlah kerangka karangan sesuai
Keterangan:
5 = sangat baik 3 = cukup 1 = sangat kurang
4 = baik 2 = kurang
Mengetahui,
Jakarta, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
………………….. ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda
titik
V. Metode Pembelajaran
- Contoh
- Tanya jawab
- Metode resitasi
- Pendekatan kontekstual
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan contoh Memperhatikan
dalam mengembangkan penjelasan guru
karangan sesuai kerangka Perhatian, berani,
karangan percaya diri,
- Kemudian tanya jawab Siswa dan guru komunikatif
dalam membuat karangan melakukan tanya
sesuai dengan urutan jawab
gambar dan kerangka
karangan
B.2. Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Selanjutnya guru
memberikan gambar ke Menerima gambar
masing-masing siswa dan berseri dan lembar
lembar untuk tugas untuk tugas berikutnya
selanjutnya Menghargai,
- Dan secara individu siswa Membuat karangan Rasa ingin tahu,
diminta untuk secara individu Teliti,
mengembangkan karangan Tanggung jawab,
dari kerangka karangan Membacakan kerangka Berani
- Beberapa siswa yang telah karangan yang dibuat
selesai diminta untuk
membacakan karangan yang Mengumpulkan tugas
telah dibuat.
- Dan setelah itu
dikumpulkan
B.3. Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Memberikan umpan balik Menanggapi umpan Komunikatif
positif secara lisan balik
- Memberikan kesempatan Bertanya tentang
kepada siswa untuk materi yang belum Percaya diri
bertanya dipahami
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
- Memberikan penguatan Menyimpulkan materi yang telah
tentang materi yang telah disampaikan
disampaikan Berdoa bersama
- Meminta kepada siswa untuk
memimpin doa Menjawab salam
- Mengucapkan salam
VIII. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Instrumen Penilaian
- Mengembangkan Tes Tertulis Buatlah karangan cerita dengan
gambar berseri secara padu!
kerangka karangan tulis
menjadi karangan yang
runtut dan padu
No Tingkat capaian kinerja
Aspek yang dinilai
. 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan gambar
2. Ketepatan logika urutan cerita
3. Ketepatan makna keseluruhan cerita
4. Ketepatan kata
5. Ketepatan kalimat
6. Kebenaran ejaan dan tata tulis
Jumlah Skor
Keterangan:
5 = sangat baik 3 = cukup 1 = sangat kurang
4 = baik 2 = kurang
Mengetahui
Jakarta, Januari 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
……..…….……….. ……………………..
Lampiran
Riana Ulfa
Lampiran
Riana Ulfa
Lampiran
Pedoman Wawancara pada Siswa Kelas III (sebelum penelitian)
Riana Ulfa
Lampiran
Pedoman Wawancara pada Siswa Kelas III (sebelum penelitian)
Riana Ulfa
Lampiran
Pedoman Wawancara pada Siswa Kelas III (sebelum penelitian)
Riana Ulfa
Lampiran
Riana Ulfa
Lampiran
Riana Ulfa
Lampiran
Riana Ulfa
Lampiran
Nama siswa :
Riana Ulfa
SKOR HASIL TES AWAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Keterangan:
S.G : Kesesuaian dengan gambar
T.U.C : Ketepatan logika urutan cerita
T.M : Ketepatan makna keseluruhan cerita
T.K : Ketepatan kata
T.Kal : Ketepatan kalimat
B.E : Kebenaran ejaan dan tata tulis
SKOR HASIL SIKLUS I
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Keterangan:
S.G : Kesesuaian dengan gambar
T.U.C : Ketepatan logika urutan cerita
T.M : Ketepatan makna keseluruhan cerita
T.K : Ketepatan kata
T.Kal : Ketepatan kalimat
B.E : Kebenaran ejaan dan tata tulis
SKOR HASIL SIKLUS II
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Keterangan:
S.G : Kesesuaian dengan gambar
T.U.C : Ketepatan logika urutan cerita
T.M : Ketepatan makna keseluruhan cerita
T.K : Ketepatan kata
T.Kal : Ketepatan kalimat
B.E : Kebenaran ejaan dan tata tulis