Você está na página 1de 14

a.

Identitas Pasien
Nama : Ny.Sugiyem
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 Tahun
BB : 72.4 kg
TB : 149.6 Cm
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : SP 1 Kompas (Sebangau Kuala)
Diagnosa : Hipertensi+Kolesterol+Asam Urat

b. Data Subjektif
A. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 8 Oktober 2018, pasien memeriksakan dirinya ke Poli umum PKM Sebangau karena merasakan
nyeri-nyeri pada jari dan sendi / tungkai (oedema), cepat lelah, sering pusing dan sakit dibagian tengkuk leher,
malam susah tidur.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat struk ringan pada tahun 2008, pasien pernah dirawat di Puskesmas Sebangau.
3. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti pasien.
B. Riwayat Nutrisi
1. Riwayat Gizi Sekarang

 Hasil Recall tanggal 8 Oktober 2018, sebagai berikut :


 Energi : 1179,6 Kalori
 Protein : 49,6 g
 Lemak : 37,7 g
 KH : 157,0 g

Tabel.1.1 Recall Tanggal 8 Oktober 2018


Waktu Jenis Bahan GR E P L KH
makan Masakan Makanan
Nasi Nasi 150
Ayam Ayam 100
Pagi masak
merah
Teh manis Gula 25
Roti Roti
Snack
Sirup
Siang
Sumber : Recall 24 jam Pasien

2. Riwayat Nutrisi Dahulu


a. Pasien mempunyai kebiasaan makan 2 kali sehari.
b. pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan
c. Pola makan pasien adalah :
 Frekuensi makan pasien tidak teratur yaitu <3x sehari
 Px mempunyai kebiasaan makan yang tidak teratur yaitu <3x sehari
 Sumber KH yang sering dikonsumsi pasien adalah nasi dengan jumlah + 150gr/tiap kali makan,
mie 1 bungkus/tiap kali makan sedangkan jagung, roti jarang dikonsumsi px.
 Sumber protein hewani yang sering dikonsumsi px adalah ayam dengan jumlah + 100gr/tiap kali
maka , telur 1biji/hari, sedangkan ikan laut dan hati jarang dikonsumsi pasien
 Sumber protein nabati yang sering pasien konsumsi adalah tahu dan tempedengan jumlah +
50gr/tiap kali makan
 Pasien jarang mengkonsumsi sayur daun hijau dan sayur kacang-kacangan.
 Buah yang sering dikonsumsi pasien adalah pisangdengan jumlah 2 buah/tiap kali makan,
mangga 2 buah/tiap kali makan, sedangkan pepaya jarang dikonsumsi pasien
 Minuman yang sering dikonsumsi pasien adalah teh manis 1 gelas/hari dan air putih dengan
jumlah >1000ml/hari
 Pasien sering mengkonsumsi jenis makananyang diolah dengan minyak (gorengan)
 Pasien rajin mengkonsumsi obat hipertensi dan asam urat
-
Tabel 1.2. Dietary History (Food Frekuensi)
Pola Makanan (Beri Tanda √ pada pilihan frekuensi)
Frekuensi Frekuensi
Bahan Makanan Bahan Makanan
TP J S TP J S
Nasi √ Pisang √
Mie √ Mangga √
Jagung √ Pepaya √
Roti √ Sayuran Daun Hijau √
Tempe √ Sayuran kacang-kacangan √
Tahu √ Makanan Gorengan √
Ayam √ Teh Manis √
Telur √ Kue Manis √
Ikan laut √
Hati √

Keterangan :
TP : Tidak pernah
J : Jarang (1-2x/minggu)
S : Sering (>2x/minggu)

