Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Puji sykur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyesesaikan tugas makalah tentang “KONSEP
KEPERAWATAN DALAM ISLAM”. Walaupun tugas makalah ini belum dapat
di sajikan secara sempurna, namun kami ingin menyajikan dengan baik.
Dengan demikian segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat .
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama,
jiwa, akal, jasmani, harta, dan keturunannya. Setidaknya tiga dari yang telah
disebut berkaitan dengan kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa islam
amat kaya tentang tuntutan kesehatan.
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun
memberikan penjelasan-penjelasan lewat A-.Quran maupun hadits yang
berkaitan tentang pentingnya kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang
menjaga kesehatan:
Artinya:”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.Al-Baqarah:222).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan. Berkaitan dengan tersebut kami membuat makalah yang berjudul
“Konsep Keperawatan Dalam Islam”.
Di era modernisasi seperti sekarang ini, dimana aktivitas kehidupan
manusia yang semakin padat, baik itu seorang pelajar, mahasiswa, pekerja
keras, dan berbagai aktivitas lainnya yang dapat memporsir waktu, sehinnga
tak jarang di antara mereka kurang memperhatikan kestabilan kesehatan tubuh
mereka dan tanpa mereka sadari dan rasakan secara langsung, suatu rasa sakit
atau penyakit serta penurunan kekebalan tubuh diam- diam menyerang
mereka.
Oleh sebab itu, dibutuhkan berbagai profesi kesehatan dalam membantu
mengatasi dan menangani kesehatan masyarakat yang mulai meranggas dan
meresahkan, termasuk perawat.
Akan tetapi, perlu kita ketahui bersama bahwa tidak semua pekerjaan
menangani kesehatan seseorang adalah sebuah profesi, contohnya: dukun
beranak, dapat membantu seorang ibu melahirkan tanpa memiliki bekal lab
skill sebagai seorang bidan ataupun perawat.
Suatu pekaerjaan membutuhkan status profesi agar ia dapat bertindak
secara professional dan terarah sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Tapi
tidak semua orang yang telah mendapatkan status profesi juga dapat bertindak
secara professional.
Sebuah pekerjaan penanganan kesehatan yang tidak memiliki status
profesi akan merasa bahwa segala tindak-tanduk yang dilakukannya untuk
menangani kesehatan idak perlu dilakukan secara maksimal dengan bekal
pengetahuan standar atau sekedar aji mumpung, sehingga ini bukan malah
mengatasi masalah kesehatan, akan tetapi menambah penyakit baru.
Masalah kesehatan masyarakat merupakan sasaran dan objek utama oleh
para profesi kesehatan. Oleh karena itu, penanganannya tidak boleh sembrono
dan asal-asalan. Para profesi kesehatan harus memiliki lab skill yang
terpondasi dengan baik sebelum mereka turun menangani, hingga hal ini dapat
membantu masyarakat mendapatkan kestabilan kesehatan mereka kembali.
Perawat, merupakan penangan kesehatan kedua setelah dokter. Akan tetapi
perlu kita ketahui bahwa perawat bukanlah seorang pembantu dokter karena
perawat memiliki kode etik dan standar asuhan keperwatan yang jelas dan
terarah.
Perawat, sebuah profesi dimana tugasnya adalah mendampingi dan
melayani klien dengan baik, efektif dan professional selama 24 jam, harus
dapat bertindak secara professional dan mengetahui karakteristik profesi yang
dilakoninya. Oleh sebab itu, terbentukalah kode etik dan standar asuhan
keperawatan yang menjadi bekal dan modal penentu, pengarah dalam
menjalankan tugasnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah keperawatan Islam?
2. Apa pengertian keperawatan?
3. Apa pengertian Paradigma Keperawatan dalam Islam ?
4. Apa saja komponen-komponen Paradigma Keperawatan dalam Islam?
5. Apa saja prinsip-prinsip Islam dalam Kesehatan?
6. Apa peran Keperawatan Islam?
C. TUJUAN
Pada penulisan kami ini memberikan sebuah penjelasan tentang paradigma
keperawatan dalam islam agar kita sebagai seorang muslim dapat
mengaplikasikan dalam praktik keperawatan. Demikianlah penulisan ini kami
buat semoga bermanfaat bagi semuanya terkhusus bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani
Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk
kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di
Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat
membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah
mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun
tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang
Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang
terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan sehingga
terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga memerintahkan agar para
korban yang terluka di bantu olehnya.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami
akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia
Islam dari masa ke masa.
