Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui Agama Islam mempunyai lima rukun Islam
yang salah satunya ialah puasa, yang mana puasa termasuk rukun Islam yang
keempat. Karena puasa itu termasuk rukun Islam jadi, semua umat Islam
wajib melaksanakannya namun pada kenyatannya banyak umat Islam yang
tidak melaksanakannya, karena apa? Itu semua karena mereka tidak
mengetahui manfaat dan hikmah puasa. Bahkan, umat muslim juga masih
banyak yang tidak mengetahui pengertian puasa dan bagaimana menjalankan
puasa dengan baik dan benar.
Banyak orang-orang yang melaksanakan puasa hanya sekedar
melaksanakan, tanpa mengetahui syarat sahnya puasa dan hal-hal yang
membatalkan puasa. Hasilnya pada saat mereka berpuasa mereka hanyalah
mendapatkan rasa lapar saja. Sangatlah rugi bagi kita jika sudah berpuasa
tetapi tidak mendapatkan pahala. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami
akan membahas tentang apa itu puasa, hikmah puasa, dan tata cara
pelaksanaan puasa, rukun dan juga syarat puasa.
1
BAB II
ISI
A. PUASA
1. Pengertian Puasa
Menurut bahasa (etimologis) Shyam atau puasa berarti menahan diri
dan menurut syara’ (ajaran agama), puasa adalah menahan diri dari segala
yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari
karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata dan disertai niat dan syarat
“tertentu”.
Puasa adalah ibadah pokok yang di tetapkan sebagian salah satu rukun
Islam atau rukun Islam yang keempat. Puasa dalam bahasa arab secara arti
kata bermakna menahan dan diam dalam segala bentuknya, termasuk
menahan atau diam dari berbicara.
Dan secara terminology (istilah) para ulama mengartikan puasa adalah
menahan diri dari segala makan, minum dan berhubungan seksual mulai
dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan. Kaum muslimin diwajibkan puasa Ramadhan yang lamanya
sebulan yang dilaksanakan setiap harinya dari terbit fajar pagi hingga
terbenam matahari.
Kata kedua adalah Ramadhan. Kata ini berasal dari kata ar-Ramadh
yaitu batu yang panas karena panas teriknya matahari.1 Ibnu manzhur
mengatakan: “Ramadhan adalah salah satu nama bulan yang telah dikenal”.
Al-Fairuz Abadi menambahkan bahwa bulan Ramadhan dinamakan
demikian karena ia membakar dosa-dosa.2 Demikian pengertian puasa
Ramadhan secara bahasa.
1
Kamus Al-Muhith huruf: ( (رمض
2
Matn Al-Lughah huruf: ( (رمض
2
2. Dalil Tentang Puasa
Firman Allah Ta’ala,
َ٬صَل َِة
َّ َوإِق ِام َال٬ِللا
َ َ س ْو ُل ْ بُنِي َاْ ِإل
َ َ َشهاد ِة َأ ْن َآلاِله َا ََِّّل:َ سَل ُم َعليَخ ْم ٍس
ُ َوأنَّ َ ُمح َّمدًاَر٬ُللا
َِ َوحجَِا ْلب ْي٬ََوص ْو ِمَرمضان٬َالزكا َِة
۰ت َّ اءِ وإِيْت
“Didirikan Islam atas lima sendi: Mengakui bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa
Ramadhan dan naik haji ke Baitullah.” (H.R Bukhari dan Muslim dari
Ibnu Umar).
3
3. Hikmah Tentang Pensyariatan Puasa
Diantara hikmah dan manfaat ibadah puasa adalah:3
a. Puasa adalah sarana menggapai ketakwaan.
b. Puasa adalah sarana mensyukuri nikmat.
c. Puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan
mengendalikan syahwat.
d. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang
keagungan dan kebesaran Allah.
e. Puasa menjadikan orang yang kaya semakin memahami besarnya
nikmat Allah kepadanya.
f. Puasa memunculkan sifat kasih saying dan lemah lembut terhadap
orang-orang miskin.
g. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
h. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut,
karena dalam puasa terdapat tiga macam esabaran sekaligus, yaitu
sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah
Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
i. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan.
j. Hikmah puasa terbesar adalah penghambaan kepada Allah
Tabaroka wa Ta’ala dan peneledanan kepada Rasulullah
shallallahu’alayhi wa sallam.
3
Kitab Ash-Shiyaamu Fil Islam, hal 27-30
4
Rukyat yaitu bulan yang muncul setelah terbenam matahari
pada tanggal 29 sya’ban.
Menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari (ketika
bulan tidak terlihat).
Dalilnya,
َ َ علَ ْي ُك ْم فَأ َ ْك ِملُوا ِعدَّة
َش ْع َبانَ ثَالَثِين َ ي ُ صو ُموا ِل ُرؤْ يَتِ ِه َوأ َ ْف ِط ُروا ِل ُرؤْ يَتِ ِه فَإ ِ ْن
َ ِغب ُ
“Berpuasalah karena kalian telah melihat bulan dan berbukalah
(berhari raya) karena kalian telah melihatnya, apabila kalian
terhalangi melihatnya maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban
menjadi 30 hari.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
b. Waktu Puasa
Puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga hilangnya siang
dengan datangnya malam, dengan kata lain hilangnya bundaran
matahari di ufuk.
Dalilnya:
َ ِث ِإلَى ن
سائِ ُكم ُ َالرف ِ َأ ُ ِح َّل لَ ُك ْم لَ ْيلَة
َّ الص َي ِام
“Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur
(berjima’) dengan isteri-isterimu.” (QS. Al-Baqarah 187).
ض ِمنَ ْال َخي ِْط ْاْلَس َْو ِد ِمنَ ْالفَجْ ِر ُ َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَ ُك ُم ْال َخ ْي
ُ َط ْاْل َ ْبي
“Dan makan minumlah sehingga terang kepadamu benang putih
dari benang hitam yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah 187).5
4
HR. Abu Daud 2454, Ibnu Majah 1933, Al-Baihaqi 4/202.
5
c. Sahur
Hendaknya sebelum melaksanakan ibadah puasa, kita
makan sahur terlebih dahulu. Kita disunnah untuk mengakhirkan
makan sahur sesaat menjelang tibanya waktu subuh.
d. Berbuka Puasa
Ketika matahari telah terbenam dan malam hari pun telah
tiba, kita sudah diperbolehkan untuk makan dan minum. Bahkan
kita dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Dalilnya, Sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
6. Rukun Puasa
a. Niat
Niat yaitu menyengaja puasa Ramadhan, setelah terbenam
matahari hingga sebelum fajar shadiq. Artinya pada malam
harinya, dalam hati telah tergerak (berniat), bahwa besok harinya
akan mengerjakan puasa wajib ramadhan.
5
HR. Bukhari 4/911
6
b. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari.
Firman Allah,
ض ِمنَ ْال َخي ِْط ْاْلَس َْو ِد ِمنَ ْالفَجْ ِر ُ َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَ ُك ُم ْال َخ ْي
ُ َط ْاْل َ ْبي
ام إِلَى اللَّ ْي ِل ِّ ِ ث ُ َّم أَتِ ُّموا
َ َالصي
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (dating) malam.” (QS. Al-Baqarah 187).
Yang dimaksud dari ayat adalah , terangnya siang dan gelapnya
malam dan bukan yang dimaksud benang secara hakiki.
9. Sunnah Puasa
a. Menyegerakan berbuka apabila telah nyata dan yakin bahwa
matahari sudah terbenam
b. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis atau dengan air.
c. Berdoa sewaktu berbuka.
d. Mengakhirkan makan sahur.
e. Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa.
7
f. Memperbanyak sedekah.
g. Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya.
8
ان
ِ صَ قَا َل « فَذَلِكَ ِم ْن نُ ْق. قُ ْلنَ بَلَى. » ص ْم
ُ َ ص ِل َولَ ْم ت
َ ُ ت لَ ْم ت َ أَلَي
َ ْس ِإذَا َحا
ْ ض
دِينِ َها
“Bukankah ketika ia haid, ia tidak sholat dan tidak puasa? Mereka
menjawab, ‘benar.’ Beliau bersabda, itulah kekurangan
agamanya.”
d. Infus Makanan
Yakni memasukkan zat-zat makanan ke dalam usus dengan tujuan
sebagai pengganti makan kepada orang yang sakit. Ini termasuk
perkara yang membatalkan puasa; karena infus itu adalah
memasukkan zat makanan ke dalam tubuh.
