Você está na página 1de 12

ANALISIS JURNAL

EFFECT OF ACUPRESSURE ON FATIGUE IN PATIENTS ON


HEMODIALYSIS

oleh

Widiyatus Sholehah

NIM 142310101056

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
MARET, 2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................1

BAB 2. ANALISIS PICO............................................................................2

2.1 Populasi...................................................................................................2

2.2 Intervensi................................................................................................3

2.3 Comparison............................................................................................6

2.4 Outcomes................................................................................................6

BAB 3. PEMBAHASAN............................................................................8

BAB 4. PENUTUP....................................................................................13

4.1 Kesimpulan..........................................................................................13

4.2 Saran....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
analisis jurnal ini yang berjudul “Effect of acupressure on fatigue in patients on
hemodialysis”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan analisis jurnal ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan analisis jurnal ini. Semoga analisis
jurnal ini berguna dan bermanfaat bagi semuanya.

Jember, Maret 2017

Penulis

3
BAB 1. PENDAHULUAN

Salah satu penyebab kronis yang sangat umum adalah gagal ginjal kronis,
yang dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir (ERSD) sebagai bagian
dari itu. Kejadian tahunan telah dilaporkan 330 kasus dari 1 juta di Amerika
Serikat dan 253 kasus dari 1 juta orang di Iran. Untuk mengatasi masalah gagal
ginjal kronik dibutuhkan terapi. Ada dua terapi yang paling sering digunakan
untuk gagal ginjal yaitu hemodialysis dan pencangkokan ginjal (Brunner &
Suddarth, 2002). Hemodialysis adalah proses pembersihan darah dari zat-zat
toksik, air, dan cairan elektroli dengan menggunakan mesin atau ginjal buatan
yang terbuat dari selaput semipermeabel (Brunner & Suddarth, 2002).
Berdasarkan statistic terakhir di tahun 2007 ada 16.600 pasien hemodialysis di
Iran. Hemodialysis merupakan terapi konvensional. Kelelahan yang diakibatkan
pasien hemodialysis antara 60%-97%.

Pasien dengan hemodialysis, kelelahan yang tidak diobati dapat sangat


mempengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan pasien meningkat
ketergantungan pada orang lain, kelemahan, kehilangan energy fisik dan
psikologis, isolasi social, dan depresi. Unsur-unsur yang mempengaruhi kelelahan
termasuk depresi, anemia, dan gangguan tidur. Berdasarkan penelitian, obat
akupresur adalah salah satu intervensi dengan aplikasi oleh perawat dalam
pengaturan klinis dan dianggap sebagai intervensi keperawatan klinis dan
komprehensif. Obat akupresur sebagai penyembuhan non-invasif dam memiliki
kelebihan seperti biaya, khasiat, kurangnya komplikasi, dan tidak perlu alat
khusus. Menurut Cho dan studi Tsay (2004) di Taiwan, dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa obat akupresur dapat menurunkan tingkat kelehana pada
pasien dari kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.

4
BAB 2. ANALISIS PICO

2.1 Populasi

Penelitian ini berlangsung di rumah sakit Nour, Alzahra, dan Shariati.


Subyek yang dipilih dari populasi penelitian berdasarkan kriteria inklusi. Kriteria
inklusi adalah usia lebih dari 18, diagnosis ERSD, menjalani hemodialysis selama
3 bulan, dan pasien dengan keluhan kelelahan dengan skor lebih dari 5. Jumlah
subyek diperkirakan 96, data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Pasien secara
acak dimasukkan dalam kelompok akupresur, plasebo, dan kontrol (32 subyek
yang memenuhi kriteria inklusi ditugaskan untuk setiap kelompok).usia kelompok
eksperimen adalah 53,4 (13,9) tahun, pada kelompok placebo 55,4 (11,5) tahun,
dan kelompok kontrol 54,3 (13,4) tahun. Dalam percobaa, placebo dan kelompok
kontrol ada 14 perempuan (43,75%) dan 18 laki-laki (56,25%). Tindakan tersebut
meliputi bentuk karakteristik demografi, skala analog visual kelelahan, dan skala
piper kelelahan. Tiga bagian pertama berisi karakteristik demografi termasuk usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, dan
etiologi penyakit. Bagian kedua berisi kelelahan severity skala (FSS) dengan skala
analog visual antara 0 sampai 10. Bagian ketiga berisi Piper Kelelahan Skala
dengan 27 item, pada empat dimensi kelelahan mental termasuk perilaku, emosi,
sensorik, dan dimensi kognitif. Skor nor diberikan karena kurangnya kelelahan, 1
sampai 3 untuk kelelahan minor, 4 sampai 6 untuk kelelahan moderat, dan 7
sampai 10 untuk kelelahan yang parah.