1. Masa penyebaran Islam (The Islamic Period) 570 – 632 M. Pada masa ini
keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars),
pada masa inilah Rufaidah binti Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada
dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi (Post prophetic era) 632 – 1000 M. Masa ini setelah
nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai
muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna
(Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi
sendiri menulis dua karangang tentang ”The Reason why some persons
and common people leave a physician even if he is clever“.
3. Masa pertengahan 1000 – 1500 M. Pada masa ini Negara-negara arab
membangun rumah sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang
sakit, dan di rumah sakit tersebut dimulai pemisahan antara kamar
perawatan laki-laki dan perempuan dan sampai sekarang banyak diikuti
semua rumah sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 – sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat
asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa
ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama
Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.
B. PENGERTIAN KEPERAWATAN
Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, ditunjukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup selurug
proses kehidupan manusia.
Menurut keislaman adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan dan amal.
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan, guna menolong orang yang sakit dan untuk meningkatkan
kesehatan. Karena kesehatan merupakan modal untuk menjalani aktivitas,
seperti bekerja, beribadah, dan aktivitas lainnya. Ajaran islam selalu
menekankan setiap orang untuk menjaga kesehatan dan memakan makanan
yang baik dan halal untuk menunjukan bahwa Islam mendukung kesehatan,
sebab makanan merupakan salah-satu penentu sehat atau tidaknya seseorang.
Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang
mulia.akan tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keprawatan yang dilakukan
sesuai dengan syari’ah islam,yaitu dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan
aturan-aturan dalam islam.dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:
”bertolong-tolonglah kamu dalam hal kebaikan,dan janganlah kamu
bertolong-tolong dalam hal keburukan atau kejahatan”.
dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an menganjurkan
untuk membantu orang orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada
keadaan sakit.seperti yang dicontohkan oleh rufaidah di zaman Rasulullah
Saw.sebagai perumpamaan dalam penerapan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada dalam islam.misalnya adalah bagaimana cara
bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit. Allah berfirman dalam surat
Al-baqarah ayat 185:
“artinya : allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu”(QS.Al-baqarah;185)
Seperti telah difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 168,
172 :
“Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat dibumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa
yang baik-baik yang kami rezeki kepadamu” (Q.S Al-Baqarah: 168,172).
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam
sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang
kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai
atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat
menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan
batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab
selain bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari
lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan
menjalankan pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa.
Agama sangat melarang perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa
alat pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain.
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka
profesi perawat tidak bisa dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik
yang dilakukan secara sederhana, tradisional sampai pada yang semi modern
dan supermodern.
Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan
dan pelayanan medis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan
kesehatan diartikan sebagai pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pencegahan, diagnosis dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu (KBBI, l990: 504).
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud
Syaltout (l973: l24), banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang
jelas sekali menuntut perlunya profesi keperawatan. Perintah untuk berobat,
peringatan terhadap penyakit menular, perintah mengasingkan diri terhadap
penyakit menular, penjenisan makanan-makanan sehat untuk tubuh, dll,
menunjukkan bahwa baik secara tersurat maupun tersirat Islam sangat
menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia. Sebab orang
yang memiliki kompetensi di bidang pengobatan dan perawatan kesehatan
tidak lain adalah institusi beserta individu perawat yang mengabdi di
dalamnya.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat,
sepanjang ia mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia
merupakan orang mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu
ada bab khusus yang membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-
maridh wa al-thib). Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan
bahwa pengobatan dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah
menghormatinya melalui mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim
yang pandai mengobati penyakit dan selalu menyebut nama Allah sebagai
penyembuh penyakitnya. Sama halnya dengan semua aspek ilmu pengetahuan,
ilmu kedokteran dan keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah, karena
Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.