2. Riwayat lainnya
a. Sosial Ekonomi
 Pekerjaan : Pedagang
 Agama : Islam
 Jumlah Keluarga : 4 Orang
 Alamat : SP 1 Kompas (Sebangau Kuala)
b. Obat-obatan
Nama Obat Dosis
Allupurinol 1x2
B1 2x1
PCT 3x1
Nipedipin 1x1 (pagi)
Nadic 2x1
Amlodepin 1x5 mg (pagi)
Simvastatin 1x20 mg

c. Data Objektif
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
Hasil pemeriksaan antropometri dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan sebagai berikut :
TB =149.6 Cm
BB = 72.4 Kg
Berat Badan Dengan Koreksi Oedema
Untuk Menentukan berat badan dengan odema dikoreksi dengan cara:
BB koreksi = BB saat ini – koreksi oedema/asites

Tabel 1 Tingkatan Oedema dan Asites


Tingkatan Oedema Acites
Ringan (bengkak pada tangan -1 kg atau 10% -2,2 kg
atau kaki)
Sedang (bengkak pada wajah, -5 kg atau 20% -6 kg
tangan atau kaki)
Berat ( Bengkak pada wajah, -14kg atau 30% -10 kg
tangan dan kaki)
Sumber : Detaseringh Dietetik 12, Didit Damayanti dalam Adisty

BB koreksi = 72,4 – 1 kg = 71,4 kg

BBI = (TB – 100 ) – 10%(TB–100)

= (149.6 - 100) – 10%(149.6 - 100)


= 49.6 – 4.96
= 44.64 kg
IMT = BB/(TB) 2
= (71.4) / (1. 495) * (1.495)
= 31.95 (Obesitas)
Patokan BMI :
BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
BMI 18.5 - 24 = normal
BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)
BMI >30 = obesitas

RBW = BB (kg) x 100%


TB(cm)-100
= 72,4 x100%
149,6-100
= 145,97%
kriteria :
 kurus (underweigh) : BBR <90%
 Normal (ideal) : BBR 90-110%
 Gemuk (overweight) : BBR > 100%
 Obesitas : BBR > 120%
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Pemeriksaan fisik pasien telah dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2018 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.3
berikut :
Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Fisik/Klinis
 fisik
 nyeri pada jari dan dibagian sendi dan tungkai (oedema)
 cepat lelah
 sering pusing dan sakit dibagian tengkuk leher
 malam susah tidur
Pemeriksaan Tanggal 8 Oktober
Pemeriksaan
2018
Keadaan umum Lemah
Kesadaran Compos Mentis
Suhu 370 C (Normal)
Tensi 140/90 (HT tingkat 1)
Nadi 90 x/mnt (Normal)
RR -
Oedema Tungkai kaki
 nyeri pada
Klasifikasi TDS * TDD**
Hipertensi (mmHg) (mmHg)
< 120
Normal <80
120-139
Pre-Hipertensi 80-89
140-159
Hipertensi tingkat 1 90-99
>160
Hipertensi tingkat 2 100
*TDS, Tekanan Darah Sistolik ** TDD, Tekanan Darah Distolik
Sumber : The Seventh Report of Joint National Committee (JNC-7) (2003)

3. Biokimia (Pemeriksaan Laboratorium)


Hasil pemeriksaan laboratorium pasien yang telah dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2018, dapat dilihat pada tabel
1.4 berikut :
Tabel 1.4. Hasil Pemeriksaan Tanggal 8 Oktober 2018
PemeriksaanLaboratorium Hasil Normal Keterangan
GDS 178 < 200 mg/dl Normal
Urid Acid 7.1 2,4-5,7 mg/dl Tinggi
Kolesterol 206 <200 mg/dl Tinggi


 NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi penurunan kebutuhan natrium, protein dan lemak berkaitan denan
adanya riwayat hipertensi, stroke, dan dislipidemia ditandai dengan TD tinggi 140/90 mmHg, asam urat
tinggi 7,1 mg/dl, kolesterol tinggi 206 mg/dl