e. Jima (Berhubungan Badan)
Asy-Syaukani berkata,
“Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa jima’
membatalkan puasa, apabila terjadi secara sengaja. Apabila
terjadi karena lupa, sebagian ulama mengkategorikannya
termasuk orang yang makan dan minum karena lupa.”8
B. I’TIKAF
1. Pengertian I’tikaf
I’tikaf yaitu menekuni atas sesuatu. Karenanya dikatakan bagi
orang yang menekuni masjid dan melaksakan ibadah di dalamnya mu’takif
dan a’kif.9
Ada juga yang mendefenisikan I’tikaf dengan,
ت ْالعَا ِديَّ ِة َ ْس النَّ ْف ِس
َ َّ ع ْن الت
ِ ص ُّرفَا ُ َحب
“Menahan diri dari berbagai kegiatan yang rutin dikerjakan”10
2. Disyaria’atkannya I’tikaf
Firman Allah Ta’ala,
ُّ طائِفِينَ َو ْال َعا ِكفِينَ َو
ُّ الر َّكعِ ال
س ُجو ِد َّ ي ِلل َ ِيم َو ِإ ْس َما ِعي َل أ َ ْن
َ ِط ِه َرا َب ْيت َ ع ِه ْدنَا ِإلَى ِإب َْراه
َ َو
8
Ad-Darari Al-Mudhiyyah (2/22).
9
Zaad Al-Ma’aad (2/82/87).
10
Al Misbah al Munir (2/424)
9
“Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah
rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, I’tikaf, ruku’ dan yang sujud.”
(Al-Baqarah 125).
3. Syarat-Syarat I’tikaf.
a. Tidak disyaria’atkan melakukan I’tikaf selain di masjid, berdasarkan
Firman Allah Ta’ala,
اج ِد
ِ سَ عا ِكفُونَ فِي ْال َم
َ َوال تُبَا ِش ُرو ُه َّن َوأ َ ْنت ُ ْم
“(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf
dalam masjid.” (Al-Baqarah 187).
b. Yang dimaksud dengan “masjid-masjid” di dalam ayat ini tidak berlaku
umum, karena telah diriwayatkan didalam sunnah yang shahih tentang
batasan atau maksud dari masjid tersebut. Yaitu sabda Nabi shallallahu
‘alayhi wa sallam, “Tidak ada I’tikaf selain di tiga masjid”.12
c. Disunnahkan bagi yang beri’tikaf hendaknya berpuasa.
11
HR. Al-Bukhari (4/226) dan Muslim (1173)
12
Al-Inshaaf fi Ahkam Al-I’tikaaf
10
c. Boleh mendirikan kemah kecil di belakang masjid tempat ia
beri’tikaf.
d. Boleh menggelar karpet atau tempat tidur di dalam kemahnya.
C. PUASA-PUASA SUNNAH
Puasa merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala
yang mana Allah menjanjikan keutamaan dan manfaat besar bagi yang
mengamalkannya. Diantara ganjaran puasa disebutkan dalam hadits
berikut, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus
kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa.
Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua
kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan
ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR.
Muslim no. 1151).
ً س ْب ِعيْنَ خ َِريْفا
َ َار َ ُ َوجْ َهه، ِبذَلِكَ ال َي ْو ِم،ُعدَ هللا
ِ ع ِن الن َ ع ْبدٌ يَ ْو ًما فِي
َ إال َبا.سبِ ْي ِل هللا َ ص ْو ُم
ُ ال َي
Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah
akan menjauhkan wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70
tahun jarak perjalanan.” (HR. Bukhari Muslim dan yang lainnya)
11
berbagai keutamaan dari apa-apa yang dijanjikan Allah subhanahu wa
ta’ala.
سنَ ِة
َّ صيَا ُم ال َ ِصيَا ُم ِست َّ ِة أ َي ٍَّام بَ ْعدَهُ ب
ِ َ فَذَلِك،ش ْهرين ِ َو،ضانَ بعَ ْشرةِ أ َ ْش ُه ٍر
َ ش ْه ِر َر َم
َ صيَا ُم
ِ
“Puasa pada bulan Ramadhan seperti berpuasa sepuluh bulan , dan
puasa enam hari setelahnya seperti berpuasa selama dua bulan, maka
yang demikian itu (jika dilakukan) seperti puasa setahun.” (Hadits shahih
Riwayat Ahmad).
Catatan:
12
“Puasa pada hari Arofah, aku berharap kepada Allah agar mengampuni
dosa-dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR.
Muslim.
Catatan:
Catatan:
َو َما، َضان
َ ش ْه ٍر ِإال َر َم
َ ام ِ سلَّ َم اِ ْست َ ْك َم َل
َ َصي َ ُصلَّى هللا
َ علَ ْي ِه َو َ ِس ْو َل هللا ُ فَ َما َرأَيْتُ َر
َش ْعبَان ِ رأ َ ْيتُهُ أ َ ْكث َ َر.