2.2 Intervensi

Intervensi dilakukan pada pasien kelompok placebo selama 2 jam yang


dialysis pada enam titik akupuntur dengan pijat selama 20 menit/hari, 3 hari per
minggu selama 4 minggu. Pada kelompok placebo, intervensi akupresur dilakukan
dengan jarak 1 cm. pada pasien kelompok kontrol hanya menerima perawatan unit
rutin. Dalam analisis ini menggunakan kruskal-wallis, uji t berpasangan, analisis
satu arah varians (ANOVA), dan uji Duncan. Intervensi dilakukan dalam 2 jam
pertama hemodialysis dalam kelompok eksperimen dan placebo. Intervensi ini

5
dilakukan antara subyek secara teratur menjalani hemodialysis pada kedua kaki,
tangan, dan pinggang dalam tiga sesi mingguan selama 4 minggu. Pada kelompok
eksperimen intervensi dilakukan pada titik akupuntur K1 utama, GB 34, ST 36,
SP 6, BL 23 dan HT 7. Pada kelompok placebo dilakukan dengan jarak 1 cm dari
titik akupuntur utama. Setiap sesi berlangsung selama 20 menit, dari yang 2 menit
dikhusukan untuk membelai dangkat utama dari acupoints dan sisa waktu 18
menit untuk akupresur pada enam titik akupuntur yang telah ditentukan.

Peneliti perempuan dan laki-laki dilakukan intervensi secara terpisah.


Penentuan titik akupuntur dibuat berdasarkan pedoman pengawas kedua pada
lokasi acupoint. Jumlah tekanan yang dibutuhkan dipraktekkan sekitar 20g-6kg.
Hasil pengobatan akupresur di keparahan kelelahan pada pasien hemodialisis
menunjukkan bahwa kelompok studi mengalami kurang keparahan kelelahan
dibandingkan dengan plasebo dan kelompok kontrol.

2.3 Comparison

Pada jurnal utama disebutkan bahwa kelelahan dianggap sebagai masalah


besar pada pasien hemodialysis dan dapat mengganggu kualitas hidup. Tujuan
dari penelitian jurnal utama adalah untuk menyelidiki afektivitas akupresur pada
kelelahan pasien yang menjalani hemodialysis. Pasien secara acak dimasukkan
dalam kelompok akupresur, plasebo, dan kontrol (32 subyek yang memenuhi
kriteria inklusi ditugaskan untuk setiap kelompok). Tindakan tersebut meliputi
bentuk karakteristik demografi, skala analog visual kelelahan, dan piper kelelahan
skala. Pasien dalam akupresur dan kelompok plasebo menerima intervensi
akupresur selama awal 2 jam dialisis pada enam titik akupuntur dengan pijat
selama 20 menit / hari, 3 hari per minggu selama 4 minggu. Pada kelompok
plasebo, intervensi akupresur dilakukan dengan jarak 1 cm dari situs intervensi
yang sebenarnya. Pasien dalam kelompok kontrol menerima perawatan Unit rutin
saja. uji chi quare, Kruskal-Wallis, uji-t berpasangan, analisis satu arah varians
(ANOVA), dan uji Duncan digunakan untuk analisis data. Hasil: Satu-cara tes
ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam skor total rata kelelahan
dan kelelahan berarti skor dalam dimensi perilaku, emosi, sensorik, dan kognitif
pada kelompok akupresur, plasebo, dan kontrol. Penelitian ini menunjukkan

6
bahwa akupresur dapat mengurangi kelelahan pada pasien hemodialisis, dan
penggunaan teknik ini non-farmakologis untuk perawat hemodialisis lebih
disarankan.

