Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jurnal 1: Effect of pomegranate extract on blood pressure and anthropometry in adults: a double-blind placebo-controlled randomised
clinical trial
Jurnal 2: Clinical Evaluation of Blood Pressure Lowering, Endothelial Function Improving, Hypolipidemic and Anti-Inflammatory
Effects of Pomegranate Juice in Hypertensive Subjects
Jurnal 3: Clinical investigation of the acute effects of pomegranate juice on blood pressure and endothelial function in hypertensive
individuals.
Dari ketiga jurnal yang dianalisis diatas dapat disimpulkan bahwa buah delima
dapat menurunkan tekanan darah. Jurnal 1 dapat menurunkan tekanan darah
diastole sedangkan jurnal ke 2 dan ke 3 dapat menurunkan tekanan darah sitol dan
diastole. Terdapat perbedaan hasil antara jurnal 1 dengan jurnal 2 dan 3. Ini
disebabkan karena desain penelitian yang berbeda:
Jurnal 1:
Pada penelitian ini, Buah delima yang dikemas dalam bentuk kapsul. Kapsul berisi
100% ekstrak buah delima yang mengandung 328 mg polifenol dan 210 mg
punicalagins dibandingkan dengan kapsul placebo yang tidak mengandung
polifenol. Dalam penelitian ini ada 55 sampel yang dibagi menjadi dua terdiri dari
28 yang mengkonsumsi extrak kapsul buah delima dan 27 mengkonsumsi kapsul
placebo. Peserta berusia 18-65 tahun. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu
dengan 3 kali kunjungan yaitu baselaine, minggu ke 4 dan minggu ke 8.
Jurnal ke 2::
Buah delima yang diremas dalam jus,. Sampelnya: 21 orang dan pada pasien
hipertensi usia 30-67 tahun . Dengan standar sistol diastolic = 140/90 mmHg.
Antosianin ph 1,0 dan 4,5. dibandingkan dengan kelompok control yang
mengkonsumsi air biasa.. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dimana diberikan
jus delima 150ml/hari. Peserta diminta untuk tidak makan atau minum apapun
selama interval sampai pengukuran terakhir.
Jurnal ke 3:
Buah delima yang diremas dalam jus, sampelnya= 13 orang pada pasien hipertensi
usia 39-68 tahun dengan standar sistol diastole Antosianin ph 1,0 dan 4,5.
Dibandingkan dengan kelompok control yang mengkonsumsi air biasa. Penelitian
dilakukan selama 2 minggu dimana diberikan jus delima 150ml/hari. Peserta
diminta untuk tidak makan atau minum apapun selama interval sampai pengukuran
terakhir.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada jurnal 1 pada saat pemberian kapsul ektrak buah delima maka
sebelumnya pasti akan dilakukan beberapa tahapan seperti
(diolah,,dikeringkan, dijadikan bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul)
sehingga efektifitasya tidak terlalu besar berbeda dengan jurnal 2 dan 3 yang
melalui jus delima akan membuat zat-zat gizi dari delima tersebut bisa
langsung dimanfaatkan oleh tubuh.
Pemberian kapsul ekstrak delima hanya 3 kali pemberian (baseline, minggu
ke 3 dan minggu ke 4) sehingga tidak memberikan perubahan yang
signifikan. Sedangkan jus delima diberikan setiap hari, jadi meskipun
sampelnya mengkonsumsi makanan tinggi natrium setiap hari tetapi dengan
diberikan jus delima yang kaya akan kalium maka tidak akan terjadi
penumpukan natrium dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya
peningkatan TD. Selain itu penurunan tekanan darah setelah minum jus
bunah delima dikarenakan buah delima mengandung senyawa flavonoid
berupa antosianin yang berperan penting dalam tekanan darah. Flavonoid
akan mempengaruhi kerja dari angiotensin converting enzyme (ACE) yang
akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yang
menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR menurun dan dapat menurunkan
tekanan darah.