Você está na página 1de 19

ABORSI DALAM PANDANGAN ETIKA KRISTEN

NAMA : TEGUH ADI PRIYANTO

NIM : PO.62.20.1.17.234

PRODI : D-III KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANPALANGKA RAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun meskipun jauh dari kata sempurna.Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun tambahan isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan mapun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka raya, Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................... 4
B. Batasan masalah ................................................................................................................................ 4
BAB II. ABORSI DALAM PANDANGAN ETIKA KRISTEN ................................................................. 5
A.Pengertian aborsi ................................................................................................................................... 5
B. Bentuk bentuk aborsi .......................................................................................................................... 10
C. Dampak/ Pengaruh Aborsi Bagi Masa Kini ....................................................................................... 13
D. Cara Mengatasi/ Menanggulangi Terjadinya Aborsi ......................................................................... 16
BAB III. PENUTUP ................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dari semua peroalaan moral, masalah yang paling mendesak adalah yang
menyangkut hidup dan mati.Dan dari persoalan hidup dan mati tersebut, yang
menyangkut pencabuta nyawa adalah aborsi.Aborsi berasal dari kata bahasa latin
abortion ialah pengeluaran hasil persepsi dari uretus secara premature pada umur di mana
janin itu belum bisa hidup di luar kandungan.Ada tiga sikap dasar dan semua sikap dasar
itu berpusat pada pertanyaan sekitar sesatus manusiawi dari janin.Meraka yang percaya
pada bahwa janin itu hanya bagian dari manusia lebih cenderung mendukung aborsi sesui
dengan permintaan. Di sisi lain, mereka yang yakin bahwa janin adalah sepenuhnya
manusia menentang segala bentuk aborsi. Dan mereka yang berpendapat bahwa janin
adalah bekal manusia cenderung mendukung aborsi dalam situasi tertentu.

B. Batasan masalah
1. Pengertian aborsi
2. Bentuk-bntuk Aborsi
3. Dampak atau Pengaruh Aborsi Bagi Masa Kini
4. Cara Mengatasi atau Menanggulangi Terjadinya Aborsi
BAB II
ABORSI DALAM PANDANGAN ETIKA KRISTEN