Jurnal yang mendukung program jurnal utama yaitu pendekatan pada


kelelahan pasien hemodialysis. Pengamatan poin dan gejala kelelahan dengan
pendekatan holistik dapat membantu para profesional kesehatan dan ilmuwan
untuk mengatasi masalah. Kelelahan adalah salah satu gejala yang paling umum
dari pasien hemodialisis dan berhubungan dengan kualitas hidup yang buruk.
Tujuannya ntuk menyelidiki tingkat kelelahan dan korelasinya dengan kualitas
hidup pasien hemodialisis. Hasil dari 134 pasien hemodialisis, mayoritas pasien
(52,9%) memiliki tingkat rendah dari kelelahan (10 <FAS <= 20). Namun, 15%
dari pasien-pasien ini muncul tinggi sangat tinggi tingkat kelelahan (30 <FAS <=
50). Mempelajari kualitas hidup pasien dapat mengamati korelasi antara kelelahan
dan kualitas hidup. Secara khusus, pasien yang mengalami tingkat yang lebih
tinggi kelelahan memiliki kualitas hidup yang lebih buruk (skor MVQOLI Total
2,90) dibandingkan yang mengalami tingkat yang lebih rendah dari kelelahan
(MVOQLI total nilai 3,67) (p <0,005). Kesimpulan analisis ini memungkinkan
untuk memahami hubungan antara kelelahan dan kualitas hidup di antara pasien
hemodialisis dengan ESRD dan pentingnya pencegahan, diagnosis dan
pengobatan kelelahan untuk mengoptimalkan kualitas hidup pada pasien dialisis
dengan ESRD.

Pada jurnal pembanding hasil penelitiann tentang efektivitas vitamin B12


pada pengurangan kelelahan pasien hemodialysis dengan injeksi intraevna 100
mcg/ml direkomendasikan untuk pasien yang menjalani hemodialysis. Dalam
penelitian ini dengan injeksi intravena 100ml / mcg Vitamin B12 untuk 86 pasien
hemodialisis, 3 kali seminggu setelah proses dialisis selama 2 bulan dan 1 bulan
tanpa intervensi untuk menilai keberlanjutan intervensi (fase washout), Setelah
intervensi, kelelahan berkurang secara signifikan. mengurangi jumlah kelelahan
pada bulan kedua lebih dari bulan pertama bahwa salah satu alasan untuk kondisi
ini adalah tingkat yang lebih tinggi dari vitamin B12 pada bulan kedua daripada
bulan pertama intervensi dan kebutuhan peningkatan akibatnya relatif sel dan

7
mungkin mengurangi oksida nitrat dan nitrit proksi. Setelah fase washout jumlah
kelelahan berkurang secara signifikan. Oleh karena itu sesuai dengan hasil yang
diperoleh vitamin B12 sebagai suplemen murah, tetapi pengguanaan injeksi
vitamin B12 secara terus menerus dapat menghilangkan/merubah efek fisiologin
karena obat telah berada dalam sirkulasi sistemik. Sehingga lebih dianjurkan
dalam mengatasi kelelahan pada pasien hemodialysis menggunakan akupresur
daripada pemberian suplemen B12. Akupresur tergolong terapi yang mudah,
aman dan tidak memerlukan biaya mahal dan bisa dilakukan sendiri atau keluarga
dirumah.

2.4 Outcome

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di rumah sakit Nour, Alzahra,


dan Shariati menghasilkan efektivitas penggunaan akupresur pada pasien
hemodialysis dan penerapan obat akupresur oleh perawat menunjukkan bahwa
metode komplikasi bebas non-invasif, hemat biaya, dipelajari, dan ini dapat
digunakan untuk menurunkan kelelahan pada pasien hemodialisis. Oleh karena
itu, metode pengobatan komplementer ini disarankan untuk digunakan oleh
perawat di bangsal hemodialisis untuk menurunkan kelelahan pasien.

