Você está na página 1de 11

 Sak ( standar akuntansi keuangan )

 Tujuan pelaporan keuangan

Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.

 Karakteristik kualitatif

Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
anra biaya dan manfaat, keseimbangan di antara karakteristik kualitatif, penyajian wajar.

 Elemen-elemen laporan keuangan

• Posisi keuangan terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada waktu tertent

• Kinerja keuangan terdiri hubungan antara penghasilan dan beban dari ekuitas

 Cara pengukuran dan pengakuan

Pengakuan masing-masing jenis pendapatan menurut PSAK adalah:

Paragraf 14 PSAK 23 menyatakan bahwa “Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh
kondisi berikut dipenuhi:

- Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara


signifikan kpd pembeli;
- Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual;
- Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
- Kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi tersebut
akan mengalir ke entitas;
- Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat
diukur dengan andal
- Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal”.
- Apabila salah satu dari keempat syarat tersebut tidak terpenuhi dalam suatu
transaksi penjualan jasa, maka entitas tidak dapat mengakuinya sebagai suatu
pendapatan.
 Prinsip dasar

1. Kesatuan Usaha (Business Entity)


Prinsip dasar akuntansi yang pertama adalah kesatuan usaha (Business entity). Konsep kesatuan
usaha menunjukkan bahwa keuangan suatu perusahaan harus terpisah dari keuangan pemilik,
direktur, dan karywan. Dalam hal ini perusahaan harus berdiri sendiri, artinya tidak mencampur
adukkan transaksi perusahaan dengan transaksi kepentingan pribadi (Pemilik Perusahaan).

2. Kesinambungan (Going Concern)


Konsep kesinambungan menjadi prinsip dasar akuntansi yang kedua, kesinambungan berarti
perusahaan menyajikan laporan keuangan secara periodik untuk mengetahui kondisi keuangan
dari waktu ke waktu. Kondisi keuangan meliputi keuntungan, kerugian, dan perubahan keuangan
perusahaan. Dengan demikian, pemakai informasi akuntansi dapat membandingkan kemajuan
perusahaan dari waktu ke waktu.

3. Asas Pemadanan
Prinsip dasar akuntansi selanjutnya adalah asas pemadanan. Dalam hal ini laporan keuangan
perusahaan yang terdiri atas pendapatan (Penghasilan) dan beban (Biaya) disajikan dalam dua
metode berikut.
- Cash Basis, yaitu metode pencatatan pendapatan dan beban pada saat uang diterima dan/atau
dikeluarkan. Pada pendekatan cash basis, pendapatan dilaporkan ketika uang telah diterima dan
biaya diloporkan ketika uang telah dikeluarkan. Misalnya, pendapatan dicatat ketika perusahaan
menerima sejumlah uang. Beban listrik dan telepon dicatat ketika perusahaan telah
mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar beban listrik dan telepon.
- Accrual Basis, yaitu metode pencatatan pendapatan dan beban pada saat terjadi transaksi.
Misalnya piutang usaha dicatat sebagai pendapatan meskipun perusahaan belum menerima uang.
Transaksi pembelian kredit dianggap sebagai beban meskipun perusahaan belum mengeuarkan
uang.Untuk pembahsan lebih jelasnya tentang perbedaan cash basis dan accrual basis dapat
kamu baca disini.

4 .Harga Perolehan (Cost Principle)


Prinsip dasar akuntansi yang ke empat adalah Harga Perolehan. Harga perolehan adalah jumlah
uang yang dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa sampai barang tersebut siap
dipakai. Misalnya, harga sebuah kain sebesar Rp.200.00,00 dan ongkos menjahit baju
Rp80.000,00. Jadi, harga perolehan sampai menjadi baju tersebut sebesar Rp280.000,00

5. Membandingkan Pendapatan dan Beban (Matching Concept)


Prinsip dasar akuntansi yang terakhir adalah Matching Concept. Konsep ini menerapkan
perbandingan pendapatan dan beban yang dihasilkan selama periode tertentu. Tindakan
membandingkan pendapatan dan beban yang dikeluarkan sehingga memperoleh laba/rugi. Jika
pendapatan lebih besar daripada beban, kelebihan itu disebut keuntungan bersih.Sebaliknya
Beban lebih besar daripada pendapatan disebut dengan rugi bersih.

 Asumsi dasar

Akrual dan kelangsungan usaha


 Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
 Tujuan laporan keuangan

Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh
siapapun.

 Karakteristik kualitatif

Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan,


kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat.

