Você está na página 1de 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan adalah kesempatan bagi auditor internal untuk mendapatkan perhatian penuh
dari manajemen. Begitulah seharusnya cara seorang auditor memandang pelaporan sebagai
sebuah kesempatan dan bukan sebuah tugas yang membosankan, kesempatan yang
sempurna untuk menunjukkan kepada manajemen bagaimana seorang auditor dapat
memberikan bantuan.

Seringkali auditor membuang kesempatan emas yang mampu membuka mata


manajemen ini, untuk menunjukkan kepada manajemen apa-apa yang telah mereka capai
dan apa-apa yang dapat mereka capai, untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui dan
dikerjakan oleh manajemen. Auditor internal membuang kesempatan ini dengan
menggunakan cara penulisan yang datar, merasa puas atas format pelaporan yang tidak
menarik, membuat tuduhan-tuduhan yang tidak dapat menahan sanggahan, mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang tidak berdasar dan tidak logis, serta melaporkan temuan
tanpa memberikan solusinya.

Auditor hendaknya mengunakan laporan-laporan mereka seperti seorang vendor yang


mengunakan sebuah kesempatan untuk mempresentasikan produk-produknya kepada
direktur suatu perusahaan, sebuah peluang untuk melakukan presentasi yang telah
disiapkan, teruji dan tervisualisasikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami akan membahas berkaitan dengan penyusunan laporan audit :

1. Apa pengertian laporan audit?


2. Apa fungsi dan tujuan laporan audit?
3. Unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam laporan audit?
4. Bagaimana penentuan jenis pendapat auditor dalam laporan audit?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dari laporan audit.


2. Mengetahui fungsi dan tujuan laporan audit.
3. Mengetahu unsur- unsur apa saja yang harus ada dalam laporan audit.
4. Bagaimana penentuan jenis pendapat auditor dalam laporan audit.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Audit

Berikut beberapa pengertian laporan audit :

Menurut Boynton Johnson Kell, laporan audit adalah media formal yang digunakan
oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang
kesimpulan atas laporan keuangan yang di audit.

Menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.[1][1]

Yang dimaksud dengan laporan audit atau audit report yaitu laporan auditor yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan,
disertai dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang
diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat (unqualified clean), wajar
dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan pendapat (adverse), dan menolak
tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).[2][2]

Menurut kelompok kami, laporan audit adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang
menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat
melaporkan temuannya kepada manajemen atau klien serta memberinya solusi.

2.2 Fungsi dan Tujuan Laporan Audit

Laporan audit memiliki tiga fungsi bagi klien atau manajemen, yaitu
mengkomunikasikan, menjelaskan, dan mempengaruhi. Kemudian laporan audit memiliki
tiga tujuan utama. Jika auditor tidak dapat mencapai tujuan ini, laporan mereka hanya akan
membuang-buang waktu saja. Di dalam laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk :

a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui.

b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validasi dari temuan
audit.

c. Memberikan hasil, yaitu menggerakkan manajemen kearah perubahan dan perbaikan.


2.3 Unsur-unsur dalam Penyusunan Laporan Audit

1. Unsur-unsur pokok dalam laporan audit bentuk baku, meliputi :

a. Judul Laporan

Suatu judul yang memuat kata independen.

b. Alamat Laporan

Pihak yang dituju oleh auditor. Ditujukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi/sesuai dengan kontrak.

c. Paragraf Pendahuluan

Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor
telah diaudit oleh auditor. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.

d. Paragraf Scope Pemeriksaan

Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang


ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut
mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang


mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.

Maksud dan hal-hal yang masuk dalam Paragraph Scope atau ruang lingkup
pemeriksaan pada Laporan Audit, dapat dijelaskan sbb :

Paragraph scope yaitu ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh seorang auditor. Yang
masuk dalam paragraph scope yaitu :

1) Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang


ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
2) Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan
dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material.

3) Suatu pernyataan bahwa audit meliputi :

a. Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah


jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

b. Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang


dibuat manajemen.

c. Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

4) Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar
memadai untuk memberikan pendapat.

e. Paragraf pendapat dari akuntan/auditor

Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha
dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Sebagai contoh :

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. ABC tanggal 31
Desember 2010, dan 2011, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

f. Nama KAP (Kantor Akuntan Publik)/Sign in Partner

Tanda tangan, nama rekan, nomir izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik.

g. Tanggal Laporan Audit

Tanggal terakhir kapan auditor telah selesai melakukan audit.


2. Sedangkan format yang umum dalam menyusun laporan audit disarankan seperti
dibawah ini :[3][5]

a. Halaman sampul

Halaman sampul menampilkan nama departemen, judul audit, jumlah audit dan tanggal
audit yang sebaiknya ada disetiap laporan. Laporan yang panjang mungkin memiliki
indeks.

b. Sampul surat

Surat sebaiknya ditulis dan ditandatangani oleh Direksi/rekan dan dibuat laporan
audit bagian. Jadikan sesingkat mungkin.

c. Pendahuluan

Menguraikan jenis perjanjian (jadwal regular, permintaan khusus, dan lain-lain) dan
wewenang audit (agenda, permintaan khusus, dan lain-lain). Nama organisasi dan kegiatan
yang akan diaudit dan memberikan informasi latar belakang yang diperlukan). Ini meliputi
sifat dan tujuan, isi atau nilai, kegiatan, lokasi, staf, dan lain-lain.

d. Pernyataan tujuan

Tujuan audit dinyatakan dalam laporan dan laporan yang sama ditampilkan dalam
program audit terperinci.

