Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi :
ARGENTOMETRI dan GRAVIMETRI
Oleh :
Kelompok : 1 / Selasa pagi
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan resmi Pratikum Dasar Teknik Kimia 1 dengan lancar dan
sesuai dengan harapan kami.
Penyusunan Laporan Resmi Pratikum Dasar Teknik Kimia 1 ditujukan
sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Pratikum Dasar Teknik Kimia 1 yang
sedang kami lakukan pada semester ini.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :
1. Orang tua kami,
2. Ibu Silvi selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1, Commented [WU3]: gelarnya
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... II Commented [WU5]: Huruf kecil a ii bukan II yang lain
menyesuaikan
PRAKATA ................................................................................................................III
DAFTAR ISI ............................................................................................................. IV
INTISARI.................................................................................................................... 1
SUMMARY................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................3
1.2. Tujuan Percobaan ........................................................................................3
1.3. Manfaat Percobaan ......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 4
2.1.Metode Analisa Argentometri.......................................................................4
2.2. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Reagen ............................................................9
2.3. Fungsi Reagen ...........................................................................................11
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN .............................................................. 12
3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan................................................................. 12
3.2. Prosedur Praktikum ...................................................................................15
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 17
4.1. Hasil Percobaan.........................................................................................17
4.2. Pembahasan ..............................................................................................17
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 20
5.1. Kesimpulan ...............................................................................................20
5.2. Saran ......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21
INTISARI.................................................................................................................. 22
SUMMARY............................................................................................................... 23
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 24
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................24
1.2. Tujuan Percobaan ......................................................................................24
1.3. Manfaat Percobaan ....................................................................................24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 25
2.1.Analisa Gravimetri .....................................................................................25
2.2. Aplikasi Analisa Gravimetri ...................................................................... 25
2.3. Keuntungan Gravimetri .............................................................................26
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
b. Metode Fajans
Dalam metode ini digunakan indikator adsorpsi. Bila suatu senyawa
organik yang berwarna diadsorpsi pada permukaan suatu endapan, dapat
terjadi modifikasi struktur organiknya, dan warna itu dapat sangat berubah
dan dapat menjadi lebih tua. Gejala ini dapat digunakan untuk mendeteksi
titik akhir titrasi pengendapan garam perak.
Mekanisme bekerjanya indikator semacam itu berbeda dari mekanisme
apapun yang telah dibahas sejauh ini. Fajans menemukan fakta bahwa
fluoresein dan beberapa fluoresein tersubstitusi dapat bertindak sebagai
indikator untuk titrasi perak. Bila perak nitrat ditambahkan ke dalam suatu
larutan natrium klorida, partikel perak klorida yang sangat halus itu
cenderung memegangi pada permukaannya (mengadsorpsi) sejumlah ion
klorida berlebihan yang ada dalam larutan itu. Ion-ion klorida ini dikatakan
membentuk lapisan teradsorpsi primer dan dengan demikian menyebabkan
partikel koloidal perak klorida itu bermuatan negatif. Partikel negatif ini
kemudian cenderung menarik ion-ion positif dari dalam larutan untuk
membentuk lapisan adsorpsi sekunder yang terikat lebih longgar.
Apabila klorida berlebih:
(AgCl) . Cl- M+
Lapisan Primer Lapisan Sekunder
Jika perak nitrat terus menerus ditambahkan sampai ion peraknya
berlebih, ion-ion ini akan menggantikan ion klorida dalam lapisan primer.
Maka partikel-partikel menjadi bermuatan positif, dan anion dalam larutan
ditarik untuk membentuk lapisan sekunder.
Apabila perak berlebih:
(AgCl) . Ag+ X-
c. Metode Volhard
Metode ini menggunakan prinsip back to titration, yaitu pada sampel
halogenida ditambah suatu larutan standar AgNO3 secara berlebih, kemudian
sisa AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan standar NH4CNS. Indikator yang
dipakai adalah Ferri Amonium Sulfat. Dalam prosesnya larutan harus bersifat
asam dengan tujuan untuk mencegah hidrolisa garam ferri menjadi ferri
hidroksida yang warnanya mengganggu pengamatan TAT. Suasana asam
dapat dibuat dengan menambahkan HNO3 pekat. Tetapi penggunaan
HNO3tidak terlalu pekat karena dapat menyebabkan NH4CNS teroksidasi
menjadi NO dan CO2.
3NH4CNS + 13HNO3 ĺ 16NO + 3CO2 + 3NH4HSO4 + 5H2O (2.3) Commented [WU8]: Coba dibenerin reaksinya kayak gimana
2. AgNO3
a. Sifat Fisika
BJ= 4,35 g/cc; BM= 169,87; n= 1,744; TL= 212ºC; TD= 440ºC.
Larutan tidak berwarna.
Kelarutan dalam 100 bagian air panas= 95,2.
