Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat
artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-
putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat
perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu
manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap
lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-
prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat
dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen,
pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau
peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja
layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi
manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya
tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu
merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi.
Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor
strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat
ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Obyek organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini
adalah SMP Negeri 2 Sidamulih. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis
(ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah
melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi
1.4 Manfaat
· Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan dan
BAB II
PEMBAHASAN
KECAMATAN : SIDAMULIH
KABUPATEN : CIAMIS
e-mail :-
Visi :
1. Semua warga sekolah memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama
5. mendorong adanya peningkatan ke arah yang lebih baik di bidang Imtaq dan Ipteks
berkualitas.
8. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat
12. Mendorong dan membantu anak didik meraih prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki
2.1.4 Strategi
Pada tahun pelajaran 2012/2013 sampai dengan tahun pelajaran 2016/2017 diharapkan :
1. Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non kademik
4. Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional.
6. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam mendukung PBM
8. Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas.
Dalam rangka mewujudkan program sekolah, maka program strategis yang dicanangkan
diarahkan pada delapan standar nasional pendidikan yang terkandung di dalam PP No. 19
Tahun 2005. Adapun program strategis yang dicanangkan adalah sebagai berikut:
Pengembangan kompetensi lulusan di sekolah SMP Negeri 2 Sidamulih sesuai dengan SNP..
1. Pengembangan kurikulum yang merupakan penjabaran dari standar isi dan kurikulum nasional
2. Pengembangan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai SNP dan tuntutan
global.
4. Pengembangan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan.
7. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan jenjang
kelas.
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan
guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini menempatkan situasi
dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat
analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang
dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting
dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam
memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan
iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka
untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-
masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas,
2002).
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi
yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap
pengambilan keputusan.
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data dapat
Peran masyarakat
Donatur
Pemerintah
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
Administrasi sekolah
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan
Kelemahan)
2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
3. Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang
semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan
pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi
sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar
yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Sidamulih walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali
tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara
pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman
pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat
diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di
Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik
diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 2
Sidamulih ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak
sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir
kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan
meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat
teratasi.
sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model –
model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan dalam
2. Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks
3. Matriks Internal Eksternal
4. Matriks SPACE
Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena
matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal yang
dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
tinggi, sedang, dan rendah, maka kedudukan SMP Negeri 2 Sidamulih apabila dianalisis
dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut:
IFAS 3,60 EFAS 3,15
Total Skor Kekuatan (S) 1,80 Total Skor peluang (O) 1,95
Total Skor Kelemahan (W) 1,65 Total Skor Ancaman (T) 1,20
S – W (1,80 – 1,65) 0,15 O–T 0,75
Berdasarkan tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi SMP Negeri 2 Sidamulih
pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya dapat
DaerahWOpportunity(O)1,95
KETERANGAN
AFI = 3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 – 1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 , dengan (O = 1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)
Penjelasan:
Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT di
SMP Negeri 2 Sidamulih ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik
terbukti dari AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d
Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan
T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan
kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah
Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SMP Negeri 2 Sidamulih ini mempunyai poin
peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan cukup.. Hal ini
adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan
Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk kategori
ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan
ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin
Keadaan SMP Negeri 2 Sidamulih ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis
SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil
Berikut Skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4
Poin 4 = Besar
Poin 4 = Besar
Poin 4 = Kecil
Ancaman: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih diatas dapat
disimpulkan:
1. Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program
sebuah organisasi.
2. Analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam matrik
analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal
3. Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W = 1,65)
, (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari skala tertinggi
3.2 Saran
Diharapkan kepada pihak sekolah SMP Negeri 2 Sidamulih untuk selalu bekerja keras
dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada.
terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan
1. RA Plus Al-Ghifari
2. SD Plus Al-Ghifari