Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
𝛒×𝐕
Mol Etanol = 𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐦𝐨𝐥𝐚𝐫
dan
𝛒×𝐕
Mol Asam Asetat = 𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐦𝐨𝐥𝐚𝐫
Dimana massa jenis etanol 0,7893 g/cm3 dan massa molarnya 46 g/mol,
sedangkan untuk asam asetat massa jenisnya 1,049 g/cm3dan massa molarnya
60 g/mol. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung mol titrasi dengan
menggunakan persamaan berikut :
Setelah diketahui mol sisa dari seluruh zat, maka dapat dihitung konstanta
kesetimbangannya dengan persamaan berikut :
[𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎𝐂𝟐 𝐇𝟓 ]
𝐊𝐜 =
[𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎𝐇] [𝐂𝟐 𝐇𝟓 𝐎𝐇]
Setelah dilakukan langkah praktikum dan perhitungan sesuai dengan yang
di atas didapat nilai Kc erlenmeyer 1 : 0,878, Kc erlenmeyer 2 : 0,3117, Kc
erlenmeyer 3 : 0,503, Kc erlenmeyer 4 : 0,354. Namun keempat Kc tersebut
tidak dirata-rata karena meskipun volume yang dimiliki sama namun
perbandingan jumlah zat didalamnya berbeda-beda tiap erlenmeyernya.
Hasil dari perhitungan Kc tersebut diatas tidak sesuai dengan nilai Kc
secara teoritis. Adapun nilai Kc secara teoritis yaitu 4,2 x 10-2 . Untuk
ketidaksesuaian nilai Kc hasil praktikum dengan teori dapat terjadi karena
perbedaan metode yang digunakan pada saat titrasi. Selain itu titrasi yang
digunakan ketika praktikum masih menggunakan titrasi secara konvensional.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum konstanta kesetimbangan yang telah dilakukan
didapat nilai Kc untuk erlenmeyer 1, 2, 3, 4 berturut turut adalah adalah 0,878;
0,3117; 0,503; 0,354. Nilai Kc tidak dipengaruhi oleh konsentrasi awal larutan
dan apabila penambahan etanol lebih banyak maka titrasi berlangsung cepat
sebaliknya apabila penambahan asam asetat lebih banyak maka titarsi
berlangsung lambat.