Kelarutan dalam 100 bagian air dingin= 22,2.
b. Sifat Kimia
Dengan H2SO4bereaksi membentuk cincin coklat. Commented [WU14]: Spacing dicek semuanya ya
3. NH4CNS
a. Sifat Fisika
BM= 76,122 ; n= 1,685; TL= 149.5ºC; TD= 170ºC. Commented [WU17]: Dem buat seterusnya di cek
4. HNO3
a. Sifat Fisika
BM= 63,1284; n= 1,502; BJ= 1,5129 g/cc.
Larutan tidak berwarna.
b. Sifat Kimia
Merubah lakmus biru menjadi merah.
Ditambah basa menjadi garam dan air.
Reaksi: HNO3+ NaOH ĺ NaNO3 + H2O (2.15)
Dengan garam nitrat larut.
5. K2CrO4
a. Sifat Fisika
BM = 126; BJ = 2,732 gr/cc; TL = 97,5ºC.
Kelarutan dalam 100 bagian air pada 100°C=79.2.
Kelarutan dalam 100 bagian air pada 20°C= 62.9.
b. Sifat Kimia
Dengan BaCl2 bereaksi membentuk endapan kuning muda yang tidak
larut dalam air tetapi larut dalam asam mineral encer.
Reaksi: CrO42- + Ba2+ ĺ BaCrO4 (2.16)
Dengan AgNO3 membentuk endapan merah coklat yang larut dalam
asam nitrat.
Reaksi: CrO42- + 2Ag+ ĺ Ag2CrO4 (2.17)
Dengan Pb asetat membentuk endapan kuning yang tidak larut dalam
asam asetat, tapi larut dalam HNO3.
Reaksi: Pb2+ + CrO4 ĺ PbCrO4 (2.18)
2.3. Fungsi Reagen
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2. Alat
1. Buret, Statif, dan Klem
2. Corong
3. Erlenmeyer 250 ml
4. Beaker Glass 250 ml
5. Gelas Ukur 10 ml
6. Kompor Listrik
7. Termometer
8. Pipet Volume 10 ml
9. Pipet Tetes
Fungsi :
- Statif sebagai peyangga
- Klem sebagai penjepit buret
- Buret sebagai tempat titran
Fungsi :
Membantu memasukkan larutan ke
gelas, untuk menyaring cairan kimia
Fungsi :
Sebagai tempat untuk menampung
zat analit
Fungsi :
Sebagai tempat untuk menampung
larutan
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
Fungsi :
Fungsi :
Untuk mengukur suhu
larutan
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
dalam skala tetes
ሺ ሻ (3.4)
Kadar Cl- =
Kadar Cl : kadar Cl- dalam sampel (ppm)
-
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
METODE MOHR
Tabel 4.1 Hasil Percobaan
No. SAMPEL KADAR TEORITIS KADAR PRAKTIS %EROR
1. Sampel A 399,375 ppm 375412.5 ppm 6%
2. Sampel B 200,575 ppm 333700 ppm 66%
METODE FAJANS
Dimana Ag lebih mudah mengendapkan ion klorida karena kebutuhannya lebih besar
sehingga pada kasus ini ion Cl- lebih muda mengendap dikarenakan larutan AgNO3
memiliki konsentrasi 0,047 N dan dapat disimpulkan bahwa semakin besar
konsentrasi makin cepat mencapai TAT pada hal ini mempercepet reaksi dengan Cl-
dan mulai bereaksi dengan indikatornya CrO4-2 sehingga menurunkan TAT.
(Kartika,2014) Commented [WU23]: Rapihin spacing nya 1,5. Judul subbab di
bold dirapihin
5.1. Kesimpulan
1. Pada sampel I kadar Cl- yang ditemukan adalah 1533.6 dan kadar asli adalah
1100 ppm.
2. Pada sampel II kadar Cl- yang ditemukan adalah 1533.6 dan kadar asli adalah
994 ppm.
3. Faktor yang memengaruhi praktikum ini adalah Ksp dan konsentrasi larutan.
5.2. Saran
1. Titrasi sebaiknya dilakukan pada suasana netral atau alkalis (pH 7-10,5).
2. Lakukan proses pengocokan untuk mempermudah pengamatan pencapaian
TAT.
3. Hindari kontak langsung dengan matahari karena dapat meningkatkan
temperatur.