 (NI-3.2) Kelebihan Intake cairan disebabkan oleh ganguan fungsi ginjal ditandai dengan data physical
yaitu Edema
 NI.2.1 kekurangan intake makanan dan minuman oral yang disebabkan nafsu makan menurun
ditandai dengan persentase hasil recall energi……, protein,,,,lemak,,,,,,dan karbohidrat
 .NI- 5.6.2 intake lemak lebih dibandingkan kebutuhan standar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
tentang makanan dan zat gizi yang ditandai dengan hasil lab yaitu kolesterol 206 mg/dl
 NC-2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus berkaitan dengan ganguan metabolisme
purin ditandai dengan kadar asam urat tinggi yaitu 7,1 mg/dl
E-1.6 memberikan edukasi gizi terkait hubungan antara aktifitas fisik dan gizi yangmampu
membantumenormalkan kadarlaboratorium
E.2.1 memberikan edukasi gizi berupa interpretasi hasil laboratorium terkait kadar Asam Urat, kolesterol
BD-1.5.1Target terjadi penurunanGDP mencapai nilainormal 70-110 mg/dl.Akan dipantau
pada pemeriksaan berikutnya
BD-1.7.2 Target terjadi penurunan asam urat dan kolesterol nilai normal. Akan dipantau
pada pemeriksaan berikutnya. Target terjadi penurunan kadar asam urat dan kolesterol
 NC-3.3 Berat badah lebih disebabkan oleh pola makan yang salah (konsumsi makanan yang tinggi
lemak dan karbohidrat) dan tidak pernah melakukan aktifitasfisik ditandai dengan BB dan IMT melebihi
nilai normal IMT = 32,394
E.14 1memberikan edukasi giziterkait hubungan antaraaktifitas fisik dan gizi denganBB dan IMT yang lebih
darinormal.melakukan
C-1.2 konseling gizi pendekatan dengan healthmodel belief didasarkan padaasumsi bahwa pasien akantemotivasi
untuk mengambiltindakan terkait kesehatan yaitudengan merekomendasikanaktivitas fisik agar dapatmengelolo
berat badanny

AD-1.1.2 3Target terjadi penurunan berat badan samapimencapai BBI 60,3 kgdengan minimal 0,5-1 kgakan
dipantau pada pemerikasaan 1 minggu berikutnya

 NB-1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi ditandai dengan asupan gizi yang tidak
seimbang dan pola makan yang salah(NB-1.4) Kurangnya kemampuan memonitoring diri sendiri
disebabkan oleh kurang perhatian terhadap informasi, kesulitan mengatur waktu ditandai dengan
kebiasaan makan pasien yang < 2x sehari dan masih makan sayur serta lebih suka makanan yang
digoreng.
E-1.6 memberikan edukasi gizi terkait rekomendasi pemilihan jenis makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan
 NB-1.3 belum siap melakukan perubahan diet/perubahan pola hidup disebabkan oleh kurangnya
kemampuan untuk berubah/memperbaiki kesalahan ditandai oleh kegagalan dalam melakukan diet
sebelumnya
C-1.2 melakukan konseling gizi pendekatan dengan healthmodel belief didasarkan pada asumsi bahwa pasien akan
temotivasi untuk mengambil tindakan terkait kesehatan yaitu dengan merekomendasikan diet yang tepat
.FH.7.3.1 Target adalah pasiendapat melakukan aktifitasfisik.
FH-2.1. Target adalah pasie ndapat patuh dalam menjalankan diet yang telah diberikan.Akan dipantau setiap hari.

 NB-1.6 tidak patuh mengikuti rekomendasi gizi/diet berkaitan dengan masih mengkonsumsi
sayuran hijau dan gorengan ditandai dengan nilai asam urat dan kolesterol yang tinggi
 NB-1.7 pemilihan makanan yang salah
Kurangnya Pengetahuan Berhubungan Dengan Makanan/Zat Gizi (NB-1.1) disebabkanoleh
keyakinan atau perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain
berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan Pasienjuga jarang mengkonsumsi
sayur dan buah, dan sebagian besar makanan yangdimkonsumsi sehari-hari selain tinggi purin
juga tinggi lemak.dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa Ny.S mengalami kelebihan
asupan energi, dibuktikan dengan hasil perhitungan IMT = 32.394 yang menandakan Ny.S
mengalami obesitas. oleh karena itu Ny.S disarankan untuk memakan beraneka ragam dan gizi seimbang,
mengurangi konsumsi makan sumber kalori/energi, lemak, protein.
 NB-2.1

