Você está na página 1de 14

ASEAN SOCIAL CULTURE COMMUNITY: ASEAN MINISTERIAL

MEETING ON SPORTS DI MALAYSIA

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD ADITYA WARDHANA


NIM : 1402045058

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-
Nya kita berada dalam keadaan sehat dan mendapat kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini berisikan tentang ASEAN Social Culture Community: ASEAN Ministerial
Meeting on Sports mencakup Pembahasan yang berisi Latar Belakang Masalah, Tujuan, Amanat
dan Fungsi, Pembangunan Sektoral, Draft kerangka refrensi Sekretariat ASEAN, dan juga
ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) di Malaysia. Dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang ASEAN Social Culture Community:
ASEAN Ministerial Meeting on Sports, agar nantinya dapat memanfaatkan wawasan yang telah
dimiliki.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Saya akan sangat berterima kasih
dan menerima dengan senang hati masukan-masukan dan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, khususnya
para pembaca. Atas perhatiannya Saya ucapkan terimakasih.

Samarinda, Oktober 2016

Muh. Aditya Wardhana


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PEMBAHASAN………………………………………………………….1
LATAR BELAKANG………………………………………………………...…………1
TUJUAN…………………………………………………………………………….…..1
AMANAT DAN FUNGSI…………………………………………………………..…..2
PEMBANGUNAN SEKTORAL…………………………………………………..……3
DRAFT KERANGKA REFRENSI SEKRETARIAT ASEAN……………………..…..4
ASEAN MINISTERIAL MEETING ON SPORTS DI MALAYSIA……………………6

BAB II KESIMPULAN………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..10
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Pembentukan Badan Sektoral Olahraga se-ASEAN pertama kali diusulkan pada KTT ASEAN ke-16
di Ha Noi, Vietnam pada bulan April 2010 untuk mempromosikan kerjasama yang lebih aktif dalam
bidang keolahragaan yang ada di dalam ASEAN.

KTT ASEAN ke-18 yang diselenggarakan pada tanggal 7-8 Mei 2011 di Jakarta, Indonesia
menyetujui rekomendasi untuk membentuk Rapat ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) atau
Pertemuan Menteri Olahraga se-ASEAN. Hal ini diakui bahwa olahraga adalah salah satu instrumen yang
paling efektif dalam mewujudkan interaksi yang lebih besar di antara bangsa-bangsa ASEAN. Pada KTT
ASEAN ke-19 yang diselenggarakan pada tanggal 17 November 2011 di Bali, Indonesia, para pemimpin
ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung AMMS ini dan berinisiatif untuk
meningkatkan kerjasama dalam bidang olahraga dan kegiatan yang berhubungan dengan keolahragaan
dalam rangka untuk mempromosikan gaya hidup sehat bagi warga anggota Negara ASEAN.

Seperti yang dipraktikkan di ASEAN, AMMS dibantu oleh pejabat tingkat senior melalui Senior
Officials Meeting on Sports (SOMS) atau Pertemuan Pejabat Olahragawan. ASEAN Senior Official
Meeting on Sports (SOMS) harus memiliki Syarat acuan tersendiri.

B. Tujuan

ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) akan berusaha untuk :


1) Meningkatkan kerjasama dalam bidang olahraga dan kegiatan yang berhubungan dengan
keolahragaan terhadap perkembangan yang seimbang di ASEAN.
2) Mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan warga Negara anggota ASEAN melalui olahraga.
3) Mendorong lebih banyak interaksi antara orang-orang dari anggota ASEAN, sehingga
memperkuat persahabatan antara Negara anggota ASEAN, serta memberikan kontribusi untuk
integrasi ASEAN dan juga pembangunan Masyarakat.
4) Menganjurkan dan mempromosikan peran olahraga dalam pembangunan daerah, perdamaian dan
stabilitas.
5) Mengembangkan sikap sportivitas, daya saing dan juga keunggulan budaya ASEAN dalam
bidang olahraga di tingkat Regional maupun Internasional.