8
BAB 3. PEMBAHASAN

Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan


pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Akupresur berguna
untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan
dan kelelahan. Akupresur adalah terapi dengan menekan titik-titik dibagain tubuh
yang merupakan jalur meridian (saluran dalam tubuh yang dilewati energy Chi)
dengan penekanan menggunakan tangan, terutama jemppol, sehingga penekanan
tersebut akan mempengaruhi Chi (energu), Xie (darah) dan organ-organ tubuh
baik organ padat (cang) dan organ berongga (fu) sehingga keseimbangan panas-
dingign tubuh bisa harmonis dan daya tubuh mneingkat.

Dalam sebuah jurnal utama menghasilkan efektivitas penggunaan


akupresur pada pasien hemodialysis dan penerapan obat akupresur oleh perawat
menunjukkan bahwa metode komplikasi bebas non-invasif, hemat biaya,
dipelajari, dan ini dapat digunakan untuk menurunkan kelelahan pada pasien
hemodialisis. Oleh karena itu, metode pengobatan komplementer ini disarankan
untuk digunakan oleh perawat di bangsal hemodialisis untuk menurunkan
kelelahan pasien. Pada jurnal pembanding hasil penelitiann tentang efektivitas
vitamin B12 pada pengurangan kelelahan pasien hemodialysis dengan injeksi
intraevna 100 mcg/ml direkomendasikan untuk pasien yang menjalani
hemodialysis. Dalam penelitian ini dengan injeksi intravena 100ml / mcg Vitamin
B12 untuk 86 pasien hemodialisis, 3 kali seminggu setelah proses dialisis selama
2 bulan dan 1 bulan tanpa intervensi untuk menilai keberlanjutan intervensi (fase
washout), Setelah intervensi, kelelahan berkurang secara signifikan. mengurangi
jumlah kelelahan pada bulan kedua lebih dari bulan pertama bahwa salah satu
alasan untuk kondisi ini adalah tingkat yang lebih tinggi dari vitamin B12 pada
bulan kedua daripada bulan pertama intervensi dan kebutuhan peningkatan
akibatnya relatif sel dan mungkin mengurangi oksida nitrat dan nitrit proksi.
Setelah fase washout jumlah kelelahan berkurang secara signifikan.

Penggunaan injeksi vitamin B12 secara terus menerus dapat


menghilangkan/merubah efek fisiologin karena obat telah berada dalam sirkulasi
sistemik. Sehingga lebih dianjurkan dalam mengatasi kelelahan pada pasien

9
hemodialysis menggunakan akupresur daripada pemberian suplemen B12.
Akupresur tergolong terapi yang mudah, aman dan tidak memerlukan biaya mahal
dan bisa dilakukan sendiri atau keluarga dirumah. Akupresur dapat meredakan
stress pada pasien hemodialysis sehingga mengurangi kelelahan pasien yang
sedang menjalani hemodialysis. Penderita penyakit ginjal tahap akhir dan sudah
menjalani prosedur hemodialysis pada umumnya akan terpengaruh oleh stress
psikologis dan fisiologis. Kecemasan dan kelelahan yang sering terjadi pasien
hemodialysis. Hal ini dapat menghasilkan dampak klinis yang negative serta
kualitas hidup yang buruk. Sehingga pada pasien yang sedang menjalani
hemodialysis dianjurkan untuk melakukan terapi akupresur.

10
BAB 4. PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pasien dengan hemodialysis, kelelahan yang tidak diobati dapat
sangat mempengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan pasien meningkat
ketergantungan pada orang lain, kelemahan, kehilangan energy fisik dan
psikologis, isolasi social, dan depresi. Unsur-unsur yang mempengaruhi
kelelahan termasuk depresi, anemia, dan gangguan tidur. Berdasarkan
penelitian, obat akupresur adalah salah satu intervensi dengan aplikasi oleh
perawat dalam pengaturan klinis dan dianggap sebagai intervensi
keperawatan klinis dan komprehensif.

4.2 Saran

Terapi akupresur dalam mengatasi kelelahan pasien yang sedang


menjalani hemodialysis diharapkan perawat bisa menerapkan terapi
tersbut ketika dirumah sakit atau ketika merawat pasien hemodialysis.
Perawat diharapkan memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan
benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP


PENURUNAN KELELAHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISIS RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG. Hilma. PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2015

Jurnal utama:

Jurnal pendukung:

12

Você também pode gostar