PD-1.1.9 terjadi penurunan TD mencapai nilai normal 120/80 mmHg. akan dipantau pada
pemeriksaan berikutnya
PD-1.1.2 target adalah keluhan berkurang atau hilang dan tubuh terlihat lebih bertenaga

 NI -1.4 Kekurangan Intake Energi


Intake makanan meliputi energi, protein, lemak dan karbohidrat yang dapat diketahui dari hasil recall.

b. Riwayat Nutrisi Dahulu


Pola makan tidak teratur dengan Frekuensi makan <3x sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi nasi,mie.
Lauk hewani yang sering dikonsumsi ayam dan telur yang hampir setiap hari, ikan laut dan hati jarang. Lauk nabati
yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe. pisang dan mangga sering dikonsumsi, sayur jarang di konsumsi 2
hari sekali. sering mengkonsumsi teh manis, makanan gorengan jarang dikonsumsi 2 hari 1x. Pada malam hari
sambil menonton tv ia makan untuK menghilangkan kebosanan seperti mie goreng atau mie rebus bahkan
mejelang tiduR, ia sempaktkan untuk makan roti isi atau biskuit..

d. Riwayat Penyakit Dahulu


Berdasarkan hasil anamnesa dengan keluarga pasien diketahui bahwa pasien pernah menderita stroke pada tahun
2008 yang lalu. Hal ini bisa dipicu karena pasien mempunyai pola makan yang tidak teratur, obesitas, hipertensi, dan
pasien jarang melakukan olahraga.
e. Fisik/Klinis
1. Fisik
Berdasarkan data fisik yang ada pasien masih dalam keadaan lemah dan pusing disebabkan karena stres yang
dialami oleh pasien karena nyeri pada jari dan dibagian sendi dan tungkai (oedema), cepat lelah, sering pusing dan
sakit dibagian tengkuk leher, malam susah tidur.
2. Klinis
Meningkatnya tekanan darah dimungkinkan karena pola makan pasien yang salah karena pasien suka
mengkonsumsi makanan yang digoreng. Sehingga memicu terjadinya tekanan darah tinggi yang biasa disebut
hipertensi. Pada hipertensi esensial mekanisme ini terganggu, di samping ada faktor lain yang berpengaruh. Hal ini
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup yang berhubungan dengan risiko penyakit hipertensi seperti
stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.

skrining gizi
Resiko Ringan Resiko Sedang Resiko Tinggi
Berat badan turun 2,5-5 kg Berat badan turun 5-7,5 kg Berat badan turun > 7,5
dalam 6 bulan terakhir dalam 6 bulan terakhir kg dalam 6 bulan terakhir
RBW = 80-120% RBW = 70-80% atau 120- RBW = <70% atau > √
130% 130%
IMT = 20-25 kg/m2 IMT = 17-18 atau 30-35 √ IMT = <17 kg/m2 atau
kg/m2 >35kg/m2
Mual/muntah ringan, diare Mual/muntah Malabsorbsi
berkepanjangan, diare
Nafsu makan turun √ Tidak ada nafsu makan Mendapat makanan
perantara dan/MLP
Gangguan mengunyah atau Decubitus ringan dan atau Decubitus berat atau luka
menelan terbuka lainnya terbuka yang tidak
kunjung sembuh
Hipertensi √ Gagal ginjal Menderita penyakit
pankreas berat
Atherosklerosis, Stadium awal penyakit Kanker stadium lanjut
peningkatan profil lemak kanker dan/kemoterapi dengan kekeksia
darah
Menjalani operasi ringan Menjalani operasi berat Menjalani operasi saluran
cerna
Anemia Diebetis tidak terkontrol Malnutrisi
Ulkus Gangguan saluran cerna, Pasien di ICU luka bakar
pendarahan saluran cerna
Istirahat ditempat tidur Menderita penyakit Mengalami sepsis
jantung kongetiv
Dehidrasi ringan Stroke Trauma multiple
Albumin 3,2-3,4 mg/dl Albumin 2,8-3,1 mg/gl Albumin <2,8 mg/dl
Total limphosit 1200-1500 Total limphosit 900-1200 Total limphosit < 900
sel/m3 sel/m3 sel/m3
Depresi ringan √ Depresi sedang Depresi berat
Demam ringan Lainnya Lainnya
dari skrining diatas disimpulkan bahwa pasien berisiko tinggi