1. Pengertian Aborsi
Oxford mendefinisikan aborsi sebagai berikut, “ memperoleh persalinan secara
prematur sehingga dapat menghancurkan keturunan. Aborsi adalah berbagai cara yang di
gunakan manusia untuk menghancurkan janin yang sedang berkembang .beberapa cara
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pil “pagi hari” adalah zat kimia yang di telan pada triwulan pertama pada waktu 72
jam pertama dari kehamilan. Obat ini mengandung zat kimia yang yang sangat tinggi
sebagai pengendalian kelahiran, tetapikhasiatnya tiga atau empat kali lebih kuat. Pil
ini dirancang untuk menghentikan kemungkinan kehamilan dengan mengeluarkan sel
telur yang sedang di buahi, meskipun wanita tersebut tidak mengetahui apakah ia
sedang mengandung atau tidak.
b. Motedo RU-468-“Pil Aborsi Prancis” adalah zaat kimia yang ditelan dalam triwulan
pertama, dari 4 sampai 9 minggu. Obat RU-486 merupakan steroid sintesis yang
menghancurkan hormon (progesterone) yang di perlukan untuk kelangsungan
kehidupan dalam kandungan. Bayi akan meninggal ketika lapisan yang kaya nutrisi
hancur. Ibu di beri obat 2 kali dalam 10 hari. Ia akan menjadi sangat sakit dan
biasanya menghasilkan (tetapi tidak selalu) kelahiran bayi yang sudah meninggal.
c. Metode sedotan vakum atau aspira sedotan adalah pembedahan dalam triwulan
pertama. Kandungan dilebarkan (dilasi) dan alat-alat seperti pensil di masukan
(dilator). Di sambungkan pada alat penyedot. Vakum tersebut sangat kuat sehingga
dalam kehamilan awal bayi itu kesetika hancur dan di sedot keluar. Cara ini
merupakan prosedur yang paling umum di gunakan untuk aborsi.
d. Cara dilasi dan kuret “D&K” adalah pembedahan pada bagin triwulan kedua dari 13-
14 minggu. Kandungan dulasi untuk memasukan pisau berbentuk bulat (carelle).
Dokter menggunakan pisau untuk memotong bayi dan plasenta untuk menjaadi
potongan-potongan dan mengerk dinding kandung. Kemudian, dokter mengeruk dan
mengeluarkan potongan-potongan tersebut dari kandungan.
e. Metode Dilasi dan evakuasi adalaah pembedahan pada triwulan kedua atau ketiga.
Mulutrahim di tarik (dilasi) untuk memasukan forcep (tang) besar yang di gunakan
untk menghancukan kepala bayi. Tubuh bayi kemudian dipotong-potong dan
dikeluarkan satu persatu. Cara alternatif prosedur ini termasuk penyedotan otak agar
kepala koplaps atau meledakan jantung bayi.
f. Metode saline “pengaramaan atau keracunan garam”adalah bahan kimia yang di
suntikan dalam triwulan kedua atau ketiga. Sebuah jarum di masukaan melalui perut
ibu dan secangkir air ketuban yang mengelilingi bayi disedot dan diganti dengan
saline yang mematikan. Bayi menghirup itu, menelan garam dan meracuni smapai
mati dalam waktu 2 jam. Bayi mati karena tercekik,pendarahan otak dan kejang-
kejang. Garam kadang-kadang membakar kulit bayi. Ibu tersebut kemudian diberi
obat (pitocin) yang meragsang kelahiran. Dengan proses ini, organ-organ dan
jaringan- jaringan tubuh tubuh terbakar dan bayi dilahirkan mati atau hamper mati. Di
kebanyakan klinik metode ini tidak digunakan lagi.
g. Metode prostaglandin adalah zat kimia disuntikkan triwulan kedua dan ketiga.
Prosedur ini serupa dengan metode saline, kecuali kulit bayi tidak terbakar. Badan
wanita secara alamiah menghasilkan prostaglandin, yang membatu proses kelahiran.
Sutikan prostaglandin buatan mendorong kandungan berkontraksi sehingga
mendorong sang ibu melahirkan bayi berapapun ukuran bayinya. Metode ini dapat
menghasilkan kelahiran yang hidup, tetapi biasanya bayi tersebut di biarkan mati.
Metode ini tidak lagi digunakan di kenyakan klinik.

Cara kelahiran parsial (dilasi dan ekstrasi) adalah pembedahan dalam triwulan
keduaatau ketiga, setelah 20 minggu sring kali antara 6 sampai 9 bulan.Kaki bayi
dipegang dengan forcep dan ditarik melalui saluran kelahira.Seluruh badan bayi
kemudian dilahirkan kecuali kepala.Gunting-gunting ditusukan kedalam tengkorak bayi
dan di buka untuk memperbesar lubang.Selang penyedot dimasukan dan menyedot otak,
yang mengakibatkan tengkorak kolaps.Bayi yamg mati itu kemudian
dikeluarkan.Prosedur ini digunakan setelah kehamilan 20 minggu, kadang-kadang antara
6 sampai 9 bulan. Bagi orang yang tidak setuju dengan cara tersebut di atas menamakan
hal ini “pembunuhan”.

Ada dua dasar penting argumentasi melawan aborsi :

1) Posisi Pro-Hidup

Beberapa orang percaya bahwa janin manusia ssungguhnya sudah bisa disebut sebagai
manusia sejak dalam kandungan.Bayi yang belum dilahirkn harus menerima
perlindungan hidup sesui konstitusi. Posisi ini sesuatu dengan posisi Alkitap, yang
menghargai khidupan bayi yang belum di lahirkan sama seperti kehidupan ibunya.

2) Posisi Pro-Pilihan
Beberapa orang percaya bahwa janin hanyalah “ calon manusia”( Roe. V. Wade, 1973 )
dan karena itu tidak berhak atas perlindungan menurut konstitusi. Mereka percaya
keputusan tentang hidup atau mati bayi yang belum dilahirkan harus merupakan pilihan
ibu mengandung .posisiini mengundang ketidak setujuan tuhan karena hal itu tidak
member perlindungan bagi kehidupn yang belum dilahirkan dan tidak berdosa.