e. Pernyataan ruang lingkup

Bagian ini sebaiknya menguraikan kerja audit mendalam dan cakupannya untuk
memenuhi tujuan audit. Ini akan berisi tanggal kalender untuk pengujian pekerjaan dan
tanggal evaluasi control internal.

f. Pernyataan metodologi

Pernyataan secara metodologi sebaiknya dijelaskan secara jelas pengumpulan bukti dan
teknik analisis yang digunakan untuk memenuhi tujuan audit.

g. Pernyataan standar audit

Laporan sebaiknya memuat suatu pernyataan bahwa audit yang dilakukan sesuai dengan
standard dan mengungkapkan kapan standar yang berlaku tidak diikuti.

h. Kesimpulan audit
Auditor harus memasukan dalam tujuan audit dinyatakan yang mana terdapat dalam
laporan. Auditor harus memasukan negative dan afirmatif tujuan.

i. Temuan dan rekomendasi

Tiap rekomendasi harus didukung dengan serangkaian fakta yang membentuk temuan
audit. Berikut ini adalah unsur-unsur suatu temuan.

1) Fakta

2) Kriteria

3) Efek

Ini juga dikenal sebagai risiko (baik actual ataupun potensial). Mengambarkan atau
menunjukan efek pada kondisi. Risiko mungkin tidak akurat, tidak efisien, kerugian aset.
Memberikan nilai moneter terhadap efek. Apabila hal ini tidak memungkinkan, nyatakan
demikian, menekankan potensi.

4) Kasus

Kasus hanya perlu disebutkan ketika tidak jelas atau hal tersebut merupakan hal lain
dari kejelasannya.

5) Rekomendasi

Ditetapkan secara sederhana, bahasa belum spesifik, perbaikan manajemen dapat


mengikuti untuk memeriksa kondisi secara efektif. Dalam beberapa bagian tindakan,
sejumlah solusi langkah demi langkah untuk membantu menyelesaikan rekomendasi
menjadi pemahaman proses yang mudah dimengerti. Menekankan solusi lain dari
penyajian tersebut yang dapat diterima apabila hal tersebut mengurangi kondisi yang
dinyatakan dalam temuan.

j. Tanggapan auditee

Semua rekomendasi akan diikuti dengan tanggapan auditee.

k. Komentar auditor

Komentar-komentar ini digunakan sebagaimana diperlukan untuk mengevaluasi


kualitas dari tanggapan tertulis audit.
l. Komentar umum

Bagian ini diadakan untuk poin kepentingan yang besarnya lebih pendah dari temuan,
namun skepentingan untuk manajemen.

2.4 Beberapa Jenis Pendapat Auditor dalam Laporan Audit

1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi pembatasan
dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan
laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut,
serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit yang berisi
pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh
semua pihak, baik oleh klien, pemakai informasi keuangan maupun oleh auditor.

2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
(Unqulified Opinion Report With Explanatory Language)

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan
tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien,
auditor dapat menerbitkan laporan audit baku.

3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion Report)

Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat


wajar dengan pengecualian dalam laporan audit.

a) Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat
memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar
kekuasaan klien maupun auditor.

c) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

d) Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan


keuangan tidak ditetapkan secara konsisten.

Dalam pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan
oleh klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang
pengecualiannya tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara
konsisten.

4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion Report)

Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya,
sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka
informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat
dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan.

5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (Disclaimer Of Opinion


Report)

Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan
audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang
menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :

a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.

b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak


wajar adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui
adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak
memberikan pendapat karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran
pelaporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya
dengan klien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut kelompok kami, laporan audit adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang
menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat
melaporkan temuannya kepada manajemen atau klien serta memberinya solusi.

Laporan audit memiliki tiga fungsi bagi klien atau manajemen, yaitu
mengkomunikasikan, menjelaskan, dan mempengaruhi. Laporan audit memiliki tiga tujuan
utama, yaitu:

a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui.

b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validasi dari temuan
audit.

c. Memberikan hasil, yaitu mengerakkan menajemen kearah perubahan dan perbaikan.

Unsur-unsur pokok dalam laporan audit bentuk baku, meliputi :

a. Judul Laporan

b. Alamat Laporan

c. Paragraf Pendahuluan

d. Paragraf Scope Pemeriksaan

e. Paragraf pendapat dari akuntan/auditor

f. Nama KAP (Kantor Akuntan Publik)

g. Tanggal Laporan Audit

Beberapa jenis pendapat auditor dalam laporan audit :

1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

2 Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
(Unqulified Opinion Report With Explanatory Language)
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion Report)

4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion Report)

5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (Disclaimer Of Opinion


Report)
DAFTAR PUSTAKA

Yessie, Afly. Materi Kuliah Laporan Hasil Manajemen Audit. Jakarta: Universitas Mercu
Buana.

http://falahbilayudha.blogspot.com/2013/04/laporan-audit.html diunduh pada 13 Juni 2013.

http://kk.mercubuana.ac.id/files/32030-11-466013759422.pdf diunduh pada 13 Juni 2013.

http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/ diunduh
pada 13 Juni 2013.

http://falahbilayudha.blogspot.com/2013/04/laporan-audit.html diunduh pada 13 Juni 2013.

http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/ diunduh
pada 13 Juni 2013.

Afly Yessie, Materi Kuliah Laporan Hasil Manajemen Audit, (Jakarta: Universitas Mercu
Buana).

Você também pode gostar