Você está na página 1de 7

Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67

p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL:


Studi Kasus Layanan IndiHome PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk, Regional 1 Sumatera
M. Mujiya Ulkhaq*, Monalisa Putri Br. Barus
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Email: ulkhaq@live.undip.ac.id; monalisabarus@gmail.com

Abstrak –Seiring dengan meningkatnya persaingan maka sebagai satu-satunya badan usaha milik
negara bidang penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia, maka PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT. TELKOM) harus mementingkan layanan jasa yang terbaik bagi
pelanggannya. Hal ini dikarenakan kualitas layanan jasa dianggap sebagai aspek yang penting bagi
keberhasilan suatu penyelenggara layanan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas
layanan jasa dari PT. TELKOM untuk produk IndiHome. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa
masih banyak pelanggan yang mengeluh tentang kualitas layanan IndiHome. Di samping itu,
ketatnya persaingan dengan munculnya beberapa penyedia layanan jasa sejenis dengan promosi
yang menarik tak pelak akan menarik perhatian pelanggan untuk berpindah apabila perusahaan tidak
segera berbenah diri untuk memperbaiki kualitas layanannya. Penelitian ini melakukan dua hal
utama, yaitu: mengukur kualitas layanan jasa produk IndiHome dengan menggunakan metode
SERVQUAL dan memberikan rekomendasi kepada PT. TELKOM khususnya Regional 1 Sumatera
untuk memperoleh kepuasan pelanggan. Terdapat 153 responden yang berpartisipasi dalam
penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa secara rata-rata, nilai gap sebesar −1,539, yang berarti
bahwa pelanggan mempunyai harapan yang tinggi terhadap layanan jasa yang seharusnya diberikan
oleh PT. TELKOM. Namun pada kenyataannya, kinerja layanan jasa yang diberikan tidaklah setinggi
harapannya. Oleh karena itu, diberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan performansi dari
kualitas layanan jasa IndiHome agar pelanggan merasa puas.

Kata kunci: Kepuasan pelanggan; Kualitas layanan jasa; SERVQUAL

Abstract -- As competition increases, delivering better service becomes more important; it is not with
the expception of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT TELKOM), which is the only state-owned
enterprise as well as the largest telecommunication and network service provider in Indonesia. This
is because service quality is considered as an important aspect for the success of the service
provider. This study aims to assess the service quality of PT. TELKOM for IndiHome products. A
preliminary study showed that there are many customers complaining about IndiHome's service
quality. In addition, the tight competition and the emergence of several similar service providers as
well as attractive promotion will inevitably attract customers not to be loyal if PT. TELKOM does not
immediately improve the quality of the service. This research was conducted not only to assess the
service quality of IndiHome (using SERVQUAL), but also to give some recommendations to PT.
TELKOM especially Regional 1 Sumatra in order to attain customer satisfaction. There were 153
respondents who participated in this study. The results show that on average, customers are not
satisfied (the gap value is −1.539). This negative value means that the customers have high
expectations of the services that should be delivered by PT. TELKOM, but in reality the performance
of the service is not as high as their expectations. Therefore, some recommendations are given to
improve the performance of IndiHome’s service quality so that the customers are satisfied.

