Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “Konsep
Pertolongan Kegawatan penyakit Sistem Endrokin (Hiperglikemia)”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata KKM Bencana. Dalam makalah ini mengulas tentang
Konsep Pertolongan Kegawatan penyakit Sistem Endrokin (Hiperglikemia)”
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu Penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kriktik dan saran penulis harapkan dari para pembaca
guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan hiperglikemia
1.3.2 Mengetahui penyebab hiperglikemia
1.3.3 Mengetahui apa saja tanda dan gejala hiperglikemia
1.3.4 Mengetahui patofisiologi hiperglikemia
1.3.5 Mengetahui penatalaksanaan hiperglikemia
1.3.6 Mengetahui Konsep asuhan keperawatan pada hiperglikemia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 Tanda dan Gejala
Gejala umum pada pasien dengan kondisi hiperglikemia adalah :
- Hiperosmolaritas dan kehilangan cairan yang hebat
- Sering terjadi koma dan kejang local
- Mual dan muntah
- Perubahan tingkat kesadaran
- Polifhagia
- Nokturia.
Dengan manifestasi khas pada KAD diantaranya :
- Dehidrasi
- Hiperglikemi
- Hiponatremia
- Hipotensi
- Perubahan kesadaran.
Pada KHONK akan terjadi gejala poliuria selama berhari-hari hingga berminggu-
minggu disertai asupan cairan yang tidak adekuat.
2.4 Patofisiologis
Keadaan hiperglikemia persisten menyebabkan diuresis osmotik sehingga
terjadi kehilangan cairan dan elektrolit. Untuk memertahankan keseimbangan
osmotic, cairan akan berpindah dari ruang intra sel ke dalam ruang ekstra sel. Dengan
adanya glukosuria dan dehidrasi, akan dijumpai keadaan hipernatremia dan
peningkatan osmolaritas. Salah satu perbedaan utama antara KHONK dan KAD
adalah tidak terdapatnya ketosis dan asidosis pada KHONK. Perbedaan jumlah insulin
yang terdapat pada masing-masing keadaan ini dianggap penyebab parsial perbedaan
di atas. Pada hakikatnya, insulin tidak terdapat pada KAD. Dengan demikian terjadi
penguraian simpanan glukosa, protein, dan lemak (penguraian nutrient yang disebut
terakhir ini akan menghasilkan badan keton dan selanjutnya terjadi ketoasidosis).
Pada KHONK kadar insulin tidak rendah, meskipun tidak cukup untuk mencegah
hiperglikemia (dan selanjutnya dieresis osmotik). Namun, sejumlah kecil insulin ini
cukup untuk mencegah pemecahan lemak. Penderita sindrom KHONK tidak akan
mengalami gejala system gastrointestinal yang berhubungan dengan ketosis seperti
pada KAD
3
2.5 Pathway
2.6 Penatalaksanaan
2. Latihan jasmani
3. Penyuluhan
Dilakukan pada kelompok resiko tinggi :
Umur diatas 45 tahun
Kegemukan lebih dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/m
Hipertensi > 140 / 90 mmHg
Riwayat keluarga DM
Dislipidemia, HDL 250 mg/dl
Parah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl – 2200 mg/dl), glukosa plasma puasa
derange / GPPT : > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
4. Obat berkaitan Hiperglikemia
a. Obat hiperglikemi oral :
- Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.
- Biguanid ( metformin )
- Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )
- Inhibitor glucosidase
- Tiosolidinedlones
b. Insulin
Jenis insulin
menurut cara Nama insulin Lama kerja (jam) Mulai kerja (jam ) Kerja max (jam)
kerja
Kerja singkat Actrafit 0.5 2.5-5 4–8
Humolin R 0.5 2.5-5 4–8
Kerja sedang Monotard 1–2 4–6 8 – 24
Insulatard 1–2 4–6 8 – 24
Humulin N 1–2 4–8 8 – 24
Kerja lama Ultratard 2-4 8-24 28
5
2.7 Konsep Asuhan keperawatan
1. Pengkajian ( Primer assessment/primer survey )
b. Keluhan Utama
1) Keluhan utama saat masuk rumah sakit, Keluhan yang paling utama di
keluhkan oleh pasien sehingga masuk rumah sakit
c. Riwayat Penyakit
2) Riwayat Penyakit Sekarang, Catatan tentang penyakit yang dialami pasien saat
ini (saat pengkajian)
2. Analisa Data
b. Data Obyektif
Primary survey
1) Airway : --
6
Secondary assesment
1) Exposure: -
7
3. Head to toe
a. Kepala, Bentuk simetris, warna rambut hitam, persebaran rambut merata, kebersihan
cukup, benjolan tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
b. Muka, Bentuk simetris, agak pucat, edema tidak ada, nyeri tidak ada.