Pasien dikatakan berisiko tinggi Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau 3
atau lebih dari faktor resiko sedang atau 6 atau
lebih faktor resiko ringan
AHLI GIZI HARUS MELAKUKAN PENILAIAN
STATUS GIZI SECARA LENGKAP PERLU DI
LAKUKAN EVALUASI KEMBALI DALAM 3-5 HARI
Pasien dikatakan beresiko sedang Bila terdapat 2 atau lebih faktor resiko sedang atau
4-6 faktor resiko ringan .
AHLI GIZI HARUS MENEMUI PASIEN PALING
LAMBAT DALAM 3 HARI, LAKUKAN PENILAIAN
STATUS GIZI YANG DIPERLUKAN EVALUASI
KEMBALI 3-5 HARI
Pasien dikatakan beresiko ringan Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan, cek kembali
dalam 7-10 hari

2.2 DAFTAR MASALAH


1. Masalah Gizi
1. Pola makan salah
2. Nafsu makan pasien kurang baik
3. Tekanan darah tinggi
4. pasien mengalami penurunan nafsu makan
5. pola makan <3x sehari

2.3 INTERVENSI
rute : pemberian makanan dan minuman melalui oral
bentuk makanan : makanan biasa
frekuensi : 3x menu utama dan 2x selingan
1. Terapi diet
2. jangka pendek (ND-1.1 dan NC 2.2) mengubah dan memodifikasi perilaku terkait makanan
seimbang dan aktifitas fisik, mengenalkan jenis makanan dan cara mengolah makanan
3. •Jangka Panjang : menurunkan berat badan secra perlahan hingga mencapai IMT normal d,
menurunkan kadar kolesterol dan asam urat,
4.
a. Tujuan Diet :
Pemberian terapi diet bertujuan untuk :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan ginjal
b. mengurangi asupan energi sehingga mencapai penurunan berat badan secara bertahap sampai batas normal
c. Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
dan oedemanya
d. menurunkan tekanan darah hingga mencapai batas normal
e. menurunkan kolesterol darah mencapai batas normal
f. menurunkan kadar asam urat dalam darah
c. Jenis Diet : Diet Rendah Garam II, rendah purin, rendah lemak, rendah energi
d. prinsip diet :
 makanan beraneka ragam dan gizi seimbang
 mengurangi konsumsi makanan sumber kalorienergi yaitu karbohidrat, lemak, protein
 merubah pola makan menjadi sehat dan meneruskan kebiasaan tersebut

Syarat Diit :
1. Energi rendah
2. Protein diberikan 1 kg/BB/Hari dari total energy.
3. Lemak rendah yaitu 20 % dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat diberikan 60 % dari total kalori.
5. rendah garam hanya 1 – 3 g/ hari.
6. Bentuk makanan biasa
7. Frekuensi makanan 3x makan utama dan 2 x makan selingan.

