Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Setiap motor didesain dari pabrikan dengan kapasitas mesin masing-masing, istilah kerennya
Engine Displacement. Lazimnya dinyatakan dalam satuan centimeter cubic (cc). Contoh
Satria FU kapasitas mesinnya 147cc. Artinya silinder mesin FU sanggup menampung
campuran bbm sampai kapasitas 147cc.
Dengan mengetahui Bore dan stroke, maka dapat dihitung kapasitas mesinnya dengan
menggunakan rumus volume silinder. Kalau uraian rumus njelimetnya silahkan baca disini
saja.
Untuk praktisnya, saya sarankan cukup hapalkan rumus ini saja :
Nah, karena kapasitas mesin ditentukan oleh Bore dan Stroke, maka bila kita ingin
menambah kapasitas mesin ya harus merubah salah satu atau keduanya. Kalau gak Naik
Bore, ya Naik Stroke.
Berikut ini penjelasan singkatnya:
BORE UP
Bore up artinya mengganti piston dengan piston berdiameter lebih besar. Pabrikan motor juga
banyak yang menyediakan piston pengganti ori dengan ukuran lebih besar, istilahnya Piston
Oversize (os). Tapi biasanya hanya lebih besar sedikit saja dari standarnya, misal naik 0,5mm
(os50) sampai 3mm (os300).
Untuk FU setau saya suzuki tidak menyediakan ukuran oversizenya, jadi kalau mau bore up
ya harus comot piston milik motor lain. Yang sering dipakai fu antara lain Piston Tiger &
CBR150 (63,5mm), Scorpio (70mm), Kawasaki Boss/Eliminator (65mm). Harga sekitar 250-
350rb.
Misalnya FU ganti piston scorpio, maka tinggal hitung 0,785 x 70 x 70 x 48,8 = 187cc
STROKE UP
Stroke Up artinya menaikan langkah piston. Dilakukan dengan merubah posisi poros piston
di kruk as (Big End) supaya jarak naik turun piston (TMA ke TMB) jadi lebih jauh. TMB nya
lebih turun, TMA nya lebih tinggi. Sekedar mengganti stang piston (con rod) dengan stang
lebih panjang tak akan merubah stroke selama poros bigend tak berubah.
Mana yang lebih direkomendasikan? menurut saya sih dua duanya sama aja kuatnya selama
pengerjaannya rapi dan presisi. FU saya sendiri pernah merasakan dua cara ini. Pertama
stroke up pake pen LHK 4mm, lalu nyobain juga stroke up dengan geser manual sejauh 5mm.
Alhamdulillah aman dua duanya..
Beberapa merk pen stroker yang populer dikalangan Satria FU antara lain LHK, Kitti Racing,
dan Kawahara. Posisi lubang dudukan pen stroker sama saja dengan pen standar, bedanya
hanya dibagian tengah yang jadi pangkal stang seher, posisinya menonjol. Menurut info dari
bengkel langganan, sampai Pen 4mm masih bisa pakai Laher Bambu standar, tak perlu ganti
laher belah.
Ukuran pen stroke aftermarket biasanya hanya ditulis ‘naik’ nya saja. Misalnya dilabel
tertulis Pen LHK 3mm. Sebetulnya total stroke motor kalau dipasang jadi naik 6mm karena
mekanisme piston yang naik turun. Sehingga saat naik jadi 3 mm lebih tinggi TMA nya, dan
saat turun 3mm lebih ‘nyelem’ TMB nya. Total jarak dari TMA ke TMB jadi nambah 6mm.
3. Sebenarnya bisa juga sih naik stroke tanpa kedua cara diatas, yaitu Ganti Kruk as utuh
dengan Kruk as motor lain yang lebih panjang langkahnya. hehe. Contoh di FU bisa
menggunakan Kruk as Tiger yang langkah bawaannya sudah 62mm. Kawan-kawan FUers
saya dari Bandung banyak yang pakai cara ini. Ini sih namanya Swap Stroke, bukan stroke up
lagi, hehe.
Beberapa tahun lalu, jurus stroke up memang masih terbilang kurang populer diterapkan di
FU. Yang booming itu bore up dengan piston tiger atau scorpio. FUers lebih memilih bore up
dengan alasan bore up lebih aman, lebih mudah diaplikasi, lebih kuat bermain rpm tinggi,
lebih awet, lebih tinggi top speednya, dan banyak pertimbangan lainnya. Tapi sekarang,
trendnya mulai berubah. Owner Satria FU sudah tak takut lagi maen stroke up untuk harian.
Karena bengkel-bengkel spesialis FU dan tukang bubut juga makin berpengalaman
menggarap stroke up FU yang tak kalah awet dan aman untuk harian.
Soal hasil, efek peningkatan performa yang didapatkan dari stroke up ternyata tak kalah
memuaskan dari bore up. Contohnya saja si blackpearl. Tenaga memang tak meledak ledak
seperti bore up piston gambot, tapi begitu gas ditarik, motor stroke up bisa ngibrit dengan
mudah. Entengnya juga tak hanya diakselerasi saja, diputaran atas juga tetap anteng menuju
topspeed.
Additional Notes:
Dari hasil pengamatan pribadi, kalau hanya mengacu pada performa, menurut
saya di satria FU stroke up only lebih berasa performanya dibanding bore up
only. Dengan Catatan : Kapasitas mesin (cc) kurang lebih sama . Misal FU
stroke up 3mm piston standar (165cc) vs FU bore up piston 66 stroke standar
(166cc). Dari yang saya rasakan, bore up only di FU baru berasa nampol dgn
ukuran piston 70, atleast 68mm. DIbawah itu perlu tambahan doping lain biar
nampol, misalnya +kem. Tapi stroke up 3mm doang, walo kem standar tetep
berasa naiknya performa.
Sekedar ilustrasi, ini video dua orang temen FUers. Yg satu stroke up 3mm
piston standar. Satu lg Bore up piston boss 68, stroke standar.
VIDEO Blackpearl vs SEXY. Stroke up Only, 165cc (Helm Putih) vs Bore
Up only, 177cc (Jaket Merah)
Oke pemirsa, saya rasa cukup itu saja dulu sebagai gambaran sederhana untuk kawan-kawan
FUers yang masih asing dengan istilah bore up dan stroke up. Sekali lagi, saya buka mekanik
jadi tak tak paham soal sisi teknisnya. Tapi sebagai konsumen, tentu ada baiknya kita tau
pemahaman dasarnya, walau hanya sedikit saja.