c. Mata, Konjungtiva anemis, reflek pupil ishokor, benjolan tidak ada, nyeri tekan
tidak ada.
e. Telinga, Serumen tidak ada, bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada.
g. Bentuk simetris, mukosa mulut kering, kebersihan cukup, lidah bersih, pembesaran
tonsil tidak ada.
h. Leher, Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, distensi vena jugularis tidak ada
i. Thorak, Bentuk dada simetris, suara nafas wheezing dan krekel tidak ada, retraksi
otot dada tidak ada
j. Abdomen, Bentuk simetris, lesi tidak ada, peristaltic usus 8 x/menit, pembesaran
hati tidak ada, nyeri lepas dan nyeri tekan tidak ada, asites tidak ada.
k. Ekstermitas, Edema tidak ada, sianosis tidak ada, pergerakan terkoordinir tetapi
lemah.
4. Diagnosa Keperawatan
8
5. Intervensi Keperawatan
9
- Penurunan urine output normal Monitor intake dan urin output
- HMT meningkat Elektrolit, Hb, Hmt dalam setiap 8 jam
- Kelemahan batas normal
pH urin dalam batas
normal
Intake oral dan intravena
adekuat
10
- Diare Jumlah limfosit total protein, Hb dan kadar Ht
- Rontok rambut yang Monitor mual dan muntah
berlebih Monitor pucat, kemerahan, dan
- Kurang nafsu makan kekeringan jaringan konjungtiva
- Bising usus berlebih Monitor intake nuntrisi
- Konjungtiva pucat Informasikan pada klien dan
- Denyut nadi lemah keluarga tentang manfaat nutrisi
Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan
seperti NGT/ TPN sehingga intake
cairan yang adekuat dapat
dipertahankan.
Atur posisi semi fowler atau fowler
tinggi selama makan
Kelola pemberan anti emetik:.....
Anjurkan banyak minum
Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oval
11
c. Intoleransi aktivitas b/d penurunan energy metabolic
12
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi,
sosial dan spiritual
13
kematian, perubahan konsep kriteria hasil: Nyatakan dengan jelas harapan
diri, kurang pengetahuan dan Klien mampu terhadap pelaku pasien
hospitalisasi mengidentifikasi dan Jelaskan semua prosedur dan
mengungkapkan gejala apa yang dirasakan selama
cemas prosedur
DO/DS:
Mengidentifikasi, Temani pasien untuk
- Insomnia mengungkapkan dan memberikan keamanan dan
- Kontak mata kurang menunjukkan tehnik mengurangi takut
- Kurang istirahat untuk mengontol cemas Berikan informasi faktual
- Berfokus pada diri sendiri Vital sign dalam batas mengenai diagnosis, tindakan
- Iritabilitas normal prognosis
- Takut Postur tubuh, ekspresi Libatkan keluarga untuk
- Nyeri perut wajah, bahasa tubuh mendampingi klien
- Penurunan TD dan denyut dan tingkat aktivitas Instruksikan pada pasien untuk
nadi menunjukkan menggunakan tehnik relaksasi
- Diare, mual, kelelahan berkurangnya Dengarkan dengan penuh
- Gangguan tidur kecemasan perhatian
- Gemetar
Identifikasi tingkat kecemasan
- Anoreksia, mulut kering
Bantu pasien mengenal situasi
- Peningkatan TD, denyut
yang menimbulkan kecemasan
nadi, RR
Dorong pasien untuk
- Kesulitan bernafas
mengungkapkan perasaan,
- Bingung
ketakutan, persepsi
- Bloking dalam pembicaraan
Kelola pemberian obat anti
- Sulit berkonsentrasi
cemas:........
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Waspadji, Sarwono. 2007.Penatalaksanaan DiabetesMelitus Terpadu. Jakarta:Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Kidd, Pamela S, Patty Ann Sturt dan Julia Fultz.(2010).Pedoman Keperawatan Emergensi.
Jakarta:EGC
Lippincot williams and Wilkins.(2011).Nursing the series for clinical excellence, Memahami
berbagai macam penyakit. Jakarta: PT Indeks
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi delapan.Jakarta :
EGC
Scanlon,Valerie C. Sanders,Tina. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Edisi ketiga.
Jakarta:EGC
16