C. Amanat dan Fungsi

1) Pengoperasian arahan yang relevan dari ASEAN Summits, Dewan Koordinasi ASEAN, dan
Dewan Komunitas ASEAN.
2) Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan, strategi, rencana kerja, program dan proyek-
proyek kerjasama regional dalam pembangunan olahraga.
3) Monitor, review, dan mengevaluasi pelaksanaan program dan proyek yang disetujui dan
merekomendasikan langkah-langkah untuk perbaikan.
4) Menetapkan badan pendukung yang sesuai seperti kelompok teknis atau ahli yang bekerja
yang akan menangani bidang-bidang tertentu kerjasama olahraga. Para ahli dan peserta dari
sektor swasta mungkin terlibat dalam kelompok kerja ini.
5) Mendukung Terms of Reference atau kerangka refrensi dari badan pendukung dan bila perlu,
setuju pada pembubaran badan pendukung.
6) Melaksanakan tugas-tugas berikut:
a) Meningkatkan kerjasama dalam olahraga.
b) Mempromosikan kerjasama dari sektor swasta dalam industri olahraga dan pariwisata
olahraga.
c) Meningkatkan kesadaran masyarakat di ASEAN dan mengembangkan pemahaman dan
kepercayaan melalui olahraga.
d) Bekerja sama dengan teman-teman eksternal ASEAN dan mitra dalam olahraga
mengembangkan gaya hidup sehat dan aktif di antara warga negara anggota ASEAN
melalui olahraga.
e) Memberikan kontribusi untuk meningkatkan program pendidikan jasmani di sekolah
untuk dikembangkan dan pengarusutamaan kebugaran fisik dan kesehatan.
f) Mendorong pengarusutamaan gender dan partisipasi dan kesempatan yang sama bagi
perempuan dalam olahraga dan,
g) Bekerja dengan Badan lainnya ASEAN Kementerian Sektoral dan anak badan tingkat
SOM mereka dalam pembangunan sumber daya manusia melalui bidang olahraga.
7) Memformulasikan posisi bersama ASEAN pada isu-isu olahraga dalam persiapan untuk
pertemuan dan konferensi internasional.
D. Pembangunan Sektoral

1) Memperbarui Olahraga pada Blueprint ASEAN Social Culture Community (ASEAN Summit ke-
20 di Phnom Penh, May 2012) mengusulkan tindakan di bawah karakteristik Pembangunan
Manusia dalam Cetak Biru ASEAN Social Culture Community (ASCC), KTT mencatat bahwa
berikut ini adalah garis tindakan Sektor olahraga yang untuk diperbarui dalam Cetak Biru ASCC:

a) Mendorong kerjasama dalam olahraga dan meningkatkan kesadaran masyarakat ASEAN


dengan mendukung atau melembagakan acara olahraga regional, berbagi praktik terbaik,
keahlian, dan fasilitas.
b) Membangun mekanisme untuk secara efektif memobilisasi sumber daya, termasuk
keterlibatan sektor swasta, media dan Mitra Dialog ASEAN, untuk mendukung inisiatif yang
berhubungan dengan olahraga.
c) Mengakui, mendukung atau membangun jaringan pusat dukungan keunggulan dalam
pelatihan olahraga di ASEAN dan,
d) Mengembangkan gaya hidup sehat dan aktif di antara warga Negara anggota ASEAN melalui
olahraga.

2) Olahraga Industri Tahun 2013 dinyatakan sebagai olahraga Industri Tahun yang untuk mengenali
potensi industri olahraga di ASEAN dan menyoroti prestasi sektor olahraga ASEAN. Ada
pengakuan bahwa ASEAN harus secara kolektif terlibat dalam mempromosikan agenda olahraga,
mengingat tuntutan meningkat di berbagai aspek, termasuk pengembangan atlet dan infrastruktur
olahraga.