Keywords: Customer satisfaction; Service quality; SERVQUAL

Artikel masuk : 09 Oktober 2017


Artikel direvisi : 18 November 2017
Artikel diterima : 18 November 2017

*Penulis Korespondensi

M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL 61


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

PENDAHULUAN telekomunikasi dan jaringan di Indonesia. Dahulu


Pada era globalisasi saat ini, sektor jasa perusahaan ini dikenal dengan produk layanan
telah berkembang sangat pesat dibandingkan telepon kabelnya. Namun seiring dengan
dengan sektor agrikultur maupun manufaktur. Hal perkembangan zaman produk yang ditawarkan
ini dibuktikan dengan data bahwa di negara maju, semakin beragam, seperti penyediaan layanan
seperti di Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan telepon, internet, hingga televisi berlangganan.
Perancis, lebih dari 70% warganya bekerja di Salah satu produk andalan dari perusahaan ini
bidang jasa (World Bank, 2017). Fenomena ini adalah IndiHome, berupa layanan Triple Play
dapat dianggap sebagai suatu pertanda akan yang memungkinkan pelanggan menikmati tiga
adanya standar kualitas hidup yang lebih tinggi. layanan sekaligus, yakni internet dengan
Konsekuensinya, seiring dengan bertambahnya kecepatan mencapai 100Mbps, TV berlangganan
kompetitor yang ada, penyedia layanan jasa harus dengan 100 saluran yang bervariasi, dan juga
berbenah diri untuk meningkatkan kualitas sambungan telepon kabel.
layanan jasa mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya,
Kualitas layanan jasa (service quality) PT. TELKOM harus terus berusaha untuk
sudah dianggap sebagai salah satu elemen kunci meningkatkan layanan publik IndiHome yang
dari kesuksesan penyedia layanan karena dapat stabil dan mudah dijangkau. Studi pendahuluan
menyebabkan pelanggan menjadi puas (Chow et telah dilaksanakan dengan melakukan wawancara
al., 2007; Gilbert & Velotsou, 2006; Parasuraman secara acak kepada pelanggan IndiHome yang
et al., 1985). Sebagai tambahan, kualitas layanan datang di Plasa TELKOM di Kota Medan,
jasa yang prima akan mengakibatkan pelanggan Sumatera Utara. Hasilnya, masih banyak
menjadi loyal (Cronin & Taylor, 1992; Ladhari et pelanggan yang mengeluhkan tentang kualitas
al., 2008), yang selanjutnya akan meningkatkan layanan IndiHome. Di samping itu, ketatnya
market share dan juga keuntungan bagi penyedia persaingan dengan munculnya beberapa provider
layanan jasa (Luo & Homburg, 2007). lain yang menawarkan kualitas layananan serupa
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya serta promo yang menarik akan mengubah
bahwa kualitas layanan jasa sangat menentukan perhatian pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan
kesuksesan suatu penyedia layanan jasa, namun harus segera berbenah diri untuk bisa bersaing
mengukur kualitas layanan jasa tidaklah semudah dengan melakukan evaluasi dan memperbaiki
yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan sifat dari kualitas layanannya. Penelitian ini dilakukan selain
jasa yang intangible (tidak berwujud), untuk mengukur kualitas layanan jasa produk
heterogenous (heterogen), dan simultaneous IndiHome, juga untuk memberikan rekomendasi
(simultan). (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 2014). kepada PT. TELKOM, khususnya Regional 1
Meskipun begitu, beberapa studi sudah dilakukan Sumatera agar dapat senantiasa memperoleh
untuk menelaah metode yang digunakan untuk kepuasan pelanggan.
mengukur kualitas layanan jasa. Dari berbagai
metode tersebut, mungkin yang paling banyak METODE PENELITIAN
dikenal dan disitasi oleh berbagai akademia Metode SERVQUAL yang diperkenalkan
adalah metode SERVQUAL oleh Parasuraman et oleh Parasuraman et al. (1988) dan diperbarui
al. (1988). oleh Parasuraman et al. (1991) merupakan suatu
SERVQUAL merupakan suatu alat ukur metode pengukuran kualitas layanan jasa yang
yang digunakan untuk menilai kualitas layanan membandingkan antara harapan/ekspektasi
jasa yang memperbandingkan dua elemen utama, (expectation) yang diharapkan oleh seorang
yaitu: harapan/ekspektasi (expectation) dan pelanggan dengan performansi (perceived) dari
performansi (perceived) dari pelanggan jasa yang suatu layanan jasa. Dengan menggunakan
akan dinilai. Suatu layanan jasa dianggap metode SERVQUAL ini, peneliti dapat menghitung
memuaskan suatu pelanggan apabila apa yang gap (celah/kesenjangan) yang ada di antara
diharapkan (nilai expectation) pelanggan tersebut harapan seorang pelanggan dengan kenyataan
kurang dari layanan yang pelanggan terima (nilai yang ada (kinerja suatu layanan jasa). Hal ini
perceived). SERVQUAL sudah banyak digunakan dikarenakan dalam metode SERVQUAL, terdapat
untuk menilai kualitas layanan dari berbagai premis yang menyatakan bahwa pelanggan
penyedia jasa, sebagai contoh: Butt & de Run dianggap puas apabila kinerja dari layanan jasa
(2010), Krishnamurthy et al. (2010), dan tersebut melebihi harapan dari pelanggan.
Shekarchizadeh et al. (2011). Terdapat lima gap yang ada dalam metode
Penelitian ini dilakukan di PT. SERVQUAL (lihat Gambar 1). Gap 1
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT. TELKOM), menunjukkan gap antara harapan pelanggan
yang merupakan satu-satunya badan usaha milik dengan persepsi manajemen. Gap 2
negara (BUMN) penyelenggara layanan menghubungkan antara persepsi manajemen