 Elemen-elemen laporan keuangan

• Posisi keuangan terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada waktu tertentu

• Kinerja keuangan terdiri hubungan antara penghasilan dan beban dari ekuitas

 Cara pengakuan dan pengukuran

1) Pengakuan aset

Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir
ke entitas dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset
tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang
tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan. Sebagai alternatif
transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi.

2) Pengakuan kewajiban

Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang
harus diselesaikan dapat diukur dengan andal .

3) Pengakuan penghasilan

Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
secara andal

4) Pengakuan beban

Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Beban diakui
dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal

5) Pengakuan laba atau rugi

Laba atau rugi merupakan selisih aritmatika antara penghasilan dan beban. Hal tersebut bukan
merupakan suatu unsur terpisah dari laporan keuangan, dan prinsip pengakuan yang terpisah
tidak diperlukan. SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidak
memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos tersebut merupakan
hasil dari penerapan “matching concept”

Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar:

1. Biaya historis.

Biaya historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan.

2. Nilai wajar

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk
menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

 Asumsi dasar

Akrual
 Standar Akuntansi Keuangan-Syariah (SAK-Syariah)
 Tujuan laporan keuangan

Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang
bermanfaat bagi sebagaian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi.

 Karakteristik kualitatif

Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara karakteristik kualitatif, penyajian wajar.

 Elemen – elemen

• Komponen laporan keuangan yang mencerminakan kegiatan komersial

• Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial

• Komponen laporan keungan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab

khusus entitas syariah tersebut.

 Cara pengukuran dan pengakuan

Berbagai dasar pengukuran dan pengakuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Biaya historis (historical cost). Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut
pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari
kewajiban atau dalam keadaan tertentu (misalnya, pajak penghasilan), dalam jumlah kas atau
setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan
usaha normal.
2. Biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya
dibayar bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam
jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan (uniscounted) yang mungkin akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini.
3. Nilai realisasi / penyelesaian (realisable / settlement value). Aset dinyatakan dalam jumlah
kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan
normal (orderly disposed). Liabilitas dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas
atau setara kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal. Meski relevan untuk revaluasi aset, liabilitas, dan
DST, tapi penggunaan konsep pengukuran nilai realisasi / penyelesaian tidak mudah
diterapkan dalam kondisi sekarang.

 Asumsi dasar
Akrual dan kelangsungan usaha
 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
 Tujuan laporan keuangan
Untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.

 Karakteristik kualitatif
Relevan, andal, dapat dibandingkan, dapat dipahami

 Elemen – elemen
• Laporan Pelaksanaan: LRA dan Laporan Perubahan SAL
• Laporan Finansial: Neraca, LO, LPE, LAK
• CaLK

 Cara pengukuran dan pengaduan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai
perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah.

Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinua kriteria pencatatan suatu
kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi
unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan-LRA, belanja, pembiayaan, pendapatan-LO, dan
beban, sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan.
Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang
terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh
suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu:

a. terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau
peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang
bersangkutan;
b. kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat
diestimasi dengan andal. Dalam menentukan apakah suatu kejadian/peristiwa
memenuhi kriteria pengakuan, perlu dipertimbangkan aspek materialitas.

 Asumsi dasar
Kemandirian entitas, kesinambungan entitas, keterukuran dalam satuan uang
 SAK EMKM
 Tujuan laporan keuangan
SAK EMKM ini bertujuan agar pengusaha-pengusaha di Indonesia dapat berkontribusi secara
signifikan dalam pengembangan UMKM yang lebih maju.

 Karakteristik kualitatif
?

 Cara pengakuan dan pengukuran


- Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu akun dalam
laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur
sebagaimana

 Asumsi dasar
ED SAK EMKM mensyaratkan tiga asumsi dasar yang harus dipenuhi oleh entitas dalam
menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan ED SAK EMKM, yakni asumsi dasar akrual,
kelangsungan usaha, dan konsep entitas bisnis.

 Elemen – elemen
 Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan yang dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh oleh entitas. Aset sendiri terbagi menjadi dua macam
yaitu aset yang memiliki wujud dan aset tidak memiliki wujud (tak berwujud).
 Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi. Karakteristik esensial dari liabilitas adalah
kewajiban yang dimiliki entitas saat ini untuk bertindak atau untuk melaksanakan
sesuatu dengan cara tertentu yang dapat berupa kewajiban hukum atau kewajiban
konstruktif. Kewajiban konstruktif yaitu kewajiban yang biasanya melibatkan
pembayaran kas, penyerahan aset selain kas, pemberian jasa, dan/atau
penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain.
 Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah klaim atas hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas merupakan klaim terhadap entitas,
yang tidak memenuhi definisi liabilitas.

Você também pode gostar