Você está na página 1de 15

STRATEGI PEMBELAJARAN PKN DI SD

MAKALAH

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran PKn
Dosen Pengampu: Diana Setiana, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok II Semester IV Kelas SD16.A5


Olisa (160641272)
Nike Dwi Astuti (160641224)
Nurlisa (160641071)
Nursiti (160641222)
Siti Maesyaroh (160641211)
Velia Aprilianti (160641220)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami
alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan
baik.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pembelajaran PKn. Makalah ini berjudul tentang “Strategi Pembelajaran
PKn” yang didalamnya membahas tentang karakteristik mata pelajaran PKn,
pengertian strategi pembelajaran, dan strategi pembelajaran PKn.
Terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Diana Setiana, M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pembelajaran PKn.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Cirebon, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Karakteristik Mata Pelajaran PKn ........................................................ 3
B. Pengertian strategi pembelajaran ......................................................... 4
C. Strategi Pembelajaran PKn .................................................................. 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran PKn di sekolah sangatlah penting bagi pembangunan
karakter bangsa. Hal ini bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik
dan mengetahui hak serta kewajibannya. Berkaitan dengan pembelajaran PKn
dalam proses pendidikan di sekolah diharapkan dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan tentang PKn serta dapat menanamkan nilai-
nilai yang ada didalamnya agar terjadi pengembangan kea rah positif.
Strategi pembelajaran PKn di setiap jenjang sekolah (SD, SMP/MTs,
SMA/MA) bahkan di perguruan tinggi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
penggunaan strategi akan memudahkan proses pembelajaran mencapai tujuan
PKn yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak
terarah sehingga tujuan pembelajaran sulit tercapai dan tidak optimal.
Kenyataannya di lapangan, kecenderungan peserta didik menganggap bahwa
pelajaran PKn sangat membosankan dan metodenya tidak menantang dan
gaya mengajar guru yang kurang menarik, di mana kelas masih terfokus pada
guru sebagai sumber ilmu pengetahuan, sehingga ceramah menjadi pilihan
utama sebagai strategi belajar. Keberhasilan proses pembelajaran dalam suatu
program pendidikan itu ditentukan oleh dua hal yang penting, yaitu kualitas
dan kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Dalam
pembelajaran akan terjadi suatu interaksi antara guru dan siswa dalam rangka
mencapai tujuannya, di mana guru memberikan informasi berupa
pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa mempunyai tujuan untuk
memahami dan menguasai materi yang diajarkan oleh guru dan siswa.
Interaksi antara guru dan siswa merupakan proses belajar mengajar. Strategi
dikatakan berhasil atau tidak, dapat dilihat dari saran/kritik peserta didik
terkait proses pembelajaran dan nilai mata pelajaran dari masing-masing
peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa karakteristik mata pelajaran PKn?
2. Apa pengertian strategi pembelajaran?
3. Bagaimana strategi pembelajaran PKn?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisannya untuk
mengetahui:
1. Karakteristik mata pelajaran PKn.
2. Pengertian strategi pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran PKn.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Mata Pelajaran PKn


