Você está na página 1de 14

2.1.

10 Asuhan Keperawatan Hipertermi

1. Pengkajian

Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Tahap pengkajian terdiri atas: pengumpulan
data, analias data, merumuskan masalah, analisa masalah.

1. Data subjektik

 Pasien mengeluh panas


 Pasien mengatakan badannya teraa lemas/lemah

1. Data subjektif

 Suhu tubuh >37 °C


 Takikardia
 Mulut bibir kering

1. Diagnosa Keperawatan
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi oleh virus yang ditandai dengan
suhu tubuh pasien >37 °C, akral hangat/ panas, takikardia, dan nafas cepat.
3. Hipertermi berhubungan dengan ketidakefektifan regulasi suhu sekunder terhadap
usia yang ditandai dengan pasien mengeluh panas, lemas, dan pusing.
4. Hipertermi berhubungan dengan ketidakcukupan hidrasi untuk aktivitasyang berat
yang ditandai dengan pasien mengeluh haus, badan panas, dehidrasi, dan mukosa
bibir kering.
5. Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah suatu pemikiran tentang perumusan tujuan,


tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien berdasakan analisa
pengkajian agar dapat teratasi masalah kesehatan/ keperawatannya. Tahap awal
perencanaan adalah priorotas masalah. Prioritas masalah berdasarkan mengancam jiwa
pasien, tahap kedua yaitu rencana prioritas.

1. Prioritas masalah

Hipertermi

1. Tujuan

Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan diharapkan masalah hipertermi teratasi

1. Kriteria hasil
2. Menunjukkan penurunan suhu tubuh
3. Akral pasien tidak teraba hangat/panas
4. Pasien tampak tidak lemas
5. Mukosa bibir lembab
6. Rencana tindakan

No. INTERVENSI RASIONAL

Mengetahui
Observasi keadaan
1. perkembangan keadaan
umum pasien
umum dari pasien

Mengetahui perubahan
Observasi tanda-tanda
2. tanda-tanda vital
vital
pasien

Mencegah terjadinya
Anjurkan pasien untuk
3. dehidrasi sewaktu
banyak minum
panas

Meminimalisir
Anjurkan pasien untuk
4. produksi panas yang
banyak istirahat
diproduksi oleh tubuh

Anjurkan pasien untuk Membantu


5. memakai pakaian yang mempermudah
tipis penguapan panas

Mempercepat dalam
Beri kompres hangat di
6. penurunan produksi
beberapa bagian
panas
Beri Health Education
ke pasien dan
Meningkatkan
keluarganya mengenai
pengetahuan dan
7. pengertian, penanganan,
pemahaman dari pasien
dan terapi yang
dan keluarganya
diberikan tentang
penyakitnya

Kolaborasi/delegatif
dalam pemberian obat Membantu dalam
8.
sesuai indikasi, penurunan panas
contohnya: paracetamol

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap ke empat dalam proses keperawatan dengan melaksanaan


berbagi strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah diberikan.

1. Evaluasi

Evaluasi tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat
dicapai dan memberikan umpan bali terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, yaitu:

 Mampu menunjukkan penurunan suhu tubuh ke batas normal


 Akral pasien tidak teraba hangat/ panas
 Pasien tampak tidak lemas
 Mukosa bibir lembab
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

 Asuhan Keperawatan Hipertermi

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa :
NIM :
PENGKAJIAN
Dilaksanakan tgl : 27 Maret 2017
Ruang : Teratai
No kamar/ TT : 201116

1. Biodata

Nama : Tn. A
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Ijen nirwana Green Leaf D7, no 5.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Menikah
Tgl. MRS : 27 Maret 2017
Diagnosa medis : DHF
No. reg : 201116
Keluarga yang mudah dihubungi
Nama : Ny. A
Pekerjaan : Guru
Alamat : Ijen Nirwana Green Leaf D7, no 5.
Hubungan Keluarga : Suami
Keluhan

1. Alasan masuk rumah sakit :

Demam, pusing cekot-cekot mual muntah nafsu makan menurun dari 7 hari
yang lalu.
1. Keluhan saat pengkajian :

px mengatakan demam, pusing cekot-cekot, mual muntah dan nafsu makan


menurun sejak dari 7 hari yang lalu.

1. Riwayat penyakit sekarang :

Px mengatakan demam pusing cekot-cekot mual muntah dan nafsu makan


menurun sejak 7 hari yang lalu,sebelunya px sudah berobat ke pukesmas
terdekat dan rak kunjung sembuh-sembuh kemudian px datang ke UGD RS dr
soepraoen malang dan kemudian mendapatkan perawatan diruangan TERATAI
pada tanggal 27 maret 2017.

4. Riwayat penyakit masa lalu :

Pasien mngatakan tidak pernh MRS seblomnya dan hanya mempunyai penyakit
masa lalu seperti batuk pilek biasa.