3) Vintiane mendklarasikan kerjasama olahraga se-ASEAN (5 Desember 2013). Pertemuan


Menteri Olahraga se-ASEAN yang ke-2 mendeklarasikan untuk menandakan betapa pentingnya
kerjasama olahraga di ASEAN dan menggarisbawahi komitmen para menteri olahraga ASEAN
akan berusaha menjalankan sektor ini.
E. Draft kerangka Refrensi Sekretariat ASEAN

Mendukung dalam ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) atau Pertemuan


Menteri Olahraga se-ASEAN dan ASEAN Senior Official Meeting on Sports (SOMS) atau
Pertemuan Pejabat Olahragawan.

1) Memberikan dukungan teknis dan administrasi berikut untuk kegiatan AMMS, SOMS
ASEAN dan badan-badan anak perusahaan, termasuk yang didirikan dengan Mitra Wicara di
bidang olahraga:
 Dukungan Umum
a) Menyarankan, mengkoordinasikan dan membantu dalam inisiasi dan pelaksanaan
kegiatan dan keputusan dari ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS)
atau Pertemuan Menteri Olahraga se-ASEAN dan ASEAN Senior Official
Meeting on Sports (SOMS) atau Pertemuan Pejabat Olahragawan.
b) Membantu dalam penyusunan dan pengembangan rencana kerja regional tentang
keolahragan.
c) Memantau pelaksanaan Perjanjian yang ditandatangani antara dan di antara
ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS), ASEAN Senior Official
Meeting on Sports (SOMS), mitra dialog, badan hukum lainnya dan sektor
swasta.
 Mengadakan Rapat
a) Berpartisipasi dan / atau berfungsi sebagai narasumber dalam Rapat Komite
ASEAN yang relevan dan badan-badan internasional lainnya.
b) Membantu negara tuan rumah dalam perencanaan dan mengkoordinasikan
semua kegiatan yang diperlukan karena mengadakan ASEAN Ministerial
Meeting on Sports (AMMS), ASEAN Senior Official Meeting on Sports
(SOMS) dan pertemuan terkait lainnya. Bantuan tersebut mungkin termasuk yang
berikut:
 memberikan saran pada persiapan agenda yang perlu dijelaskan, seperti
laporan informasi, laporan proyek, proyek singkat / proposal dan
dokumen lainnya untuk diskusi di Rapat.
 membantu dalam protokol dan logistik arrangement termasuk konferensi
pers.
 membantu sekretariat lokal atau komite yang ditugaskan dalam persiapan
draft laporan dari pertemuan untuk pemungutan.
 Proyek konseptualisasi , pelaksanaan dan pemantauan
a) Membantu dalam konseptualisasi, pengembangan dan penilaian proposal
proyek untuk pertimbangan pendanaan dari Mitra Dialog dan sponsor
lainnya.
b) Memantau kemajuan pelaksanaan dan membantu dalam penilaian dampak
dari program dan proyek dari ASEAN Ministerial Meeting on Sports
(AMMS) dan ASEAN Senior Official Meeting on Sports (SOMS).
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan proyek-proyek dari dari ASEAN
Ministerial Meeting on Sports (AMMS) dan ASEAN Senior Official
Meeting on Sports (SOMS).
d) Menerapkan ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) atau
proyek ASEAN Senior Official Meeting on Sports (SOMS) dimana
Sekretariat ASEAN adalah pendukungnya.
 Penyebaran Informasi
a) Menginformasikan ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS),
ASEAN Senior Official Meeting on Sports (SOMS) dan badan-badan anak
perusahaan dari arahan Committee of Permanent Representatives to ASEAN
(CPR) dan pada perkembangan saat ini yang relevan di ASEAN.
b) Menjaga komunikasi rutin dan link dengan ASEAN Ministerial Meeting on
Sports (AMMS), ASEAN Senior Official Meeting on Sports (SOMS) dan
badan-badan anak perusahaan, pendukung proyek, konsultan proyek / ahli,
ditunjuk focal point dalam Dialog Negara Mitra dan badan-badan internasional.
c) laporan hadir dan update pada kegiatan olahraga ASEAN ke Komite Wakil Tetap
untuk ASEAN dan badan-badan ASEAN lainnya.