62 M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

Tabel 1. Dimensi dan indikator SERVQUAL


Dimensi Indikator
T1 Peralatan yang mendukung
layanan berfungsi dengan
baik.
T2 Penyedia layanan
mempunyai kantor yang
Tangibles
nyaman.
T3 Penampilan petugas rapi
dan menarik.
T4 Fasilitas kantor penyedia
layanan nyaman.
R1 Layanan diberikan tepat
waktu.
R2 Proses registrasi layanan
mudah dan cepat.
Reliability R3 Akses layanan stabil.
R4 Layanan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
R5 Harga yang diberikan sesuai
dengan yang dijanjikan.
Gambar 1. Model SERVQUAL S1 Petugas layanan melayani
Sumber: Parasuraman et al. (1985) keluhan dengan cepat.
S2 Penyedia layanan
dengan spesifikasi kualitas pelayanan. Gap 3 memberikan kemudahan
mengaitkan antara spesifikasi kualitas dalam pelayanannya.
pelayanan dengan penyelenggaraan pelayanan. Responsi-
S3 Daya tanggap petugas
Gap 4 menunjukkan gap antara veness
layanan dalam menjelaskan
penyelenggaraan pelayanan dengan komunikasi bagus.
eksternal. Gap 5 membandingkan antara S4 Keluhan terhadap masalah
harapan pelanggan dengan kinerja layanan jasa. layanan diselesaikan sampai
Penelitian ini hanya mengukur gap 5 karena gap tuntas.
5 dianggap sebagai fungsi gabungan antara A1 Adanya pemberian ganti rugi
keempat gap yang lain: gap 5 = f(gap 1, gap 2, apabila ada kesalahan
gap 3, gap 4) (Parasuraman et al., 1985). dalam pemasangan layanan.
Untuk mengukur kualitas layanan jasa A2 Pelanggan dengan mudah
dengan menggunakan metode SERVQUAL, menyampaikan keluhan jika
terdapat 22 indikator yang dikelompokkan ke Assurance terjadi suatu masalah.
dalam lima dimensi, yaitu: tangibles, reliability, A3 Tidak ada gangguan pada
responsiveness, assurance, dan empathy. sistem layanan
Dimensi tangibles menggambarkan fasilitas fisik, A4 Kemudahan dalam
perlengkapan, serta tampilan dari karyawan. menghubungi petugas
Dimensi reliability berkaitan dengan kemampuan layanan bila terjadi masalah.
layanan jasa untuk memberikan layanan yang
E1 Adanya tindakan caring after
akurat tanpa membuat kesalahan apa pun dan
sales kepada pelanggan.
dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan
E2 Keramahan petugas layanan
waktu yang disepakati. Dimensi responsiveness
saat melayani pelanggan.
berkaitan dengan kesediaan dan kemampuan
E3 Petugas layanan
para karyawan untuk membantu pelanggan dan
berkomunikasi dengan
menindaklanjuti permintaan mereka, se rta
Empathy pelanggan dengan cara
memberi informasi kapan jasa akan diberikan
yang menyenangkan.
dan kemudian memberikannya secara cepat.
E4 Pelanggan mendapatkan
Dimensi assurance berkaitan dengan perilaku
dapat informasi apabila ada
para karyawan yang mampu menumbuhkan
layanan baru.
kepercayaan pelanggan terhadap layanan jasa;
E5 Tersedia tempat kritik dan
dan layanan jasa mampu menciptakan rasa
saran.
aman bagi para pelanggannya. Assurance juga

