Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lebih dari 3 bulan. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit
ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60
keadaan klinis kerusakan ginjal yang bersifat progresif dan menetap sehingga
ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya ( Wilson & Price, 2008 ).
Prevalensi populasi gagal ginjal kronik di dunia diperkirakan 215 / satu juta
orang pada tahun 2025 di Asia, Mediterania, Timur Tengah serta Afrika.
Prevalensi PGK diperkirakan akan mencapai lebih dari 380 juta orang
mencapai angka 10 % dari populasi orang dewasa atau sekitar 20 juta orang.
Hal ini sering terjadi seiring dengan peningkatan populasi penderita diabetes
1
2
adalah kasus ginjal tahap akhir namun hanya 10% yang mendapat
hemodialisis.
gagal ginjal atau pasien berpenyakit akut yang membutuhkan dialisis waktu
zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang
kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita
Indonesia sudah mencapai angka 20%. Pusat data dan informasi Perhimpunan
kronik diperkirakan sekitar 50 orang per satu juta penduduk. Berdasarkan data
dari Indonesia Renal Registry pada tahun 2014 terdapat 17.193 pasien baru
dari tahun sebelumnya yaitu 15.128. Dari data tersebut Provinsi Jawa Barat
menempati urutan pertama dengan jumlah pasien baru 5029 atau sekitar 30 %.
Tabel 1.1 Data Pasien Lama & Baru di Ruang Hemodialisa RSUD R.
Syamsudin, SH Kota Sukabumi Tahun 2013-2015
TAHUN
NO BULAN 2013 2014 2015
Lama Baru Lama Baru Lama Baru
1 Januari 175 25 203 14 217 21
2 Februari 179 28 228 16 214 19
3 Maret 185 28 199 21 214 17
4 April 187 18 206 16 212 26
5 Mei 195 18 221 13 215 20
6 Juni 197 19 206 13 222 18
7 Juli 210 16 204 26 204 24
8 Agustus 204 14 201 22 206 22
9 September 205 24 198 24 207 25
10 Oktober 202 30 200 28 206 20
11 November 213 5 218 19 185 16
12 Desember 202 14 216 29 207 23
Total 2354 239 2500 241 2509 251
Sumber : Rekam Medik RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi
tahun 2014 berjumlah 241 orang, di tahun 2015 meningkat menjadi 251
tahunnya. Hal ini harus menjadi perhatian bagi rumah sakit khususnya
kabupaten Cianjur, kabupaten Bogor. Insiden pasien gagal ginjal kronik yang
umum baik mental maupun fisik harus diperhatikan oleh petugas kesehatan
diruang hemodialisis.
pasien dengan gagal ginjal kronik. Sebagai bagian dari komitmen pelayanan
masalah fisik semata tetapi juga memandang klien sebagai subjek yang
Dampak hemodialisis secara umum yaitu nyeri abdomen, sakit pada tulang
dan persendian, hipovolemik, tekanan darah yang rendah, kram pada otot,
kelelahan, dan kondisi fisik yang lemah. Dampak-dampak inilah yang dapat
terjadi dan merasa tidak nyaman seakan ada ancaman yang disertai gejala-
tersebut muncul setiap waktu sampai akhir kehidupan. Hal ini menjadi stresor
meliputi bio, psiko, sosio, spiritual. Kelemahan fisik yang dirasakan seperti
mual, muntah, nyeri, lemah otot, oedema adalah sebagian dari manifestasi
cuci darah untuk mencegah kekhawatiran dan kecemasan dari pasien dan
keluarga.
pasien baru dan 10 pasien lama menunjukan bahwa dari 10 pasien baru yang
mesin, dipasang selang-selang yang dialiri darah dan ditusuk. Sedangkan dari
10 Pasien lama yang terdiri dari 5 berjenis kelamin laki-laki dan 5 berjenis
yang sedang menjalani terapi Hemodialisa diperoleh data salah satunya pada
Ny. S mengatakan masih cemas dan takut untuk datang menjalani tindakan
Hemodialisa karena banyaknyaa tusukan jarum pada daerah kaki dan tangan
Hemodialisa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
intervensi keperawatan.
E. Kerangka Pemikiran
penelitian.
sistem diri dan integritas diri. Tingkat kecemasan seseorang dapat di ukur
Terdapat empat tingkat kecemasan yaitu ringan, sedang, berat dan panik
(Stuart, 2009). Intervensi pada tingkat kecemasan ringan dan sedang, berbeda
dengan tingkat kecemasan berat atau panik pada pasien. Kecemasan yang
Keterangan :