2) Melakukan tugas lain seperti yang diarahkan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, ASEAN
Ministerial Meeting on Sports (AMMS) dan ASEAN Senior Official Meeting on Sports
(SOMS).
F. ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) di Malaysia

Pada tanggal 13 Agustus 2015 di Malaysia, Kuala Lumpur telah berlangsung "3rd
ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS). Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh
Menpora Malaysia Khairy Jamalludin dan dihadiri oleh beberapa Menpora atau Dirjen dan
Deputi yang mewakili dari: Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia,
Myanmar, the Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam dan Sekretariat ASEAN. Dari
Indonesia, delegasu dipimpin oleh Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora
Gatot S. Dewa Broto, yang didampingi oleh Staf Ahli Menpora Adiati Noerdin dan beberapa
pejabat dari Kemenpora dan Kemlu.

ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) ini merupakan suatu forum yang sangat
penting dan strategis, karena memungkinkan para menteri se ASEAN untuk saling bertukar
gagasan dan pengalaman bagi kemajuan perkembangan olahraga di kawasan negara-negara
anggota ASEAN dalam kerangka kerjasama dan solidaritas ASEAN. AMMS pertama pernah
berlangsung di Yogkarta pada tahun 2011, karena AMMS memang digagas oleh Indonesia,
khususnya oleh Menpora Andi Mallarangeng saat itu. Kemudian pada tahun 2013 berlangsung di
Vientiene, Laos. Setelah tahun 2015 ini berlangsung di Kuala Lumpur, maka pada tahun 2017
akan berlangsung di Myanmar.

Sehari sebelum berlangsungnya AMMS telah berlangsung pula ASEAN Senior Officials
Meeting (ASOM) yang keempat di tempat yang sama di Kuala Lumpur. Indonesia memandang
penting AMMS III ini, karena selain sebagai negara anggota ASEAN yang telah menggagas
forum ini, juga dapat mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk lebih solid dalam
bekerjasama di bidang olahraga. Memang sepenuhnya disadari bahwa olahraga selalu identik
dengan persaingan dan kompetisi yang sangat ketat sebagaimana ditunjukkan dalam setiap
berlangsungnya SEA GAMES, tetapi semangat solidaritas dan sportivitas dalam kerangka
kerjasama ASEAN harus tetap dijaga melalui berbagai kegiatan bersama yang sistematis,
terprogram dan berkelanjutan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga non prestasi.

