Você está na página 1de 9

Beberapa macam fungsi IPAL :

1. Pengelolaan Air Limbah Domestik : Untuk mengelolah limbah manusia dalam jumlah besar atau
kecil & limbah rumah tangga seperti limbah dapur, limbah kamar mandi, cucian, dll.
2. Pengelolaan Air Limbah Industri : Mengelolah limbah cair dari aktifitas - aktifitas manufaktur
sebuah industri maupun komersial. (limbah dari pabrik, gudang, pertambangan, dll)
3. Pengelolaan Air Limbah Medis : Mengelolah air limbah dari aktifitas - aktifitas medis, sepertli
limbah pada rumah sakit, puskesmas, lab darah, dll.
4. Pengelolaan Air Limbah Pertanian : Untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dll.
5.
Jenis - Jenis IPAL, WWTP, STP BIOASAHI :
1. IPAL KOMUNAL
2. IPAL INDUSTRI
3. IPAL APARTMENT
4. IPAL RUMAH SAKIT
5. IPAL PERTAMBANGAN
6. IPAL APARTMENT
7. IPAL GEDUNG
8. IPAL PUSKESMAS
9. IPAL MEDIS
10. IPAL PERTANIAN
11. IPAL HOTEL
12. IPAL DAPUR
13. IPAL MALL
14. IPAL RUMAH TANGGA
15. DLL.

Ipal Komunal / Instalasi Pengolahan Air Limbah


Bioasahi
Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP) BIOASAHI adalah struktur yang di
rancang dengan bahan dasar Fiberglass yang diproduksi menggunakan mesin Helical Filament Winding sehingga
memiliki bodi yang sangat kuat.

Dirancang sedemikian rupa untuk membuat limbah biologis dan kimia dari air, sehingga air tersebut dapat di salurkan
kesaluran kota dengan aman dan terkendali atau juga dapat digunakan pada aktifitas lainnya.
 IPAL Kantor
 IPAL Restaurant
 IPAL Hotel
 IPAL Industri
 IPAL Rumah Sakit
 IPAL Puskesmas
 IPAL Domestik
 IPAL Komunal
 Hubungi Kami

Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit


August 24, 2016 Comments Offon Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit
By: biorich

Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat
potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi
juga kemungkinan mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta mikro-organisme patogen yang dapat
menyebabkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya. Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit
terhadap kesehatan masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya
sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku.

Dengan adanya peraturan yang mengharuskan bahwa setiap rumah sakit harus mengolah air limbah sampai
standar yang diijinkan, maka kebutuhan akan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit khususnya yang
murah dan hasilnya baik perlu dikembangkan. Hal ini mengingat bahwa kendala yang paling banyak dijumpai
yakni teknologi yang ada saat ini masih cukup mahal, sedangkan di lain pihak dana yang tersedia untuk
membangun unit alat pengolah air limbah tersebut sangat terbatas sekali. Untuk rumah sakit dengan kapasitas
yang besar umumnya dapat membangun unit alat pengolah air limbahnya sendiri karena mereka mempunyai
dana yang cukup. Tetapi untuk rumah sakit tipe kecil sampai dengan tipe sedang umumnya sampai saat ini
masih membuang air limbahnya ke saluran umum tanpa pengolahan sama sekali.
Maka dari itu kami PT. Surya Utama Fibertek berinovasi dengan mengembangkan produk IPAL Biofilter
dengan biaya yang murah dan hasil yang baik. Dibuat secara sistematis dan perencanaan yang terstruktur
dengan kombinasi biofilter anaerob dan biofilter aerob.
Proses Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Dengan Biofilter Anaerob-Aerob :
Proses pengolahan air limbah dengan biofilter anaerob-aerob ini merupakan pengembangan dari proses proses
biofilter anaerob dengan proses aerasi kontak Pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob
terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerob (anoxic), biofilter aerob, bak
pengendap akhir, dan dilengkapi dengan pipa tabung disinfectan.

Air limbah dialirkan melalui saringan fiber (bar screen) untuk menyaring limbah yang masih berbentuk padat.
Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir
dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak
pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari
atas dan bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media bioball. Jumlah bak
kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah.

Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik
Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikro-
organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap.

Air limpasan dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor (biofilter) aerob. Di dalam bak
kontaktor aerob ini diisi dengan media honeycomb, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro
organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada
permukaan media.

Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang
menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik,
deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar.
Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa
mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.
Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah
dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.

Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran
umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD,
COD), juga dapat menurunkan konsentrasi ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran
umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD,
COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya. Skema proses pengolahan air limbah
rumah tangga dengan sistem biofilter anaerob-aerob. IPAL Rumah Sakit sangat penting untuk menjaga
lingkungan sekitar tetap bersih.
Comments are closed.

MARKETING

Thomas
085600300300
081212446000

Samuel
082227765888

email : marketing@suryautama.co.id
SEARCH

Search
Search for:
 POPULAR

 RECENT

ALAMAT KANTOR
Jl. Cengklong Raya No. 08
Kosambi - Tangerang 15212
MARKETING 1

082227765888
0878 74 800 700
MARKETING 2

081212446000
085600300300
EMAIL

marketing@suryautama.co.id
© IPAL BIOFILTER, STP BIOTECH, RS, HOTEL, DOMESTIK, KOMUNAL 2018 / Theme: Louis by WPLift.

Você também pode gostar