Pada zaman Nazi Jerman, pemerintah mengizinkan rezim Helter mendukung.


Sekalipun demikian, kebanyakan orang Kristen menentang pemerintah dalam upaya
untuk menolong mereka yang di bawa untuk di bunuh.Umat kristiani yang terlibat dalam
demostrsi tanpa kekerasan adalah mereka yang tidak melanggar hokum tetapi mereka
percaya bahwa mereka telah diberi mandat Alkitab sebagai penolong.

Setiap orang yang membunuh atau melakukan tindakan kekerasan berarti


melanggar hokum Negara, maupun hokum tuhan. Seorang pro-hidup yang sejti tidak
akanpernah mengambil nyawa manusia lain. Tuhan tidak berkena dengan kekerasan,
bahkan atas nama pro-hidup.

Para wanita yang telah melakukan aborsi atau sedang mempertimbangkan


melakukan aborsi sering kali merasa cemas dan terluka secara emosional.Mereka
mmerlukan perhatian dari orang yang penuh kasih sayang untuk membantu mereka pada
waktu yang dibutuhkan.
Setatus janin memliki hubungan penting bagi aneka pandangan yang ada, sebab
jika janin adalah benar benar manusia, maka larangannya mengakhiri hidup berlaku bagi
janin tersebut. Di sisi lain, jika janin hanyalah tambahan atau perluasan dari tubuh ibu,
maka aborsi tidak lebih serius dari pada operasi usus buntu.

Persolan penting lain adalah hubungan antara hak hidup dan hak privasi. Jika
hidup manusia lebih di utamakan ketimbang hak pribadi, maka mengaborsi janin manusia
berdasarkan hak kebebasan pribadi tidak dibenarkan. Sebaliknya, jika hak kebebasan
pribadi si ibu menempati prioritas lebih dari hak sang bayi untuk hidup, maka aborsi di
benarkan.

Permintaan aborsi diakui oleh pengadilan tinggi Amerika melalui dua kepuusan
besarnya (Doe v. Bolten dan Roe v. Wade) pada tahun 1973.Dalam keputusan-keputusan
ini, pengadilan berpendapat bahwa hak kebesan pribadi wanita berlaku melebihi
kepntingan Negara di dalam mengatur oborsi.Sebagai akibat dari kedua putusan ini,
aborsi dengan alasan apapun mnjadi sah di keseluhkan 50 negara bagian. Keputusan
Webster (1987) memberikan hak-hak yang lebih teratur kepada Negara bagian, tetapi
tidak melarang aborsi.

Yang menamakan dari kelompok proaborsi sebagai kelompok propilihan member


penekanan pada hak sang ibu untuk memutuskan apakah dia mau punya bayi. Ini
menyatakan keyakinan bahwa hak privasi itu dominan dalam pengambilan
keputusan.Banyak pendukung pandangan ini percaya bahwa bayi yang tidak diinginkan
seharusnya tidak dilahirkan.Tak ada prempuan yang boleh di paksa punya anak di luar
kehendak.

Pendapat-pendapat Akitab yang di pkai untuk menunjukan bahwa janin adalah


bagian tubuh manusia :

Aborsi ditentang oleh pernyataan umum dan sekaligus pernyataan khusus.


Pertama, kita akan memeperhatikan teks Alkitab yang di pakai sejumlah kaum proaborsi
untuk mendukung pandangan bahwa seseorang anak yang blum lahir bukan manusia
sepenuhnya. Komentar-komentar singkat bisa di buat dan kesimpulan-kesimpulan di
ambil berdasarkan bagian-bagian Alkitab yang paling panting yang di pakai untuk
mendukung posisi ini.

Kejadian 2-7 menyatakan bahwa manusia “menjadi makluk yang hidup” sesaat
setelah allah meberinya nyawa. Karena bernafas tidak terjadi sampai kelahirannya, ada
pendapat bahwa janin

Ayub 34:14-15 berkata bahwa jika Allah “menarik kembali rohnya, maka
binasalah besama-sama segala yang hidup.” Sekali lagi di sini, karena hidup di
hubungkan dengan nafas, ada alasan bahwa tidak ada kehidupan manusia sebelum
bernafas.

