Você está na página 1de 16

ANGGARAN !

DAN KEBIJAKAN
SOSIAL!

18 Desember 2008
Mengapa Perlu Kebijakan Sosial?

•  Teo r i distr ibutive ju stice (kea dilan


d i s t r i b ut i f )  k e s ej a h t e ra a n
didistribusikan secara merata kepada siapa
saja karena setiap orang pada dasarnya
mempunyai hak yang sama untuk hidup
sejahtera. !
•  a danya su mbe r ke sejahte raan yang
te r b ata s p a d a d a s a r n y a d a p at
didistribusikan berdasarkan empat kriteria,
yakni persamaan (equality), kebutuhan
(need), kompensasi, dan kontribusi.!
Mengapa Perlu Kebijakan Sosial?

•  Karena itu: setiap orang memiliki hak yang


sama untuk dapat hidup sejahtera. Sehingga
kesenjangan sosial dan ekonomi harus diatur
sedemikian rupa untuk kesejahteraan seluas-
luasnya dari kelompok masyarakat yang kurang
beruntung (disadvantage groups) (John Rawls,
A Theory of Justice (1971:302)) !
•  Dengan demikian, menurut Rawls pemerintah
harus berperan secara adil mendistribusikan
kesejahteraan secara merata ke seluruh warga
negara karena kesejahteraan pada dasarnya
adalah hak bagi setiap orang. !
Source: Bappenas 2008!
Source: Bappenas 2008!
Source: Bappenas 2008!
Kebijakan Sosial di Indonesia

•  Diskusikan: Bagaimana kebijakan sosial


yang ada di Indonesia dan bagaimana
pelaksanaannya? (satu contoh saja) !
Kebijakan Sosial di Indonesia
Jaring Pengaman Sosial (JPS): !

•  era 1998 => terkait dg krisis ekonomi Indonesia !

•  bagian dari SAP IMF&World Bank!

Jaminan Kesehatan Nasional, Jamkeskin, BLT, Raski, PNPM


Mandiri !
Dilema Anggaran & Kebijakan
Sosial
•  Sistem ekonomi pasar bebas tidak menghendaki peran
negara yang besar dalam jaminan sosial. Besarnya
anggaran untuk jaminan sosial dianggap tidak lagi sejalan
dengan prinsip efisiesi pasar bebas. !
•  Limitasi fiskal pemerintah:!
•  Data UNDP: Anggaran sosial di Indonesia baru 3% dr GDP
(2004), sementara negara2 OECD: 20% dr GDP!
•  Tahun 2009: peningkatan dana pendidikan (20% dr APBN; dari
189T mjd 224,4T), menaikkan gaji pegawai negeri dan
pensiun dengan menambah alokasi anggaran belanja pegawai
menjadi Rp 143,8 T (naik 20,2 T dibanding 2008) => akibatkan
defisit anggaran!
Limitasi Fiskal
Beberapa indikator:!
1.  Beban hutang negara => semakin besar beban
hutangnya semakin ketat desain kebijakan
sosialnya; plus “terkait dg persyaratan” lembaga
donor, misal: SAPnya IMF&WB!
2.  Alokasi anggaran negara untuk kebijakan sosial
& trendnya dari tahun ke tahun!
=> Sementara pemenuhan hak masyarakat adl kewajiban
pemerintah
Beberapa skema
1.  Distribusi anggaran berdasarkan tingkatan prioritas
kebutuhan masyarakat => renovasi gedung perkantoran
vs anggaran utk gizi buruk balita!
2.  Sistem distribusi berdasarkan kepada skema kompensasi.
Mengutamakan kelompok-kelompok masyarakat minoritas
yang selama ini menjadi korban penindasan dan
ketidakadilan sosial dibandingkan kelompok yang lain!
3.  Sistem distribusi berdasarkan kepada skema kontribusi
=> ditentukan berdasarkan kontribusinya thd anggaran
=> hanya dpt dilaksanakan dlm masy dg ekonomi kuat !
• 
Beberap skema
Undang pihak ke-3 => !
privatisasi!
public-private partnership!
•  Penguatan pro poor budgetting: Anggaran yg responsif
thd kebutuhan masy miskin => dari sisi pengeluaran
maupun pendapatan!
•  Gerakan sosial untuk anggaran => desentralisasi &
otda telah berikan sebagian dana negara kepada
daerah => perluas jaringan advokasi anggaran &
kebijakan sosial di level daerah!
•  Sosialisasi & analisis hubungan antara pemiskinan &
anggaran!
•  Kampanye pro poor budget!
•  Pendidikan & pelatihan advokasi anggaran!

Você também pode gostar