M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL 63


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

berarti bahwa para karyawan selalu bersikap Tabel 2. Nilai Cronbach’s alpha untuk masing-
sopan dan mempunyai pengetahuan dan masing dimensi
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani
setiap pertanyaan atau masalah para pelanggan. Nilai Cronbach’s alpha
Dimensi
Dimensi yang terakhir atau empathy mencakup Ekspektasi Performansi
kepedulian serta perhatian personal dari para Tangibles 0,744 0,977
karyawan kepada para pelanggan. Ke-22 indikator Reliability 0,738 0,977
yang membentuk lima dimensi digambarkan pada Responsiveness 0,841 0,983
Tabel 1. Assurance 0,796 0,981
Kepuasan pelanggan kemudian diukur Empathy 0,871 0,979
dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Tabel 3. Nilai Kualitas Layanan Jasa
n
∑Pij - Eij Indikator Pj Ej SQj
i =1 T1 3,202 4,921 -1,719
SQ j = , (1)
n T2 3,398 4,895 -1,497
T3 3,509 4,895 -1,386
di mana SQj adalah rata-rata nilai kualitas layanan T4 3,640 4,895 -1,255
jasa untuk indikator j, Pij adalah nilai performansi R1 3,385 4,895 -1,510
dari layanan jasa untuk indikator j yang dinilai oleh R2 3,039 4,895 -1,856
pelanggan i, Eij adalah nilai harapan pelanggan i R3 3,241 4,895 -1,654
pada indikator j, dan n adalah jumlah pelanggan R4 3,091 4,921 -1,830
yang disurvei. R5 3,385 4,895 -1,510
S1 3,026 4,895 -1,869
HASIL DAN PEMBAHASAN S2 3,594 4,895 -1,301
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk S3 3,431 4,000 -0,569
mengukur kualitas layanan jasa IndiHome dari PT. S4 3,163 4,895 -1,732
TELKOM Regional 1 Sumatera dengan A1 3,320 4,895 -1,575
menggunakan metode SERVQUAL. Untuk itu, A2 3,307 4,501 -1,194
dibuatlah kuesioner yang berisi ke-22 indikator A3 3,215 4,895 -1,680
SERVQUAL yang dibagi ke dalam dua bagian: A4 3,248 4,895 -1,647
ekspektasi pelanggan dan performansi penyedia E1 3,281 4,921 -1,640
layanan jasa. Indikator diukur dengan skala Likert, E2 3,254 4,895 -1,641
mulai dari 1 (sangat tidak penting—untuk E3 3,333 4,895 -1,562
pertanyaan ekspektasi atau sangat tidak setuju— E4 3,209 4,895 -1,686
untuk pertanyaan performansi) sampai 5 (sangat E5 3,333 4,895 -1,562
penting—untuk pertanyaan ekspektasi atau Rata-rata 3,300 4,839 -1,539
sangat setuju—untuk pertanyaan performansi).
Responden untuk penelitian ini adalah (indikator) adalah konsisten. Uji reliabilitas
seseorang yang sudah pernah memakai jasa dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s alpha
layanan IndiHome. Calon responden yang datang untuk masing-masing dimensi. Apabila nilainya di
ke Plasa Telkom Iskandar Muda dan Plasa atas 0,7 maka dimensi dinyatakan andal (Nunnaly
Telkom Putri Hijau, Medan, dipilih secara acak, & Bernstein, 1994). Nilai Cronbach’s alpha
kemudian diminta mengisi kuesioner tentang untuk masing-masing dimensi dapat dilihat pada
kualitas layanan jasa IndiHome. Apabila calon Tabel 2. Terlihat bahwa semua nilanya berada di
responden setuju untuk dipilih sebagai responden, atas 0,7; menunjukkan bahwa masing-masing
maka kemudian mereka akan diberikan kuesioner dimensi adalah andal.
yang berisi 44 item pernyataan yang harus Setelah dilakukan uji reliabilitas, kuesioner
dijawab (22 item mengenai ekspektasi dan 22 kemudian diolah untuk dihitung nilai kualitas
item mengenai performansi). Total sebanyak 153 layanan jasa untuk masing-masing indikator
orang bersedia untuk menjadi responden dalam dengan menggunakan Persamaan (1). Hasilnya
penelitian ini. dapat dilihat pada Tabel 3.
Sebelum kuesioner diolah, terlebih dahulu Hasil yang diperlihatkan pada Tabel 3
dilakukan uji reliabilitas kuesioner untuk melihat menunjukkan bahwa setiap indikator bernilai
apakah suatu kuesioner yang berisi indikator- negatif. Hal tersebut menyatakan bahwa
indikator dari suatu dimensi dikatakan reliable pelanggan masih belum merasa puas terhadap
(andal). Hal ini dilakukan dengan melihat apakah layanan jasa yang diterima. Untuk itu perlu
jawaban respenden terhadap suatu pernyataan dilakukan upaya perbaikan kualitas layanan untuk

