Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
RIKA WULANDARI
DILA KESUMA
NABILLA RAHAYU
KELAS : X3 ADP
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang
menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa
yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi
Stabat, 02 November
2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui suprastruktur dan infastruktur politik di Indonesia.
b. Untuk mengetahui lembaga-lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI
Tahun 1945.
c. Untuk mengetahui tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia.
d. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi warga negara dalam sistem politik di
Indonesia.
1.3 Manfaat
a. Siswa dapat menambah wawasan tentang Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara
Menurut UUD NRI Tahun 1945.
b. Makalah ini dapat menjadi tambahan refrensi di perpustakaan sekolah.
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.2 Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945
Menurut kamus hukum, Lembaga adalah badan atau organisasi yang bertujuan
untuk melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha. (Kamus
Hukum; Drs. Sudarsono, S.H., M.Si)
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias
politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang
yang memiliki kedudukan sejajar. Ketiga bidang tersebut yaitu :
a. Legislatif bertugas membuat undang-undang. Bidang legislatif adalah Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
b. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang
eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden.
4
c. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun unsur
yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
8
b. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim.
Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan
persetujuan DPR. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua merangkap
anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa
jabatan anggota Komisi Yudisial lima tahun.
2.2.8 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah
memeriksa pengelolaan keuangan negara.
Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih
oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh
presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi.
9
Di Indonesia, substansi wacana good governance dapat dipadankan dengan
istilah pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Pemerintah yang baik
adalah sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat yang diatur oleh
berbagai tingkatan pemerintahan Negara yang berkaitan dengan sumber-sumber
social, budaya, politik, serta ekonomi. Dalam praktiknya pemerintahan yang
bersih, adalah model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan
bertanggung jawab.
2.3.2 Prinsip-prinsip Pokok Good & Clean Governance
Untuk merealisasikan pemerintahan yang professional dan akuntabel yang
bersandar pada prinsip-prinsip good governance, Lembaga Administrasi Negara
(LAN) merumuskan sembilan aspek fundamental (asas) dalam good
governance yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Partisipasi (participation)
b. Penegakan hukum (rule of law)
c. Transparansi (transparency)
d. Responsif (responsiveness)
e. Orientasi kesepakatan (consensus orientation)
f. Kesetaraan
g. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)
h. Akuntabilitas (accountability)
i. Visi strategis
2.3.3 Good and Clean Governance dan Kontrol Sosial
Kontrol masyarakat akan berdampak pada tata pemerintahan yang baik dan
efektif (Good Governance) dan bersih (Clean Governance), bebas dari KKN.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan prinsip-
prinsip pokok good governance, setidaknya dapat dilakukan melalui pelaksanaan
prioritas program.
2.3.4 Good and clean Governance dan Gerakan Anti Korupsi
Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan
guna meraih keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan Negara
secara spesifik. Korupsi menjadi penyebab ekonomi menjadi berbiaya tinggi,
politik yang tidak sehat dan kemerosotan moral bangsa yang terus-menerus
merosot.
2.3.5 Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik
10
Pelayanan publik adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swata atas
nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat. Pelayanan public
kepada masyarakat bisa diberikan secara cuma-cuma ataupun disertai dengan
pembayaran.
2.3.6 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Birokrasi
Faktor-faktor yang mememngaruhi kinerja birokrasi antara lain: manajemen
organisasi dalam menerjemahkan dan menyelaraskan tujuan birokrasi; budaya
kerja; dan organisasi pada birokrasi; kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
birokrasi; Kepemimpinan birokrasi yang efektif; koordinasi kerja pada birokrasi;
Kinerja birokrasi dimasa depan akan dipengaruhi oleh factor-faktor berikut :
a. Struktur birokrasi sebagai hubungan internal yang berikatan dengan fengsi
yang menjalankan aktivitas birokrasi.
b. Kebijakan pengelolaan, berupa visi, misi, tujuan dalam perencanaan strategis
pada birokrasi.
c. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas kerja dan kapasitas diri
untuk bekerja dan berkarya secara optimal.
d. Sistem informatikan manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan
database dalam kerangka mempertinggi kinerja birokrasi.
11
c. Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern. Ide demokratisasi
partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan
modernisasi dan industri yang cukup matang.
d. Konflik antarkelompok pemimpinpolitik, jika timbul konflik antar elit, maka yang
dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas penantang melawan laum
aristokrat yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
e. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan soisal, ekonomi, dan
kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang
timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta
dalam pembuatan keputusan politik.
Dengan demikian Partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena
semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak
bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah.
Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat dimana
mereka mengambil bagian secara aktif, dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukkan kebijakan umum.
Di Indonesia berpartisipasi politik dijamin oleh Negara, tercantum dalam UUD 1945
pasal 28 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” dan diatur secara jelas
dalam dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil
dan politik, dimana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh Negara mengenai hak
berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan
pemerintahan, hak mendapatkan keadilan dan sebagainya.
Sedangkan, bentuk partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum adalah merupakan
salah satu implementasi nilai-nilai demokrasi di Indonesia yang mencerminkan nilai
Kebebasan, dimana masyarakat diberi kebebasan penuh untuk memilih dan mendukung
calon yang di inginkan.
Disisi yang lain, masyarakat Indonesia juga menunjukkan nilai kebebasan demokrasi
dalam hal melakukan protes terhadap pemerintah. Ini menunjukkan bahwa partisipasi
masyarakat dalam politik di Indonesia mengalami peningkatan. Tingginya partisipasi
atau peran serta masyarakat, dianggap sebagai satu hal yang positif. Didalam konteks
pemikiran ini, tingginya tingkat partisipasi masyarakat, ditunjukkan pada sikap warga
negara untuk mengikuti dan memahami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam
kegiatan itu. Sebagai bentuk pelaksanaan nilai demokrasi, partisipasi masyarakat dalam
12
politik memiliki peran penting. Karena demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan
atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Disertai nilai-niai yang terkandung
dalam demokrasi, yaitu Kebebasan dan Kesetaraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja
dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
14
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi
tiga institusi pokok, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara.
Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu sistem
pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk
terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam sistem pemerintahan negara republik, lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai
dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki,
lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.
3.2 Saran
Dalam hal ini Presiden dan Menteri Negara merupakan bagian yang paling berperan
dalam kekuasaan pemerintahan Negara. Maka dari itu Presiden harus bisa mengambil
keputusan yang tepat dalam pembuat kebijakan kekuasaan, karena keputusan tersebut
tentunya akan memiliki peranan besar dalam Pembangunan di daerah-daerah di
Indonesia. Sistem pemerintah harus saling bekerja sama membangun Indonesia agar
indonesia lebih sejahtera dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Unsur-unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa diselesaikan
dan diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa diubah. Ia
harus bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial-politik-budaya Negara yang
menggunakannya sebagai asas Negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/10/makalah-lembaga-lembaga-
kenegaraan.html
15
https://id.scribd.com/document/365195558/Makalah-Kewenangan-Lembaga-Lembaga-
Negara-Menurut-UUD-1945
16