Beberapa hal penting yang dihasilkan dan dituangkan dalam Joint Statement of The 3rd
ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS-3) antara lain sebagai berikut:
1) Para menteri telah sepakat tentang adanya kemajuan dalam meningkatkan kerjasama
olahraga ASEAN melalui pendekatan saling pengertian di antara masyarakatnya.
Kerjasama itu diawali sejak tahun 2014 melalui sejumlah inisiatif pembahasan dan
program nyata termasuk juga pertukaran atlet internal ASEAN dan dengan negara-
negara mitra dialog ASEAN.
2) Menyadari bahwa sektor olahraga tidak dapat dikembangkan sendiri tanpa
keterlibatan banyak sektor, maka para menteri sepakat untuk adanya kebutuhan
interaksi yang lebih intensif dengan berbagai sektor terkait baik regional maupun
internasional, juga dengan lembaga-lembaga pendidikan tertentu serta juga berbagai
mitra dialog dan pihak-pihak terkait, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan
sinerjitas dan meminimalisasi adanya tumpang tindih antar pihak, dan
memaksimalkan efisiensi dan alokasi sumber daya yang ada.
3) Para menteri mendukung inisiatif Malaysia untuk melakukan studi kelayakan bagi
kemungkinan layak tidaknya untuk mengikuti bidding process untuk menjadi tuan
rumah Piala Dunia FIFA tahun 2034. Dukungan perlu diperoleh tidak hanya dari para
pemangku kepentingan di kalangan pemerintah, tetapi juga non seperintah terutama
dari seluruh federasi sepakbola, media, masyarakat secara umum dan kalangan dunia
usaha.
4) Para menteri menyambut baik gagasan untuk mengadakan ASEAN Super League
yang diinisiasi oleh AFF (ASEAN Football Federation) yang diyakini dapat lebih
mentriger kegiatan keolahragaan di kawasan ini.
5) Para menteri memberi perhatian pada usulan Malaysia untuk mengadakan ASEAN
Sport Day yang diadakan setiap tahun oleh seluruh negara-negara anggota ASEAN.
Untuk itu, masih akan dibahas lebih lanjut teknis pelaksanaannya.
6) Para menteri menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Lao PDR dan
juga Pemerintah Malaysia yang secara berturut-turut telah mengadakan the Expert
Group Meeting on Sports (EGMS) pada bulan Mei 2015 dan Agustus 2015 untuk
memfinalisasi ASEAN 5 - Year Work Plan on Sports 2016 - 2020.
7) Dalam rangka finalisasi Work Plan tersebut dan juga sesuai the Vientiane Declation
pada AMMS tahun 2013, maka para menteri sepakat mendorong setiap negara
anggota untuk lebih mengekplorasi sumber daya dan potensinya masing-masing bagi
pelaksanaan Work Plan tetrsebut.
8) Untuk lebih mempromosikan ASEAN Sports For All, maka berdasarkan Work Plan
tersebut didorong untuk lebih melibatkan banyak pihak termasuk komunitas lokal,
akademisi dan dunia usaha melalui sistem kemitraan.
9) Para menteri menyambut gembira partisipasi Jepang menjelang penyelenggaraan
Tokyo Olympic Games tahun 2020, dan membuka kemungkinan bagi kerjasama
melalui forum ASEAN Plus Japan Ministerial Meeting on Sports yang akan diawali
di tahun 2017. Untuk itu para menteri telah menugaskan para anggota ASEAN Senior
Official Meeting on Sports untuk mengkaji dan menyusun TOR nya.
10) Para menteri menyambut gembira penunjukkan Myanmar sebagai calon ketua dan
penyelenggara AMMS di Myanmar pada tahun 2017.
11) Para menteri mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Malaysia atas suksrsnya
penyelenggaraan AMMS-3 dan juga kepada Sekretariat ASEAN atas bantuan yang
telah ditunjukkan.
BAB II
KESIMPULAN

ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) merupakan suatu forum yang sangat penting dan
strategis, karena memungkinkan para menteri se-ASEAN untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman
bagi kemajuan perkembangan olahraga di kawasan negara-negara anggota ASEAN dalam kerangka
kerjasama dan solidaritas ASEAN. ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS) akan berusaha untuk
Meningkatkan kerjasama dalam bidang olahraga dan kegiatan yang berhubungan dengan keolahragaan
terhadap perkembangan yang seimbang di ASEAN. Mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan warga
Negara anggota ASEAN melalui olahraga. Mendorong lebih banyak interaksi antara orang-orang dari
anggota ASEAN, sehingga memperkuat persahabatan antara Negara anggota ASEAN, serta memberikan
kontribusi untuk integrasi ASEAN dan juga pembangunan Masyarakat. Menganjurkan dan
mempromosikan peran olahraga dalam pembangunan daerah, perdamaian dan stabilitas. Mengembangkan
sikap sportivitas, daya saing dan juga keunggulan budaya ASEAN dalam bidang olahraga di tingkat
Regional maupun Internasional.
DAFTAR PUSTAKA

 http://asean.org/asean-socio-cultural/asean-ministerial-meeting-on-sports-
amms/, diakses pada tanggal 28 Oktober 2016
 http://kemenpora.go.id/index/preview/konferensi/161 Siaran Pers No. 44/Kom-
Publik/Kemenpora/8/2015: Pertemuan Para Menteri ASEAN Untuk Mendorong
Kerjasama Komunitas ASEAN Berdasarkan Semangat Kompetisi dan Solidaritas
Kawasan, diakses pada tanggal 28 oktober 2016
 https://obsessionnews.com/kemenpora-hadiri-amms-ke-3-di-kuala-lumpur/,
diakses pada tanggal 28 oktober 2016

Você também pode gostar