Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.2 Sabun
a. Menentukan dan mengetahui banyaknya alkali bebas yang
terkandung dalam sabun dengan penetapan secara kwalitatif
dan kwantitatif.
b. Menentukan dan mengetahui banyaknya asam lemak bebas
yang terkandung dalam sabun yang tidak bereaksi dengan
alkali menjadi sabun, dengan cara penetapan asam lemak
bebas.
c. Menentukan dan mengetahui banyaknya alkali secara
keseluruhan yang terkandung dalam sabun dengan cara
penetapan alkali total.
d. Menentukan dan mengetahui kadar lemak bebas yang tidak
dapat tersabunkan oleh alkali yang terkandung dalam sabun.
e. Menentukan dan mengetahui banyaknya zat pemberat
(fillers) yang ditambahkan pada sabun agar mudah sabun
mudah dicetak.
f. Mengetahui banyaknya minyak-minyak mineral yang tidak
bisa disabunkan yang ditetapkan secara kwalitatif.
g. Membuat sabun lalu menentukan kadar alkali bebas dan
alkali total yang terkandung dalam sabun yang telah dibuat.
RCOO – CH Dimana R adalah gugus alkali yang mungkin sama atau tidak.
RCOO – CH2
Asam lemak yang membentuk lemak atau minyak yang terdapat
dalam alam mempunyai jumlah atom C genap. Rantai hidrokarbon
dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau bersifat tidak jenuh
(mengandung ikatan-ikatan rangkap). Asam lemak jenuh kebanyakan
berada dalam lemak hewan dan berbentuk padat, misalnya asam
stearat (C17H35-COOH) dan asam Palmilat (C15H31COOH). Sedangkan
asam lemak tak jenuh kebanyakan berada dalam minyak dari tumbuh-
tumbuhan dan berbentuk cair, misalnya asam Oleat (C 17H33COOH),
asam linoat (C17H31COOH) dan asam Linoleat (C17H29COOH).
Jika ketiga gugus alkilnya sama disebut lemak berasam satu, jika 2
gugus alkilnya sama disebut lemak berasam 2, dan jika 3 gugus alkilnya
sama maka disebut lemak berasam 3, misalnya seperti lemak babi
(Gliserol-oleo-palmito- 2-stearat-3), Mentega asli (Gliserol-oleo-
palmito-butirat) sedang lemak sapi (Gliserol-tri-stearat) adalah lemak
berasam satu.
Minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ada yang dapat
dimakan sebagai minyak goreng dan ada yang digunakan sebagai bahan
polimer atau cat dalam industri. Sebagian mempunyai bau khas yang
digunakan untuk kosmetik, sabun dan obat-obatan. Minyak berwujud
cair pada suhu kamar karena merupakan gliserida dari asam lemak dan
mempunyai ikatan rangkap pada asam lemaknya. Ikatan rangkap
tersebut dapat menyebabkan turunnya titik lebur sedangkan lemak
berwujud padat pada suhu kamar akan menaikkan titik lebur.
Malam juga meruakan ester dari asam lemak dan alkohol bervalensi
satu berantai panjang dengan titik leleh tinggi.
Sifat-sifat lemak/minyak :
Lemak/minyak mudah tersabunkan oleh larutan alkali pada suhu
mendidih.
Tidak larut dalam air, asam dan lain-lain
Larut dalam benzene, eter, hidrokarbon terklorinasi dan lain-lain
Lemak jenuh yang mengandung asam lemak jenuh tidak mudah
teroksidasi maupun tereduksi.
Lemak tidak jenuh yang mengandung asam lemak tidak jenuh
mudah tereduksi membentuk asam lemak jenuh dan mudah
teroksidasi membentuk keton-keton dan menjadi bau dalam
penyimpanan.
Cara menghilangkan lemak/minyak adalah :
Penyabunan atau hidrolisa dengan alkali
Pengemulsian oleh sabun atau zat aktif permukaan
Ekstraksi dengan pelarut organik
2.2 Sabun
Sabun adalah garam logam dari asam lemak dengan logam alkali.
Safonifikasi berarti pembuatan sabun. Safonifikasi suatu trigliserida
menghasilkan suatu garam dari asam lemak ke rantai panjang, yang
merupakan sabun. Pembuatan sabun adalah dengan cara pemasakan
minyak / lemak dalam larutan alkali (NaOH atau KOH) pada suhu
mendidih. Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran
berminyak sehingga dapat dibuang dalam pembilasan.
Fungsi sabun adalah :
Sabun alkali tanah untuk detergen (zat pencuci)
Sabun alkali logam mineral untuk zat tahan air yang tidak
permanen.
Sifat-sifat sabun adalah :
Sabun larut dalam alkohol dan sedikit larut dalam pelarut lemak.
Sabun terlarut secara koloidal dalam air dan bersifat sebagai zat
aktif permukaan. Larutan koloidal akan terbentuk dengan cepat
pada suhu semakin tinggi.
Didalam air sadah, sabun akan mengendap sebagai sabun kalsium
atau sabun magnesium, sehingga mengganggu proses pencucian.
Untuk mendapatkan daya cuci tinggi harus ditambahkan lebih
banyak sabun atau ditambahkan alkali untuk melunakkan air sadah.
Larutan asam akan segera menghidrolisa sabun menjadi asam lemak
kembali. Di dalam air dingin berbentuk gumpalan dan di dalam air
panas akan meleleh dan membentuk lapisan minyak jernih
dipermukaan larutan asam.
Larutan encer sabun selalu terionkan membentuk anion dari alkyl
karboksilat, yang aktif sebagai pencuci sehingga sabun alkyl natrium
karboksilat disebut zat aktif anion.
Larutan sabun selalu terhidrolisa di dalam air, sehingga bersifat
sedikit alkalis.
Derajat hidrolisa : banyaknya gugus sabun yang terhidrolisa pada
pemanasan laruitan encer sabun pada suhu 90 oC
Suhu titer : suhu dimana larutan koloid sabun berubah menjadi
kasar dan tidak aktif lagi
Titik keruh : suhu dimana larutan koloid sabun menjadi keruh
karena terbentuknya dispersi kasar dan larutan sabun menjadi
kental sehingga dapat dipilin.
Berdasarkan kegunaan dan komopsisi zat kimianya, sabun dapat
digolongkan atas 2 macam yaitu sabun cuci dan sabun mandi.
Macam-macam Sabun dan Mutu Sabun:
bertutup asah).
merah cokelat.
air suling.
selama 30 menit.