64 M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap serta proses registrasi yang panjang dan berbelit-
layanan IndiHome. Berikut adalah analisis untuk belit. Hal ini kemudian membuat pelanggan hanya
masing-masing dimensi beserta upaya perbaikan memberikan nilai secara rata-rata untuk tingkat
yang direkomendasikan. performansi pada dimensi reliability adalah 3,228;
Dimensi tangibles dianggap merupakan sehingga gap yang terjadi juga bernilai negatif,
dimensi yang menggambarkan tampilan fisik atau sebesar −1,672.
suatu layanan jasa. Pada dimensi ini, ekspektasi Berikut adalah upaya-upaya perbaikan
pelanggan terhadap kantor, peralatan pendukung yang direkomendasikan:
atau fasilitas kantor, serta penampilan petugas - Perusahaan sebaiknya memberikan briefing dan
sangatlah tinggi (terlihat pada Tabel 3 bahwa rata- training pada karyawan tentang cara melayani
rata nilai ekspektasi untuk T1 sampai T4 semua pelanggan;
berada di atas 4,8). Namun pada kenyataannya, - perusahaan diharapkan menambah jumlah
harapan pelanggan tidak sesuai dengan apa yang karyawan yang ahli;
dirasakan. Banyak pelanggan yang mengeluh - perusahaan diharapkan memperhatikan tagihan
mengenai peralatan pendukung layanan IndiHome tarif dengan penggunaan paket yang ada;
yang tidak sesuai, seperti kabel yang disediakan - perusahaan seharusnya memperbaiki sistem
tidaklah bagus serta peralatan yang yang registrasi atau pemasangan layanan IndiHome
digunakan saat instalasi tidak berkualitas. Begitu agar lebih efektif dan efesien.
juga dengan penampilan dari petugas masih ada Dimensi responsiveness merupakan tingkat
yang tidak baik. Hal ini membuat pelanggan ketanggapan yang mampu diberikan oleh suatu
memberikan nilai rata-rata hanya berkisar di perusahaan serta keinginan dan kesediaan para
angka 3,20 samai 3,650. Gap yang didapat untuk karyawan untuk membantu pelanggan dengan
dimensi tangibles bernilai negatif, tepatnya tepat. Harapan pelanggan pada dimensi ini
sebesar −1,464. Karena nilainya yang negatif sangatlah tinggi, yaitu secara rata-rata sebesar
inilah maka perusahaan perlu melakukan upaya 4,671. Namun sekali lagi, kenyataan yang
perbaikan untuk meningkatkan kepuasan dirasakan pelanggan tidak seperti ekspektasinya.
pelanggannya. Banyak pelanggan yang komplain mengenai
Berikut adalah upaya-upaya perbaikan keluhannya yang sering diabaikan atau tidak
yang direkomendasikan untuk dilakukan: dilayani dengan cepat karena kurangnya tenaga
- Perusahaan sebaiknya menyediakan peralatan kerja, penanganan keluhan yang tidak sampai
pendukung layanan yang baik dan berkualitas; tuntas atau asal-asalan, serta daya tanggap
- petugas harus mempersiapkan semua peralatan patugas dalam menjelaskan layanan IndiHome
yang akan dipasang; sering kurang tepat. Oleh karena itu, pelanggan
- petugas seharusnya melakukan pemeriksaan pun hanya memberikan nilai yang rendah pada
semua peralatan yang berbentuk fisik yang akan tingkat performansi untuk dimensi ini, atau secara
dipasang; rata-rata hanya sekitar 3,304; sehingga gap yang
- petugas seharusnya memiliki penampilan yang didapatkan bernilai negatif atau sebesar −1,368.
baik apabila bertugas dilapangan atau pun Perusahaan harus meningkatkan layanannya
apabila berada di kantor pelayanan. karena apabila tidak, maka dikhawatirkan
- perusahaan sebaiknya memperhatikan keadaan pelanggan akan berpindah ke layanan lain.
lingkungan kantor pelayanan seperti kebersihan Berikut adalah upaya-upaya perbaikan
atau pun peralatan lain, seperti meja, kursi, dan yang direkomendasikan untuk dilakukan:
lainnya agar pelanggan merasa nyaman. - Menambah jumlah karyawan yang profesional;
Suatu penyedia layanan jasa dianggap - perusahaan seharusnya melakukan training
reliable ketika perusahaan mampu memberikan kepada setiap karyawan mengenai bagaimana
layanan sesuai dengan yang dijanjikan dengan cara mengatasi masalah dengan cepat dan
segera, akurat dan juga memuaskan. Pada tepat;
dimensi ini, ekspektasi pelanggan secara rata-rata - adanya follow up terhadap pelanggan yang
juga bernilai sangat tinggi yaitu, yaitu di atas memiliki keluhan;
4,800; yang menandakan bahwa harapan - pemberian reward dan punishment agar pekerja
pelanggan terhadap layanan IndiHome harus tetap semangat dalam melaksanakan tugas;
sangat memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan - melakukan pembagian tugas yang jelas agar
mereka. Namun kenyataan yang dirasakan tugas lebih spesifik dan lebih paham terhadap
pelanggan tidaklah seperti dengan apa yang kebutuhan pelanggan.
diharapkan mereka, seperti akses internet sering Dimensi assurance merupakan jaminan
tidak stabil, harga sering tidak sesuai dengan terhadap pengetahuan, sikap, sopan santun dan
paket yang diterima, proses pemasangan lama, kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa

M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL 65


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

percaya seorang pelanggan terhadap memberikan nilai yang rendah (rata-rata sekitar
perusahaan. Ekspektasi pelanggan pada dimensi 3,282) untuk dimensi ini. Gap yang didapat
ini sangat tinggi yaitu secara rata-rata 4,797, yang berdasarkan hasil performansi dan ekspektasi
menandakan bahwa harapan konsumen terhadap adalah secara rata-rata sebesar −1,618.
layanan IndiHome harus sangat memuaskan. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa
Namun sama seperti pada dimensi yang lain, dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
kenyataan yang dirasakan pelanggan tidak seperti performansi khususnya pada dimensi empathy:
harapannya. Banyak keluhan yang terjadi, seperti: - Melakukan update informasi secara berkala;
pelanggan mengeluh mengenai pemberian ganti - melakukan briefing secara berkala ke seluruh
rugi saat terjadi kesalahan petugas dalam karyawan agar mendapatkan product knowledge
pemasangan IndiHome, pelanggan tidak mudah yang baik;
dalam menyampaikan keluhan karena prosedur - memberikan training untuk menambah skill
penyampaian keluhan yang sangat panjang dan karyawan dalam kecakapan komunikasi dan
sulit menghubungi petugas karena jaringan sistem penyampaian informasi pada pelanggan.
yang sibuk jika terdapat suatu gangguan. Oleh
karena itu, pelanggan hanya memberikan nilai KESIMPULAN
secara rata-rata sebesar 3,273. Gap yang didapat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berdasarkan nilai performansi dan ekspektasi pelanggan IndiHome merasa kurang puas dengan
adalah secara rata-rata sebesar −1,524. kualitas layanan jasa yang diberikan (ditunjukkan
Berikut adalah upaya-upaya perbaikan dengan nilai rata-rata setiap gap adalah −1,539).
yang dapat dilakukan: Nilai negatif menunjukkan bahwa apa yang
- Perusahaan seharusnya melakukan evaluasi diharapkan seorang pelanggan lebih tinggi dari
dan briefing secara berkala terhadap petugas kenyataan yang ada di lapangan. Nilai negatif
yang berhubungan langsung dengan pelanggan; tidak hanya terjadi pada rata-rata keseluruhan,
- perusahaan seharusnya memberikan jaminan tetapi juga untuk semua dimensi, yaitu: −1,464
yang nyata jika ada kesalahan pemasangan; untuk dimensi tangibles, −1,672 untuk dimensi
- perusahaan seharusnya memperbaiki sistem reliability, −1,368 untuk dimensi responsiveness,
penyampaian keluhan agar lebih memudahkan −1,524 untuk dimensi assurance, dan −1,618
pelanggan untuk dimensi empathy. Rekomendasi diberikan
- perusahaan seharusnya melakukan pengecekan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa produk
dan maintenance secara periodik terhadap IndiHome, di antaranya adalah perusahaan harus
layanan IndiHome; menyediakan tempat pelanggan menyampaikan
- perusahaan seharusnya memperkerjakan teknisi keluhan, perusahaan seharusnya melakukan
yang memiliki keahlian dalam bidang sistem training untuk setiap karyawan mengenai cara
jaringan; mengatasi permasalahan dengan cepat dan tepat,
- perusahaan sebaiknya menyediakan sarana serta petugas seharusnya memiliki penampilan
tempat pelanggan menyampaikan keluhan; yang baik apabila bertugas dilapangan atau pun
- perusahaan harus memperbaiki sistem layanan apabila berada di kantor pelayanan. Sebagai
call center 147. penelitian lanjutan, dapat disarankan untuk
Dimensi yang terakhir adalah empathy, menggabungkan metode SERVQUAL dengan
yang didefinisikan sebagai kemudahan dalam metode Importance-Performance Analysis (IPA)
menjalin hubungan, komunikasi yang baik, serta guna melihat nilai kepentingan dari suatu dimensi
kemampuan dalam memberikan perhatian dan dan/atau indikator.
kebutuhan personal kepada para pelanggan.
Ekspektasi pelanggan untuk dimensi ini sangatlah DAFTAR PUSTAKA
tinggi, yaitu secara rata-rata sebesar 4,900; yang Butt, M. M., & de Run, E. C. (2010). Private
menandakan bahwa pelanggan berharap healthcare quality: applying a SERVQUAL
IndiHome memberikan layanan secara personal model. International Journal of Health Care
kepada para pelanggannya. Apa yang dirasakan Quality Assurance, 23(7), 658-673.
oleh para pelanggan ternyata belumlah sesuai Chow, I. H. S., Lau, V. P., Lo, T. W. C., Sha, Z.,
dengan harapan mereka. Banyak pelanggan yang & Yun, H. (2007). Service quality in
mengeluh banyaknya informasi baru mengenai restaurant operations in China: Decision-
IndiHome yang tidak diketahui oleh pelanggan, and experiential-oriented perspectives.
masih terdapatnya petugas yang kurang ramah International Journal of Hospitality
dalam melayani pelanggan dan tidak ada caring Management, 26(3), 698-710.
after sales setelah pelayanan selesai, khususnya Cronin Jr, J. J., & Taylor, S. A. (1992). Measuring
mengenai layanan yang dirasakan oleh para service quality: a reexamination and
pelanggannya. Oleh karena itu pelanggan extension. The Journal of Marketing, 55-

