Você está na página 1de 31

ALAT-ALAT KESEHATAN

No Nama Alat Fungsi foto


Untuk mendengarkan
1 Stetoskop denyut nadi dan
jantung
Untuk mengukur
2 Tensimeter
tekanan darah
Untuk memasukkan
3 Spuit cairan obat kedalam
tubuh
Mengalirkan cairan
4 Infus Set dari botol infuse
kedalam tubuh
Untuk mengukur suhu
5 Thermometer
panas tubuh
Digunakan untuk
orang-orang yang
6 Kursi Roda
tidak bisa jalan atau
yang lumpuh
Untuk membantu
memberikan cahaya
7 Pen Light
supaya pemeriksaan
lebih jelas
Untuk mengetahu
8 Timbangan
berat badan seseorang

Regulator Untuk mengatur kadar


9
Oksigen oksigen

Alat ini biasanya


digunakan di bidang
kesehatan untuk
10 Sinar X
keperluan diagnostik
dan terapi dan di
bidang industri,
antara lain untuk
radiografi

Dapat mengambil
contoh darah atau
11 Kateter
potongan kecil tubuh
untuk biopsi.
Sebagai alat untuk
12 Momografi melihat beberapa tipe
tumor dan kista.
Alat dalam dunia
kedokteran yang
13 USG
memanfaatkan
gelombang ultrasonic.
Tongkat penyangga
tubuh yang digunakan
pada pasien yang
14 Tongkat
mengalami gangguan/
cedera/ pasca operasi
pada kakinya.
Alat ini digunakan
untuk menjahit
15 Jarum Bedah luka,umumnya luka
operasi.

Biasanya digunakan
tenaga medis,
karyawarn, pabrik2
16 Masker
kimia, farmasi dan
kegunaan lainnya
khusunya kesehatan.
Mobil Untuk megantar
17 ambulance pasien atau mayat.
PERAWATAN ALAT KESEHATAN

A. Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan sumber
daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electro encephalography, unit thermography,
ventilator, unit monitor EKG, dan lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas meter tidak berubah. Alat-alat
elektronika tidak tahan pada suhu 25 C, sehingga pada waktu menggunakan suhu ruangan
sebaiknya berkisar antara 18 C sampai dengan 25 C, rata-rata pada temperatur 21 C. Untuk
menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas anging di sekitar power supply /
sumber daya alat tersebut. Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan memengang
peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan
dapat dihindari sejauh mungkin. Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
Kondisi peralatan baik atau tidak

B. Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam


Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering
terjadi karatan. Untuk menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan
pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (±37 C) dan lingkungan yang kering kalau
perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat,
kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau parafin cair.

C. Perawatan Alat dari Bahan Baku Gelas


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan
maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
ngannya : Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex, tahan terhadap perubahan
temperatur yang mendadak, koefisien mulai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
ahan : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehingga menggangu daya
tembus sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk membersihkan saja mudah
timbul goresan.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi
perawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan:
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27 C-37 C dan diberi tambahan lampu
b. Ruang tempat penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan lensa
sampai merusak lapisan lensa
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh
melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex
e. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang
mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemudian dipanaskan secara
perlahan-lahan. Sebaliknya untuk pendingin mendadak tidak diperkenangkan
f. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan:
Air yang bersih
Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.
Larutan : Kalium dishromat 10 gram
Asam belerang 25 ml
Aquadest 75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air
bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan ditempat yang kering.

D. Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet


Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket apabila
disimpan terlalu lama. Untuk menghidari kerusakan dari bahan karet, sebelum melakukan
penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan
sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari atau hembusan udara
hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan karet
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998
Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, Alat kesehatan adalah
instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap
dari Jerman. Kini banyak dikenal nama pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener,
Reicodent, Rudolv, Martin dll.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79,
Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata
Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan tidak semua golongan alat
diketengahkan, hanya alat-alat kesehatan yang ada di apotik dan sering
dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis dan perawat di rumah sakit.
Untuk memudahkan dalam mempelajari alat kesehatan ini maka kita coba dibagi
menjadi :
A. Alat-alat untuk perawatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk perawatan baik di rumah atau di
rumah sakit dapat dikelompokan menjadi :

1. Alat Pembalut Luka


a. Plester
Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi pelekat
Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke dalam 7 macam, yaitu :
No. Nama Bahan Nama Alat Kesehatan
1. ZnO Leukoplas
2. Elastik Handyplas, Band Aid, Elastikon
3. Sutera Leukosilk
4. Rayon Microfore, Dermisel
5. Kertas Leukopor, Dermilite
6. Plastik Leukofix, Transfor
7. Plastik Waterprof Setonplast, Blenderm
b. GAAS (B. Belanda), Kasa (B. Indonesia)
Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram kawat.
Gaas atau kain kasa dapat digolongkan ke dalam :
1. Gaas Steril, (Kasa Hydrofil Steril) yang paling banyak digunakan adalah ukuran 18 x 22 cm
2. Dressing (penutup luka) ukuran 7,5 cm x 7,5 cm dan 10 cm x 10 cm
3. Gaas yang berisi bahan obat.
Yang sudah banyak dikenal adalah :
Sofra-tule : Gaas steril berisi Soframisin
Bacti gras : Gaas steril berisi Chlorhexadine dalam parafin
Actisorb : Gaas steril berisi Charcoal
Petronet : Gaas steril berisi Parafin Jeli
4. Verband (Pembalut)
Verband digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :
Kasa Hidrofil (Bandage Gauze) kain kasa panjang untuk membalut luka.
Pembalut Elastis (Elastic Bandage)
Pembalut Leher, untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari tulang leher
Pembalut Gips, kain kasa dilengkapi kalsium setelah dibalut dibasahi air hangat agar mengeras
untuk penderita patah tulang.
2. Alat Perawatan Pasien
a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas
b. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es batu
Fungsi : untuk kompres dingin.

c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang
menyusui.
d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tsb.

e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)


Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter
dalam 13,5 cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan
melalui otot dan kulit perut)

g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki

Urinal female : untuk pasien wanita


h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

i. Pus basin, Emesis basin


Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.
j. Instrument Tray atau paratus
Fungsi : tempat menyimpan alat-alat perawatan.
III. Alat Untuk Tindakan Medis
a. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan
Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling

b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.

c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether
untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup
d. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.)
Fungsi :
untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,
untuk membilas/ mencucui isi perut,
untuk pemberian obat-obatan.

e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

f. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.) Slimzuiger (Beld.)


Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir
g. Wing needle
Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra vena dalam
jangka lama.
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah

j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik

k. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik


Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).
l. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin
Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering
digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran

IV. Alat Untuk Diagnosa Penyakit


a. Buku test buta warna/ Ishihara’s Test for colour Blindness
Fungsi : memeriksa buta warna

b. Chart Vision Snellen


Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan

c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.
d. Tongue depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong spatel (Ind.)
Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.

e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan

f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik (Ind.)


Jenisnya :
Thermometer klinik non elektronik (air raksa)
Thermometer klinik elektronik
Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan
g. Stethoscope
Jenisnya :
Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil

Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di telinga)


Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis. jantung, paru-paru dll

h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa
Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter tanpa air (memakai jarum)

Electical Sphygmomanometer

Automatic Sphygmomanometer/ /Tensi meter tanpa dipompa


i. Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga
tubuh yang kegunaannya adalah untuk memeriksa/ melihat bagian yang berada di dalam liang
rongga tsb.
a. Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga

c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/
rektal

d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina

Alat-alat Bedah
1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.)

Istilah lain yaitu :


a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsi : pembedahan

b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi


Fungsi : pegangan pisau operasi

2. Gunting

Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :


a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.