Yesaya 57:16 menunjukan pada “Aku [Allah]lah yang membuat nafas


kehidupan.” Ayat ini juga tampaknya juga membuat awal bernafas sebagai titik awal
penciptaan manusia.

Pengkhotbah 6:3-5 menyatakan bahwa “anak gugur” datang ke dunia “ dalam


kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, ia tidaak melihat matahari dan tidak mengetahui
apa-apa.” Bagian ini di ambil untuk menunjukan bahwa janin itu tidak lebih dar orang
mati, yang tidak tahu apa-apa tetap terbaring didalam kegelapan dunia orang mati.

Matius 26:24 mencatat pernyataan yesus mengenai yudas yaitu bahwa “lebih baik
bagi orang itu skiranya ia tidak dilahirkan.”Implikasi yang di tarik dari bagian ini adalah
bahwa hidup manusia bermula dari kelahiran. Sebaliknya, Yesus seharusnya berkata
bahwa lebih baik bagi dia sekiranya ia tidak pernah dikandung.

Pendapat-pendapat lain tentang janin sebagai bagian tubuh manusia :

Ada beberapa pendapat di luar alkitab dan yang di kemukakan para pendukung
aborsi. Pendapat-pendapat yang paling penting akan dibahas secara singkat di sini.
Pndapat-pendapat lainnyaa akan dibahas nanti ketika keberatan keberatan-keberatan
terhadap pangan prokehidupan dibahas.

Pendapat kesadaran diri.Sebagian orang yakin bahwa bayi bukanlah manusia


sampai dia memiliki kesadaran diri.Karena tak ada bayi dalam kandungan yang memiliki
kesadaran diri, ini berpihak pada status bagian tubuh manusia untuk janin, dan
berdasarkan inilah oborsi diperbolehkan.

Pendapat ketergantungan fisik. Alasan lain yang adakalanya di berikan para


penduduk aborsi adalah bahwa bayi merupakan perluasan tubuh sang ibu , dan sang ibu
memiliki hak mengendalikan tubuh dan system reproduksinya sendiri. Bayi mengganggu
daerah kekuasan fisik sang ibu, sang ibu berhak mengaborsinya sendiri.

Pendapat transmisi sinyal-sinyal hormonal.Banyak pendukung propilihan


berpendapat bahwa janin bukanlah manusia sampai implantasi (yang terjadi sekitar
seminggu sesudah pembunuhan).Sebelumnya implantasi si janin mungkin memiliki
struktur genetisnya yang lengkap, tetapi tak memiliki batas dengan komunitas manusia
dan berkemampuan berkomuniksi yang kenyataannya diyakini, merupakan unsur penting
kehidupan manusia.Ini di mulai hanya ketika konseptus yang tetanam mengirimkan
sinyal-sinyal hormonalkepada tubuh ibunya sebagai tempat tinggalnya dan
perkembangan selama Sembilan bulan mendatang.

Pendapat keselamatan si ibu.Disini diyakini bahwa aborsi illegal berbahaya.


Angka kematian ibu yang berkisar antara lima ribu hingga sepuluh karena aborsi ilegal di
beri sebagai bukti. Dengan melegalkan aborsi, ribuan ibu bisa diselamatkandari kematian
karena aborsi yan di lakukan dengan diam-diam, sembarangan atau tidak bersih.

