Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
B. Anamnese
1. Keluhan utama
Ibu post partum 4 hari yang lalu (1 November 2007) mengeluh badannya terasa
panas, nyeri pada betis, kaki kiri bengkak dan kemerahan.
2. Riwayat persalinan
Ibu partus pada tanggal 1 November 2007 pukul 19.00 WIB
Kala I : Lamanya 7 jam 40 menit, jumlah perdarahan 0 cc Blood Slym keluar saat
pembukaan lengkap, ketuban pecah spontan, air ketuban jernih.
C. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak letih
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 56 Kg
Hamil aterm : 64 Kg
Setelah melahirkan : 58 Kg
TB : 157 Cm
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 nnHg
Nadi : 80x / menit
Temperatur : 37,5 oC
Pernafasan : 22x / menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak ada benjolan dan lesi
b. Rambut : Berwarna hitam, lurus, bersih
c. Wajah : Tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada odema
d. Mata : Fungsi penglihatan baik, konjungtiva pucal, sklera tidak iklerik simetris
kanan dan kiri
e. Hidung : Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, mukosa berwana merah
mudatidak ada peradangan, polip tidak ada.
f. Telinga : Fungsi pendengaran baik, kebersihan baik, tidak ada pengeluaran serum,
daun telinga ada.
g. Mulut dan gigi : Fungsi pengecap baik kebersihan cukup, gigi lengkap tidak ada
stomatitis dan tidak ada caries
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembengkakan vena jugularis
i. Dada : Simetris kanan-kiri gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak
terdengar ronchi, tidak terdengar bunyi wheezing, suara nafas baik, jantung tidak ada
mur-mur.
j. Payudara : Terlihat bersih, konsistensi lunak, simetris kanan-kiri, putting susu
menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae, tidak ada nyeri, abses, dan
pembengkakan, kolostrum sudah keluar lancar.
k. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, strie albikans ada, linea nigra ada, kandung
kemih kosong, konsistensi keras, kontraksi uterus baik.
l. Genitalia : Tidak terdapat luka perineum, tidak ada varises pada vagina, peneluaran
darah pervaginam normal, tidak ada oedema, kotor oleh lendir dan bekas darah serta
air ketuban.
m. Bokong : Kotor oleh lendir dan bekas darah serta air ketuban, tidak terdapat
hemoroid
n. Ekstrimitas atas : Jari-jari lengkap pergerakan baik tidak ada oedema, kuku bersih,
simetris kanan-kiri
o. Ekstrimitas bawah : Ada oedema, kaki kiri bengkak dan kemerahan, nyeri pada
betis, jari-jari lengkap, kaki kiri sulit digerakkan, simetris kanan-kiri
B. Masalah
Nyeri hebat pada kaki dan betis
Dasar :
1. Kaki kiri sedikit dalam keadan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih
panas dibandingkan dengan kaki lainnya.
2. Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
3. Kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan dingin
4. Nyeri pada betis dan kaki
C. Kebutuhan
Penyuluhan tentang mengatasi nyeri dan ambulasi dini
Dasar :
1. Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar
2. Kaki ibu tegang dan bengkak
3. Ibu kurang mengerti tentang ambulasi dini
V. RENCANA MANAGEMEN
Ibu post partum hari ke-4 dengan tromboflebitis femoralis
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
2. Ajarkan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri
3. Ajarkan ibu tentang ambulasi dini
4. Libatkan keluarga dalam kegiatan ibu
5. Observasi apakah ibu sudah dapat mengurangi nyeri, melakukan ambulasi dini
6. Evaluasi ibu dapat melakukan yang telah diajarkan dan tidak nyeri lagi pada kaki
nya
7. Pemantauan cairan dan nutrisi
a) Jelaskan pada ibu tentang nutrisi yang cukup bagi ibu nifas
b) Anjurkan ibu untuk banyak minum
c) Beri terapi anti piretik untuk mengatasi demam
d) Anjurkan ibu untuk kontrol ulang setelah obat habis
e) Libatkan keluarga untuk membantu ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
f) Observasi bila suhunya telah turun dan ibu tidak demam lagi
g) Evaluasi ibu tidak demam lagi dan tidak ada masalah potensial.