َ صيَا ًما ِم ْنهُ فِي َ
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidaklah
saya melihat beliau memperbanyak puasa dalam suatu bulan seperti
banyaknya beliau berpuasa pada bulan sya’ban.” (HR. Bukhari)
Catatan:
13
Adapun mengkhususkan puasa atau amalan lainnya pada nisfu
sya’ban (pertengahan sya’ban), maka hal ini tidak ada
tuntunannya dalam syariat, karena dalil-dalil yang ada sangat
lemah dan bahkan ada yang maudhu (palsu).
َ ع َم ِلي َوأَنَا
صا ِئ ٌم َ ض اْل َ ْع َما ُل َي ْو َم االثْنَي ِْن َو ْالخ َِمي ِْس فَأ ُ ِحبُّ أ َ ْن يُ ْع َر
َ ض ُ ت ُ ْع َر
“Amal-amal ditampakkan pada hari senin dan kamis, maka aku suka jika
ditampakkan amalku dan aku dalam keadaan berpuasa.” (Shahih,
riwayat An-Nasa’i)
14
7. Puasa 3 hari setiap bulan
Lebih dianjurkan untuk berpuasa pada hari baidh yakni tanggal 13, 14
dan 15 bulan Islam (Qomariyah). Berdasarkan perkataan salah seorang
sahabat radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
ف
َ ص َ ِصالةِ ِإلَى هللا
ْ ِ َكانَ يَنَا ُم ن:َصالة ُ دَ ُاود َّ َوأ َحبُّ ال،َص َيا ُم دَ ُاودِ ِالص َي ِام إلى هللا ِ ُّأ َحب
ص ْو ُم يَ ْو ًما (متفق عليهُ َ َو َكانَ يُ ْف ِط ُر يَ ْو ًما َوي،ُسه ُ َويَقُو ُم ثُلُثَهُ َويَنَا ُم،)الليل
َ ُسد
“Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Nabi Dawud, dan shalat
yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Dawud, adalah beliau
biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur
pada seperenamnya, adalah beliau berbuka sehari dan berpuasa sehari.”
(Muttafaqun ‘alaihi)
Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan,
dan minum serta tidak melakukan hal-hal yang membatalkan
puasa, berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan
sebelum fajar.
15
Seseorang yang berpuasa sunnah diperbolehkan membatalkan
puasanya jika ia menghendaki, dan tidak ada qodho atasnya.
ص ْو ُم ْال َم ْرأَة ُ َوبَ ْعلُ َها شَا ِهد ٌ إِال بِإ ِ ْذ ِن ِه
ُ َ ال ت
“Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya
menyaksikannya kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari
Muslim).
16
KESIMPULAN
Puasa adalah terjemahan dari kata Shyam atau yang berarti menahan diri,
sedangkan menurut syara’, puasa ialah menahan diri dari segala yang
membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala semata-mata dan disertai niat dan syarat “tertentu”.
Menurut istilah yaitu “menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya,
satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat
dan beberapa syarat. puasa adalah ibadah pokok yang di tetapkan sebagian salah
satu rukun Islam atau rukun Islam yang keempat.
Berdasarkan ketetapan Alquran surat Al-Baqarah ayat 183 dan ketetapan
hadis yang telah disebutkan diatas, puasa diwajibkan atas umat Islam sebagaimana
diwajibkan atas umat yang terdahulu. Ayat itu menerangkan bahwa orang yang
berada di tempat dalam keadaan sehat, di waktu bulan Ramadhan, wajib dia
berpuasa. Seluruh Ulama Islam sepakat menetapkan bahwasanya puasa, salah satu
rukun Islam yang lima, karena itu puasa di bulan Ramadhan adalah wajib
dikerjakan.
Yang diwajibkan berpuasa itu adalah orang yang beriman (muslim) baik
laki-laki maupun perempuan (untuk perempuan suci dari haid dan nifas), berakal,
baligh (dewasa), tidak dalam musafir (perjalanan) dan sanggup berpuasa.
Puasa Ramadhan lamanya sebulan yaitu 29 atau 30 hari, yang dimulai
setiap harinya sejak terbit pagi hingga terbenam matahari.
17
SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Dr. M. Faiz Almath. 1991. 1100 Hadits Terpilih. Jakarta: Gema Insani.
Syaikh Salim, Syaikh Ali Hasan. 2011. Puasa Bersama Nabi. Jakarta: Team
Darus Sunnah.
https://muslim.or.id/6745-fiqih-ringkas-itikaf-1.html
https://almanhaj.or.id/1093-niat-puasa.html
https://muslim.or.id/4097-syarat-dan-rukun-puasa.html
https://muslim.or.id/294-puasa-sunnah.html
19