3. Forceps

Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat
dikontrol (dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang
benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis
(Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.

b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.

c. Cilia pinset atau Cilia Forceps


Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut.
d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset Agrave
Fungsi : untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.
e. Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan menekan) suatu
benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)
Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.
Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian
Kocher : ujungnya bergigi
Pean : ujungnya tidak bergigi

b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.

4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit
(hechtnaald) serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau
pembedahan.
5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit

Fungsi : jarum untuk menjahit luka


Jenis-jenis jarum jahit
ujungnya bulat untuk menjahit otot
ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah

Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.

Menurut bahannya terdiri dari :


Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa kambing, usus kucing. Sampai
sekarang disebut Catgut (usus kucing)
Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
- Catgut Plain
- Catgut Chromic
Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium sehingga daya kekuatan
mengikatnya lebih lama.
Polygiactin 910 conrtoh : Vicryl
Polygiactin acid conrtoh : Dexon

b. Yang tidak diabsorbsi tubuh.

Jenisnya yaitu :
Linen dari rami
Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde Dalam Bahasa Inggris Silk
Polyamide (Nylon)

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis dan Tipe Alat Kesehatan
1. Alat dari kaca : Tabung reaksi
2. Alat dari logam : Refleks hammer, pinset, gunting
3. Alat dari plastic : Infus set
4. Alat dari kain : Elastis perban, Sprei
5. Alat dari bahan campuran : Pipet
6. Alat dari karet : Cathether

2.2 Manfaat dan Fungsi Alat Kesehatan


1. Tabung Reaksi

Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat
menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada yang
dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung
kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah tabung
reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium
cair.

Fungsi tabung reaksi Antara lain adalah:


-Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
-Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
-Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair

Seperti dengan namanya, fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat dimana kita mereaksikan
bahan kimia dalam laboratorium. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi
kimia didalam tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan
terhadap panas / api, karena seperti kita ketahui beberapa proses reaksi kimia berjalan dengan
membutuhkan panas. Beberapa macam reaksi yang biasanya menggunakan tabung ini adalah
reaksi oksidasi / reaksi reduksi.

Tabung reaksi mempunyai variasi ukuran baik dari segi panjang ataupun diameternya, untuk itu
kita harus memastikan tujuan penggunaan dari tabung ini sebelum membelinya. Berikut ini
adalah beberapa varian dari panjang tabung ini yaitu 23 ; 12 ; 14 ; 22 ; 15 ; 16 ; 11 centimeter,
sedangkan untuk diameternya bervariasi dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ; 1.6 centimeter. Selain dari
ukuran, tabung ini juga ada 2 macam yaitu dilengkapi dengan tutup dan tidak dilengkapi dengan
tutup.

Untuk mempermudah pekerjaan di laboratorium kimia, dalam penggunaan tabung reaksi ini
biasanya kita juga menggunakan rak tabung reaksi dan penjepit tabung reaksi yang juga dijual
dalam berbagai ukuran.

tabung reaksi merupakan salah satu alat yang diperlukan pada setiap percobaan kimia, karena itu
kita sering menjumpai alat peraga sikat tabung reaksi ini di laboratorium kimia. Fungsi utama
dari sebuah pipet sikat tabung reaksi ini adalah membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, labu
ukur dan lain-lain setelah digunakan.

Kegunaan Tabung Reaksi atau Test Tube

Tabung reaksi atau Test Tube banyak digunakan oleh ahli kimia untuk menahan, campuran, atau
jumlah kecil panas bahan kimia padat atau cair, terutama untuk percobaan kualitatif dan tes.
Putaran bawah dan sisi lurus meminimalkan kehilangan massa ketika menuangkan, membuat
mereka lebih mudah untuk membersihkan, dan memungkinkan pemantauan nyaman dari isi.
Panjang, leher sempit memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.

