Você está na página 1de 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitain deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitaian yang dimaksudkan untuk menggambarkan

keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan yang hasilnya di

paparkan dalam bentuk laporan peneliti. (Notoatmojo, 2012).

Penelitian ini menggambarkan mengenai tingkat kecemasan pada

pasien hemodialisa berdasarkan karakteristik responden di Ruang

Hemodialisa RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai bulan Maret 2016 sampai dengan bulan

Agustus 2016.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukur yang dimiliki atau di dapatkan untuk satuan penelitian tentang suatu

31
32

konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2012). Variabel penelitian ini

adalah tingkat kecemasan pada pasien Hemodialisa.

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan gambaran secara umum dan

menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut

bersifat konstitutif (merupakan definisi yang tersepakati oleh banyak

pihak dan telah dibakukan setidaknya dikamus bahasa Indonesia), formal

dan mempunyai pengertian yang abstrak (Nursalam, 2011).

Usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun (Hurlock,

2008). Jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-

laki secara biologis sejak seseorang lahir (Hungu, 2007). Informasi adalah

pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri

dari ordersekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari

pesan atau kumpulan pesan (https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi,

diakses tanggal 19 Agustus 2016). Lama hemodialisa adalah Jangka

waktu (durasi) hemodialisis yang telah dilakukan oleh pasien PGK

(Imelda, 2016).

Kecemasan adalah perasaan was-was seakan sesuatu yang buruk

akan terjadi dan merasa tidak nyaman seakan ada ancaman yang disertai

gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar, keringat dingin, tangan

gemeteran ( Keliat, 2011).


33

Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi

sampah buangan . Hemodialisis di gunakan bagi pasien dengan tahap

akhir gagal ginjal atau pasien berpenyakit akut yang membutuhkan

dialisis waktu singkat ( Nursalam , 2008 )

Kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa merupakan salah

satu dampak psikologis yang dialami oleh pasien yang menjalani

hemodialisa.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi ataupun pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

(Hidayat, 2012). Definisi operasional gambaran tingkat kecemasan pasien

yang menjalani hemodialisa berdasarkan karakteristik responden dapat

dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel penelitian

Alat
NO Variabel Definisi Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Tingkat Respon yang dialami Kuesioner 1. <14 : Ordinal
seseorang karena HARS Tidak ada
Kecemasan
ketidaknyamanan, kecemasan
kekhawatiran selama 2. 14-20 :
menjalani hemodialisa Kecemasan
yang meliputi : ringan
1. Tingkat kecemasan 3. 21-27 :
ringan, kecemasan
2. Tingkat kecemasan sedang
34

sedang, 4. 28-41 :
3. Tingkat kecemasan Kecemasan
berat berat
4. Tingkat kecemasan 5. 42-56 :
sangat berat/panik kecemasan
berat sekali
2 Usia Lama hidup responden Kueisioner 1. 45-59 tahun Interval
yang dihitung sejak 2. 60-74 tahun
lahir sampai ulang 3. 75-90 tahun
tahun terakhir. 4. >90 tahun
3 Jenis Perbedaan antara kuesioner 1. Laki-laki Nominal
perempuan dengan 2. Perempuan
Kelamin
laki-laki secara biologis
sejak responden lahir
4 Lama Lama menjalani kuesioner 1. < 6 bulan Interval
Hemodialisa hemodialisis sejak 2. > 6 bulan
pertama kali melakukan
hemodialisis
5 Informasi Pernah / tidaknya kuesioner 1. Pernah Nominal
pasien hemodialisa 2. Belum
mendapatkan informasi pernah
tentang hemodialisa

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi. Ukuran populasi dalam penelitian didapatkan dari jumlah

pasien hemodialisa baik pasien baru maupun pasien lama di Ruang

Hemodialisa RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi yaitu sebanyak


35

228 orang, untuk kepentingan survey pendahuluan diambil 20 orang,

sehingga ukuran populasi akhirnya menjadi 208 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi (Sugiyono, 2013). Sedangkan menurut Hidayat (2012) sampel

merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebagian pasien hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara pemilahan kriteria dimana

kriteria tersebut dapat menentukan layak dan tidaknya sampel yang akan

digunakan.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau yang layak untuk diteliti. Kriteria inklusi responden