Kebutuhan energi dan zat gizi

Energi Basal = BBx 30 Kalori


= 44,64x 30 Kalori
= 1338,2 kalori
Protein = 0,6 x 72,4 = 43,44 0,8-1
% P = 43,44 X 4 / 1338,2
= 173,76 X 100%
1338,2
P = 12,98% (13 %)
+ 20% = 10,4 – 15,6 gr
Lemak = 20 % X 1338,2
9
= 334,6
9
= 29,74 Gr
+ 20% = 23,79 – 35,69
Karbohidrat = ((P+L)-100%) x 1338,2
=((13%+20%)-100%) x 1338,2 / 4
= 896,59 : 4 = 224,15 Kal
(+ 20% = 179,32 - 268,98)

BMR = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)


= 655 + (9,6x44,64) + (1,8x149,6) – (4,7x47)
= 655+428,54 + 269,28 – 220,9
= 1131,92 kal

E = 1131,92 x Faktor Aktifitas x Faktor stres


= 1131,92 x 1,3 x 1,3
= 1912,95 kal
Pengurangan 500 kkal untuk penurunan berat badan = 1412,95 kkal
+ 5% 1342.3 – 1483.6
Protein = 0.8 x 71,4 = 57.12 gr …..+ 5% = 54.26 – 59.98 gr
% P = 71.4 X 4 / 1412,95
= 285.6 X 100%
1412,95
P = 20.21% (20 %)
Lemak = 20 % X 1412,95
9
= 282,59
9
= 31,39 gr
+ 5% = 29.82 – 32.96 gr
Karbohidrat = ((P+L)-100%) x 1338,2
=((20%+20%)-100%) x 1412,95/ 4
= 847.77 : 4 = 211.94 gr
+ 5% = 201.34 – 222.54 gr
kebutuhan cairan :

10 kg = 1000 mililiter
10 kg = 500 mililiter
51,4 kg x 20 ml = 1028 mililiter +
71,4 kg = 2528 mililiter
catatan :
 setiap 100 gram protein (asam amino) akan menghasilkan 40 cc air
 setiap 100 gram karbohidrat (glukosa) akan menghasilkan 60 cc air
 setiap 100 gram lemak (trigliserida) akan menghasilkan 110cc air

syarat diet :

a. Energi rendah diberikan yaitu 1412,95 kalori ditujukan untuk menurunkan berat badan. pengurangan dilakukan
secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. untuk
menurunkan berat badan sebanyak 0,5-1 kg/minggu, asupan energi dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/hr dari
kebutuhan normal
b. Kebutuhan protein diberikan 0.8 gr/kg BB dari kebutuhan energi total yaitu 57.12 gr (utamakan protein bernilai
biologis tinggi dan rendah purin) untuk mengurangi kadar asam urat, agar produksi purin endogenuestidak terlalu
cepat sehingga mencegah peningkatan purin
c. Kebutuhan lemak rendah diberikan 20% dari kebutuhan energi total yaitu 29,74/ 31,39 gr. <10% dari lemak jenuh,
10% lemak tidak jenuh ganda, dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal, agar tidak menghambat pengeluaran asam
urat melalui urin
d. Karbohidrat sedang diberikan 60% dari yaitu 211.94 gr, sisa dari kebutuhan energi total dikurangi energi dari
protein dan lemak. gunakan lebih banyak sumber karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang , sebagai
alternatif bisa digunakan gula buatan pengganti gula sederhana dan juga untuk membantu meningkatkan
pengeluaran asam urat darah melalui urin.
e. rendah purin agar tidak meningkatkan kadar asam urat dalam darah
e. kolesterol rendah <300 mg/dl
g. rendah garam Natrium (400-600 mg) atau setara dengan ¼ sdt (2 gr) garam disesuaikan dengan berat tidaknya
retensi garam atau air untuk mengurangi oedema
h. Cukup vitamin dan mineral, sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang metabolisme dalam tubuh
i. Cairan cukup untuk mengurangi oedemanya yaitu sebesar 2528 mililiter untuk mengeluarkan asam urat melewati
urin.

 Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk Rendah Garam :
 Makanan yang tidak dianjurkan :
- Sumber karbohidrat : Sumber karbohidrat tinggi natrium, seperti cake, biskuit, dan krekers.
- Sumber protein hewani : Daging dan ikan yang diawetkan, seperti ikan asing, ikan bandeng, sarden dan corned beef.
- Sayuran : Sayuran yang tinggi kalium, seperti : tomat, kol, bayam, bit, daun bawang, tauge kacang hijau, kacang
buncis, kembang kol, walu dan rebung.
- Buah-buahan : Anggur, belimbing, duku, jambu biji, pepaya, dan pisang.
- Lemak : Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
- Minuman : Berbagai minuman bersoda dan beralkohol.

2. Terapi Edukasi
a. Topik
Diet Rendah Garam, rendah purin, rendah lemak
b. Tempat
-
c. Waktu
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Mei 2012 selama 30 menit, yakni mulai pukul 11.00 – 11.30
d. Tujuan Umum

 Menerapkan pola makan yang baik dan seimbang


 Mengerti makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 Harus lebih mematuhi diet yang telah diberikan dan menjalankan dengan benar
f. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien.
g. Materi
1. Pengertian penyakit Diabetes Mellitus.
2. Tujuan, prinsip, dan syarat diet Diabetes Mellitus 2100 Kalori + Diet Rendah Garam
3. Bahan makanan yang dianjurkan yang dibatasi dan tidak diperbolehkan.
h. Metode
1. Konsultasi
2. Tanya Jawab
i. Alat Peraga
 Leaflet
j. Pelaksana
Mahasiswa S1 Gizi : Rizki Nuzul Harsyam
k. Evaluasi
 Menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga pasien mengenai materi yang diberikan.
 Memantau pola makan pasien.

Materi :

 Diet RG dan R. Purin
 Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
 Bahan makanan yang dianjurkan.

Rekomendasi :
1. Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tercapai tujuan diet
2. Perlu adanya pengnawasan tentang pola makan pasien oleh keluarga
3. Pasien perlu membatasi makanan yang mengandung purin dan lemak tinggi

2.4. RENCANA MONITORING EVALUASI


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Evaluasi Pelaksanaan Edukasi


a. Pemahaman Pasien terhadap materi konseling
Penyuluhan dan konsultasi gizi dilakukan pada pasien dan keluarga pasien, dan menunjukkan adanya
respon yang baik yaitu dibuktikan dengan adanya tanya jawab antara pasien dan konselor. Selain itu, pasien juga
bertanya bahan makanan apa yang tidak diboleh dimakan. Setelah memberikan beberapa arahan tentang bahan
makanan yang baik dan tidak baik untuk di konsumsi, konselor memberikan pertanyaan balik, hal ini di tanggapi
baik oleh pasien dan keluarganya dengan memberikan beberapa jawaban yang cukup tepat tentang apa saja yang
harus diperhatikan dalam hal menjaga kesehatan serta pasien berusaha menaati semua anjuran diet yang diberikan.
b. Kepatuhan Diet Pasien
Berdasarkan pemantauan selama 3 hari dan diberikan motivasi dan konseling kepada pasien, pasien
menunjukkan intake makanan yang signifikan dibuktikan dengan hasil recall energi dikategorikan kurang (58,43%).
Intake protein dikategorikan kurang (48,53%), begitu juga dengan intake lemak kurang (88,6%), sedangkan intake
karbohidrat dikategorikan kurang (50,1%). Hal ini disebabkan karena kondisi pasien yang masih dalam keadaan
lemah sehingga asupan makanan yang masuk belum sesuai dengan kebutuhan yang dianjurkan.
Berdasarkan hasil pemantauan selama 3 hari, tingkat kepatuhan pasien berdasarkan prinsip masih
kurang. Dimana Pasien masih belum patuh terhadap diet yang dianjurkan baik dari segi jumlah porsi, jadwal
makanan serta jenis bahan makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi. Dilihat dari tepat jenis, pasien
masih sering mengkonsumsi bahan makanan yang tidak dianjurkan, seperti: Minum teh dengan menggunakan gula
pasir. Sedangkan pada bahan makanan yang dianjurkan pasien tidak suka mengkonsumsi kentang rebus.
Berdasarkan tepat jumlah pasien masih suka mengkonsumsi nasi dengan jumlah yang berlebihan dan pada tepat
jadwal pasien masih belum bisa menyesuaikan dengan jadwal menu yang telah disesuaikan.