2. Bentuk-bentuk Aborsi
Dalam dunia kedokteran ada beberapa macam aborsi yaitu:
a. Aborsi spontan
Aborsi spontan berlangsung tanpa tindakan apapun.Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kulitas sel telur dan sel sperma.
b. Aborsi buatan
Aborsi buatan adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu sebagai suatau akibat tindakan yang disengaja dan didasari oleh calon ibu
maupun si pelaku aborsi.
c. Aborsi dengan indikasi medis
Yang disebut aborsi dengan indikasi medis adalah aborsi yang di lakukan
oleh karena adanya tanda atau keadaan yang menunjukan atau menggambarkan
pelangsungan kehamilan akan menyebabkan kerusakan serius dapa kesehatan ibu
yang tidak bisa dipulihkan ( irreversible ) atau bisa menyebabkan kematian ibu
Penilaian moral terhadap kasus ini perlu mempertimbangkan beberapa hal
berikut ini:
1) Kita tidak boleh menghukum orang yang tidak besalah. Munghukum
orang yang tidak bersalah adalah bentuk dari ketidakadilan. Lebih-lebih
lagi kalau hukuman mati, maka menghukum mati orang yang tidak
bersalah merupakan pelanggaran berat terhadap keadilan.
2) Memperalat orang lain. Aborsi langsung demi kesehatan ibu merupakan
bentuk pemanfaatan (instrumentalisasi) orang lain demi kepentingan
pribadi.Walaupun benar bahwa tugas dan kewajiban tenaga medis ialah
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada semua orang yang
datang meminta kesembuhan, tetapi pelaksanaannya tidak boleh dengan
mematikan orang lain secara langsung (abortus provocatus directur).
3) Adanya kemajuan teknologi kedokteran sudah sangat mengurangi
banyak sekali apa yang tadinya digolongkan sebagai indikasi kesehatan
yang valid untuk melakukan oborsi.
4) Harus ada usaha serius untuk mengetahui apakah memang aborsi ini
secara objektif menjadi satu-satunya cara untuk kesehatan si ibu.
Apakah masih ada kemungkinan lain untuk menjaga kesehatan itu
dengan cara yang lain tanpa harus melaakukan aborsi.
5) Indikasi sosio-ekonomis tidak bisa menjadi alasan untuk dilakukannya
aborsi sebagai hidup manusia itu jauh lebih bernilai dari pada semua
nilai ekonomi dan social.
6) Hidup fisik manusia, meskipun ini bukan merupakaan keseluruhan
pribadi manusia, namun hidup manusia merupakan dasar pertama yang
menjadi
d. Aborsi teraponik
Aborsi terapeutik adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan
atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah
yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak
tergesa-gesa.
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran spontan
(spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan atau sengaja (aborsi provocatus),
meskipun secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa dijelaskan.
Krismaryanto, menguraikan berbagai macam aborsi, yang terdiri dari:

1) Aborsi/ Pengguguran kandungan Procured Abortion/ Aborsi Prvocatus/


Induced Abortion, yaitu penghentian hasil kehamilan dari rahim sebelum
janin bisa hidup diluar kandukandungan (viabilty).
2) Aborsi Therapeutuc/ Medicalis, adalah penghentian kehamilan dengan
indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang
tidak bisa dikembalikan.
3) Aborsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa
hidup di luar kandungan dengan alasan-alasan lain, selain therapeutik,
dan dilarang oleh hukum.
4) Aborsi Eugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari
kelahiran bayi yang cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis.
Eugenisme adalah ideologi yang diterapkan untuk mendapatkan
keturunan hanya yang unggul saja
5) Aborsi langsung-tak langsung, adalah tindakan (intervensi medis) yang
tujuannya secara langsung ingin membunuh janin yang ada dalam rahim
sang ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu tindakan (intervensi
medis) yang mengakibatkan aborsi, meskipun aborsinya sendiri tidak
dimaksudkan dan bukan jadi tujuan dalam tindakan itu.
6) Selective Abortion. Adalah penghentian kehamilan karena janin yang
dikandung tidak memenuhi kriteria yang diiginkan. Aborsi ini banyak
dilakukan wanita yang mengadakan ”Pre natal diagnosis” yakni
diagnosis janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.
7) Embryo reduction (pengurangan embryo), pengguguran janin dengan
menyisahkan satu atau dua janin saja, karena dikhawatirkan mengalami
hambatan perkembangan, atau bahkan tidak sehat perkembanganya.
8) Partial Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang dalam
istilah medis dikenal dengan nama dilation and extaction. Cara ini
pertama-tama adalah dengan cara memberikan obat-obatan kepada
wanita hamil, tujuan agar leher rahim terbuka secara prematur. Tindakan
selanjutnya adalah menggunakan alat khusus, dokter memutar posisi
bayi, sehingga yang keluar lebih dahulu adalah kakinya. Lalu bayi
ditarik ke luar, tetapi tidak seluruhnya, agar kepala bayi tersebut tetap
berada dalam tubuh ibunya. Ketika di dalam itulah dokter menusuk
kepala bayi dengan alat yang tajam. Dan menghisap otak bayinya
sehingga bayi mati. Sesudah itu baru disedot keluar.

