Você está na página 1de 16

ARTIKEL

Teori
Graf
“Graf Sederhana
Khusus,
Representasi
Graf,
Isomorfik
Graf"

OLEH :

Anisatur Rofiqoh (151003431)


Lilis Handayani (151003460)
Yustinus Sudarmanto (151003491)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA LUMAJANG

STKIP PGRI LUMAJANG


JL. PISANG GAJIH NO. 2 TELP. 0334 882467 LUMAJANG
TAHUN 2018
PETA KONSEP

GRAF

Beberapa Graf Representasi Graf Graf Isomorfik


sederhana Khusus

1. Graf Lengkap Syarat Isomorfik :


1. Matriks Himpunan
(Complete Graph) a. Mempunyai jumlah
2. Matriks
2. Graf Lingkaran simpul yang sama.
Ketertanggaan
(cycle Graph) b. Mempunyai jumlah sisi
3. Matriks Ketersisian
3. Graf Roda (wheels yang sama
Graph) 4. Senarai Ketersisian c. Mempunyai jumlah
4. Graf Teratur simpul yang sama
berderajat tertentu
5. Graft Bipartit
BEBERAPA GRAF SEDERHANA KHUSUS

Ada beberapa graf sederhana khusus yang dijumpai pada banyak aplikasi.
Beberapa diantaranya akan dibahas berikut ini :
1. Graf Lengkap (Complete Graph)
Graf lengkap merupakan graf sederhana yang setiap simpulnya terhubung
(oleh satu sisi) ke semua simpul lainnya. Dengan kata lain, setiap simpulnya
bertetangga. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan Kn.
Jumlah sisi pada sebuah graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah
n(n – 1)/2 sisi.

2. Graf Lingkaran (Cycle Graph)


Graf lingkaran merupakan graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat
dua. Graf lingkaran n simpul dilambangkan dengan Cn

3. Graf Roda (Wheels Graph)


Graf roda merupakan graf yang diperoleh dengan cara menambahkan satu
simpul pada graf lingkaran Cn, dan menghubungkan simpul baru tersebut
dengan semua simpul pada graf lingkaran tersebut.
4. Graf Teratur (Regular Graphs)
Graf teratur merupakan graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang
sama. Apabila derajat setiap simpul pada grap teratur adalah r, maka graf
tersebut dinamakan graf teratur berderajat r. Jumlah sisi pada graf teratur
dengan n simpul adalah (nr/2) sisi.

5. Graf bipartit (Bipartite Graph)


Sebuah graf sederhana G dikatakan graf bipartit jika himpunan simpul pada
graf tersebut dapat dipisah menjadi dua himpunan tak kosong yang disjoint,
misalkan V1 dan V2 sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan
sebuah simpul pada V1 dan sebuah simpul pada V2. Dengan demikian, pada
grap bipartit tidak ada sisi yang menghubungkan dua simpul pada V1 atau
V2. Graf bipartit tersebut dinotasikan oleh G(V1 , V2.)
Contoh Soal :
Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang
mempunyai 16 buah sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul
berderajat = 4 ?
Jawab :
Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur.
Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2.
Jadi, n = 2e/r = (2)(16)/r = 32/r.
Untuk r = 4, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum,
yaitu n = 32/4 = 8.
Untuk r yang lain (r > 4 dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 32):
r = 8 -> n = 32/8 = 4 -> tidak mungkin membuat graf sederhana.
r = 16 -> n = 32/16 = 2 -> tidak mungkin membuat graf sederhana.
Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah (maksimum dan minimum).
REPRESENTASI GRAF

Bila graf akan di proses dengan program komputer, maka graf harus di
representasikan di dalam memori. Terdapat beberapa representasi yang mungkin
untuk graf. Yang akan di jabarkan berikut ini.

1. Dalam Notasi Himpunan


Sebuah graph G adalah suatu himpunan V yang tidak kosong yang
memenuhi sifat tidak refleksif dan simetris dari suatu relasi R pada V. Karena
R simetris, maka untuk setiap pasangan terurut (u, v) Î R, pasangan terurut (v,
u) juga elemen R. Himpunan pasangan terurut simetris dalam R dinotasikan
dengan E. Sebagai contoh, sebuah graph G dapat didefinisikan dengan
himpunan.

