Você está na página 1de 3

Analisis kependudukan dengan lingkungan hidup

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia (UUD 1945 Pasal 26 ayat 2). Kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.
Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan
keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
Secara realistis lingkungan merupakan suatu cabang yang baru dalam cabang ilmu
pengetahuan, namun demikian dalam perkembangannya merupakan salah satu cabang
ilmu yang memiliki karateristik tersendiri.Hal ini di sebabkan karena pendekatan yang di
pakai oleh ilmu lingkungan adalah pendekatan yang bersifat menyeluruh. Lingkungan
hidup pada prinsipnya merupakam suatu sistem yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, sehingga penegrtian lingkungan hidup hampir mencakup semua unsur
ciptaan tuhan yang maha kuasa di bumi ini.Itulah sebabnya lingkungan hidup termasuk
manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan yang sangat menentukan.
Namun demikian, baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial selalu
mengalami perubahan-perubahan, agar lingkungan tersebut dapat mempertahankan
kehidupannya secara serasi, maka manusia perlu melakukan penyesuaian diri atau
adaptasi terhadap perubahan-perubahan itu di tentukan oleh bermacam-macam faktor
yaitu:
1. Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsure lingkungan hidup tersebut
2. Hubungan interaksi antara unsure dalam lingkungan hidup itu.
3. Kelakuan atau kondisi unsure lingkungan hidup.
4. Faktor nonmaterial yaitu, keadaan suhu, cahaya, energi, dan kebisingan.
Menurut Sonny Keraf (2002) lingkungan hidup sebagian besar bersumber dari
perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli dan hanya
mementingkan diri sendiri. Kehidupan manusia sangat tergantung kepada keadaan
lingkungan hidup, daya lingkungan yaitu kemampuan alam dalam mendukung kehidupan
manusia harus di jaga senantiasa dapat memberikan dukungan maksimum kepada
kehidupan manusia. Menurut Supriadi ( 2006) lingkungan hidup merupakan salah satu
sumber daya alam yang memiliki peran yang sangat srategis terhadap keberadaan
mahluk ciptaan tuhan termasuk manusia.
Masalah kependudukan dan lingkungan hidup adalah dua hal yang tidak dapat di
pisahkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia bersama
dengan makluk lainnya merupakan komponen hidup yang senantiasa berinteraksi dengan
lingkunganya. Keseluruhan komponen biotik bersama komponen abiotik membentuk
ekosistem ( Indonesia BKKBN, 1976). Gejala yang mengkhawatirkan dan mendukung
ketidak seimbangan lingkungan hidup adalah meledaknya penduduk. Ledakan penduduk
akan membawa akibat buruk terhadap keadaan sumber alam. Seperti makin
menyempitnya permukaan tanah karena untuk tempat tinggal, bangunan, jalan dan
pengolahan tanah yang semena mena, makin sempitnya areal hutan dan lain – lain.
Kependudukan dan lingkungan hidup
Perkembangan pembangunan di dunia, menunjukkan adanya perubahan besar sedang
berlangsung mempengaruhi keadaan lingkungan hidup dan keadaan diri manusia itu
sendiri. Manusia semakin maju dalam persaingan hidupnya. Manusia menggunakan
akalnya untuk mengubah dan membuat lingkungan sesuai dengan kemauanya. Dengan
ilmu dan teknologi manusia membuat kota, saluran air, persilangan bibit pohon atau
hewan. Kelakuan manusia tersebut lalu terciptakan lingkungan hidup tersendiri. Sebagai
akibatnya akan terbuka kemungkinan bahwa manusia tidak lagi dalam keselarasan
dengan lingkunganya.
Akibat yang akan dirasakan oleh hampir seluruh negara di dunia adalah timbulnya
kerusakan lingkungan yang serius di bumi. Pencemran lingkungan yang justru dihasilkan
bersamaan dengan kenaikan produksi. Kerusakan lingkungan tersebut bisa langsung
diamati saat itu juga, dan ada yang baru bisa dirasakan setelah bertahun – tahun.
Kerusakan tersebut dapat berupa perubahan muka bumi mungkin berupa pencemaran.
Drs. Emo Kastama menyebutkan : ( Emo Kastama, 1982)
1. Kerusakan berupa roman muka bumi.
Ada beberapa indikator dari komponen ekosistem mana yang sedang
mengalami kerusakan. Misalnya air sungai yang kuning, berarti ada erosi yang
berat di daerah sungai. Gelombang yang mendesak pantai, berarti ada
pengambilan dasar pantai berupa pasir atau terumbu karang. Untuk
menentukan parameter kerusakan harus di teliti, kecepatan pengendapan
lumpur, kecepatan pengikisan pantai, kecepatan penggundulan hutan,
frekuensi perubahan hutan dan padang ilalang, fluktuasi hasil bumi dan
perairan.
2. Kerusakan berupa pencmaran.
Pencemaran atau polusi disebabkan oleh zat pencemaran atau sampah.
Indikator pencemaran dapat dilihat adanya kematian tumbuhan atau hewan,
angka keasaman, banyaknya hidrokarbon, logam, suhu rata – rata dan lain –
lain. Hasil pengukuran dari suatu lokasi dibandingkan dengan angka standart
yang masih diperbolehkan berdasarkan undang – undang.
Dafpus
Indonesia (BKKBN). 1976. Pedoman Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kependudukan.
Jakarta : BKKBN
Kastama Ema. 1982. Penduduk Dan Lingkungan Hidup Suatu Pengantar. Jakarta : IKIP
Soni keraf. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta : kompas.
Supriadi. 2006. Hukum Lingkungan Di Indonesia. Jakarta : sinar grafika.
UUD 1945 pasal 26 ayat 2.

Você também pode gostar