Você está na página 1de 2

Apa pengertian Akreditasi Puskesmas ?

Dalam pandangan awam akreditasi puskesmas adalah sebuah pengakuaan dari badan independen
terhadap perubahan menuju ke arah yang lebih baik dari pelayanan puskesmas. Kalau kita merujuk pada
PERMENKES No. 46 Tahun 2015 dijelaskan pada pasal 1 ayat 1 disebutkan sebagai berikut :

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi yang selanjutnya disebut Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar
Akreditasi.

Melihat definisi yang disebutkan dalam PERMENKES bahwa ada kata – kata “ setelah memenuhi standar
akreditasi “ artinya bahwa di dalam penilaian dan pemenuhan elemen – elemen akreditasi wajib
memenuhi semua standar elemen penilaian yang ada. Dalam memenuhi elemen penilaian yang ada
sebetulnya puskesmas di haruskan melaksanakan apa yang ada di dalam elemen penilaian. Ada
dokumen dan proses implementasi yang wajib dilakukan guna mencapai akreditasi dan peningkatan
mutu.

Pelanggan atau selanjutnya disebut masyarakat adalah salah satu sasaran dalam akreditasi ini. Kepuasan
terhadap pelanggan dalam setiap pelayanan di puskesmas menjadi titik tumpu dalam ruhnya akreditasi
dan peningkatan mutu. Kepuasan pelanggan di rancang seiring dengan peningkatan mutu pelayanan di
Puskesmas.

5 Elemen input dalam akreditasi puskesmas adalah sebagai berikut :

Harapan pelanggan

Ada keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan elemen pelayanan yang ada di dalam puskesmas.
Masyarakat menyampaikan usulan dan harapannya terhadap kegiatan yang ada di puskesmas. Intinya
adalah masyarakat punya peran dalam peningkatan mutu pelayanan puskesmas.

Pemenuhan : sarana, prasarana, alat, SDM, dana dan obat

Seiring dalam peningkatan mutu pelayanan puskesmas instrumen sarana, prasarana, alat, SDM, dana
dan obat menjadi bagian yang tidak tepisahkan dalam pemenuhan implementasi akreditasi puskesmas.

Pelaksanaan manajemen puskesmas

Bila 2 hal di atas sudah masuk dalam implementasi puskesmas maka penguatan manajemen puskesmas
menjadi hal yang tidak terpisahkan. Fungsi kunci kepala puskesmas adalah bagian dari bagaimana kepala
puskesmas mengatur atau me menej staf nya di puskemas.

Standar, pedoman dan SOP.

Standar, pedoman dan SOP digunakan dalam setiap imlementasi kegiatan puskesmas.
Apa manfaat akreditasi puskesmas ?

Tentu saja setiap kebijakan yang di terapkan guna peningkatan mutu pelayanan puskesmas ada manfaat
yang di dapat. Adapun manfaat akreditasi puskesmas dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Manfaat bagi Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten kota.

sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan
terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis,
serta penerapan manajemen risiko.

2. Manfaat bagi FKTP.

Memberikan keunggulan kompetitif


Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas
Meningkatkan pendidikan pada staf
Meningkatkan pengelolaan risiko
Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
Meningkatka reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian dan konsistensi dalam
bekerja.
Meningkatkan keamanan dalam bekerja

3. Manfaat bagi masyarakat atau pelanggan ( pengguna jasa ).

Memperkuat kepercayaan masyarakat.


Adanya jaminan kualitas pelayanan
Bagi BPJS kesehatan : Sebagai syarat recredensialing Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

Sebetulnya perlu kita fahami bersama bahwa inti daripada akreditasi adalah upaya bersama dalam
peningkatan mutu Puskesmas dan peningkatan kapasitas pegawai puskesmas yang bermuara pada
perbaikan pelayanan kepada pelanggan.

Você também pode gostar