Dalam sebuah graph G, V merupakan sebuah himpunan titik dan tiap


elemen dari V disebut titik. Banyaknya titik dalam G disebut orde dari G. Tiap
elemen dari E disebut sisi dan E sendiri disebut himpunan sisi dari G.
Banyaknya sisi dalam G disebut ukuran dari G. Dengan demikian | V | orde
dari G dan | E | = ukuran dari G. Jika G merupakan sebuah graph yang
didefinisikan dalam bentuk sebuah himpunan titik V dan suatu relasi R pada V,
maka (u, v) Î R membawakan (v, u) Î R. Dengan demikian {(u, v), (v, u)}
adalah sebuah sisi dari G. Untuk memudahkan dalam penulisan, sebuah sisi
biasanya cukup dinotasikan dengan uv atau vu. Himpunan sisi E menentukan
relasi R. Dengan demikian graph G yang diberikan sebagai ilustrasi di atas
dapat didefinisikan sebagai himpunan V = {v1, v2,v3, v4} dan E = {v1v2,
v1v3, v2v3, v3 v4}. Orde dan ukuran dari G adalah 4. Himpunan titik dari G
dapat juga dinotasikan dengan V (G) dan himpunan sisinya dinotasikan
dengan E (G).
Penggunaan notasi seperti ini sangat bermanfaat khususnya apabila kita
membicarakan dua graph atau lebih. Himpunan V x V dimungkinkan berupa
himpunan kosong, karena relasi R pada V memenuhi sifat tidak refleksif dan
antisimetris. Hal ini berakibat bahwa himpunan sisi dari suatu graph bisa
berupa himpunan kosong atau dengan kata lain sebuah graph mungkin tidak
memiliki sisi.
Berkenaan dengan pembicaraan sebuah graph, seringkali kita
menyatakannya dalam bentuk diagram. Dalam diagram seperti ini titik
dinyatakan sebagai sebuah noktah atau lingkaran kecil dan sisi dinyatakan oleh
segmen garis yang menghubungkan dua titik tertentu. Sebagai ilustrasi,
perhatikan contoh diagram pada gambar di bawah ini.

Walaupun dua diagram pada Gambar 2.1 di atas kelihatannya berbeda,


namun sebenarnya dua diagram tersebut menyatakan graph yang sama. Jika e
= uv Î E (G), maka dikatakan bahwa e menghubungkan titik u dan v. Dua titik
u dan v disebut berbatasan dalam G, jika uv Î E (G). Jika uv Ï E (G), maka u
dan v merupakan dua titik yang tidak saling berbatasan. Jika e = uv Î E
(G), maka u dan v masing-masing disebut ujung dari e. Jika uv dan uw
merupakan dua sisi berbeda dari G (v ¹ w), maka uv dan uw adalah dua sisi
yang berbatasan. Dengan demikian dalam graph G pada Gambar 2.1, v1 dan v3
berbatasan, sedangkan v1 dan v4 tidak berbatasan. Titik v3 merupakan ujung
dari sisi v2v3 sedangkan v4 bukan ujung dari v2 v3. Sisi v1v3 dan v3v4 adalah
dua sisi yang berbatasan; sisi v1v2 dan v3 v4 tidak berbatasan.
B. Matriks Ketetanggan atau Matrix (Adjacency)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga jika kedua simpul tersebut
terhubung langsung oleh suatu sisi. Matriks ketetanggaan untuk graf sederhana
merupakan matriks bukur sangkar yang unsur-unsurnya hanya terdiri dari dua
bilangan yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Baris dan kolom pada matriks ini, masing-
masing merupakan representasi dari setiap simpul pada graf tersebut. Misalkan aij
merupakan unsur pada matriks tersebut, maka :

Matriks ketetanggaan untuk graf sederhana dan tak berarah selalu simetri.
Sedangkan untuk graf berarah belum tentu simetri (akan simetri jika berupa graf
berarah lengkap). Selain itu, diagonal utamanya selalu nol karena tidak ada
gelang.

Jumlah elemen matriks ketetanggaan untuk graf dengan n simpul adalah


n2. Jika tiap elemen membutuhkan ruang memori sebesar p, maka ruang memori
yang diprlukan adalah pn2. Pada matriks ketetanggaan untuk graf tak berarah
sederhana simetri, cukup menyimpan elem segitiga atas saja. Sehingga ruang
memori yang di butuhkan dapat dihemat menjadi pn2/2.
Contoh soal :
Nyatakan graf di bawah ini kedalam matriks hubung ?

Penyelesaian
Graf A memiliki 4 buah titik, jadi matriksnya adalah sebagai berikut :
V V V V
V1 V2 V3 V4

V 0 0 1 1
V1 0 0 1 1
V 0 0 2 0
V2 0 0 2 0
V 0 2 0 0
V3 1 2 0 0
V 1 0 0 1
V4 1 0 0 1
C. Matriks Ketersisian atau Matriks (Insidency)
Sementara itu, suatu sisi e dikatakan bersisian dengan simpul v1 dan
simpul v2 jika e menghubungkan kedua simpul tersebut, dengan kata lain e =
(v1 , v2). Seperti halnya matriks ketetanggaan, unsur-unsur matriks bersisian pun
hanya terdiri dari dua bilangan yaitu 0 (nol) dan 1 (satu), tapi tidak harus bujur
sangkar. Hal ini disebabkan, baris dan kolom pada matriks bersisian, masing-
masing merepresentasikan simpul dan sisi pada graf yang dimaksud. Misalkan aij
merupakan unsur pada matriks tersebut, maka :

Matriks ketersisisan dapat digunakan untuk mempresentasikan graf yang


mengandung sisi ganda atau sisi gelang. Derajat setiap simpul i dapat dihitung
dengan menghitung jumlah seluruh elemen pada baris i (kecuali pada graf yang
mengandung gelang). Jumlah elemen matriks bersisian adalah mn, jika setiap
elemen membutuhkan ruang memori sebesar p. Maka ruang memori seluruhnya
yang dibutuhkan adalah pnm.