Menurut Cogan dalam Winarno (2014:71), menyatakan pembelajaran
PKn merupakan proses pendidikan secara utuh dan menyeluruh terhadap
pembentukan karakter individu sebagai warga negara yang cerdas dan baik.
Menurut Ubaedillah dan Rozak (2013:15), mengemukakan bahwa
pendidikan kewargaan (Civic Education) adalah pendidikan yang
cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM
karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal, seperti:
pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak
dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan
keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang
lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik,
administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM,
kewarganegaraan aktif, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru. Hal ini karena pembelajaran PKn bukan saja ditekankan
untuk mengembangkan pengetahuan (kognitif), bahkan yang lebih
penting dalam PKn adalah pengembangan sikap (afektif). Pembelajaran PKn
dikatakan berhasil apabila mampu membentuk karakter dan kepribadian
generasi bangsa yang bermoral.
Tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk membentuk watak atau
karakteristik warga negara yang baik. Menurut Ubaedillah dan Rozak
(2013: 18), mengemukakan pendidikan kewarganegaraan (PKn) bertujuan
untuk membangun karakter (character building) bangsa Indonesia. Menurut
Ruminiati (2007: 1.26) menyatakan tujuan pembelajaran mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah untuk menjadikan siswa:
1. Mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan
hidup.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab.
3. Berkembang secara positif, dan demokratis, sehingga mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah agar siswa mampu berpikir kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup serta mau
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak
secara cerdas dalam semua kegiatan.
B. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Abdul Majid (2015:3), strategi adalah suatu pola yang
direncanakan dan diterapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam
kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Menurut Syaiful dan Aswan (2013:5), secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan. Menurut Hamdani (2011:18), strategi dapat diartikan
sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
sampai pada tujuan.
Menurut Abdul Majid (2015:5), pembelajaran adalah suatu konsep
dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan
dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan
sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Pada
dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang
mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Zaenal Arifin (2009:10),
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
sistematik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik dengan
siswa dikelas, dihadiri secara fisik oleh guru atau tidak untuk menguasai
kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Dimyati dan Mudjiono
(2009:297), pembelajaran adalah suatu kegiatan guru secara terprogram
dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Selain itu, pembelajaran
merupakan proses dan cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2005: 57), pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitias,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Hamzah (2016:45), strategi pembelajaran merupakan hal
yang perlu diperhatikan guru dalam dalam proses pembelajaran. Menurut
Winarno (2014:73), strategi pembelajaran adalah suatu prosedur yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Asep dan
Abdul (2013:24), strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam
mengelola kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran dan alat pembelajaran dan bahan serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pemelajaran yang telah ditentukan, secara efektif dan efisien.
Menurut Abdul Majid (2015:8), strategi pembelajaran merupakan
suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah
dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas
dan sumber belajar, semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu
ilmu, seni, dan keterampilan yang digunakan pendidik dalam upaya
membantu (memotivasi, membimbing, membelajarkan, memfasilitasi) peserta
didik sehingga ia atau mereka melakukan kegiatan belajar.
Menurut Hamdani (2011:19), strategi pembelajaran terdiri atas metode
dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi
pembelajaran lebih luas daripada metode atau teknik pembelajaran. Dengan
kata lain, metode atau teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran. Peranan strategi pembelajaran lebih penting apabila guru
mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan, pencapaian,
kecenderungan, serta minat. Hal tersebut karena guru harus memikirkan
strategi pembelajaran yang mampu memenuhi keperluan semua siswa.
Disini, guru tidak saja harus menguasai berbagai kaidah mengajar, tetapi yang
lebih penting adalah mengintegrasikan serta menyusun kaidah-kaidah itu
untuk membentuk strategi pembelajaran yang paling berkesan dalam
pengajarannya.
Terdapat berbagai macam pendapat mengenai strategi pembelajaran.
Salah satu pendapat dikemukakan oleh Yatim Riyanto (2010: 132) yang
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran yaitu siasat guru dalam
mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi
antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
yang dikemukakan oleh Yatim Riyanto dan Murdiono disini hampir sama
yaitu lebih menekankan pada strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran supaya yang menjadi tujuan pembelajaran
tercapai. Selain itu, Darmasyah (2010: 17), mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian
pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru guna menunjang
terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan suatu rencana atau cara-cara yang
digunakan oleh guru dengan menggunakan segala sumber belajar yang ada
dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif
dan efisien. Dalam menggunakan strategi pembelajaran guru harus mampu
memilah dan memilih strategi pembelajaran yang cocok digunakan dalam
proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di sini peran
guru dalam merancang strategi pembelajaran sangat penting karena guru
sebagai pendidik dituntut untuk mampu menggunakan strategi pembelajaran
yang menarik minat peserta didik agar proses pembelajaran berlangsung
secara efektif dan efisien sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
C. Strategi Pembelajaran PKn
Sejak jaman dulu, strategi mengajar PKn dikenal hanya ceramah dan
berisi indoktrinasi saja. Hal ini senada dengan pernyataan Numan Somantri
(2001: 304) yang menyatakan bahwa metode mengajar PKn yang dulu
bernama civic masih menggunakan teknik mengajar yang tradisional yaitu
menggunakan metode ceramah dan indoktrinasi. Dalam kurikulum SD-
SMP-SMA 1968, masalah berpikir kritis, kreatif dan partisipasi dan
pemecahan masalah sudah ditetapkan untuk digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran PKn di persekolahan.
Walaupun sudah ditetapkan, metode tradisional dengan ceramah
masih diterapkan. Banyak faktor yang menyebabkan masih
dipertahankannya metode ceramah tersebut, diantaranya adalah ujian
yang biasanya hafalan menyebabkan sulitnya pelaksanaan pemecahan
masalah karena memang bahan PKn itu sendiri seperti yang termuat dalam
kurikulum 1968 untuk SMP 30% berisi sejarah kebangsaan dan 70%
mengenai kenegaraan, sedangkan untuk SMA 100% mengenai Pancasila dan
UUD 1945. Menurut Wahab dan Sapriya (2011: 303), ada beberapa kajian
ulang terhadap relevansi materi PKn di masa lalu karena beberapa
alasan, diantaranya adalah: Pertama, banyak penerjemahan PKn
kedalam kurikulum yang diwarnai oleh perspektif dan kepentingan
pemerintah dengan mengatasnamakan perspektif dan kepentingan negara.
Kedua, topik-topik tertentu lebih banyak diangkat yang bertujuan
menguatkan kedudukan pemerintah yang berkuasa. Topik-topik lain seperti
HAM, demokrasi politik, demokrasi ekonomi, kebebasan berpendapat
kurang disampaikan secara proporsional. Ketiga, PKn merupakan sarana
pendidikan politik. Namun pendidikan politik yang dimaksud selama ini
cenderung seihak dan monolog yakni mendukung kelenggengan kekuasaan
orde yang berkuasa. Akibatnya siswa tidak disiapkan untuk berpikir secara
dewasa, bertanggung jawab dan jujur bahkan terhadap dirinya sendiri.
Keempat, pada kenyataannya apa yang diajarkan di sekolah berbeda dengan
kenyataannya. Akibat selanjutnya adalah secara tidak disadari kita
menyiapkan generasi yang memiliki kepribadian terpecah.
Menurut Murdiono (2012:37) strategi yang perlu dikembangkan
dalam pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran yang lebih bersifat
dialog kritis, pengalaman langsung, kolaboratif, kooperatif, dan
pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran ini menekankan pada tiga ranah
pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Strategi yang
tergolong baru dalam pembelajaran PKn adalah strategi pembelajarn
aktif. Strategi ini dikembangkan oleh Melvin L. Silberman. Menurut
Melvin Silberman (2009: 9) pembelajaran aktif membutuhkan kerja sama
dimana dengan menempatkan peserta didik kedalam kelompok dan
memberinya tugas maka pada saat kegiatan pembelajaran aktif
berlangsung peserta didik melakukan sebagian besar kegiatan belajar
mereka, sehingga mereka dapat mempelajari hal yang beru, memecahkan
masalah dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Salah satu dari
pembelajaran aktif yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran PKn
adalah melalui strategi pembelajaran aktif model college ball.
Strategi ini masih jarang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
PKn. Strategi model college ball itu sendiri menurut Melvin L. Silberman
(2009: 251) yaitu strategi pembelajaran yang digunakan untuk
menguatkan kembali, mengklarifikasi dan meringkas poin-poin kunci
pembelajaran di kelas. Melalui strategi pembelajaran aktif model college
ball ini siswa dapat memahami dan menyimpan materi pembelajaran PKn
yang berisi banyak hafalan dengan baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat penulis simpulkan
sebagai berikut:
1. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis
melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru. Hal ini
karena pembelajaran PKn bukan saja ditekankan untuk
mengembangkan pengetahuan (kognitif), bahkan yang lebih penting
dalam PKn adalah pengembangan sikap (afektif). Pembelajaran PKn
dikatakan berhasil apabila mampu membentuk karakter dan
kepribadian generasi bangsa yang bermoral. Tujuan mata pelajaran PKn
adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang
baik.
2. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana atau cara-cara
yang digunakan oleh guru dengan menggunakan segala sumber belajar
yang ada dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai
secara efektif dan efisien.
3. Strategi Pembelajaran PKn
Strategi yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran PKn adalah
strategi pembelajaran yang lebih bersifat dialog kritis, pengalaman
langsung, kolaboratif, kooperatif, dan pembelajaran aktif. Strategi
pembelajaran ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Strategi yang tergolong baru dalam
pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran aktif. Strategi ini
dikembangkan oleh Melvin L. Silberman.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Wahab dan Sapriya. 2011. Teori dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: CV Alfabeta
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak. 2016. Pancasila, Demokrasi, dan HAM, dan
Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Asep Jihad dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Cogan, John J. 1999. Developing the Civic Society: The Role Of Civic Education.
Bandung: CICED.
Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzah, Uno. 2016. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Murdiono, Mukhamad. 2012. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis
Fortofolio. Yogyakarta: Ombak Yogyakarta.
Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Somantri, Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Winarno. 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi, dan
Penilaian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
LAMPIRAN

Você também pode gostar