Você está na página 1de 6

Analisis Jurnal RCT

Jurnal 1: Effect of pomegranate extract on blood pressure and anthropometry in adults: a double-blind placebo-controlled randomised
clinical trial
Jurnal 2: Clinical Evaluation of Blood Pressure Lowering, Endothelial Function Improving, Hypolipidemic and Anti-Inflammatory
Effects of Pomegranate Juice in Hypertensive Subjects
Jurnal 3: Clinical investigation of the acute effects of pomegranate juice on blood pressure and endothelial function in hypertensive
individuals.

No. Komponen Hasil Analisis Komentar


Analisis Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
1. Latar Belakang Tekanan darah tinggi Penyakit kardiovaskular Gangguan Dari latar
merupakan penyumbang (CVD) meliputi luas berbagai kardiovaskuler adalah belakang ketiga
terbesar CVD diseluruh kelainan yang diawali dari salah satu penyebab jurnal tersebut
dunia dan salah satu factor aterosklerosis dan utama kematian dan dapat
resiki CVD yang paling berkembang dari waktu ke kecacatan didunia. disimpulkan
umum. Hipertensi adalah waktu menjadi penyakit Hipertensi merupakan bahwa ada
factor resiko kardiovaskuler jantung iskemik, factor resiko yang hubungan antara
yang dapat dicegah Delima kardiomiopati dan sindrom utama untuk penyakit buah delima yang
adalah buah yang kaya akan koroner akut. Efek makanan kardiovaskuler. Delima kaya akan
polifenol telah disarankan kaya polifenol merupakan adalah buah popular polifenol
untuk mengurangi resiko faktor risiko CVD. Buah dengan aplikasi dalam antioksidan
kardiovaskuler karena sifat delima dianggap sebagai jus pengobatan tradisional. dengan tekanan
antioksidan.. Delima buah sehat . Delima kaya Buah delima adalah darah. Dimana
memiliki kapasitas akan polifenol antioksidan buah yang terdiri dari tekanan darah
antioksidan yang tinggi jenis termasuk tanin, phytochemical biologis yang tinggi
karena kandungan polifenol antosianin dan beberapa jenis aktif termasuk merupakan salah
yang cukup besar terutama flavonoid lainnya. Polifenol flavonoid (misalnya: satu factor CVD
tannin, anthocyanin dan yang larut. Kandungan jus anthocyanin, katekin, yang paling
turunan asam ellagic. buah delima (PJ) biasanya quercetin). Jenis lain umum.
berkisar antara 0,2 dan 1,0%, dari polifenol,
tergantung pada varietasnya, ellagitannins dan
dan terutama terdiri dari vitamin antioksidan.
tanin, anthocyanin ellagic, Banyak phytochemical
katekin dan asam empedu dan ini telah terbukti
asam ellagic. memiliki sifat
antioksidan.
2. Hasil Ekstrak buah delima bisa Hasil penelitian ini adalah Mengkonsumsi jus Buah delima
menurunkan DPB (Diastolic bahwa konsumsi jus buah delima secara dapat
Blood Pressure) dan sebagai delima secara signifikan signifikan menurunkan menurunkan
factor pencegah resiko CVD. menurunkan DBP dan SBP DPB dan SBP pada tekanan darah.
namun tidak dapat pada pasien hipertensi. Jus pasien hipertensi. Pada jurnal 1
menurunkan SBP (Sistolic buah delima dapat dianggap Tampaknya pada ekstrak buah
Blood Pressure). Penurunan sebagai pembantu yang penelitian ini efek delima dapat
BDP ini tidak signifikan efektif untuk obat anti- hipotensi dari jus buah menurunkan
dengan peningkatan hipertensi dan juga untuk delima akan lebih tekanan darah
polifenol dan antioksidan pasien yang berisiko tinggi mungkin menimbulkan diastole. Dan
dan penurunan kadar untuk hipertensi dan CVD. efek pada pasien jurnal ke 2 dan ke
melonaldehid dalam urin. hipertensi dari pada 3 menurunkan
pasien PJK. Sifat tekanan darah
hipotensif dari jus buah sistol dan
delima berasal dari sifat diastole.
antioksidan yaitu
adanya phytochemical.
Efek antioksidan pada
radikal jus buah delima
disebabkan oleh
anthocyanin dan tannin
terhidrolisa hadir
dalam buah. Dan 50 %
dari total aktivitas
antioksidan yang
terdapat dalam jus buah
delima diperoleh dari
ellagtanin tertentu yaitu
pinicalagin, hidrolisis
usus menghasilkan
asam ellagic. Terlepas
dari sifat antioksidan,
jus buah delima dapat
menurunkan tekanan
darah melalui interaksi
langsung dengan ACE.
Kesimpulan:

Dari ketiga jurnal yang dianalisis diatas dapat disimpulkan bahwa buah delima
dapat menurunkan tekanan darah. Jurnal 1 dapat menurunkan tekanan darah
diastole sedangkan jurnal ke 2 dan ke 3 dapat menurunkan tekanan darah sitol dan
diastole. Terdapat perbedaan hasil antara jurnal 1 dengan jurnal 2 dan 3. Ini
disebabkan karena desain penelitian yang berbeda:

Jurnal 1:

Pada penelitian ini, Buah delima yang dikemas dalam bentuk kapsul. Kapsul berisi
100% ekstrak buah delima yang mengandung 328 mg polifenol dan 210 mg
punicalagins dibandingkan dengan kapsul placebo yang tidak mengandung
polifenol. Dalam penelitian ini ada 55 sampel yang dibagi menjadi dua terdiri dari
28 yang mengkonsumsi extrak kapsul buah delima dan 27 mengkonsumsi kapsul
placebo. Peserta berusia 18-65 tahun. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu
dengan 3 kali kunjungan yaitu baselaine, minggu ke 4 dan minggu ke 8.

Jurnal ke 2::

Buah delima yang diremas dalam jus,. Sampelnya: 21 orang dan pada pasien
hipertensi usia 30-67 tahun . Dengan standar sistol diastolic = 140/90 mmHg.
Antosianin ph 1,0 dan 4,5. dibandingkan dengan kelompok control yang
mengkonsumsi air biasa.. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dimana diberikan
jus delima 150ml/hari. Peserta diminta untuk tidak makan atau minum apapun
selama interval sampai pengukuran terakhir.

Jurnal ke 3:

Buah delima yang diremas dalam jus, sampelnya= 13 orang pada pasien hipertensi
usia 39-68 tahun dengan standar sistol diastole Antosianin ph 1,0 dan 4,5.
Dibandingkan dengan kelompok control yang mengkonsumsi air biasa. Penelitian
dilakukan selama 2 minggu dimana diberikan jus delima 150ml/hari. Peserta
diminta untuk tidak makan atau minum apapun selama interval sampai pengukuran
terakhir.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

 Pada jurnal 1 pada saat pemberian kapsul ektrak buah delima maka
sebelumnya pasti akan dilakukan beberapa tahapan seperti
(diolah,,dikeringkan, dijadikan bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul)
sehingga efektifitasya tidak terlalu besar berbeda dengan jurnal 2 dan 3 yang
melalui jus delima akan membuat zat-zat gizi dari delima tersebut bisa
langsung dimanfaatkan oleh tubuh.
 Pemberian kapsul ekstrak delima hanya 3 kali pemberian (baseline, minggu
ke 3 dan minggu ke 4) sehingga tidak memberikan perubahan yang
signifikan. Sedangkan jus delima diberikan setiap hari, jadi meskipun
sampelnya mengkonsumsi makanan tinggi natrium setiap hari tetapi dengan
diberikan jus delima yang kaya akan kalium maka tidak akan terjadi
penumpukan natrium dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya
peningkatan TD. Selain itu penurunan tekanan darah setelah minum jus
bunah delima dikarenakan buah delima mengandung senyawa flavonoid
berupa antosianin yang berperan penting dalam tekanan darah. Flavonoid
akan mempengaruhi kerja dari angiotensin converting enzyme (ACE) yang
akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yang
menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR menurun dan dapat menurunkan
tekanan darah.

Você também pode gostar