3. Dampak/ Pengaruh Aborsi Bagi Masa Kini


a. Dampak Aborsi
 Timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak
organ-organ di dekatnya seperti kandung kencing atau usus.
 Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi
karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya,
tetapi juga kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk
memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek.
 Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim

 Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi


beberapa hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak
normal lagi selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa
itu dapat berubah.
Pada kasus aborsi terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu :

1) Efek Jangka Pendek


 Rasasakit yang intens
 Terjadi kebocoran uterus
 Pendarahan yang banyak
 Infeksi
 Bagian bayi yang tertinggal di dalam
 Shock/Koma
 Merusak organ tubuh lain
 Kematian
2) Efek Jangka Panjang
 Tidak dapat hamil kembali
 Keguguran Kandungan
 Kehamilan Tubal
 Kelahiran Prematur
 Gejala peradangan di bagian pelvis
 Hysterectom

b. Resiko aborsi

Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan


maupun keselamatan hidup seorang wanita.Resiko kesehatan terhadap wanita yang
melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan
psikologis berikut merupakan resiko kesehatan dan resiko gangguan psikologis pada
wanita yang melakukan aborsi.
1. Resiko kesehatan

a) Kematian mendadak karena pendarahan hebat.


b) Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
c) Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
d) Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
e) Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya.
f) Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).
g) Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
h) Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
i) Kanker hati (Liver Cancer).
j) Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.
k) Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
l) Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
m) Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

2. Resiko psikologi

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat
hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome”
(Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological
Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review
(1994).

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal
seperti berikut ini:

a. Kehilangan harga diri (82%)


b. Berteriak-teriak histeris (51%)
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
d. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)

Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan
bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

4. Cara Mengatasi/ Menanggulangi Terjadinya Aborsi


Ada beberapa kegiatan yang dapat di usahakan, yaitu sebagai berikut.

a. Di perlukan pndidikan seksualitas dengan maksud agar orang semakin


mengetahui misteri seksualitas dan dengan demikian, akan semakin menyadari
luhurnya seksualitas sehingga tidak mudah bermain-main dengannya.
b. Menyangkut penjelasan mengenai metode kontrasepsi yang manusiawi dan efektif
serta dapat di pertanggung jawabkan dari segi medik maupun etik untuk
mengurangi terjadinya kehamilan yang dikehendaki.
c. Perlu adanya lembaga sosial yang dirintis oleh baik swasta maupu pemerintah
untuk menolong perempuan yang berada dalam kesulitan jika berdasarkan etika
baik dia mampu mempertahankan kandungannya.
d. Perlu pengembangan usaha menciptakan suasana hidup masyarakat yang dapat
memahami dan menerima perempuan yang terlanjur hamil tanpa seorang suami
yang resmi. Hal itu tidak baik, tetapi tidak ada gunanya terus menghukum
perempuan yang musibah seperti itu. Biasanya mereka sudah menyadari dosanya,
tidak prlu di tunjukan lagi. Yang mereka butuhkan adalah pertolongan untuk
dapat mengatasi pertolongan tersebut. Secara praktis perempuan itu terbantu, bila
di ciptakan lapangan kerja bagi mereka.

Penting juga untuk menyediakan dana (anggaran) untuk menampung anak-anak


yang tidak di kehendaki, untuk pendidikan anak cacat fisik maupun mental, dan lain
sebagainya. Usaha-usaha positif semacam itu akan lebih jauh berhasil menolong
perempuan untuk tidak menggugurkan kandungan dari pada menunjukan jahatnya
menggugurkan kandungan ditambah dengan ancaman-ancaman hukuman baik sipil
maupun gerejani. Menunjukan jahatnya pengguguran di tambah dengan ancaman-
ancaman hokum pidana ataupun gerejani berupa ekskomunikasi latae sentensiae,
masih ditambah dengan sanksi masuk neraka sekalipun, belum tentu menggagalkan
niat orang menggugurkan kandungan kalau ia tidak melihat jalan kluar dari kesulitan
yang sedang ia hadapi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Você também pode gostar