66 M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL


Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 61-67
p-ISSN 2580-2887, e-ISSN 2580-2895

68.
Fitzsimmons, J. A., & Fitzsimmons, M. J.
(2014). Service Management: Operations,
Strategy, and Information Technology (8e).
McGraw-Hill., New York, NY.
Gilbert, G. R., & Veloutsou, C. (2006). A cross-
industry comparison of customer
satisfaction. Journal of Services Marketing,
20(5), 298-308.
Krishnamurthy, R., SivaKumar, M. A. K., &
Sellamuthu, P. (2010). Influence of service
quality on customer satisfaction: Application
of SERVQUAL model. International Journal
of Business and Management, 5(4), 117.
Ladhari, R., Brun, I., & Morales, M. (2008).
Determinants of dining satisfaction and
post-dining behavioral intentions.
International Journal of Hospitality
Management, 27(4), 563-573.
Luoh, H. F., & Tsaur, S. H. (2007). Gender
stereotypes and service quality in
customer–waitperson encounters. Total
Quality Management, 18(9), 1035-1054.
Martilla, J. A. & James, J. C. (1977). Importance-
performance analysis. The Journal of Mar-
keting, 41(1), 77-79.
Nunnally, J. C. & Bernstein, I. H. (1994).
Psychometric Theory (3e). McGraw-Hill.,
New York, NY.
Parasuraman, A., Berry, L. L., & Zeithaml, V. A.
(1991). Refinement and reassessment of
the SERVQUAL scale. Journal of Retailing,
67(4), 420.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.
(1985). A conceptual model of service
quality and its implications for future
research. The Journal of Marketing, 41-50.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.
(1988). SERVQUAL: A multiple-item scale
for measuring consumer perceptions of
service quality. Journal of Retailing, 64(1),
12.
Shekarchizadeh, A., Rasli, A., & Hon-Tat, H.
(2011). SERVQUAL in Malaysian
universities: perspectives of international
students. Business Process Management
Journal, 17(1), 67-81.
World Bank (2017). Employment in services (%
of total employment. Available at:
https://data.worldbank.org/indicator/SL.SR
V.EMPL.ZS (Diakses pada 9 Oktober
2017).

M. Mujiya Ulkhaq, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan SERVQUAL 67

Você também pode gostar