4. Larutan jangan terlalu encer agar perubahan warna dapat mudah diamati.
5. Sebaiknya standarisasi dilakukan lebih dari sekali.
DAFTAR PUSTAKA
INTISARI
SUMMARY
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Analisa Gravimetri
Analisa gravimetri adalah suatu metode pengukuran berat dengan
memisahkan analit dari semua komponen lainnya sehingga dapat ditentukan
kadar suatu zat dengan menggunakan faktor gravimetri. Suatu analisa gravimetri
biasanya berdasarkan reaksi:
aA + bB ĺ AaBb Commented [WU28]:
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2. Alat
1. Kertas saring Whatman
2. Pengaduk
3. Corong
4. Beaker glass 250 ml
5. Gelas ukur 10 ml
6. Pipet tetes
Fungsi :
Untuk memisahkan endapan
dan larutan
b) Gambar 3.11Pengaduk
Fungsi :
Untuk mengaduk campuran
bahan kimia
Fungsi :
Membantu memasukkan larutan ke
gelas, untuk menyaring cairan kimia
Fungsi :
Sebagai tempat untuk menampung
larutan
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
dalam skala tetes
ሺ ሻ (3.1)
Kadar Ba2+=
Kadar Ba2+ : kadar Ba2+ dalam sampel (ppm)
W1 : berat kertas saring mula-mula (gram)
W2 : berat kertas saring beserta endapan (gram)
BM Ba : berat molekul atom Ba (gram/mol)
BM BaSO4 : berat molekul senyawa BaSO4 (gram/mol)
V sampel : volume sampel yang digunakan (L)
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Hasil Percobaan
1 I 9861,75 9590 2%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini praktikan dapat menentukan kadar Ba2+ adalah 9861,75 dan
kadar praktisnya 9590. Dan praktikan juga dapat mengamati fenomena-fenomena
5.2 Saran
1. Gunakan lap diganti dengan tissue
2. Gunakan label agar tidak tertukar
3. Berhati-hati dalam praktikum
4. Pastikan kesadiaan alat dan kebersihan
DAFTAR PUSTAKA
Perry, R. H. And C. H. Dikton. (1985). Chemical Engineering Handbook 6th edition. New
York: McGraw Hill Book Co. Inc.
Underwood, A. I. And Day R. A. (1983). Analisa Kimia Kuantitatif 5th edition.
Diterjemahkan oleh R. Soendoro. Jakarta: Erlangga.
Vogel, A. I. Buku Teks Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Makro. Diterjemahkan oleh
Ir. Sutiono dan Dr. A. Hadyono Pudjaatmadja. Jakarta : Penerbit P. T. Kalman
Media Pustaka.
Effendi, Dedi Sholeh. (2012). Jurnal Kandungan Klor Tanaman Kelapa Sawit
Berdasarkan Jenis Tanah Dan Penggunaan Pupuk. Diakses 23 Agustus 2014 dari
http://perkebunan.litbang.deptan.go.id Commented [WU34]: item ya
ARGENTOMETRI dan GRAVIMETRI
LAPORAN SEMENTARA
PRATIKUM DASAR TEKNIK KIMIA 1
Materi
Argentometri dan Gravimetri
Oleh :
LAMPIRAN
A
ARGENTOMETRI dan GRAVIMETRI
Lembar Perhitungan
Metode Mohr
Sampel A
0,047 x 2,25 x 35,5 x 1000
Kadar Cl- = 𝑝𝑝𝑚
10
= 375,4125 ppm
Sampel B
0,047 x 2 x 35,5 x 1000
Kadar Cl- = 𝑝𝑝𝑚
10
= 333,700 ppm
Metode Fajans
Sampel A
0,047 x 2,625 x 35,5 x 1000
Kadar Cl- = 𝑝𝑝𝑚
10
= 437,981 ppm
Sampel B
0,047 x 1,325 x 35,5 x 1000
Kadar Cl- = 𝑝𝑝𝑚
10
= 221,076
Gravimetri
(1,1−0,9) x 107 𝑋 1000
Kadar Ba2+ = 217 X 10
1000
= 9861,75
ARGENTOMETRI dan GRAVIMETRI
LAMPIRAN
B
ARGENTOMETRI dan GRAVIMETRI
LAPORAN SEMENTARA
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
MATERI :
Argento Gravimetri
Oleh :
Kelompok: 1 / Selasa pagi
GRAVIMETRI
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar Ba2+ dalam sampel.
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan Yang Digunakan
ARGENTROMETRI
1. Larutan NaCl 0,05 N
2. Larutan AgNO3
3. Indikator K2CrO4 5%
4. Indikator Fluoresein
5. Sampel
GRAVIMETRI
1. H2SO4 0,1 N 10 ml
2. H2SO4 sangat encer8 ml
3. Aquadest 20 ml
4. Sampel
GRAVIMETRI
1. Kertas saring Whatman ditimbang.
2. Diambil 10 ml sampel yang mengandung Ba2+ (volume sampel
yang diambil untuk diendapkan tergantung konsentrasi sampel).
Ditambahkan H2SO4 0,1 N dan diaduk.
4. Endapan BaSO4 putih yang terbentuk disaring dengan kertas
saring Whatman yang diletakkan dalam corong. Filtrat ditampung
dalam beakerglass.
5. Endapan dicuci dengan H2SO4 sangat encer dan air cucian
dijadikan satu dengan filtrat untuk kemudian ditambahkan H2SO4
Kadar Ba2+ :
kadar Ba2+ dalam sampel (ppm)
W1 : berat kertas saring mula-mula (gram)
W2 : berat kertas saring beserta endapan (gram)
BM Ba : berat molekul atom Ba (gram/mol)
BM BaSO4 : berat molekul senyawa BaSO4 (gram/mol)
V sampel : volume sampel yang digunakan (L)
2,625 1,325
Endapan Gravimetri W1 = 0,9
W2 = 1,1
LAMPIRAN
C
DIPERIKSA
KETERANGAN TANDA TANGAN
NO TANGGAL