Sebuah tabung reaksi atau Test tube diisi dengan air dan terbalik ke dalam gelas berisi air sering
digunakan untuk menangkap gas, misalnya dalam demonstrasi elektrolisis.
Sampel darah manusia dikumpulkan untuk tes darah.
Tabung biakan sering digunakan dalam biologi untuk penanganan dan kultur semua jenis
organisme hidup, seperti jamur, bakteri, bibit, stek tanaman, dll, dan dalam bidang kedokteran
dan forensik untuk menyimpan sampel darah atau cairan lainnya.

Sebuah tabung reaksi dengan stopper sering digunakan untuk penyimpanan sementara sampel
kimia atau biologi.

Tabung reaksi biasanya diselenggarakan di tujuan khusus rak, klem, atau penjepit. Beberapa rak
untuk Test Tube biakan dirancang untuk menahan Test Tube dalam posisi hampir horisontal,
sehingga untuk memaksimalkan permukaan media kultur dalam.

Tabung reaksi kadang-kadang dimanfaatkan untuk penggunaan kasual di luar lingkungan


laboratorium, misalnya sebagai vas bunga, gelas untuk gambar lemah tertentu, atau wadah untuk
rempah-rempah.

Dimana sejumlah besar tes dijalankan atau hanya sejumlah kecil tersedia untuk pengujian, atau
keduanya, piring mikro, piring manotiter, atau piring picotiter sering digunakan sebagai tabung
reaksi kecil.

2. Reflex Hammer
Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-
bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.

Fungsi Alat REFLEX HAMMER. Reflex hammer atau palu refleks digunakan untuk memeriksa
kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.

Seperti kita ketahui refleksi adalah suatu reaksi tubuh atau bagian tubuh kita yang tidak
sengaja,yang terjadi karena adanya suatu rangsangan dari luar terus melalui syaraf-syaraf perasa
ke pusat reflex, yang kemudian menyalurkan ke syaraf penggerak dan otot-otot yang terus
membuat gerakan-gerakan reflex itu. Oleh sebab itu Alat REFLEX HAMMER ini biasanya
digunakan oleh dokter spesialis syaraf untuk mendeteksi sejauh mana fungsi refleks dan biasanya
alat ini berbentuk seperti palu.
Reflex Hammer/palu refleks merupakan alat medis yang digunakan oleh dokter untuk menguji
refleks tendon dalam/lutut. Pengujian refleksitas pasien merupakan bagian penting dari
pemeriksaan fisik neurologis untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer.
Alat ini berbentuk segitiga/tailor digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-
bagian tubuh. Gagangnya terbuat dari besi stanless. Palu terbuat dari karet yang lembut sehingga
tidak menyakitkan bagi pasien.

Fungsi Dari Penggunaan Alat reflex hammer adalah

 Untuk memancing reaksi dan refleks, karena pengujian reflek bagian penting dari
pemeriksaan fisik
 Untuk mendeteksi kelainan dalam sistem saraf pusat atau perifer

3. Infus Set
Infus Set adalah alat yang digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan infus.
Infus Set terbagi 2, yaitu :
 Infus Set Mikro, yaitu infus set yang mampu menampung cairan sekitar 60 ml / tetes

 Infus Set Makro, yaitu infus set yang digunakan untuk pasien yang membutuhkan cairan
dalam volume yang besar, sekitar 100 – 1000 ml.

Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan untuk
khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. infus set tidak bisa digunakan untuk
transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada
saringanya kalau infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set.
4. Sprei

Bed sheet atau sprei adalah kain lembaran untuk menutupi kasur. Biasanya Bedsheet diletakan
untuk menutupi kasur yang disebut sprei pertama setelah itu ada satu lembaran lagi untuk
menutupi sprei itu sendiri yang berfungsi agar sprei tetap rapi dan terhindar dari debu jika tempat
tidur tidak digunakan untuk beberapa lama.

Selanjutnya mengikuti perkembangan kebutuhan saat ini banyak terdapat asesoris tempat tidur
yang digunakan untuk berbagai pertimbangan kenyamanan , keindahan , dan segi praktis dalam
pemakaian serta perawatan .