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saaat ini yaitu mengalami
tromboflebitis femoralis sehingga kaki ibu bengkak dan tegang dan terasa nyeri, suhu
tubuh 37,5 oC
2. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan ambulasi dini agar dapat meningkatkan
sirkulasi pada ekstremitas bawah dan menurunkan kemungkinan pembentukan
bekuan darah, misalnya: jika ibu sudah merasa tidak lelah anjurkan untuk kekamar
mandi namun tetap ditemani.
3. Menjelaskan pada ibu untuk tidak berada pada posisi litotomi dan tidak
menggantung kaki lebih dari 1 jam dan memberi alas penyokong kaki guna mencegah
adanya tekanan yang kuat pada betis.
4. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu tentang cara mengurangi nyeri yaitu:
a. tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena
b. menyediakan stoking pendukung untuk meningkatkan sirkulasi vena dan
membantu mencegah kondisi statis
c. memakai stoking pendukung sebelum bangun pagi dan melepasnya 2x sehari untuk
mengkaji keadaan kulit dibawahnya
d. kaki dikompres dengan air hangat
5. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan melibatakan diri dalam kegiatan ibu
untuk mengatasi tromboflebis misalnya membantu ibu unutuk melakukan ambulasi
dini dengan cara menemani ibu kekamar mandi, jalan-jalan disekitar tempat tidur,
mengingatkan ibu untuk tidak menggantung kaki lebih dari 1 jam, membantu ibu
melakukan kompres pada kaki yang nyeri dan membantu ibu dalam memakaikan
stoking
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan keutuhan nutrisi bagi ibu
nifas seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, mineral,
vitamin, cukup (sayur-sayuran, tempe, tahu, telur, ikan, buah-buahan, apabila ibu
mampu membeli susu dan mencobanya walau tidak suka susu)
7. Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk minum 3 liter setiap hari(8-12 gelas
setiap hari) untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan panas dengan adanya
peningkatan pengeluaran urine
8. Membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan melibatkan
keluarganya seperti pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisinya
9. Megobservasi apakah ibu sudah dapat nengurangi nyeri, melakukan ambulasi dini
dengan atau tanpa bantuan keluarga dan observasi suhu badan ibu
10. Mengevaluasi keadaan ibu apakah sudah bisa melakukan ambulasi dini dan tidak
nyeri lagi pada kakinya
11. Memberikan terapi antipiretik parasetamol 3x1mg untuk mengatasi demam
12. Mengevaluasi keadaan ibu apakah tidak demam lagi
VII. EVALUASI
1 Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
2 Ibu mengerti tentang cara mengurangi nyeri dan mau melakukannya
3 Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas dan ibu mengatakan akan
memperhatikan keadaan gizinya
4 Ibu mengatakan akan minum 8-12 gelas setiap hari
5 Ibu mengatakan akan minum obat yang telah diberikan dan akan kontrol ulang
setelah obat habis.
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Hari ke-7 tanggal 8 November 2007
S : 1. Ibu mengatakan nyeri kaki dan betis agak berkurang
2. Ibu mengatakan demam berkurang
3. Ibu mengatakan bisa melakukan ambulasi dini
O : 1. Keadaan umum baik
TD : 110 / 70 mmHg
PR : 20X/menit
Pols : 80x/menit
Temp : 37oC
2. TFU 3 jari atas sympisis
3. Lokhea sanguelenta 10cc, luka heating tidak ada
4. Asi sudah keluar
5. Eliminasi : BAB 1x sehari, BAK 3-4x sehari
6. Kaki dan betis tidak tegang lagi
7. Bengkak pada kaki berkurang
8. Warna pada kaki merah muda
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, Adele. 2007. Perawatan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : EGC
Bari, Saifuddin Abdul dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatol. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirotarjo