Você está na página 1de 4

Pemanfaatan Lahan Sempit dan Kumuh di

Sekitar Gelanggang Ormawa FMIPA UNY

Arma Abdul Malik2, Fajrin Septian Irsyad2, Nur Aini1, Nur Azma Septi Aryanti1, Fadil
Muhammad Rodhiallah1

Jurusan Pendidikan Biologi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarya

Jl. Colombo 01, Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta

Email: armamalik456@gmail.com

Abstrak

Gelanggang ormawa merupakan yang cukup strategis, berada dibagian terujung dari
komplek gedung FMIPA memungkinkan mahasiswa FMIPA untuk beraktifitas. Gelanggang
ormawa sendiri salah satu tempat yang paling sering di kunjungi oleh mahasiswa FMIPA
baik untuk kegiatan organisasi maupun hanya beristirahat melepas penat dari sibuknya
perkuliahan. Halaman depan gelanggang ormawa begitu asri dan adem karena rindangnya
pepohonan dan tanaman hijau lain. Sayangnya kenyamanan dan keindahan ini tidak
sebanding dengan bagian belakang bangunan gelanggang ormawa yang berbatasan langsung
dengan pagar Hotel UNY. Lahan selebar kurang lebih satu meter tersebut kumuh dengan
sampah, semak bahkan belukar. Keadaan seperti ini memicu rasa tidak nyaman bagi
mahasiswa yang menggunakan sekretariat karena masuknya nyamuk bahkan kecoa kedalam
ruang sekretariat lewat jendela-jendela di bagian belakang ruangan. Melihat kondisi yang
demikian kami dari laskar peduli ormawa melalui tugas project ilmu lingkungan bermaksud
mengajak pengurus maupun mahasiswa yang bertanggung jawab atas tiap-tiap ormawa agar
membersihkan dan memanfaatkan bagian belakang gelanggang ormawa yang selama ini
terbengkalai dan menjadi salah satu sudut kumuh di FMIPA. Penggunaan teknik hidroponik
sebagai cara memanfaatkan lahan sempit dan kumuh dirasa cukup efektif. Teknik hidroponik
tidak membutuhkan lahan yang luas, serta perawatan tidak harus dilakukan secara terus
menerus.
Kata kunci: Gelanggang ormawa FMIPA, sempit, kumuh, hidroponik

PENDAHULUAN

Gelanggang ormawa merupakan tempat berupa bangunan memanjang menghadap


selatan yang berfungsi sebagai sekretariat himpunan mahasiswa (Hima) dan unit kegiatan
mahasiswa fakultas (UKMF) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
UNY. Lokasi gelanggang ormawa FMIPA ini cukup strategis, berada dibagian terujung dari
komplek gedung FMIPA memungkinkan mahasiswa FMIPA untuk beraktifitas. Gelanggang
ormawa sendiri salah satu tempat yang paling sering di kunjungi oleh mahasiswa FMIPA
baik untuk kegiatan organisasi maupun hanya beristirahat melepas penat dari sibuknya
perkuliahan.

Halaman depan gelanggang ormawa begitu asri dan adem karena rindangnya
pepohonan dan tanaman hijau lain. Sayangnya kenyamanan dan keindahan ini tidak
sebanding dengan bagian belakang bangunan gelanggang ormawa yang berbatasan langsung
dengan pagar Hotel UNY. Lahan selebar kurang lebih satu meter tersebut kumuh dengan
sampah, semak bahkan belukar. Keadaan seperti ini memicu rasa tidak nyaman bagi
mahasiswa yang menggunakan sekretariat karena masuknya nyamuk bahkan kecoa kedalam
ruang sekretariat lewat jendela-jendela di bagian belakang ruangan.

Melihat kondisi yang demikian kami dari laskar peduli ormawa melalui tugas project
ilmu lingkungan bermaksud mengajak pengurus maupun mahasiswa yang bertanggung jawab
atas tiap-tiap ormawa agar membersihkan dan memanfaatkan bagian belakang gelanggang
ormawa yang selama ini terbengkalai dan menjadi salah satu sudut kumuh di FMIPA.
Sebagai mahasiswa biologi, salah satu pemanfaatan yang bisa dilakukan adalah menerapkan
keilmuan biologi dibidang budi daya tanaman menggunakan teknik hidroponik. Teknik
tanam hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan
tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Penggunaan teknik hidroponik sebagai cara memanfaatkan lahan sempit dan kumuh
dirasa cukup efektif. Teknik hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas, serta perawatan
tidak harus dilakukan secara terus menerus. Hal ini sesuai dengan keberadaan lahan di
belakang ormawa yang terbatas dan sesuai dengan waktu senggang mahasiswa yang terbatas
pula untuk merawat tanaman hidroponik tersebut. Kebutuhan tanaman untuk tumbuh seperti
sinar matahari cukup didapat karena lokasi yang cukup terpapar sinar matahari.

METODE

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan projek ini adalah sosialiasi tentang
pemanfaatan lahan sempit dan kumuh menggunakan steknik hiroponik, pembersihan lahan,
dan penanaman tanaman menggunakan teknik hidroponik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pada tahap awal dalam projek ini adalah sosialiasi tentang pemanfaatan
lahan sempit dan kumuh menggunakan sistem hidroponik. Sosialiasasi ini melibatkan teman
– teman ormawa FMIPA UNY. Selanjutnya dilakukan kegiatan bersih – bersih lahan di
belakang gelanggang ormawa FMIPA UNY yang kumuh dan kotor. Kemudian kami
melakukan pembuatan alat untuk penanaman tanaman dengan teknik hidroponik.

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa


menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada
budidaya dengan tanah.Penanaman dengan teknik hidroponik, tidak membutuhkan peralatan
ataupun bahan-bahan yang sulit diperoleh tapi dapat memanfaatkan bahan yang sudah ada
di sekitar anda seperti botol bekas, botol gantung dan media tanam sederhana lainnya.
Yang kami gunakan dalam projek.

Alat dan bahan yang kami gunakan Botol bekas air mineral ukuran 1500 ml yang
sudah dibersihkan, gunting, pisau, atau cutter untuk kebutuhan memotong, kain perca untuk
mengalirkan nutrisi, media tanam berupa rockwool , bibit tanaman , air bersih, nutrisi AB
Mix.

Botol bekas harus dipastikan masih tampak kokoh dan tidak berkerut-kerut (lecek).
Langkah pertama adalah memotong leher botol hingga menjadi dua bagian. Lalu masukkan
kainperca yang sudah dipotong potong memanjang lewat mulut botol. Langkah berikutnya,
mambalik bagian leher botol dan masukkan ke dalam badan botol (secara terbalik, posisi
tutup botol berada di bawah.
Nutrisi adalah hal yang paling utama dalam bertanam secara hidroponik. Nutrisi yang paling
sering dipakai dalam hidroponik adalah nutrisi AB Mix, nutrisi ini terdiri dari 2 bagian, yaitu
Nutrisi A dan Nutrisi B.

. Larutan nutrisi terdiri dari kalsium nitrat (Ca (NO3)2), Kalium Nitrat (KNO3) Dan
Besi-EDTA (FeEDTA). Hara B terdiri Kalium dihidrogen Fosfat (KH2PO4), Ammonium
Sulfat (NH4)2SO4, Magnesium Sulfat (MgSO4), Tembaga Sulfat (CuSO4), Zinc Sulfat
(ZnSO4), Asam Borat (H3BO3), Mangan Sulfat (MnSO4) Dan Sodium Molibdate (NaMo).
Nutrisi ini banyak tersedia di beberapa toko pertanian

Untuk budidaya hidroponik Nutrisi A dilarutkan dengan air hingga menjadi 5 liter,
Nutrisi B juga dilarutkan hingga 5 liter. Yang umum di gunakan di masyarakat 5 ml larutan
Nutrisi A dicampur dengan 5 ml larutan Nutrisi B dan dilarutkan lagi dalam 1 liter air.
Larutan inilah yang digunakan sebagai nutrisi langsung untuk tanaman.

Você também pode gostar