Evaluasi :
 Menanya-kan kembali tentang materi yang disampai-kan.
 Nafsu makan pasien

 Kepatuhan diet pasien terhadap diet yang diberi


3.2. Konsumsi energi sebelum intervensi masih kurang dan pada hari pertama intervensi mulai meningkat, pada
hari ke dua menurun dan hari ketiga mulai meningkat kembali. Pada hari pertama dan ketiga kondisi asupan
makan pasien meningkat karena kondisi pasien yang cukup membaik sehingga asupan makanan yang diterima
oleh tubuh baik pula, sedangkan pada hari ke dua asupan menurun hal ini disebabkan karena kondisi fisik pasien
yang menurun dikarenakan pasien mengalami lemah serta lemas sehingga asupan makanan yang diberikan tidak
dapat diterima oleh tubuh dengan baik Intake Protein
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3.2. dapat diketahui bahwa intake protein rata-rata pasien 50,66%. Pada saat sebelum
intervensi intake protein masih kurang, sedangkan hari pertama mulai meningkat, hari kedua menurun dan hari
ketiga mengalami peningkatan. Pada hari pertama asupan protein yang diterima pasien cukup baik karena kondisi
pasien juga yang mulai membaik sehingga lauk nabati dan hewani habis dikonsumsi sedangkan hari kedua
mengalami penurunan dikarenan kondisi daya tahan tubuh pasien yang menurun sehingga asupan Lauk nabati tidak
dikonsumsi dengan baik oleh pasien. Pada hari ketiga mengalami peningkatan dikarenankan kondisi pasien yang
mulai membaik kembali sehingga asupan makanan Lauk nabati dan hewani dapat diterima dengan baik.

3. Intake Lemak
Grafik Intake Lemak dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa intake lemak rata-rata pasien 91,39%. Pada saat sebelum
intervensi intake lemak masih kurang, pada hari pertama setelah intervensi mulai meningkat, kemudian hari ke dua
menurun, dan hari ke tiga meningkat kembali meskipun belum sesuai dengan kebutuhan. Pada hari pertama dan
ketiga intake lemak meningkat dikarenakan kondisi fisik pasien yang cukup membaik sehingga asupan makanan
yang masuk di tubuh di terima dengan baik pula, sedangkan pada hari kedua asupan lemak menurun disebabkan
karena kondisi pasien yang mengalami penurunan dayah tahan tubuh yaitu pasien mengalami lemas dan lemah
sehingga asupan lemak berkurang.

Keterangan :

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa intake karbohidrat rata-rata pasien 50,19%. Pada saat sebelum
intervensi intake karbohidrat masih kurang, pada hari pertama dan kedua setelah intervensi masih menurun
disebabkan karena keadaan pasien yang lemah sehingga asupan lemak berkurang, kemudian pada hari ke tiga
asupan lemak mengalami peningkatan kembali dilihat kondisi pasien yang semakin membaik meskipun belum
sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa intake Natirum rata-rata pasien 129,71%. Pada saat sebelum
intervensi dan hari kedua dan ketiga setelah intervensi intake natrium melebihi dari kebutuhan hal ini disebabkan
karena makanan yang dikonsumsi oleh pasien banyak mengandung natrium yang melebihi dari kebutuhan yang
dianjurkan misalnya daging dan ikan laut. Sedangkan pada hari pertama setelah intervensi kadar natrium menurun
disebabkan bahan makanan yang dikonsumsi asupan natriumnya tidak begitu tinggi.

Você também pode gostar