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Pasien yang mempunyai tingkat kesadaran compos mentis

2) Kooperatif dan bersedia mengikuti penelitian

3) Pasien yang berusia ≥ 45 tahun

b. Kriteia eksklusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat

dimasukan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi responden

dalam penelitian ini adalah :


36

1) Pasien dengan gangguan jiwa

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dimana

yang dijadikan sampel yaitu pasien yang ada, bersedia dan sedang

menjalani terapi Hemodialisa di ruangan hemodialisis RSUD

R.Syamsudin S.H Kota Sukabumi. Penentuan sampel dilakukan dengan

memilih mereka yang ada pada saat dilakukan penelitian.

4. Ukuran Sampel (Besar Sampel)

Ukuran sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan rumus

Slovin dalam tingkat kekeliruan 5% (0,05) sebagai berikut (Nursalam,

2011) :

𝑁
𝑛=
1+𝑁(𝑒 2 )

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

e : Tingkat kekeliruan yang diinginkan (0,05).

Berdasarkan rumus di atas dengan menggunakan taraf kesalahan (e)

sebesar 0,05 dan jumlah pasien hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD

R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi adalah 208 orang, maka dapat dihitung

besarnya unit sampel sebagai berikut :


37

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒 2 )

208
=
1 + 208(0,0025)

208
=
1 + 0,52

208
=
1,52

= 136,8 ≈ 137

Hasil dari jumlah perhitungan menunjukkan bahwa sampel yang

harus diambil adalah minimal 137 responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,

2013).

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data

primer dan sekunder, sebagai berikut :

a. Data Primer

Menurut Setiadi (2007), data primer adalah data yang didapat

dari sumber pertama adalah berbagai informasi tentang responden


38

berkaitan dengan obyek penelitian. Data primer ini di peroleh dari

jawaban responden terhadap pertanyaan/pernyataan tertutup berupa

quisioner yang disebarkan oleh peneliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Jadi

data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung

berhubungan dengan responden yang diselidiki dan merupakan

pendukung bagi penelitian yang dilakukan (Setiadi, 2007).

Data sekunder adalah data pendukung yang berhubungan

dengan tujuan dan obyek penelitian, baik dari kepustakaan, instansi

terkait. Data sekunder diperoleh melalui dokumen–dokumen yang

terdapat di RSUD. R. Syamsudin, SH

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti mengumpulkan

data yang akan dilakukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan memberikan beberapa pertanyaan

dengan menggunakan alat yaitu kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).


39

G. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati (Sugiyono, 2013).

Sedangkan menurut Riduwan (2010) instrument pengumpulan data adalah alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya (Riduwan, 2010).

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk

mengukur variabel tingkat kecemasan dan karakteristik responden yang

meliputi usia, jenis kelamin, lama hemodialisa dan informasi. Pada

pengukuran tingkat kecemasan menggunakan kuesioner HRS-A (Hamilton

Rating Scale for Anxiety).

H. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan, pengolahan data dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut (Setiadi, 2007) :

a. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan

data yang diperoleh atau dikumpulkan.. Proses editing dalam

penelitian ini akan dilakukan untuk memeriksa kelengkapan semua

jawaban responden. Tahap editing dilakukan saat peneliti menerima

kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden. Peneliti


40

memeriksa kelengkapan data yang terdapat dalam kuesioner, apabila

belum lengkap maka kuesioner dikembalikan kepada responden

untuk dilengkapi. Dalam penelitian ini tidak ditemukan kuesioner

yang tidak lengkap.

b. Coding

Coding yaitu kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer. Yang dilakukan pengkodingan dalam penelitian ini adalah

karakteristik responden, yaitu usia, jenis kelamin, lama menjalani

hemodialisa, frekuesi hemodialisa, informasi yang didapat dan

sumber informasi.