Asesoris itu teridri apa yang disebut Selimut(Blankets), comforters(Quilt cover),dan bed covers
yang diletakan diatas sprei .

Bed sheets atau sprei dibuat dalam 2 macam yaitu berupa lembaran (flat) atau yang pas di kasur
(fitted). Sprei lembaran sangatlah simple bentuknya persegi empat sesuai dengan ukuran kasur
ditambah beberapa cm untuk bias disisipkan ke kasur, biasanya sprei jenis ini dipergunakan
untuk rumah sakit atau hotel, sedangkan sprei fitted dilengkapi dengan karet elastik di ke empat
sudut dibagian bawah kasur, sprei jenis ini sangat lah praktis dalam pemasangan dan pemakaian
nya karena sprei akan terjaga kerapihan nya sepanjang hari.

Sprei sprei yang sangat biasa dipergunakan biasanya berwarna putih, sampai saat ini baik Hotel
maupun Rumah sakit masih menggunakan warna putih,tetapi untuk pemakaian rumah tangga
atau apartement biasanya menggunakan warna warni, print bunga atau design design tertentu.

Kwalitas dari kain sprei ditentukan oleh konstruksi benang atau kerapatan benang per meter
persegi. (tread count).Pada umumnya tread count yang lebih tinggi biasanya tebih tebal atau
lebih rapat, sedangkan tread count lebih rendah akan terasa lebih halus .

5. Pipet
Pipet adalah salah satu alat Laboratorium yang umum digunakan. Pipet mempunyai ukuran yang
kecil dan biasanya terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung
atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Terkadang pada proses penelitian kita diharuskan memindahkan cairan yang volumenya tidaklah
terlalu besar, disaat itu lah kita membutuhkan pipet yang dapat memindahkan cairan yang tidak
besar volumenya dari satu wadah ke wadah lainnya.
Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet memang membutuhkan waktu yang agak lama,
karena biasanya kita harus menggunakan pipet jenis pipet tetes yang memiliki volume maksimal
tidak lebih dari 5ml. tapi demi hasil ukuran yang sesuai kita harus tetap menggunakan pipet tetes
.
Pipet tetes memiliki berbagai bentuk ukuran mulai dari yang terkecil 1ml, hingga ukuran pipet
tetes yang paling besar yaitu 5ml.

Jenis-jenis Pipet dan fungsinya.

1. Pipet (pipette, pipettor, chemical dropper)


Befungsi untuk memindahkan sejumlah cairan. Pipet tersedia untuk berbagai jenis
penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan ukuran volume
1 hingga 1000 ?l dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang
lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes)
2. Pipet ukur (measuring pipette)
Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume
3. Pipet volume (volume pipette)
Pipet Volume berfungsi untuk memindahkan larutan dan hanya memiliki satu ukuran
volume
4. Pipet tetes (drop pipette)
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
5. Pipet Buret

Pipet buret berfungsi untuk mengukur banyaknya cairan yang dikeluarkan saat titrasi
6. Cathether
Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.
Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon
Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-
ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal
Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra ke dalam kandung
kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
Jadi Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke
dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi
dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006). Tindakan pemasangan kateter urin
dilakukan dengan memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih.
Kateter memungkinkan mengalirnya urin yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu
mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk
mengkaji pengeluaran urin per jam pada klien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter
dan Perry, 2002 ).
Jenisnya :
 Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
 Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
 Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.
2.3 Prinsip dan Prosedur Penggunaan Alat Keshatan
1. Tabung reaksi
Prinsip kerja: Yaitu sebagai tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium
2. Refleks hammer
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian
tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
3. Infus set
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan infus.
4. Sprei
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk menutupi kasur
5. Pipet
Prinsip kerja : Yaitu digunakan dalam pengujian-pengujian biologi molekul, kimia analitik, juga
kedokteran
6. Cathether
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk mengeluarkan/ pengambilan urine

Você também pode gostar