Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian.
Cedera kepala ringan adalah hilangnya fungsi neurology atau menurunnya kesadaran
tanpa menyebabkan kerusakan lainnya (Smeltzer, 2002).
Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: 15 (sadar penuh) tidak ada
kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala, hematoma, laserasi dan abrasi
(Mansjoer, 2000).
Cedera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai dengan hilangnya
kesadaran sementara (Corwin, 2000)
Jadi cedera kepala ringan adalah cedera karena tekanan atau kejatuhan benda tumpul
yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi neurology sementara atau menurunya
kesadaran sementara, mengeluh pusing nyeri kepala tanpa adanya kerusakan lainnya.
B. Etiologi
Menurut Cholik Harun Rosjidi & Saiful Nurhidayat, (2009 : 49) etiologi cedera
kepala adalah :
D. Manifestasi Klinik.
Tanda-tanda dari terjadinya cedera kepala ringan adalah : Pingsan tidak lebih dari 10
menit, tanda-tanda vital dalam batas normal atau menurun, setelah sadar timbul nyeri,
pusing, muntah, GCS 13-15, tidak terdapat kelainan neurologis.
Gejala lain cedera kepala ringan adalah : Pada pernafasan secara progresif menjadi
abnormal, respon pupil mungkin lenyap atau progresif memburuk, nyeri kepala dapat
timbul segera atau bertahap seiring dengan tekanan intrakranial, dapat timbul muntah-
muntah akibat tekanan intrakranial, perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada
berbicara serta gerakan motorik dapat timbul segera atau secara lambat. (Corwin, 2000).
E. Komplikasi.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat dari cedera Kepala antara lain :
1. Hemoragik.
2. Infeksi.
3. Edema.
4. Pneumonia.
5. Kejang.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan klien cedera kepala ditentukan atas dasar beratnya cedera dan
dilakukan menurut prioritas, yang ideal penatalaksanaan tersebut dilakukan oleh tim yang
terdiri dari perawat yang terlatih dan dokter spesialis saraf dan bedah saraf, radiologi,
anastesi, dan rehabilitasi medik. Klien dengan cedera kepala harus dipantau terus dari
tempat kecelakaan, selama transportasi : di ruang gawat darurat, unit radiology, ruang
perawatan dan unit ICU sebab sewaktu-waktu dapat berubah akibat aspirasi, hipotensi,
kejang dan sebagainya. Menurut prioritas tindakan pada cedera kepala ditentukan
berdasarkan beratnya cedera yang didasarkan atas kesadaran pada saat diperiksa.
1. Klien dalam keadaan sadar ( GCS : 15 )
a. Cedera kepala simpleks ( simple head injury ).
Klien mengalami penurunan kesadaran sesaat setelah cedera kepala dan saat
diperiksa sudah sadar kembali, maka dilakukan pemeriksaan foto kepala dan
penatalaksanaan selanjutnya seperti cedera kepala simpleks.
2. Klien dengan kesadaran menurun.
Cedera kepala ringan atau minor head injury ( GCS : 13-15). Kesadaran
disorientasi atau not abay comand tanpa disertai defisit fokal serebral. Setelah
pemeriksaan fisik dilakukan perawatan luka, dilakukan foto kepala, CT Scan Kepala
dilakukan jika dicurigai adanya hematoma intrakranial, misalnya ada interval lusid,
pada follow up kesadaran semakin menurun atau timbul lateralisasi, observasi
kesadaran, pupil, gejala fokal serebral disamping tanda-tanda vital. Klien cedera
kepala biasanya disertai dengan cedera multipel fraktur, oleh karena itu selain
disamping kelainan serebral juga bisa disertai dengan kelainan sistemik ( Corwin,
2000).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Klien
Nama : Ny.A
Tempat/Tanggal Lahir : Manado, 20 Juni 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : D3
Pekerjaaan : Karyawan Swasta
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Jl.Dr Sumeru
No. CM : 1234
Tanggal Masuk RS : 4 April 2012
Tanggal Pengkajian : 4 April 2012
Diagnosa Medis : Cedera Kepala Ringan
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Jl.Dr Sumeru
Hubungan : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Sanglah dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri
kepala setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang berjalan kaki kemudian ditabrak
motor dari samping, pasien jatuh membentur aspal.Riwayat pingsan (+), riwayat
muntah (+), luka pada kepala bagian kanan (+). Setelah dilakukan pemeriksaan, CT
Scan dan pengobatan, klien dirawat di Ruang Ratna untuk observasi selanjutnya.
c. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat seperti diabetes melitus, jantung,
asma atau hipertensi, hanya flu dan demam biasa. Dan tidak pernah dirawat dirumah
sakit.
Alergi
Tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, benda, atau obat-obatan lain.
Kebiasaan
Pasien tidak merokok, meminum alcohol, ataupun meminum
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kluarga klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat seperti melitus, jantung,
asma atau hipertensi
3. Riwayat Biopsikososialspiritual
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien berobat ke Puskesmas atau bidan. Bila sakit
ringan seperti masuk angin kadang – kadang klien membuat jamu sendiri. Klien
tidak pernah berobat ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya. Klien mengatakan
kesehatan adalah hal yang penting dan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja lagi.
b. Pola nutrisi
Sebelum MRS klien biasa makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari.
Sejak MRS klien mengatakan tidak bisa makan dan minum karena mual-mual
dan muntah.
c. Pola eliminasi
Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali sehari, BAK 7 – 8 kali sehari ( ± 1200-
1500 cc).
Sejak MRS di Ruang Ratna klien sudah BAK 2 kali dengan jumlah ± 200 cc
setiap kali BAK menggunakan pispot di atas tempat tidur.
d. Pola aktivitas
555 │ 555
5. Analisa Data
sedang )
Tampak meringis
terutama saat
bergerak
N :92 x/mnt TD:
115/70 mmHg
B. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( trauma pada kepala) ditandai
dengan mengeluh sakit kepala,luka robek pada regio parietal, tampak meringis saat
bergerak, skala nyeri 4-5(sedang)
2. Nausea berhubungan dengan faktor fisik ( peningkatan TIK ) ditandai dengan
mengeluh mual, muntah 4 kali sejak MRS, tidak mau makan.