1. Riwayat kesehatan keluarga :

Px mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi, DM,


Jantung, dll. Dan tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS,
SCABIES, dll.

6. Riwayt Psikososial Spiritul :


7. Psikologis

Citra diri : Px terlihat Gelisah, dan cemas.


Ideal diri : px merasa tidak bisa berkumpul dengan teman-temanya.

1. Sosial

Hubungan px dengan perawat kooperatif.


Hubungan px dengan keluarga baik.

1. Spiritual

px beribadah selama sakit.

7. Pola Aktifitas Sehari-hari (di rumh & di RS ) :


DIRUMAH
No KEBIASAAN DIRUMAH
SAKIT

Di Rs px
Dirumah px
mengatakan
makan
makan 3x/hari
3x/hari
dengan
dengan
1. Makan kompisisi
komposisi
bubur ayam
nasi dan lauk
hanya 2 suapan
pauk di
setiap kali
makan habis.
makan.

Di rumah px
Di Rs Px
mengatakan
mengatakan
2. Minum minum air
minum air putih
putih 9 gelas
± 1,5 liter/hari.
perhari.

Di rumah px
mengatakan
BAB
1x/hari,
Di Rs px
Eliminasi dengan
3. mengatakan
BA.B konsistensi
tidak bisa BAB.
lembek, bau
khas fecces,
warna
kuning.

4. Di rumah px Di Rs px
Eliminasi mengatakan mengatakan
BAK 4- BAK 4-5x/hari
BAK 5x/hari dengan
dengan konsistensi
konsistensi warna kuning,
warna bau khas urine.
kuning, bau
khas Urine.

Di rumah px
mengatakan Di Rs px
Istirahat mengatakan
5. Istirahat/tidur malam tidak bisa tidur
cukup karena nyeri
pada kepalah
dan kaku pada
20.00-04.00 tengkuk
wib

Aktifitas Di rumah px
/latihan/ rajin olaraga
Di rs px hanya
senam
6. berbaring
Olahraga aerobic
ditempat tidur.
setiap hari
Lain-lain minggu.

Pemeriksaan fisik :

1. Kesadaran :

Samnolen

1. Tanda-tanda vital : °c Respirasi :


20x/menit

Denyut nadi : 94x/menit TB / BB : 55 kg


Tensi darah : 130/90 mmhg
Suhu : 39°c

1. Pemeriksaan Kepala dan Leher :


Kepala : Nyeri pada kepalah,nyeri tekan,tidak ada lesi tidak ada lesi.
Rambut : Normal, rambut lurus, warna hitam dan bersih.
Wajah : wajah nampak grimace
Mata : simetris kanan, dan kiri, tidak anemis.
Hidung : Simetris kanan dan kiri, hidung nampak bersih dan tidak ada
secret, tidak ada lesi dan nyeri tekan.
Telinga : kedua telingga simetris kanan dan kiri nampak bersih tidak aada
lesi dan nyeri tekan.
Mulut & tenggorokan : Mukasa bibir nampak kering, tidak ada lesi, tidak
sianosis tidak ada gangguan penelanan dan bicara
Leher : Nyeri tekan pada leher, bentuk leher normal, tidak terdapat
benjolan, tidak ada lesi, dan tidak nampak pembengkakan pada kelenjar thiroid.

1. pemeriksaan Integumen/kulit dan kuku :

Tugor kulit normal elastis 1 detik, kuku nampak bersih.

1. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak

Payudarah kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi dan nyeri tekan. Kuku nampak
bersih tugor kulit elastis.

1. Pemeriksaan Thorak/Dada :

Thorax : (Inspeksi) bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada gerakan
nafas tambahan.
Paru : (Inspeksi,Perkusi,Palpasi,Auskultasi)
Tidak ada nyeri tekan tidak ada lesi, suara nafas versikuler.
Jantung : (Inspeksi, Perkusi, Palpasi, Auskultasi)
Bentuk dada normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, bunyi jantung pekak.

1. Pemeriksaan Abdomen(Inspeksi, Perkusi, Palpasi, Auskultasi)

Bentuk abdomen flat/rata, terdapat nyeri tekan d ulu hati, tidak ada lesi, bising
usus 24x/menit, suara perut hipertimpani.

1. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya (bila diperlukan)


Genetalia
:…………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
Anus : ………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………….
i Pemeriksaan Muskulo (Ekstremitas) :
ektermitas atas : kanan normal, kiri 4 terpasan inf.
Ektermitas bawah : kanan normal, kiri normal

1. Pemeriksaan Neurologi :

GCS : 4/5/6

1. Pemeriksaan Penunjang medis :

Tanggal 27 Maret 2017

1. Penatalaksanan / Therapi

Malang, ……………….
Perawat

ANALISA DATA
1. DS: Klg Proses infeksi Hipertermi
pasien
mengatakan
pasien demam
selama 7 hari
DO:
Kulit teraba
. hangat
Pusing cekot-
cekot
TTV
TD: 130/90
mmhg
N: 94 x/menit
RR: 23
x/menit
S: 39° C

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / Usia : Tn. A/40 tahun Dx


/ No.Reg : DHF/ 201116
Dx Tujuan &
No Tgl Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil

1. Untuk
mengetahui
suhu tubuh
pasien
Setelah 1. Monitor 2. Untuk
dilakukan suhu tubuh mengetahui
tindakan 2. Monitor adanya
Hipetermi asuhan warna kulit dan perubahan
berhubungan keperawatan suhu tubuh. warna kulit
dengan selama 2×24 3. Berikan 3. Untuk
perjalanan jam kompres dingin membantu
penyakit diharapkan pada aksila dan menurunkan
suhu tubuh lipatan paha, suhu tubuh
dalam seka dengan air yang panas.
rentang hangat. 4. Untuk
normal 4. Kolaborasi membantu
(36ᵒC-37ᵒC) pemberian menurunkan
dengan antipiretik suhu tubuh
kriteria hasil: sesuai anjuran dengan teknik
1. Tidak 5. Kolaborasi farmakologi
ada pemberian 5. Untuk
perubahan cairan intravena membantu
warna kulit 6. Anjurkan pemenuhan
2. Suhu pasien kebutuhan
tubuh tidak menggunakan nutrisi
melebihi pakaian yang 6. Agar
37ᵒC tipis pasien lebih
nyaman dan
mengurangi
suhu tubuh
yang panas.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama / Usia : Tn. A/40 tahun Dx / No.Reg
: Meningitis/ 201116

NO
NO. TGL. DX. TINDAKAN
JAM T.T.
KEPERAWATAN
KEP

1) Memonitor suhu
tubuh
2) Memonitor
08.00 warna kulit dan
I
wib suhu tubuh.
3) Memberikan
kompres dingin
pada aksila dan
lipatan paha, seka
dengan air hangat.
4) Melakukan
kolaborasi
pemberian
antipiretik sesuai
anjuran
5) Melakukan
kolaborasi
pemberian cairan
intravena
6) Menganjurkan
pasien
menggunakan
pakaian yang tipis
FORMAT CATATAN PRKEMBANGAN
Nama / Usia : Tn. A/40 tahun Dx / No.Reg
: Meningitis

CATATAN
PERKEMBANGAN

S:
Klg pasien
mengatakan pasien
NO. TANGGAL/ masih demam.
DX. JAM O :Kulit teraba hangat
28 maret TTVTD: 130/80 TTD.
KEP 2017 mmhg
I 14.00 wib N: 94 x/menit RR: 21
x/menit
S: 38,ᵒ C
A :Masalah teratasi
sebagain
P : lanjutkan
intervensi no. 1-4

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hipertemia adalah keadaan dimana suhu tubuh meningkat diatas rentang
normal dan tubuh tidak mampu untuk menghilangkan panas atau mengurangi
produksi panas. Rentang normalnya suhu tubuh anak berkisar antara 36,5-
37,5°C. Secara umum penyebab hipertermi yaitu: Dehidrasi, Penyakit atau
trauma, Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat,
Pakaian yang tidak layak, Kecepatan metaolisme meningkat, Pengobatan/
anesthesia, Terpajan pada lingkungan pada lingkungan panas (jangka panjang),
Aktivitas yang berlebihan. Hipertermi disebut juga demam serta dapat
menyerang siapa saja dari bayi hingga dewasa.
4.2 Saran
Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca disarankan
agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat
tanda dan gejala penyakit hipertemi maka kita dapat melakukan tindakan yang
tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih buruk. Dan
disarankan kepada orang tua agar menjaga atau menghindarkan anak-anak dari
bahan – bahan yang menyebabkan hipertemi.

DAFTAR PUSTAKA
Attas, Andi Wahyuningsih. 2012. “Pengelolaan Pasien Pasca Henti Jantung di
Intensive Care Unit”.Jakarta: Jurnal Majalah Kedokteran Terapi Intensif. Vol,
2 No,2:94-98
Doegoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Dorland, W.A.N. 2006. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Alih Bahasa:
Huriwati Hartanto. Jakarta: EGC
Isfarida, Eka. 2010. “Fisiologi Manusia: Hipotermi dan Hipertermi”.
Skripsi. Pendidikan MIPA. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universias Muhammadiyah Palembang
Noer, Sjaifoellah. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Jakarta: Gaya
Baru
Siswantara, Dwi. TT. “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperaw

Você também pode gostar