D. Senarai Ketetanggaan (Adjacency List)


Kelemahan matriks ketetanggaan adalah bila graf memiliki jumlah sisi
relatif sedikit, karena mtriksnya bersifat jarang (sparse), yaitu mengandung
banyak elemen nol, sedangkan elemen yang bukan nol sedikit. Di tinjau dari
implementasinya di dalam komputer, kebutuhan memori untuk menyimpan
matriks jarang boros, karena komputer menyimpan elemen yang tidak perlu yaitu
nol. Untuk mengatasi masalah ini kita menggunakan reprentasi yang ketiga, yaitu
matriks senarai ketetanggaaan. Senarai ketetanggaan mengenumerisasi simpul-
simpul yang bertentangga dengan setiap simpul dalam graf.
Contoh :
GRAF ISOMORFIK

Dua buah graf diatas, terdiri dari empat buah simpul dimana setiap simpul
adalah berderajat tiga. Walaupun secara geometri kedua tersebut berbeda tetapi
pada prinsipnya kedua graf tersebut adalah sama. Ini dapat diperlihatkan saat
simpul pada graf kedua yang berada di tengah ditarik keluar maka graf yang baru
ini akan sama dengan graf pertama. Kedua graf ini dinamakan isomorfik. Dua graf
yang isomorfik tak hanya kedua graf tersebut, masih banyak graf-graf yang lain
yang isomorfik.
Dua buah graf G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat
korespondensi satu-satu antara simpul-simpul pada kedua graf tersebut dan antara
sisi-sisi keduanya sehingga jika sisi e bersisian dengan simpul u dan v pada G1
maka sisi e’ pada G2 juga bersisian dengan simpul u’ dan v’.
Dua buah graf dikatakan isomorfik jika memenuhi ketiga syarat berikut :
a. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
b. Mempunyai jumlah sisi yang sama
c. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
Agar lebih mudah memahami apakah dua graf isomorfik atau tidak,
berikut adalah cara menunjukan dua graf yang isomorfik.
Jawab: Ya, kedua graf tersebut adalah isomorfik. Terlihat graf tersebut memuat
simpul dimana setiap simpulnya masing-masingberderajat tiga. Simpul yang
saling berkorespondensi dari kedua graf tersebut adalah :
simpul u1 dengan simpul v1
simpul u2 dengan simpul v3
simpul u3 dengan simpul v5
simpul u4 dengan simpul v6
simpul u5 dengan simpul v4
simpul u6 dengan simpul v2
Pada dua graf yang isomorfik, kedua graf tersebut memiliki matriks ketetanggaan
yang sama, tentunya setelah matriks yang berkorespondensi diurutakan dalam
urutan yang sama. Perhatikan matriks ketetanggaan dari kedua graf tersebut.
Dibawah ini adalah matriks ketetanggaan dari graf G1 :

Sementara itu, berikut ini adalah matriks ketetanggaan dari graf G2

Terlihat bahwa kedua graf tersebut memiliki matriks ketetanggaan yang sama,
yaitu M G1 = M G2.

Dari ketiga syarat di atas ternyata belum cukup menjamin keisomorfikan.


Contoh :

(a) (b)
Dua buah graf di atas memenuhi ketiga syarat yang telah dijelaskan sebelumnya.
Padahal keduanya tidak isomorfik. Di (a) terdapat 2 simpul anting - anting
(berderajat 1) yang bertetangga dengan sumbu x, sedangkan (b) hanya terdapat 1
buah simpul anting - anting yang bertetangga dengan sumbu y. Itulah sebabnya
kedua graf di atas tidak isomorfik.

Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik ?

Kita dapat membuktikan dengan Matriks Ketetanggan.

Karena kedua matriks tersebut sama, maka kedua matriks tersebut merupakan
matriks isomorfik. Dengan demikian, graf G1 dan G2 adalah isomorfik.
DAFTAR PUSTAKA

http://ammazizzakytarigan.blogspot.com/2011/12/graph-isomorfik.html
https://www.scribd.com/doc/316300204/Representasi-Graf-Graf-Isomorfik-Graf-
Plannar-dan-Graf-Dual
https://www.academia.edu/11681003/representasi_graf

Você também pode gostar