Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
T. INDRA MAULANA
045203009
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
ABSTRAK
Turbin gas digunakan sebagai alat kontrol yang fungsinya sangat penting
untuk menghasilkan energi listrik dimana putaran turbin gas konstan mencapai
5100 rpm. Apabila perawatan turbin gas tidak rutin dilakukan maka putaran turbin
gas akan menurun dan mengakibatkan daya dari turbin gas tersebut akan
berkurang. Energi listrik yang dihasilkan oleh turbin gas berguna untuk
mengoperasikan alat-alat pabrik yang lain seperti pompa, motor, gas kompresor,
control valve serta digunakan sebagai alat penerangan pabrik. Kerusakan yang
sering timbul pada turbin biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat
salah.
secara rutin agar peralatan ini dapat beroperasi dengan baik dan dapat
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
Adapun Tuga Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat dan memperoleh
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada teristimewa orang tua penulis
yaitu Ayah T. Syahrul, Mama Ratna Nilawaty, Abang T. Fauzi Kuala, Adik T.
Nanta Muara, Nenek Maryamah, Atok M. yunus Ibrahim, Ayah (paman) Ir. Surya
Murni Yunus MT, Rina, Tika, Nurul, Yuni, Whindy Pridhiniandy yang telah
banyak memberikan nasehat, serta seluruh keluarga besar lainnya yang merupakan
bagian hidup penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis dari
Selama masa perkuliahan sampai masa penyelesaian tugas akhir ini, penulis
banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
dengan setulus hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
Elektro FT – USU dan selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir penulis atas
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
segala bimbingan, pengarahan, nasehat serta motivasi dalam menyelesaikan
Bayu Kara, Bg Arsyad, Asden Richo, M. Zaki, Supianto, Sudi Ridwan, Farik
dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, atas
kebersamaan dan dukungan yang diberikan. Nama kalian akan selalu terpatri
2007.
Akhir kata, Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, masih banyak
kesalahan dan kekurangan, namun penulis tetap berharap semoga tugas akhir ini
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
T. Indra Maulana
DAFTAR ISI
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
2.3.1 Komponen Utama .................................................... 9
Temperatur ........................................................................... 33
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
BAB IV PELAKSANAAN PERAWATAN .............................................. 35
4.5.4 Lingkungan............................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Salah Satu Card Control Pada Sistem Speedtronic Mark II ... 25
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Gambar 3.4 Kalibrasi Thermocouple ........................................................ . 33
DAFTAR TABEL
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan industri berskala besar dalam hal untuk mencapai hasil
produksi yang berkualitas harus dapat memelihara dan menerapkan fasilitas secara
efisien. Sehubungan dengan itu pabrik gas sebagai salah satu perusahaan industri
yang mengolah gas alam cair menjadi LNG, LPG yang sudah dapat dipergunakan
oleh masyarakat dan untuk industri aromatik lainnya. Dengan cara melakukan
Adapun tahap dari proses pengolahan LNG awalnya menerima gas dari
Exxon Mobil di Point A Lhoksukon dan gas alam dari ladang gas NSO kemudian
dialirkan melalui pipa-pipa ke masing-masing unit produksi PT. Arun NGL dimana
terjadi proses pemurnian gas, penyulingan dan akhirnya pencairan gas menjadi
perawatan secara rutin pada turbin. Karena turbin merupakan penggerak mula
bearing dan exhaust udara. Jadi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan perlu
meningkatkan mutu produksi. Maka penulis menarik suatu rumusan masalah dan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam pembahasan karya akhir ini adalah :
2. Megetahui dan memahami prinsip kerja turbin gas serta perawatan dan
permasalahan penulis hanya membatasi tentang turbin gas single shaft mark II pada
power generator 9001H. Dalam hal ini perhitungan dan analisa secara matematis
Dengan mempelajari teoritis dan pengamatan langsung selama Kerja Praktek (KP)
serta melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan dan juga operator lapangan.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
1. Mengambil bahan-bahan dan data-data dari berbagai sumber referensi
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai teori turbin, prinsip kerja turbin dan
perawatan.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Bab V : Penutup
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
BAB II
LANDASAN TEORI
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin
yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Saat ini sistem turbin gas telah banyak
mesin industri, pesawat terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang
dengan cepat dan biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan
instalasi turbin uap dan motor diesel untuk pusat tenaga listrik.
Turbin yang digunakan dapat ditinjau dari berbagai segi, dapat di golongkan
sebagai berikut :
listrik.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
- Ditinjau dari konstrusi, terbagi dalam turbin poros tungggal dan poros ganda.
ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya
temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah di kompresi ini
masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar udara disemprotkan bahan
bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan terjadinya proses
konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan melalui suatu nozzle yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
lainnya seperti generator listrik. Sehingga untuk gas sisa dengan sendirinya akan
Pada kenyataannya tidak ada proses yang selalu ideal, tetap ada terjadi
proses kerugian yang dapat menurunkan daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
berakibat menurunnya performasi turbin gas itu sendiri. Kerugian–kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas, sebab–sebab terjadi
- Berubah nilai Cp dan fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
Untuk memperkecil ini hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintenance) yang teratur atau dengan modifikasi peralatan yang ada.
Turbin gas terdiri dari bagian yang utama yang saling berkaitan :
1. Kompresor
2. Combusion
3. Turbin
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Adapun bagian dari turbin adalah sebagai berikut :
sudu turbin supaya kerja turbin dapat lebih besar dan untuk menghasilkan daya.
2. Roda turbin
Roda turbin adalah tempat susunan bucket dalam setiap tingkat turbin tersusun
Sudu turbin yang terbentuk sendok, jadi bucket tersebut apabila diberi energi
kinetik udara panas yang diarahkan ke sudu-sudu maka roda turbin akan
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor
ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial
dan 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, siuhshafr lie boll dan sudu – sudu yang disusun
coupling dan accessory gear, fuel system, lube-oil system, cooling system, dan
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
dan lain-lain.
- Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
- Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
- Inlet Guide Vane, yaitu blade yang dapat dibuka dan ditutup sehingga
jumlah udara yang masuk ruang kompresor dapat diatur sesuai dengan
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Gambar 2.3 Air Inlet Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan
tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas
berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial
sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling
sumbu rotor.
- Compressor Stator, merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri
dari:
- Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
tingkat 5-10.
Pada bagian terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran
ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
udara panas ke Transition Pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
a. Combustion chamber
Di ruang bakar ini campuran bahan bakar dengan udara yang telah
aliran panas tersebut dialirkan terdapat Liner dan Transition Piece yang
mana liner berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan bakar dan udara,
lalu dibakar setelah itu aliran panas tersebut diarahkan oleh Transition ke
sudu turbin, jadi Transition Piece berfungsi sebagai alat untuk mengarahkan
aliran panas ke sudu turbin. Jadi tenaga turbin gas adalah dihasilkan oleh
chamber.
siap di bakar.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
2. Secondary zone, merupakan tempat penyempurnaan pembakaran sebagai
stage nozzles.
b. Combustion liners
Combustion liners di desain dengan satu seri lubang dan louvers yang
udara dari kompresor dan bahan bakar nozzle yang membakar campuran ini.
c. Fuel nozzle
Campuran bahan bakar dan udara pada saat turbin gas star up. Pembakaran
akan terus terjadi selama suplai bahan bakar dan udara terus berlangsung.
Spark plug terpasang pada sebuah pegas setelah proses pembakaran terjadi,
tekanan yang dihasilkan meningkat dan akan memaksa plug naik menuju
e. Transition pieces
Setelah api menyala pada semua liner-liner maka hasil ekspansi pembakaran
panas tersebut perlu dibentuk alirannya sehingga sesuai dengan ukuran yang
aliran panas tersebut sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin.
Pada setiap combustion chamber satu dan lainnya terhubung oleh cross fire
tubes, sehingga sewaktu pertama kali terjadi pembakaran oleh spark plug
akan menjalar atau berpindah kepada combustion chamber yang lain melalui
cross fire tube tersebut. Jadi fungsi cross fire tubes adalah meratakan nyala
g. Flame detector
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Falme Detector adalah instrumen yang terpasang untuk memantau keadaan
pembakaran yang terjadi, pada setiap turbin gas terdapat dua buah flame
detector, jika satu dari flame detector rusak speedtronic panel akan
turbin gas masih tetap berjalan dan jika flame detector telah diperbaiki alarm
tersebut akan hilang (bisa direset), tapi jika kerusakan dari flame detector
tersebut tidak diperbaiki dan jika yang satu lagi juga rusak maka turbin gas
akan trip dengan alarm “lost of flame trip” dan turbin gas akan mati atau
stop.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan
untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2) Exhaust
gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly,
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
2.3.2 Komponen Penunjang
sebagai berikut:
1. Starting Equipment
starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke
3. Fuel System
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan
sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada
setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian
utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
- Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
- Oil Quantity
- Pompa
- Filter System
- Valving System
- Piping System
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai
1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang mengatur tekanan
2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh
3. Emergency Lube Oil Pump, yaitu pompa lube oil yang digerakkan oleh
5. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara.
Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
- Nozzle TIP bahan bakar : sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam
kedalam liners.
- Trassitiion piece : saluran penerus gas panas hasil pembakaran dari liners ke
firs stage nozzle. Fungsi bagian ini adalah untuk membentuk bagian panas
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Gambar 2.9 Seksi Pembakaran
energi panas dari gas panas hasil pembakaran menjadi energi kinetis.
dibuat lubang untuk laluan angin pendingin. Angin pendingin masuk dari sisi
gelang penjamin seterusnya masuk keruang hampa di tengah sudu dan selanjutnya
keluar melalui lubang pada ujung lancip sudu untuk bersatu dengan gas panas yang
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Perakitan second stage nozzle diafragmanya di tempatkan diantara sudu-
sudu gerak turbin single shaft atau double shaft. Diafragma berfungsi untuk
memisahkan ruang turbin tingkat pertama dan ruang turbin tingkat kedua.
- Distance piece
- Bearing journal
- Coupling flange
2. Journal bearing berfungsi untuk menyokong dan menerima beban radial dari
suatu tempat pada poros yang mana dikelilingi dan disokong oleh bearing itu.
Menurut cara pengoperasikannya, sistem proteksi turbin dapat dibagi dua yaitu :
Udara Atmosfir
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Untuk menyatakan besarnya tekanan gas dalam ruang biasanya di pakai
kg/cm² atau pa (pascal). Dasar yang dipakai sebagai harga nol dalam mengukur
- Harga nol diambil sama dengan tekanan atmosfir, maka tekanan yang diukur
- Jika harga nol diambil sama dengan tekanan vacum maka disebut tekanan
mutlak.
Antar tekanan mutlak dan tekanan lebih terdapat hubungan : Tekanan mutlak
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
BAB III
TEMPERATUR
Turbin Gas mempunyai sejumlah sistem kontrol dan proteksi agar turbin
Ketiga kontrol ini akan mengatur jumlah aliran fuel yang diperlukan oleh
turbin. Sensor monitor dari kecepatan turbin, temperatur dan tekanan kompresor
( feed back) ke sistem kontrol speedtronic. Sistem yang digunakan di PT. Arun
adalah Speedtronic mark II dan Mark IV, keduanya memiliki prinsip dan dasar-
dasar pengontrolan yang sama hanya kelebihan mark IV ada tampilan monitor pada
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Speedtronic kontrol untuk turbin untuk satu poros (Mark II) mempunyai 5
(lima) kontrol yaitu : Start up, Low Pressure Speed, Exhoust temperature,
Gambar 3.1 Salah satu card control pada sistem speedtronic mark II
3.3 Temperatur
diukur secara langsung, yang diukur adalah perubahan-perubahan sifat dari suatu
memindahkan keaktifan dari molekul dalam bentuk satuan panas, maka diperlukan
suatu alat dimana alat tersebut akan menimbulkan reaksi yang sebanding dengan
Timbul emf (electro motive force) pada thermocouple. Dari perubahan diatas ini
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Pengontrolan Temperatur pada Turbin Gas sangatlah penting untuk di jaga,
hal ini disebabkan karenakan pada Turbin Gas sudah ada ketentuan berapa
temperatur yang diizinkan. Jika pada Temperatur Turbin Gas melebihi yang telah
temperatur Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini, second stage
Temperatur - Fuel Light, artinya lampu akan hidup jika exhaust Temperatur
Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini flow fuel ke turbin di
Turbin yang ditentukan. Sewaktu menaikkan load kompresor, lampu ini akan hidup
3.4 Thermocouple
dari dua kawat logam yang tidak sejenis dengan kedua ujungnya dilas menjadi satu.
Pada ujung yang panas diberi nama Hot Junction dan ujung yang dingin disebut
Cold Jucction, tetapi pada prakteknya kedua sambungan ini sering disebut
measuring reference junction. Besarnya arus atau emf yang ditimbulkan sebanding
dengan jenis thermocouple ukuran kawat dan beda temperatur kedua ujungnya.
Jadi pada prinsipnya kita mengukur emf yang timbul dari thermocouple dan dengan
mengukur emf tersebut kita dapatkan temperatur yang diukur. Emf tersebut dikirim
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Gambar 3.2 Thermocouple
temperatur pada Turbin Gas ada beberapa titik dipasang thermocouple yaitu :
Exhaust, whell space, lube oil, Turbin berring dan kompresor. Data Temperatur
dibolehkan. Hal ini dilakukan dengan pengukuran dari suhu exhaust rata-rata dan
Turbin gas tidak boleh dioperasikan melebihi batas thermal strees yang
fuel gas ke Turbin Gas. Di dalam Turbin Gas temperatur yang tinggi dijumpai pada
maka sistem kontrol temperatur dibentuk untuk mengontrol temperatur exhaust dari
turbin.
Axial Compressor Discharge Pressure (PCD). Dari kedua parameter ini dapat
ditentukan firing temperatur tetap, PCD dan Exhaust Temperatur dapat diketahui.
Sistem Kontrol Temperatur memberikan signal ke VCE untuk mengurangi fuel gas,
yang ditentukan.
Temperatur control adalah dimana kondisi beban tidak dapat diterima oleh
turbin gas mencapai tingkat maximum dan beban tersebut tidak boleh bertambah
lagi dan fuel (bahan bakar) dibatasi untuk masuk. Dengan perkataan lain
Control beban tidak bisa bertambah lagi atau DSP (Digital Set Point) juga tidak
bisa naik lagi, jadi beban dari turbin gas tidak bisa ditambah karena kondisi Turbin
Gas sudah mencapai maximum. Hal ini kita dapat diketahui ruang kontrol (CCR-
thermocouple. Modul proses (TX) dengan referensi set point yang sudah
ditentukan, atau oleh sebuah potensiometer yang bisa diubah-ubah. Set point ini
Gas panas yang keluar dari pada Exhaust area ini di ukur oleh Exhaust
pengontrolan Temperatur Control dan proteksi Temperatur Trip, Pada exhaust area
Suhu yang di kontrol oleh Temperatur Control gagal membatasi fuel (bahan
bakar) yang masuk atau tidak mengetahui pada saat Over Temperatur yaitu pada
suhu 548OC karena alarm tidak berfungsi, maka untuk mencegah kerusakan yang
terjadi pada Turbin Gas maka Turbin akan trip dengan alarm pada panel
speedtronic yaitu Over Temperatur Trip, suhu pada saat tersebut adalah 558OC.
Dan lain-lain
beroperasi pada temperatur tinggi. Sistem Proteksi over temperatur ini dipasang
terpisah dari sistem kontrol temperatur. Dalam keadaan normal operasi, Sistem
kontrol exhaust temperatur bertindak untuk mengatur fuel gas flow apabila firing
Jika temperatur mencapai pada suhu 548OC, set point sistem proteksi over
akan bertindak untuk mengurangi load atau menurunkan set point. Apabila
temperatur mencapai trip set point, sistem proteksi over temperatur akan mentrikan
Turbin.
Trip dan alarm set point untuk sistem proteksi over temperatur juga
dibiaskan oleh PCD seperti gambar temperatur control untuk mencegah terjadinya
trip akibat kesalahan instrumen. Sistem proteksi over temperatur dibentuk menjadi
over temperatur hanya 1 channel, turbin tidak akan trip, tetapi apabila signal trip
IPTS ).
Tabel 3.1 Primary Fixed Point ini menunjukkan temperature dari 11 Unsur yang
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Tabel 3.2 Secondary Fixed Point
mengkalibrasi kembali suatu alat ukur temperature yang telah sekian lama
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Gambar 3.4 kalibrasi Thermocouple
temperatur sebenarnya.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Cara kedua adalah dengan mengadakan pemeliharaan rutin, dimana
menunjukkan overscale.
Capillary tube dan bahkan mungkin buld perlu diganti bila bocoran ini
Penggantian dari buld dan capillary tube harus dengan yang sama
dengan segala hal, kalau tidak karakteristik dari thermometer itu akan
berubah.
PELAKSANAAN PERAWATAN
4.1 Umum
transition pieces) atau yang dilalui gas panas (turbin) ataupun komponen yang
dibongkar pasang untuk inpeksi dan pemeliharaan. Sebagai contoh antara lain :
1. Komponen ruang bakar, nozzel bahan bakar, busi, combustion linier, transition
3. Semua stator casing (kompresor dan turbin) adalah belahan orizontal, sehingga
mengangkat rotor.
4. Suku cadang untuk sudu-sudu sudah memiliki moment weight dan position
balancing ulang.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
1. Rachet, dilakukan dengan memutar turbin seperempat lingkaran dalam waktu
2. Rubbing chek, pemutaran turbin gas sampai 1350 rpm kemudian dimatikan.
3. Cranking, setelah turbin gas dimatikan saat rubbing chek, kemudian turbin gas
diputar 1200 rpm yang dilakukan selama 5 hingga 10 menit. Hal ini dilakukan
untuk membersihkan turbin gas dan kompresor dari debu dan kotoran.
4. Fuel Gas Leak chek, putaran turbin dinaikkan kembali sampai 1850 rpm.
5. Flame Detector Chek, putaran turbin diputar sampai 2000 rpm, kemudian spark
6. Over Trip test, apabila diberikan penambahan fuel gas maka otomatis putaran
7. Peak Load, untuk PG-9001H setelah turbin gas di start hingga mencapai
putaran 5100 rpm. Kemudian turbin gas ini diberi beban secara bertahap hingga
diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan dipabrik baik
yang sedang berkerja maupun yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan
yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat pengoperasian
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
secara terus–menerus juga karena langkah pengoperasian yang salah. Maintenance
1. Preventive Maintenance
baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat
pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan. Preventive maintenance
dibagi menjadi:
hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu
2. Repair Maitenance
peralatan yang tidak kritis atau disebut juga peralatan yang tidak mengganggu
jalannya operasi.
3. Predictive Maintenance
peralatan yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian
4. Corrective Maintenance
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Corrective maintenance merupakan perawatan yang dilakukan dengan
5. Modification Maintenance
dihentikan pengoperasianya.
1. Combustion Inspection
setiap 2500 – 3500 jam operasi bila memakai bahan bakar residu, atau setiap 5000
– 7000 jam operasi bila memakai bahan bakar minyak solar, atau setiap 8000 –
pieces dan cross fire tube. Komponen ini membutuhkan pemeriksaan secara
berkala, karena kerja yang dilakukan oleh turbin gas berkerja secara terus- menerus
sehingga sistem pembakaran yang buruk akan menyebabkan pendeknya umur dari
komponen tersebut terutama bagian nozzle dan bucket turbine. Perawatan yang
dilakukan pada saat combustion dan inspection adalah pemeriksaan pada bagian
ruang bakar, cross fire tube dan transition piece. Pemeriksaan pada pada catatan
paking menunjukkan adanya gesekan bagian atas dan bagian bawah dari difragma
1. Turbin section
3. Combustion system
Hot Gas Path Inspection dilaksanakan setelah 600 – 800 kali start atau setiap
5000 – 7000 jam operasi bila memakai bahan bakar residu, atau setiap 10.000 –
14.000 jam operasi bila memakai bahan bakar minyak solar atau setiap 16.000 –
hanya saja dalam pemeriksaan ini dilakukan lebih teperinci lagi mulai dari nozzle
1. Flame detector
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
2. Spring position spark plug
3. Combustion chamber
Keterangan gambar :
Inspeksi dilakukan secara visual dan juga dilakukan secara non visual.
Inspeksi secara visual dengan melihat perubahan yang terjadi pada komponen
tanpa menggunakan alat bantu, hanya dengan melihat perubahan warna, perubahan
menggunakan alat bantu untuk melihat keretakan bagian dalam suatu logam
Inspeksi lainnya yaitu pemeriksaan clearance pada daerah sekitar just stage
nozzle, second stage nozzle dan bucket turbine. Clearance yang diperiksa pada saat
hot gas path inspection tidak boleh lebih dan kurang dari ukuran yang telah
ditetapkan. Karena apabila lebih besar maka akan mengurangi effisiensi turbin dan
3. Mayor Inspection
Adapun pemeriksaan pada seluruh bagian utama turbin secara garis besar
1. Air inlet
2. Combustion
3. Compressor
4. Turbine
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
5. Exhaust
Pemeriksaan ini terjadi meliputi unsur dari combustion dan hot path
inspection. Kegiatan yang dilakaukan antara lain pemeriksaan keretakan sudu rotor
dan stator. Kompresor dari guide inlet fane diperiksa dan kemungkinan adanya
clearencenya dan tingkat keausan yang terjadi, semua pemeriksaan ini berdasarkan
alat-alat bantu dibongkar, diperiksa, dibersihkan dan dipasang kembali. Jika perlu
Keterangan gambar :
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
1. Burner bahan bakar ganda A. Gas panas keluar
2. Platform dengan tegangan B. Ruang sekeliling, udara kompresor
3. Memutar angin diagonal C. Ruang sekeliling, udara kompresor
4. Pressure jacket D. Ruang sekeliling, udara kompresor
5. Bagian dalam
6. Manhole
7. Pipa inspeksi
yang digunakan.
Hal-hal yang membatasi operasi kontinu dengan bahan bakar cair adalah :
- Efek erosi dan korosi dari bahan ikutan (kontaminasi) pada sudu-sudu
turbin.
Setiap turbin gas start dan stop akan timbul thermal stres pada komponen-
mengurangi resiko keretakan sudu turbin tingkat pertama (dapat terjadi setelah 300
kali start).
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
Untuk menjaga agar tingkat pemeliharaannya normal maka hanya dilakukan satu
thermal dan tegangan yang berubah-ubah juga seperti pada saat start.
Oleh karena itu, biaya pada turbin gas yang digunakan pada beban puncak akan 3
atau 4 kali lebih besar dari pada digunakan untuk operasi pada beban dasar.
4.5.4 Lingkungan
- Type : MS-5001
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
- Aplikasi : Penggerak generator
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
temperatur, jika temperatur diluar kendali maka turbin gas akan lummer
5.2 Saran
1. Melakukan pengecekan kerja alat dan kondisi alat paling tidak dalam
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
1983.
2. Ir. Zahiful Bahri, Ir. Windalina Syafiar, Ir. Syukri Abdullah, Ir. Rahman
3. http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t122303.html
Group.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun
NGL, 2009.