Tabel 3.2 Kode dalam Pengolahan Data

Kategori Kriteria Kode


Usia 45-59 tahun 1
60-74 tahun 2
75-90 tahun 3
Jenis kelamin Laki-laki 1
Perempuan 2
Lama hemodialisa <6 bulan 1
>6 bulan 2
Frekuensi Hemodialisa 1 kali 1
2-5 kali 2
6-10 kali 3
>10 kali 4
Informasi Pernah 1
Belum pernah 2
Sumber info Petugas kesehatan 1
Keluarga 2
Teman 3
Guru 4
Media elektronik 5
41

c. Scoring

Pertanyaan yang diberikan skor adalah pertanyaan tentang

tingkat stres. Nilai masing-masing pertanyaan dan penjumlahan hasil

scoring dari semua pertanyaan.

Pada penelitian ini pemberian nilai atau skor pada variable yang

diberikan pada masing – masing pertanyaan mengacu pada HRS-A.

yaitu Skor 0 jika tidak ada gejala sama sekali, skor 1 jika ada satu

gejal, skor dua jika dua gejala / separuh, skor 3 jika lebih dari separuh

gejala dan skor 4 jika semua gejala ada.

d. Data Entry / Prosessing

Data entry yaitu kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer,

kemudian membuat distribuisi frekuensi sederhana. Dalam penelitian

ini data dimasukan dengan menggunakan Ms.excel dan SPSS 16.

e. Cleaning

Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Dalam penelitian ini tidak

ada kesalahan saat entry data

2. Tekhnik Analisa Data

Analisa data merupakan bagian penting dari suatu penelitian.

Dimana tujuan dari analisis data ini adalah agar diperoleh suatu

kesimpulan masalah yang diteliti. Data yang telah terkumpul akan diolah

dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.


42

Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode

analisis univariate. Analisis univariate yaitu analisis yang dilakukan

terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, dalam analisis ini hanya

menggunakan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2012).

Analisis univariate dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Analisa karakteristik responden

Analisis data pada karakteristik responden dengan

menggunakan tabel frukuensi dan persentasi dengan rumus :

A
P x 100 %
B

Dimana :

P = Persentase kategori

A = Jumlah responden pada tiap kategori

B = Jumlah seluruh responden

b. Analisa Univariat Variabel

Analisa Univariat adalah analisis yang menggambarkan suatu

data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok.

Tujuannya untuk membuat gambaran secara sistematis data yang

factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki atau diteliti (Riyanto, 2010).

Analisis univariat ini menggunakan distribusi frekuensi untuk

mengetahui gambaran variabel yang diteliti. Analisa univariat pada

penelitian ini mengukur tingkat kecemasan yaitu dengan menggunakan


43

kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Kuesioner

HRS-A adalah 14 butir ukuran kuantitatif untuk mengukur kondisi

emosional negative depresi, kecemasan dan stres. Penilaian dari

kuesioner ini adalah dengan memberikan skor pada setiap item

pertanyaan, yaitu:

0 : Tidak ada gejala sama sekali

1 : Satu gejala dari pilihan yang ada

2 : Dua / separuh dari gejala yang ada

3 : Lebih dari separuh dari gejala yang ada

4 : Semua gejala ada

Untuk hasil, skor dari setiap pertanyaan tersebut dijumlahkan.

kemudian skor akhirnya dapat menilai kategori tingkat kecemasan

responden, yaitu :

<14 : Tidak ada kecemasan

14-20 : Kecemasan ringan

21-27 : kecemasan sedang

28-41 : Kecemasan berat

42-56 : kecemasan berat sekali (panik)


44

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2010) yang dilakukan oleh

penulis dalam penelitian antara lain melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas

dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali

untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian yang meliputi :

Langkah 1 : Peneliti menentukan atau memilih masalah, melalui

studi pendahuluan mengenai tingkat kecemasan dan

karakteristik responden yang meliputi usia, jenis

kelamin, lama hemodialisa dan informasi. Kemudian

peneliti menyusun kedalam latar belakang.

Langkah 2 : Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar

belakang yang telah dibuat.

Langkah 3 : Peneliti menentukan tujuan penelitian berdasarkan

rumusan masalah yang telah dibuat, dimana tujuan

penelitian yaitu mengenai gambaran tingkat

kecemasan berdasarkan usia, jenis kelamin, lama

hemodialisa dan informasi.

