Você está na página 1de 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang
banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar antara 10-20%.Menurut sistem
kesehatan nasional (SKN) tahun 2001 angka anemia pada ibu hamil sebesar 40%,
kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia bila diperkirakan
pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia masih tetap di atas 40% maka angka
kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun yang disebabkan perdarahan setelah
melahirkan. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia
Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup.
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah; kurang gizi,
selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam
waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh
keperluan janin yang dikandung berikutnya.
Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif
terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas
yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus
premature, abortus, pendarahan post-partum, partus lama dan syok. Hal ini
tersebut berkaitan dengan banyak faktor antara lain; status gizi, umur, pendidikan,
dan pekerjaan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anemia
2. Untuk mengetahui patofisiologianemia
3. Untuk mengetahui klasifikasi anemia dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui macam-macam anemia
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala anemia
6. Untuk mengetahui pengaruh anemia pada kehamilan, persalinan, nifas, dan
janin
7. Untuk mengetahui diagnosa anemia
8. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan anemia
9. Untuk mengetahui tinjauan tentang faktor yang berhubungan dengan anemia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil


1. Pengertian Anemia Menurut Para Ahli
a. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin di bawah 11
gr% pada trismester I dan II atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr
% pada trimester II (Saifuddin. A. B., 2001).
b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin
kurang dari 10 gr / 100 ml (Wiknjaksatro, 2002).
c. Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah
merah(eritrosit)dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga
tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen
keseluruhjaringan(Wasnidar, 2007).
d. Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah merah <
11 gr % atau suatu keadaan dengan junlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemoglobin menurun (Maimunah, 2005).
e. Anemia adalah turunnya kadar hemoglobin < dari 12,0 g/100 ml darah
pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,0 g/100 ml darah pada
wanita hamil (Varney Helen, 2002).

2. Patofisiologi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia).
Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit
(sel darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak
seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga
member efek yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml.
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan
hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan
kerja jantung.

2
Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum
hamil berkisar 11gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan
mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.

3. KlasifikasiAnemia dalam Kehamilan


Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil
dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu:
 Hb > 11 gr% Tidak anemia (normal)
 Hb 9-10 gr% Anemia ringan
 Hb 7-8 gr% Anemia sedang
 Hb <7 gr% Anemia berat

4. Macam-Macam Anemia
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia yang paling sering dijumpai yang disebabkan karena
kekurangan unsur zat besi dalam makanan, karena gangguan absorpsi,
kehilangan zat besi yang keluar dari badan yang menyebabkan
perdarahan.
b. Anemia megaloblastik
Anemia karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi
vitamin B. Hal ini erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
c. Anemia Hipoplastik
Disebabkan oleh karena sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-
sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga
kini diketahui dengan pasti,kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar
roentgen, racun dan obat-obatan.
d. Anemia hemolotik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar
menjadi hamil, apabila ia hamil maka anemianya biasa menjadi lebih

3
berat. Sebaliknya mungkin pula pada kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
Menyebabkankrisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia.

5. Tandadan Gejala Anemia


Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa kehamilan
mengakibatkan suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga
menimbulkan tanda dan gejala anemia secara umum, sebagai berikut:Lemah,
mengantuk, pusing, lelah, malaise, sakit kepala, nafsu makan turun, mual dan
muntah, konsentrasi hilang dan nafas pendek (pada anemia yang parah).
Pada pemerikasaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi: kulit
pucat, mukosa, gusi, dan kuku-kuku jari pucat, takikardi/murmut lambat (pada
anemia yang parah), rambut dan kuku rapuh (pada anemia yang parah) dan
juga lidah licin (pada anemia yang parah).

6. Pengaruh Anemia pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Janin


a. Bahaya Anemia dalam Kehamilan
1. Resiko terjadi abortus
2. Persalinan permaturus
3. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4. Mudah menjadi infeksi
5. Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)
6. Mengancam jiwa dan kehidupan ibu
7. Mola hidatidosa
8. Hiperemesis gravidarum
9. Perdarahan anterpartum
10. Ketuban pecah dini(KPD)
b. Bahaya Anemia dalam Persalinan
1. Gangguan kekuatan HIS
2. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar.

4
3. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
4. Kala tiga dapat diikuti retensio placenta dan perdarahan post-
partum karena atonia uteri.
5. Kala empat dapat terjadi perdarahan post-partum sekunder dan
atonia uteri.
c. Bahaya anemia dalam masa nifas
1. Perdarahan post-partum karena atonia uteri dan involusio uteri
memudahkan infeksi puerperium
2. Pengeluaran ASI berkurang
3. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
4. Mudah terjadi infeksi mammae
d. Bahaya anemia terhadap janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan dari
ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolism
tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dan bentuk:
1. Abortus
2. Terjadi kematian intra uteri
3. Persalinan prematuritas tinggi
4. Berat badan lahir rendah (BBLR)
5. Kelahiran dengan anemia
6. Dapat terjadi cacat bawaan
7. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
8. Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi
yang menghambat pertumbuhan janin.

5
7. DiagnosaAnemia
Diagnosa anemia dalam kehamilan dapat ditegakkan dengan:
a. Anamnese
Pada anemnese akan didapatkan keluhan lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dan keluhan mual, muntah lebih berat pada hamil
muda. Bila terdapat keluhan lemah, nampak pucat, mudah
pingsan,sementara masih dalam batas normal, maka perlu dicurigai anemia
defesiensi zat besi.
b. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah Hb dan darah tepi akan memberikan kesan pertama.
Pemeriksaan Hb dengan Spektofotometri merupakan standar, kesulitan
adalah alat ini hanya tersedia di kota. Di Indonesia penyakit kronik seperti:
malaria dan tuberculosis (TBC) masih relatif sering dijumpai sehingga
pemeriksaan khusus darah tepi dan sputum perlu dilakukan. Dengan
pemeriksaan khusus untuk membedakan dengan defisiensi asam folat dan
thalassemia. Pemeriksaan Mean Corpuscular Volume (MCV) penting
untuk menyingkirkan thalassemia. Bila terdapat batas MCV < 80 uL dan
kadar ROW (red cell distribution width) > 14% mencurigai akan penyakit
ini kadar Hemoglobin Fetal (HbF) >2% dan HbA2 yang abnormal akan
menentukan jenis thalassemia.

8. Pencegahandan Penanganan Anemia


a. Pencegahan Anemia
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar
kesehatan ibu tersebut,dalam pemeriksaan kesehatan disertai
pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga
diketahui adanya infeksi parasit.

6
b. Penanganan pada Anemia sebagai berikut:
1. Anemia Ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih di anggap ringan
sehingga hanya perlu diperlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan
500 mg asam folat peroral sekali sehari.
2. Anemia Sedang
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi feros 600-1000
mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukonas ferosus.
3. Anemia Berat
Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6 bulan
selama hamil, dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan.

B. Tinjauan Tentang Faktor yang Berhubungan dengan Anemia


1. Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai ibu
tersebut hamil. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi pada masa kehamilan diantaranya adalah umur ibu pada saat
hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun, secara fisik
dan panggul belum berkembang optimal sehingga dapat mengakibatkan resiko
kesakitan dan kematian pada masa kehamilan, dimana pada usia kurang dari
20 tahun ibu takut terjadi perubahan pada postur tubuhnya atau takut gemuk.
Ibu cenderung mengurangi makan sehingga asupan gizi termasuk asupan zat
besi kurang yang berakibat bisa terjadi anemia. Sedangkan pada usia di atas 35
tahun, kondisi kesehatan ibu mulai menurun, fungsi rahim mulai menurun,
serta meningkatkan komplikasi medis pada kehamilan sampai persalinan.

2. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu baik lahir
hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal paritas I dan paritas tinggi (lebih dari 3)
mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat

7
dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada
paritas tinggi adalah tidak direncanakan.
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat.Hal disebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.

3. Status Gizi Ibu Hamil


Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka kematian
ibu di Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya Anemia
ditemukan pada wania hamil yang jarang mengkonsumsi sayuran segar,
khususnya jenis daun-daunan hiaju yang mentah ataupun makanan yang
kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO NCHS
(National Center of Health Statistic), yaitu pengukuran dan berbagai dimensi
fisik tubuh seperti barat terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur
(TB/U) dan berat badan terhadap tinggi badan terhadap tinggi badan (BB/TB)
dan dikelompokkan. Menurut klasifikasi Departemen Kesehatan Indonesia
menjadi gizi buruk (BB/U < 60 %), gizi kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih
(BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini
berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan
kebutuhan zat gizi ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami E2
(Riboflapin), Vitamin A,D dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan menyebabkan
anemia dan berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi yang di lahirkan.
Kekurangan gizi pada saat hamil akan menimbulkan berbagai kesulitan. Oleh
karena itu, kecukupan gizi yang dianjurkan bayi ibu hamil harus dapat
terpenuhi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-
organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Penyebab anemia umunya
adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan darah dan penyakit-penyakit
kronik. Gejala anemia adalah lemah, pucat, dan mudah pingsan. Penyulit-penyulit
yang dapat timbul akibat anemia adalah: keguguran (abortus), kelahiran prematur,
persalinan lama, perdarahan post-partum. Pencegahan anemia pada ibu hamil
dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan atau
mengkonsumsi suplemen zat besi.

B. Saran
Diperlukannya penangangan yang tepat terhadap faktor lingkungan (fisik,
biologis dan sosial ekonomi), terlebih faktor sosial ekonomi. Kondisi sosial
berupa dukungan dari keluarga dan komunitas akan mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil. Jika keluarga mendukung terhadap intake nutrisi yang
adekuat pada ibu hamil dan memotivasi dalam memeriksakan kehamilannya
secara rutin, maka kemungkinan kecil terjadi anemia.

9
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

NO. REGISTER : 01
MASUK TANGGAL, JAM : 1 Oktober 2018, Jam: 09.30 WIB
DIRAWAT DI RUANG : KIA/KB ( Puskesmas Mutiara Timur )

Biodata :
Ibu Ayah
Nama : Nurhayati Nama : Alam Syah
Umur : 36 tahun Umur : 38 tahun
Agama : IslamIslam Agama : Islam
Suku / bangsa : Aceh/Indonesia Suku / bangsa : Aceh/Indonesia
Pendidikan : SMASMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alama : Mee Adan Alamat : Mee Adan
No telepon : -85260313933 No telepon : -

DATA SUBJEKTIF
1. Kunjungan saat ini Kunjungan Pertama  Kunjungan Ulang
Keluhan Utama: Ibu mengeluh pusing, lemas, dan susah tidur.

2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 25 tahun
Dengan suami sekarang 11 tahun.

3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun. Siklus 26 hari. Teratur / tidak.
Lama 7-8 hari. Sifat darah: encer / beku. Bau khas. Flour Albus:ya / tidak
Dismenorroe:ya / tidak. Banyaknya:3 kali gantipembalut.
HPM: 06-03-2018 HPL: 13-12-2018

10
4. Riwayat kehamilan ini
a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan: 8minggu. ANC di: BPM
Frekuensi : Trimester I : 1 kali, usia kehamilan 8 minggu di BPM
Trimester II : 1 kali, usia kehamilan 18minggu di BPM
Trimester III: 1 kali, usia kehamilan 28 minggu di
Puskesmas

b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan: 24


minggu.Pergerakanjanin dalam 24 jam terakhir: 12 kali.

c. Keluhan yang dirasakan: -

d. Pola nutrisi Makan Minum


Frekwensi : 3x sehari 7-8x sehari
Macam : Nasi, sayur, lauk Air putih
Jumlah : 1 piring 1 gelas
Keluhan : Tidak ada Tidak ada

Pola eliminasi BAB BAK


Frekwensi : 1x sehari 5-6x sehari
Warna : khas Khas
Bau : Khas Khas
Konsistensi : Lembek Cair
Jumlah : - -

Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Melakukan pekerjaan rumah tangga
Istirahat / tidur : Malam 6-8 jam, Siang 1-2 jam
Seksualitas : Frekuensi :2x dalam seminggu

11
e. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi :3kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : Setiap BAK, BAB dan mandi.
Kebiasaan menggantikan pakaian dalam: Setiap selesai mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan :Kainkatun

f. Imunisasi
TT 1: tanggal 05 – 11 -2017 TT 2: tanggal -
TT 3: tanggal 06 – 10 - 2018 TT 4: tanggal -
TT 5: tanggal -

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


G: 3 P:2 Ab: 0 Ah:2
Persalinan N
Hamil Komplikasi
Tgl. Umur Jenis Jenis BB
Ke Penolong I B Laktasi
Lahir Kehamilan Persalinan Kehamilan Lahir
ibu bayi
1-2-
2 38 minggu Spontan Bidan - - Normal 3,2 kg Ada
2015

6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


N Jenis MulaiMemakai Berhenti/Ganti Cara
No. Kontrasepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
1 Suntik 3 15-4- Tidak 29-12- - Ingin
Bidan BPM
1. bulan 2015 ada 2017 -- - hamil

12
7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita:
Ibumengatakanbahwatidakpernahmenderitapenyakitmenular,
penyakitmenahun.

b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga:


Ibumengatakanbahwakeluargatidakmenderita DM danhipertensi.

c. Riwayat keturunan kembar:


Ibumengatakantiadariwayatketurunankembar.

d. Kebiasaan-kebiasaan:
Merokok:Ibumengatakantidakpernahmerokok.
Minum jamu-jamuan:Ibumengatakantidakpernahminumjamu-jamuan.
Minum-minuman keras:Ibumengatakantidakpernahminumminumankeras.
Makanan/minuman
pantang:Ibumengatakantidakadamakanan/minumanpantang.
Perubahan Pola Makan (termasuk ngidam, nafsu makan turun dll):

8. Keadaan Psiko Sosial Spiritual


a. Kelahiran ini:  Diinginkan Tidak diinginkan

b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang:


Ibumengertitentangkehamilaninidanmengertidengankeadaansekarang.

c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini:


Ibusangatbahagiadengankehamilanini.

13
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan:
Keluargabahagiadanmenerimadenganbaikterhadapkehamilaninisertamemb
eridukunganuntukibu.

e. Ketaatan ibu dalam beribadah:


Ibu taat dalam beribadah.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum Baik. Kesadaran Composmentris
b. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36ºC
c. TB : 150 cm
BB : Sebelum hamil: 50 Kg. BB sekarang: 60 Kg.
IMT : 26,6 gram
LLA : 25 cm
d. Kepala dan leher
Edema wajah :Tidak ada edema
Cloasma gravidarum : + / -
Mata : kunjungtiva pucat.
Mulut : Tidak ada stomatis,tidak ada karies.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Payudara : Normal
Bentuk : Simetris
Areola mammae : Hiperpigmentasi areola mammae
Puting susu : Menonjol
Colostrum : Belum ada

14
e. Abdomen
Bentuk : Menurut usia kehamilan/membesar ke depan.
Bekas luka : Tidak ada bekas luka.
Strie gravidarum : Terdapat strie gravidarum.
Palpasi Leopold
Leopold I : Menentukan usia kehamilan,usia kehamilan 28
minggu (3 jari di atas pusat).
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil
(ekstremitasjanin) dan pada bagian kiri perut ibu
teraba keras, memanjang seperti papan (Puki).
Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba keras, bulat dan
melenting (kepala janin).
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
(konvergen)
Osborn test : Tidak dilakukan
TBJ : (28-12) x 155 = 2.325 gram

Auskultasi DJJ : Pusctum maksimum: 3 jari di bawah pusat kanan


ibu.
Frekwensi : 140 kali per menit

f. Ekstremitas
Edema : Tidak ada edema
Varises : Tidak ada varises
Refleks patela : Positif
Kuku : Bersih
g. Genetalia luar
Tanda chadwich : Tidak ada tanda chadwich
Varises : Tidak ada varises
Bekas luka : Tidak ada bekas luka
Kelenjar bartholini : Tidak ada

15
Pengeluaran : Tidak ada
h. Anus
Hemoroid : Tidak ada

2. PemeriksaanPanggulLuar (bilaperlu)
Distansia spinarum : - cm
Distansia kristarum : - cm
Bondelogue : - cm
Lingkar panggul : - cm

3. Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin (Hb) : 10 gr %
Golongandarah :B
Sipilis : Negatif (-)
HIV : Negatif (-)
Protein urine : Negatif (-)

ASESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan:
Ny.‘N’, umur 36 tahun, G3 P2 A0, umur kehamilan 28 minggu, 3 jari di atas
pusat, janin tunggal, punggung kiri, presentasi kepala dan konvergen dengan
anemia ringan .

2. Masalah:
Gangguan aktivitas gerak, karena berhubungan dengan pusing

3. Kebutuhan:
Anjurkan istirahat yang cukup dan konsumsi tablet Fe

4. Diagnosis Potensial:
Anemia berat

16
5. Masalah Potensial:
Bila tidak ditangani akan mengalami anemia berat

6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan KondisiKlien


a. Mandiri : Tidak ada
b. Kolaborasi : Tidak ada
c. Merujuk : Tidak ada

PLANNING ( Termasuk Pendokumentasian, Implementasi dan Evaluasi)


a. Perencanaan
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Jelaskan penyebab utama anemia
3. Jelaskan pengaruh anemia terhadap janin dan ibu
4. Beritahu cara mengkomsumsi table Fe
5. Jelaskan efek samping tablet Fe
6. Anjurkan mengkomsumsi makanan bergizi
7. Meganjurkan ibu istirahat yang cukup.

b. Pelaksanaan
a. Memberitahuibuhasilpemeriksaan, yaitukeadaanumumbaik, kesadaran:
composmentis.
TD: 110/70 mmHg, N: 86 kali per menit, RR: 24 kali per menit, S: 36ºC,
BB: 60 kg, TB: 150 cm, hb : 10 , protein urine: (-).
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab anemia, yaitu:
a. Kurang makan-makanan bergizi
b. Adanya gangguan dalam penyerapan
c. Kebutuhan meningkat saat hamil
d. Kehilangan zat besi akibat perdarahan
e. Adanya penyakit kronis seperti TBC, cacing usus.

17
c. Menjelaskan kepada ibu pengaruh dari anemia
a. Terhadap ibu
 Perdarahan
 Mudah terjadi infeksi
 Persalinan terlantar
 Retensia plasenta

b. Terhadap janin
 Keguguran
 Kematian janin dalam rahim
 BBLR
 Mudah terjadi infeksi sampai kematian

d. Menjelaskan cara minum tablet tablet Fe, yaitu dimimum 1 tablet saat
malam hari dengan air mineral , jangan diminum dangan kopi atau teh.
e. Menjelaskan efek sampingnya :
a. Feses menjadi hitam
b. Terasa mual
f. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak
mangandung zat besi,seperti:
a. Kacang-kacangan
b. Buah alpukat
c. Duan ubi
d. Buah bit beserta sayuran hijau
g. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, minimal 8 jam sehari-
malam.

18
c. Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Ibu sudah bisa mengulang semua apa yang dikatakan oleh bidan.
3. Ibu bersedia akan menjalankan apa yang dianjurkan oleh bidan.

TandaTangan

( Nurbaiti,Amd.Keb )

19
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede.1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &


Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri. Jilid I.Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bina.

Varney, Helen, dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

20

Você também pode gostar