Você está na página 1de 2

ANEMIA APLASTIK IDIOPATIK

Patogenesis dan Patofisiologi


Anemia aplastik dihubungkan erat dengan paparan terhadap benda-benda kimia dan obat-obatan.
Anemia aplastik dianggap disebabkan paparan terhadap bahan toksik seperti radiasi, kemoterapi,
obat-obat atau senyawa kimia tertentu. Jika pada pasien tidak diketahui factor penyebabnya
maka digolongkan anemia aplastik idiopatik.
Anemia aplastik terkait obat terjadi karena hipersensitivitas atau dosis obat yang berlebihan.
Obat yang banyak menyebabkan anemia aplastik adalah kloramfenikol. Bahan kimia yang
terkenal yang dapat menyebabkan anemia aplastik ialah senyawa benzene.
Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan anemia aplastik sementara atau permanen, misalnya
virus Epstein-Barr, influenza, dengue, tuberculosis.
Sebagian besar anemia aplastik didapat secara patofisiologis ditandai oleh destruksi spesifik
yang diperantai sel T. Pada seorang pasien, kelainan respon imun kadang-kadang dapat dikaitkan
dengan infeksi virus atau pajanan obat tertentu atau zat kimia tertentu.

ANEMIA DEFISIENSI BESI


Patogenesis
Perdarhan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi makin menurun. Jika
keadaan besi makin menurun, keadaan ini disebut iron depleted state atau negative iron balance.
Keadaan ini ditandai oleh penurunan kadar ferritin serum, peningkatan absorbs besi dalam usus,
serta pengecatan besi dalam sumsum tulang negative. Apabila kekurangan besi berlanjut terus
maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang
sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia secara klinis belum terjadi,
keadaan ini disebut sebagai : iron deficient erythropoiesis. Pada fase ini kelainan pertama yang
dijumpai adalah peningkatan kadar zinc protophorphyrin dalam eritrosit. Apabila kadar besi
menurun terus maka eritropoesis semakin terganggu sehingga kadar hemoglobin mulai menurun,
akibatnya timbul anemia iron deficiency anemia.

ANEMIA PADA PENYAKIT KRONIS


Patogenesis
Laporan penyakit tuberculosis, abses paru, HIV membuktikan bahwa hamper semua berkaitan
dengan anemia. Untuk tejadinya anemia memerlukan waktu 1-2 bulan setelah infeksi terjadi dan
menetap, setelah terjadi keseimbangan antara produksi dan penghancuran eritrosit dan Hb
menjadi stabil.
Penyakit lain yang sering dijumpai anemia adalah kanker, walaupun masih dalam stadium dini
dan asimtomatik, seperti pada sarcoma dan limfoma. Anemia ini biasanya disebut cancer-related
anemia.

Você também pode gostar