Langkah 4 : Peneliti menentukan manfaat penelitian berdasarkan

tujuan, dimana manfaat penelitian yaitu terdiri dari

untuk peneliti sendiri, lahan penelitian dan institusi

pendidikan.
45

Langkah 5 : Peneliti menentukan kerangka pemikiran berdasarkan

latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian yang

telah dibuat.

Langkah 6 : Peneliti menentukan tinjauan pustaka dari berbagai

sumber yang terdiri dari buku dan literatur lain seperti

artikel dan tulisan yang ada di internet.

Langkah 7 : Peneliti menentukan jenis penelitian berdasarkan

masalah yang akan diteliti. Jenis penelitian dalam

penelitian ini adalah deskriptif.

Langkah 8 : Peneliti menentukan lokasi dan waktu penelitian

berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan

yang telah dibuat. Lokasi penelitian di Ruang

Hemodialisa RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi, dan waktu penelitian yaitu antara bulan

Maret sampai dengan Agustus 2016.

Langkah 9 : Peneliti menentukan variabel berdasarkan judul

penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat

kecemasan.

Langkah 11 : Peneliti menentukan definisi konseptual dan

operasional berdasarkan latar belakang, dan tinjauan

pustaka. Definisi operasional untuk variabel tingkat

kecemasan berskala ordinal sedangkan karakteristik

responden usia dan lama hemodialisa berskala


46

interval, jenis kelamin, dan informasi berskala

nominal.

Langkah 12 : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi dan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian pasien hemodialisa di

Ruang Hemodialisa RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.

Langkah 13 : Peneliti menyusun teknik pengumpulan data

berdasarkan masalah yang diteliti. Teknik

pengumpulan data terdiri dari data primer (jawaban

kuesioner) dan data sekunder (data Dinkes dan RSUD

R. Syamsudin, SH).

Langkah 14 : Peneliti menentukan instrument penelitian

berdasarkan masalah yang akan diteliti. Instrumen

dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012).


47

Menurut Hidayat (2012) beberapa prinsip penelitian pada manusia

yang harus dipahami adalah sebagai berikut:

1. Menghormati Martabat

Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat

seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi

subjek harus di hargai. Peneliti dalam hal ini menghormati martabat

seseorang responden yang dijadikan subjek. Sampel dalam penelitian ini

adalah pasien hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD R. Syamsudin,

SH Kota Sukabumi yang bersedia menjadi responden

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat

yang diperoleh lebih besar dari pada resiko yang akan terjadi. Selain itu,

penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga

kesejahteraan manusia. Dalam hal ini peneliti mempertimbangkan manfaat

dan resiko dari penelitian ini untuk pihak-pihak yang terkait dalam

penelitian. Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

tingkat kecemasan pasien hemodialisa berdasarkan usia, jenis kelamin,

lama hemodialisa dan informasi di Ruang Hemodialisa RSUD R>

Syamsudin, SH Kota Sukabumi

3. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian

setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak


48

asasi manusia. Hak dan kewajiban penelitian maupun subjek juga harus

seimbang. Peneliti dalam hal ini tidak membeda-bedakan reponden

sebagai subjek dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini yaitu

pasien hemodialisa, semua responden diperlakukan sama berdasarkan

moral, martabat dan hak asasi manusia.

4. Informed Consent

Subjek penelitian harus menyatakan kesediannya mengikuti

penelitian dengan mengisi Informed Consent. Hal ini juga merupakan

bentuk kesukarelaan dari subjek penelitian untuk ikut serta dalam

penelitian. Peneliti dalam hal ini menyerahkan surat keterangan kesediaan

menjadi responden yang harus disetujui oleh pasien hemodialisa di Ruang

Hemodialisa RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi yang dijadikan

subjek dalam penelitian ini.

5. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau penelitian

yang akan disajikan. Peneliti dalam hal ini tidak mencantumkan nama

responden pada lembar kuesioner dalam penelitian ini karena guna

menjaga etika keperawatan.


49

6. Kerahasiaan (Confidential)

Confidential tujuannya untuk menjamin keberhasilan dari

penelitian baik informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset. Dalam hal ini penelitii menjamin

kerahasiaan penelitian sebagai informasi hasil riset yang akan dilaporkan.

Você também pode gostar